Sebelumnya...
Woo Joo masuk ke kamar Gyu Seok dan menghampiri Gyu Seok yang sedang
mengerjakan sesuatu. Gyu Seok menatap Woo Joo, dan bertanya kenapa Woo Joo
masuk ke kamarnya.
“Itu karena aku kesepian dan bosan, Dokter. Haruskah kita berteman?” jawab
Woo Joo.
“Tidak.” Ucap Gyu Seok.
“Kau tidak akan kesepian kalau kau memiliki teman.” Jawab Woo Joo.
“Aku tidak merasa kesepian meskipun tidak memiliki teman.” Ucap Gyu Seok.
“Kau kesepian.” Jawab Woo Joo.
“Aku tidak kesepian. Keluarlah, kau menggangguku.” Ucap Gyu Seok.
“Apa kau tidak menyukaiku?” tanya Woo Joo.
“Aku tidak menyukaimu.” Jawab Gyu Seok.
“Walaupun hanya sedikit?” tanya Woo Joo.
“Kenapa kau melakukan ini padaku? Kenapa aku harus melakukan itu denganmu?”
ucap Gyu Seok.
“Karena kita sudah bertemu. Ibuku setiap hari menceritakanmu, jadi aku
selalu, selalu ingin melihatmu, Dokter.” Jawab Woo Joo.
“Itu bukan urusanku.” Ucap Gyu Seok.
“Aku benar2 tidak punya pilihan lain. Tapi aku sangat2 menyukaimu.” Jawab
Woo Joo.
“Apa?” tanya Gyu Seok heran.
“Ibuku selalu bilang untuk memberikan potongan kue beras pada orang yang
berarti untukku. Tapi kau tidak perlu cemas. Aku hanya perlu menyukaimu.” Jawab
Woo Joo membuat Gyu Seok tersenyum geli.
“Apa aku boleh tidur di sini?” tanya Woo Joo lagi.
“Tidak boleh.” Jawab Gyu Seok.
Woo Joo pun langsung memanyunkan bibirnya dan berbaring di kasur Gyu Seok.
Gyu Seok sekali lagi mengingatkan Woo Joo kalau kasur itu kasurnya jadi Woo Joo
tidak boleh tidur di kasurnya. Woo Joo tidak peduli dan berkata itu bukan
urusannya. Hahaha… asli ngakak parah aku pas adegan ini…. Woo Joo lalu tertawa,
membuat Gyu Seok menatapnya geli.
Woo Joo akhirnya tertidur lelap. Gyu Seok mendekati Woo Joo dan menyelimuti
Woo Joo. Saat menyelimuti Woo Joo, tiba2 saja Woo Joo menggenggam telunjuknya.
Gyu Seok pun menatap Woo Joo dengan tersenyum.
Yong Gi takjub melihat banyak makanan di atas meja. Nyonya Kim pun muncul
dari dapur membawa piring makanan. Yong Gi mengira kalau itu hari yang special
sehingga Nyonya Kim membuat masakan begitu banyak. Nyonya Kim berkata kalau
hari itu bukan hari special. Yong Gi terkejut dan mengira Nyonya Kim makan
sebanyak itu setiap hari. Nyonya Kim pun langsung terdiam.
Yong Gi masih terus mengoceh soal makanan itu. Nyonya Kim beralasan kalau
makanan itu ia buat untuk Gyu Seok. Yong Gi terkejut, ia tidak menyangka Gyu
Seok memiliki selera makan yang sangat besar. Nyonya Kim lalu menyuruh Yong Gi
memanggil Woo Joo untuk makan bersama mereka. Yong Gi awalnya menolak. Ia tidak
enak kalau ikut mencicipi makanan itu. Tapi Nyonya Kim memaksa, membuat Yong Gi
menurut.
