Skip to main content

Lies of Lies Ep 10 Part 2

 Sebelumnya...


Di rumahnya, Woo Joo ditemani kakek, nenek dan tantenya. Kakek, nenek dan tante Woo Joo punya maksud kenapa mereka menemani Woo Joo.

Pak Kang, Bu Hwang dan Ji Kyeong memanggil Woo Joo. Bu Hwang bilang, dia membuatkan camilan ubi jalar yang lezat untuk Woo Joo.

Woo Joo mencicipinya. Dia suka.

Bu Hwang memulai tujuannya. Dia bilang, dia membuat banyak sekali ubi.

Pak Kang tanya, apa Woo Joo ingin berbagi ubi jalarnya pada seseorang.

Pak Kang memberi saran. Dia menyuruh Woo Joo berbagi ubi jalar ke Eun Soo.

Bu Hwang dan Ji Kyeong setuju.

Eun Soo : Tapi dia tidak ada di rumah.

Bu Hwang tanya, kau pernah kesana?

Mereka lalu penasaran untuk apa Woo Joo ke rumah Eun Soo.

Woo Joo bilang dia mau memberi Eun Soo hadiah. Hadiah yang mau diberi Woo Joo ke Eun Soo adalah krim tangan yang diberikan Ji Kyeong saat dia ke toko Ji Kyeong waktu itu.

Woo Joo juga bilang itu karena dia mau melihat Eun Soo juga.

Pak Kang, Bu Hwang dan Ji Kyeong langsung heboh. Mereka juga mau melihat Eun Soo.

Woo Joo : Kalian mau lihat fotonya?

Woo Joo pun memperlihatkan beberapa foto mereka.

Saat mereka kemping, di kompetisi seni dan di rumah Eun Soo.

Tentu saja, ketiganya kaget Woo Joo dan Ji Min juga berfoto di rumah Eun Soo.

Bu Hwang tanya, dimana Eun Soo tinggal.

"Itu tidak jauh dari sini. Ini adalah rumah atap vila di sebelah rumah pembersih." kata Woo Joo.

Ketiganya mau Woo Joo menelpon Eun Soo. Mereka juga menyuruh Woo Joo mengajak Eun Soo makan malam bersama.

Woo Joo sedih. Dia bilang ayahnya melarangnya menghubungi Eun Soo.

Ketiganya bingung dan tanya kenapa.

Woo Joo : Aku tidak tahu kenapa. Dia bilang dia tidak akan datang lagi.

Woo Joo lalu masuk ke kamarnya.

Pak Kang, Bu Hwang dan Ji Kyeong bingung.

Sambil menuju ruangannya, Ji Min memikirkan kata-kata Pak Yoon di telepon saat menelponnya. Pak Yoon mengajaknya bertemu untuk memberitahunya informasi soal Presdir Kim.

"Aku yakin anda bisa membantu Nyonya Ji Eun Soo." kata Pak Yoon.

Ji Min terus menuju mejanya. Tapi Hyun Bin memanggilnya. Hyun Bin bilang sudah memeriksanya.

Ternyata Ji Min menyuruh Hyun Bin mencari tahu siapa Pak Yoon. Ji Min kaget pas Hyun Bin bilang Pak Yoon mantan seketaris Presdir Kim.

Hyun Bin : Tapi sunbae, apa tidak masalah menggali lebih dalam tentang D.O Cosmetics? Mereka bahkan tidak suka kita menggali informasi tentang Kim Hyang Gi.

*Siapa Kim Hyang Gi?

Ji Min ingat reaksi Eun Soo saat mereka datang ke D.O mendampingi Woo Joo menerima penghargaan.

Dia juga ingat saat Eun Soo pingsan tiba-tiba di lobi D.O.

Ji Min yang curiga, menghubungi Detektif kenalannya, Detektif Kwon. Dia nanyain soal kasus pembunuhan Ki Bum.

Detektif Kwon bilang dia baru saja dapat informasinya.

Ji Min pun minta dikirimkan foto tersangka pembunuhan Ki Bum.

Tak lama, Ji Min mendapatkan kiriman foto tersangka dari Detektif Kwon. Dia pun kaget tersangkanya adalah Eun Soo.

Eun Soo datang ke rumah duka tempat Pak Yoon disemayamkan.

Eun Soo masih tidak percaya Pak Yoon bunuh diri, terlebih saat ingat kata-kata Ji Min kalau Pak Yoon mau melaporkan sesuatu soal Presdir Kim.

Eun Soo bertanya-tanya apa yang sebenarnya mau Pak Yoon lakukan untuk membantunya.

Malam pun tiba. Ji Min memeriksa dus nya, mencari berkas kasus pembunuhan Ki Bum.

Tak lama ia menemukannya dan mengambil surat dari balik map nya. Itu surat dari Eun Soo.

Eun Soo bilang, dia tidak membunuh Ki Bum meski semua orang bilang dia membunuhnya.

Eun Soo : Aku ingin mengungkap kebenaran di pengadilan banding.

Ji Min membaca nama si pengirim surat. Dia baru sadar itu Eun Soo.

Eun Soo pulang ke rumah dan mendapati lampu di rumahnya menyala.

Ia membuka pintu dan mendapati tanda-tanda ada seseorang di rumahnya.

Dia fikir Ji Min, tapi ternyata Yeon Jun.

Eun Soo : Kenapa kau disini?

Yeon Jun : Maaf. Aku menunggumu lama sekali tapi kau tidak datang. Jadi aku membiarkan diriku masuk tanpa izinmu. Maaf.

Bersambung ke part 3...

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 29 Part 2

Sebelumnya... Seok sedang galau di kamar yang dulu ditempati Hae Gang. Tak lama kemudian, sang ayah datang. Seok mengaku bahwa mungkin dia harus keluar dari rumah untuk sementara waktu karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya. “Berusaha melupakan dengan putus asa akan membuatmu bertambah putus asa. Tidak bisakah putus asamu berkurang sedikit?” tanya sang ayah. “Aku punya penyesalan. Aku menyesal dan itu membuatku gila. Aku seharusnya menikahinya saat kau menyuruhku tahun lalu. Maka dengan begitu, dia akan berada di sampingku selamanya. Setidaknya, aku bisa mengatakan padanya untuk tinggal, untuk memohon padanya untuk tinggal. Aku rasa aku tidak bisa melepaskannya. Aku rasa tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku rasa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.” Jawab Seok. “Hanya kau menahan seseorang, hanya karena kau menyukainya, itu hanya akan membuat tanganmu sakit.   Tanpa bisa merasakan kehangatan, kau akan berteriak kesakitan. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah ...