Sebelumnya...
Jin Eon akhirnya berbaring disamping Hae Gang. Keduanya saling bertatapan
cukup dalam. Jin Eon lalu mendekatkan wajahnya ke wajah Hae Gang. Ya, ia mau
mengecup bibir Hae Gang. Hae Gang pun memejamkan matanya menyadari Jin Eon mau
menciumnya. Namun saat bibir mereka tinggal beberapa senti lagi, Jin Eon
memilih mengecup kening Hae Gang. Usai mengecup kening Hae Gang, keduanya pun
mulai memejamkan mata.
Keesokan paginya… seorang perawat masuk ke kamar Hae Gang dan terkejut
mendapati Jin Eon tidur disamping Hae Gang. Perawat itu langsung meneriaki Jin
Eon. Jin Eon terbangun, begitu pula dengan Hae Gang. Tapi keduanya masih belum
menyadari kehadiran si perawat.
“Apa tidurmu nyenyak?” tanya Jin Eon lembut.
Hae Gang pun mengangguk. Si perawat kembali meneriaki Jin Eon. Jin Eon dan
Hae Gang sama2 terkejut. Jin Eon lalu turun dari tempat tidur dan beranjak ke
sofa. Perawat pun meminta Jin Eon tidak melakukannya lagi. Perawat berkata,
kalau tempat tidur itu di rumah sakit hanya diperuntukkan untuk pasien.
“Baiklah, Nyonya.” Ucap Jin Eon pada si perawat, membuat Hae Gang tersenyum
geli.
Yong Gi sedang menyiapkan sarapan di apartemen Seol Ri. Menunggu sarapannya
siap, Seol Ri pun menemani Woo Joo yang sedang menggambar. Saat Yong Gi berkata
sarapan sudah siap, Seol Ri pun langsung beranjak ke meja makan.
“Kau pasti sangat lelah, kan? Berapa pekerjaan yang kau kerjakan?” tanya
Seol Ri.
“Hanya dua. Kalau aku bisa bekerja di lima atau enam tempat, aku rasa aku
bisa bertahan sampai 3 bulan. Jadi kau tidak perlu mencemaskan aku.” jawab Yong
Gi.
“Duduklah.” Suruh Seol Ri.
“Duduk apanya? Aku harus kembali bekerja.” Jawab Yong Gi.
“Hanya sepuluh menit saja, temani aku.” pinta Seol Ri.
Yong Gi menurut, ia pun duduk di depan Seol Ri. Yong Gi tersenyum menatap
Seol Ri. Seol Ri kembali menatap Yong Gi dengan licik. Yong Gi pun heran karena
Seol Ri suka menatapnya seperti itu. Yong Gi lalu menanyakan nomor kontak Mi
Ae.
“Jadi kau ingin menemuinya?” tanya Seol Ri.
“Aku tidak tahu apa aku harus melakukannya atau tidak.” Jawab Yong Gi.
“ Kau bilang wanita itu, Do Hae Gang,
menantu Cheon Nyeon Farmasi?” tanya Yong Gi.
Seol Ri mengiyakan.
“Lalu surat perceraian yang aku lihat, suami wanita itu adalah….”
Seol Ri lagi2 mengiyakan, tapi kali ini dengan wajah tertunduk.
“Lalu wanita itu adalah wanita yang dicintai Seok?” tanya Yong Gi.
Seol Ri kembali mengiyakan.
“Aigoo, bagaimana hal ini bisa terjadi? Ini pasti sulit buat kalian berdua.
Lalu apa yang kau pikirkan saat melihat kami? Bukankah wanita itu sangat mirip
denganku? Apa kau pernah bertemu wanita itu secara pribadi?” tanya Yong Gi.
“Meskipun kalian mirip, tapi kalian sangat berbeda.” Jawab Seol Ri.
“Lalu, Direktur Eksekutif Min Tae Seok, bukan dia sudah menjadi Presdir kan
sekarang? Dan dia juga bagian dari keluarga itu.Orang seperti apa dia?” tanya
Yong Gi.