(Nyonya Kim pasti memasak begitu banyak untuk Yong Gi dan Woo Joo)
Gyu Seok masih menatap Woo Joo yang tertidur pulas. Tak lama berselang, Yong
Gi mengetuk pintu kamarnya ingin masuk. Tapi Gyu Seok melarang Yong Gi masuk. Yong
Gi memaksa, ia bilang mau memanggil Woo Joo. Gyu Seok pun terpaksa mengijinkan
Yong Gi masuk. Begitu masuk, Yong Gi terkejut melihat Woo Joo yang tidur pulas
di kasur Gyu Seok. Saat melihat Woo Joo menggenggam telunjuk Gyu Seok, Yong Gi
tertawa geli.
“Kalau mentalku sudah siap, aku pasti akan memberitahukannya padamu kenapa
aku hidup sebagai Zhang Ming dan bukan Dokgo Yong Gi. Kau bisa memulai uji
klinisnya. Aku mempercayaimu, Dokter.” Ucap Yong Gi, lalu mengulurkan tangannya
pada Gyu Seok.
“Kenapa kau tidak membayar utangmu terlebih dahulu padaku?” tanya Gyu Seok
tanpa menyambut uluran tangan Yong Gi.
Yong Gi pun kesal dan menarik tangannya lagi. Gyu Seok lalu menarik
telunjuknya dari genggaman Woo Joo pelan2, dan beranjak pergi. Yong Gi mengatai
Gyu Seok. Ia menyebut Gyu Seok si baendengi alias orang yang berpikiran sempit.
Gyu Seok pun berbalik dan menatap tajam Yong Gi. Yong Gi pun buru2 meralat
ucapannya. Ia berkata, bahwa baendengi mentah dan baendengi asin rasanya sangat
lezat. Gyu Seok pun tersenyum dan beranjak keluar dari kamarnya.
(Gyu Seok makin ke sini makin sering tersenyum… suka liat senyumnya)
Nyonya Kim menaruh potongan daging di mangkuk Yong Gi. Yong Gi mengoper
potongan daging itu ke mangkuk Woo Joo. Tapi Woo Joo malah mengoper potongan
daging itu ke mangkuk Gyu Seok. Tapi karena tangannya tidak sampai, jadinya Woo
Joo meletakkan potongan daging itu ke piring di depan Gyu Seok. Gyu Seok
tersenyum menatap Woo Joo dan langsung melahap potongan daging dari Woo Joo.
“Ibu, aku mau menikah dengan Dokter Min.” ucap Woo Joo, membuat Gyu Seok
tersedak.
Nyonya Kim tersenyum dan Yong Gi terkejut dengan ucapan Woo Joo.
“Kalau aku sudah besar, akan lebih kalau aku menikah dengan Dokter Min.”
ucap Woo Joo sambil menatap Gyu Seok.
“Jadi maksudmu aku akan menjadi ibu mertua Dokter Min?” tanya Yong Gi pada
Woo Joo sambil menggeleng2kan kepalanya.
“Sayangku, jadi kau sangat menyukai Dokter Min?” tanya Nyonya Kim.
Woo Joo mengangguk. Gyu Seok pun tersenyum melihat Woo Joo. Woo Joo
tersenyum lebar melihat Gyu Seok tersenyum padanya.
Sementara itu, Seol Ri juga sedang makan malam bersama keluarga Jin Eon.
Seol Ri melamun, memikirkan penjelasan dokter soal penyakit Nyonya Hong.
Sementara Nyonya Hong juga melamun, mungkin memikirkan penyakitnya. Seol Ri
lalu menatap Nyonya Hong.
“Ibu, kenapa ibu tidak menghabiskan makanan ibu? Cepat habiskan makanan ibu,
setelah itu kita akan pergi jalan2.” Ucap Seol Ri.
“Haruskah kita melakukannya?” tanya Nyonya Hong, lalu menyendok makanannya.
“Setelah kau mendapatkan penghinaan dari Jin Eon, kau masih bisa menelan
makananmu?” tanya Jin Ri.
“Itu belum selesai bagiku.” Jawab Seol Ri.
“Tapi bagi Jin Eon sudah selesai.” Ucap Jin Ri.
“Bagiku belum selesai. Kau akan melihat nanti saat dia menyerah. Aku tidak
akan melepaskan Jin Eon Sunbae. Aku akan terus menunggunya.” Jawab Seol Ri.