“Kenapa?” tanya Seol Ri balik.
“Kau tahu kan, empat tahun yang lalu aku menerima bantuan darinya. Dia
bahkan datang ke rumah kami dengan bersikap murah hati.” Jawab Yong Gi.
“Dia bukanlah orang yang memberi bantuan tanpa maksud tertentu. Kebaikan
yang berlebihan, terutama untuk seorang pengungkap masalah. Dia bukan seseorang
yang melakukan sesuatu tanpa motif tertentu. Kau tidak bertemu dengannya kan,
Yong Gi Eonni?” tanya Seol Ri cemas.
“Sebenarnya tidak seorang pun dari Cheon Nyeon Farmasi yang boleh mencari
tahu keberadaanmu. Ini akan sangat berbahaya bagimu. Jangan berpikir untuk
menemui orang2 itu. Kau harus berhati2 disini sampai kau kembali ke China
dengan aman.” Ucap Seol Ri.
Yong Gi pun mengangguk.
(Aku bisa ngerasain sih ketulusan Seol Ri pada Yong Gi, nah tapi.. ada
tapinya nih.. si Seol Ri ini tulusnya pakai modus… dia tulus ama Yong Gi, dia
gak mau Yong Gi dicelakaian orang lain tapi dia juga berusaha mencuci otaknya
Yong Gi nih. Itulah yang aku rasain)
Di kamarnya, Tae Seok menghubungi Produser Kim sambil membanding2kan foto
Yong Gi dan Hae Gang. Tae Seok berkata, bahwa Yong Gi yang asli sudah muncul.
Jelas saja, itu membuat Produser Kim kebingungan. Tae Seok menyuruh Produser
Kim mengecek ke rumah sakit Hankuk (rumah sakitnya Kang Cheol nih). Tae Seok
tiba2 teringat2 dengan anaknya Yong Gi. Ia menyuruh Produser Kim mencari anak
itu.
Seol Ri syok usai menjawab telepon seseorang. Saking syoknya, ia bahkan
sampai menjatuhkan ponselnya dan terduduk lemas di kasur. Ternyata, Seol Ri
habis mendengar kabar membaiknya Hae Gang dari Baek Seok. Seol Ri menjerit, ia
tidak terima dengan kabar membaiknya Hae Gang.
(Seol Ri ini mah ngarepin kematian Hae Gang, makanya dia syok pas tahu Hae
Gang selamat)
Jin Eon baru saja keluar dari kamar mandi dengan kaki celana digulung. Hae
Gang pun tertawa melihatnya. Hae Gang mengaku bahwa itu kali pertama ia melihat
Jin Eon seperti itu. Jin Eon lalu menatap Hae Gang, membuat Hae Gang
kebingungan. Jin Eon berkata, masih banyak yang mau ia perlihatkan pada Hae
Gang. Jin Eon bilang di dalam ada yang lebih besar lagi. Hae Gang langsung
tertawa kesal. Jin Eon kemudian mendekati Hae Gang.
“Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu. Seperti saat pertama, hari pertama.
Seperti saat kita bertemu untuk yang pertama kalinya.” ucap Jin Eon.
“Keringkan dirimu.” Suruh Hae Gang.
“Berikan aku jawabannya.” Pinta Jin Eon.
“Aku tidak bisa memberimu jawaban sekarang. Karena sekarang, kita tidak sama
seperti saat kita bertemu untuk yang pertama kalinya. Bagiku yang bertemu
denganmu untuk yang pertama kalinya di tahun 2015, memikirkan bahwa aku
mencintaimu. Istrimu bertemu denganmu saat kalian sama2 duduk di bangku kuliah.
Aku tidak tahu apakah dia masih mencintaimu atau tidak.” Jawab Hae Gang.
Jin Eon pun langsung menunduk sedih mendengarnya.
“Aku ingin mencintaimu.” Ucap Hae Gang lagi.
Jin Eon pun langsung memeluk erat Hae Gang.
“Kasur ini hanya diperuntukkan untuk pasien.” Tegur Hae Gang, membuat Jin
Eon tertawa dan memeluk Hae Gang semakin erat.