“Terserah padamu.” Ucap Jin Ri.
Nyonya Hong tiba2 menyela, “Yeobo, Eun Sol kita.. mereka bilang dia
meninggal.”
Presdir Choi pun kaget, begitupula dengan Jin Ri.
“Dia ditabrak di depan sekolahnya. Dia ditabrak mobil yang seharusnya
menabrak ibunya.” Ucap Nyonya Hong.
“Ibu tiri!” teriak Jin Ri berusaha menyadarkan Nyonya Hong.
“Yeobo, apa yang harus kita lakukan pada Jin Eon?” tanya Nyonya Hong.
“Kenapa kau bersikap seperti ini?” tanya Presdir Choi cemas.
Seol Ri menatap cemas Nyonya Hong. Nyonya Hong lalu mengambil sumpitnya dan
memasukkan banyak makanan ke dalam mulutnya. Seol Ri meminta Nyonya Hong makan
pelan2 agar tidak sakit perut. Tapi Nyonya Hong terus memasukkan makanan ke
dalam mulutnya. Seol Ri pun tidak tahan lagi. Ia menangis melihat kondisi
Nyonya Hong. Presdir Choi menatap cemas istrinya.
Jin Eon masih di rumah sakit menjaga Hae Gang. Ia membantu Hae Gang duduk
dan mengikat rambut Hae Gang. Hae Gang menyuruh Jin Eon pergi. Ia mengaku
merasa tidak nyaman hanya berdua dengan Jin Eon.
Jin Eon tidak peduli dan mau
menyuapi Hae Gang. Hae Gang menolak, ia bilang ia bisa makan sendiri. Hae Gang
lantas kembali menyuruh Jin Eon pergi. Jin Eon bilang ia akan pergi setelah Hae
Gang selesai makan.
Tak lama kemudian, seorang perawat datang memberikan pakaian ganti untuk Hae
Gang. Perawat menyuruh Jin Eon membantu Hae Gang berganti pakaian. Pada Hae
Gang, Jin Eon bilang kalau perawat menyuruh dirinya mengganti pakaian Hae Gang.
Hae Gang langsung tertawa kesal.
“Cepat habiskan makananmu. Setelah itu kau bisa menutup matamu, mematikan
lampu dan diam2 mengganti pakaianmu.” Ucap Jin Eon.
Hae Gang menatap galak Jin Eon. Jin Eon mengatakan pada Hae Gang bahwa ia
tidak akan pergi kemana pun.
Jin Eon berbaring di sofa, matanya terus tertuju pada Hae Gang. Hae Gang
bertanya, bagaimana Jin Eon bisa bertemu istrinya. Jin Eon berkata, bahwa ia
bertemu istrinya saat duduk di bangku kuliah dan ia langsung jatuh cinta pada
Hae Gang saat itu juga. Hae Gang berkata bahwa istri Jin Eon pasti sangat
cantik. Jin Eon bilang istrinya tidak cantik.
“Kau tahu? Diantara 157 murid di kelas, istriku adalah satu2nya murid
perempuan di sana.” Ucap Jin Eon.
Hae Gang pun langsung tertawa, tapi karena rasa sakit di perutnya ia tidak
bisa tertawa lebar.
“Apa yang kau sukai dari istrimu?” tanya Hae Gang.
“Semuanya. Tatapannya….” Ucap Jin Eon, membuat Hae Gang langsung menatapnya.
“… isyarat tangannya, suaranya saat memanggil namaku. Cara dia berjalan.”
lanjut Jin Eon.
“Tapi kenapa kalian berpisah? Apa karena cintamu begitu menyakitkan?” tanya
Hae Gang.
“Cintaku sangat menyakitkan.” Jawab Jin Eon.
“Sebaiknya kita tidur sekarang. Selamat malam.” Ucap Hae Gang, lalu tidur
membelakangi Hae Gang.
Jin Eon menatap Hae Gang sejenak, sebelum akhirnya ia bangkit dari sofa dan
beranjak mendekati Hae Gang. Keduanya pun saling bertatapan penuh arti.
Bersambung……………
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
About Me
Kumpulan Sinopsis
- Sinopsis Adamas
- Sinopsis Again My Life
- Sinopsis Alice
- Sinopsis Anna
- Sinopsis Babel
- Sinopsis Big Mouth
- Sinopsis Black Out (LENGKAP)
- Sinopsis Blessing of the Sea
- Sinopsis Blind
- Sinopsis Defendant
- Sinopsis Different Dreams
- Sinopsis Fantastic
- Sinopsis Graceful Family
- Sinopsis Gyeongseong Creature
- Sinopsis Happiness
- Sinopsis Hide and Seek
- Sinopsis Hide Identity
- Sinopsis I Have a Lover
- Sinopsis King Maker : The Change of Destiny
- SInopsis King the Land
- Sinopsis Lies of Lies
- Sinopsis Love Rain
- Sinopsis Maestra
- Sinopsis Moving
- Sinopsis My Golden Life
- Sinopsis My Happy End
- Sinopsis My Perfect Stranger
- Sinopsis Oh My Geum Bi
- Sinopsis Perfect Marriage Revenge
- Sinopsis Ruby Ring
- Sinopsis Ruler : Master Of The Mask
- Sinopsis Selection : The War Between Women
- Sinopsis Song of the Bandits
- Sinopsis still 17
- Sinopsis Temptation Of An Angel
- Sinopsis The Game : Towards Zero
- Sinopsis The Glory
- Sinopsis The Great Show
- Sinopsis The Legend Of The Blue Sea
- Sinopsis The Police Station Next to The Fire Station
- Sinopsis The Princess Man
- Sinopsis The Promise
- Sinopsis The World of the Married
- Sinopsis The Worst of Evil
- Sinopsis Train
- Sinopsis Undercover
- Sinopsis Unknown Woman
- Sinopsis Vigilante
- Sinopsis Watcher
- Sinopsis Wonderful World
Labels
- Adamas (1)
- Again My Life (20)
- Alice (6)
- Babel (47)
- Big Mouth (24)
- Blessing of the Sea (24)
- Blind (9)
- Defendant (35)
- Different Dreams (81)
- Fantastic (42)
- Flower of Evil (10)
- Good Witch (3)
- Graceful Family (63)
- Happines (24)
- Hide and Seek (77)
- Hide Identity (1)
- I Have a Lover (88)
- King Maker : The Change of Destiny (62)
- Lean Of You - Jung Yup (1)
- Lee Yoo Ri Setuju Bintangi Drama MBC Selanjutnya Spring Must Be Coming (1)
- Lies of Lies (32)
- live up to your name (36)
- Love Rain (16)
- Love Story - Lyn (1)
- Maestra (5)
- My Golden Life (100)
- My Happy End (15)
- Oh My Geum Bi (6)
- Perfect Marriage Revenge (2)
- Ruby Ring (181)
- Ruler : Master Of The Mask (56)
- Selection : The War Between Women (63)
- SInopsis King the Land (1)
- Temptation Of An Angel (22)
- The Game : Towards Zero (50)
- The Glory (1)
- The Great Show (62)
- The Legend Of The Blue Sea (39)
- The Police Station Next to The Fire Station (3)
- The Princess Man (24)
- The Promise (211)
- The Road : The Tragedy of One (1)
- The Second Anna (5)
- The World of the Married (21)
- The Worst of Evil (1)
- Train (2)
- Undercover (9)
- Unknown Woman (92)
- VIP (1)
- Watcher (65)
Blog Archive
- ► 2020 (285)
- ► 2019 (614)
- ► 2018 (436)
- ► 2017 (209)
Recent Comments
Followers
-
Sebelumnya... Lanjut ya gaes.... Episode ini dibuka dengan Moo Yeol yang terkejut melihat Yeo Ri. Moo Yeol pun memutuskan panggilanny...
-
Sebelumnya........... Tuan Baek sedang membaca formulir registrasi Hae Gang. Di depannya, Hae Gang sedang makan. Hae Gang berkata, ka...
0 Comments:
Post a Comment