Tepat saat itu Seol Ri muncul dan menatap Hae Gang dengan tatapan cemburu.
Hae Gang yang menyadari kehadiran Seol Ri pun menyuruh Jin Eon pergi dengan
alasan ia ingin menukar pakaiannya. Jin Eon pun bercanda, ia mengatakan kalau
itu adalah sesuatu yang harus dilakukan oleh wali pasien. Hae Gang menyuruh Jin
Eon membelikannya buku puisi.
Sementara itu, Baek Seok mengurung di kamarnya dan teringat kata2 Hae Gang.
“Sebenarnya, aku memulainya dengan
orang itu, Choi Jin Eon. Aku mencintainya, Seok-ah.” Ucap Hae Gang.
Tangis Baek Seok pun pecah.
Seol Ri masuk ke kamar Hae Gang. Ia mendekati Hae Gang sambil menatap Hae
Gang dengan tatapan cemburu.
“Orang yang menghubungi 119, sejujurnya aku berpikir orang itu adalah kau.”
ucap Hae Gang.
“Itu bisa saja siapa pun. Siapa yang peduli, kau hidup atau tidak. Itulah
yang terpenting.” Jawab Seol Ri.
“Seharusnya bukan sembarang orang.” Ucap Hae Gang.
“Jika itu bukan kau, aku pasti menolongmu.” Jawab Seol Ri.
“Jadi kau tidak menolongku karena itu aku? Kau mengharapkan kematianku?”
tanya Hae Gang.
“Iya.” Jawab Seol Ri.
“Kenapa?” tanya Hae Gang.
“Karena itu kau.” jawab Seol Ri.
“Siapa aku?” tanya Hae Gang.
Seol Ri pun langsung terdiam, sembari menahan kekesalannya.
“Setelah ingatanku kembali, ayo kita bicara lagi.” Ucap Hae Gang.
“Lakukan saja. Aku akan menunggu sampai ingatanmu kembali.” Jawab Seol Ri.
Seol Ri akhirnya memberitahu Presdir Choi tentang penyakit yang diidap
Nyonya Hong. Presdir Choi pun syok, sementara Nyonya Hong kekeuh ingin bercerai.
Presdir Choi tidak ingin bercerai. Ia berjanji akan memberikan semua yang ia
miliki pada Nyonya Hong selama Nyonya Hong tidak menggugat cerainya.
“Aku tidak akan termakan dengan tipuanmu.” Ucap Nyonya Hong, lalu beranjak
pergi.
“Se Hee-ya.” panggil Presdir Choi membuat Nyonya Hong langsung menatapnya
heran.
“Kenapa kau tiba2 memanggilku begitu? Sudah lama sekali, kenapa kau
memanggilku begitu?” tanya Nyonya Hong.
“Haruskah kita pergi makan berdua?” tanya Presdir Choi, membuat Nyonya Hong
semakin heran.
Nyonya Hong keluar dari ruangan Presdir Choi. Di depan ruangan Presdir Choi,
Nyonya Hong bertemu Jin Eon. Jin Eon mengajak Nyonya Hong makan diluar. Nyonya
Hong heran, ia tidak mengerti kenapa tiba2 suami dan anaknya mengajaknya makan
diluar. Jin Eon pun terkejut mengetahui ayahnya juga mengajak ibunya makan
diluar. Nyonya Hong lantas menyuruh Jin Eon pergi makan diluar bersama dengan
Presdir Choi.
Jin Eon menemui ayahnya. Sang ayah pun heran karena Jin Eon hanya diam saja
dan tidak menanyakan apapun. Jin Eon pun berkata, apakah ayahnya akan jujur
jika dia menanyakan sesuatu. Jin Eon bilang dia harus tahu kebenarannya.
Presdir Choi berkata, Jin Eon boleh menanyakan apapun padanya jika Jin Eon bisa
mengatasi semuanya. Jin Eon berkata, yang dia inginkan bukanlah mencari tahu
kebenarannya karena ia bisa mencari tahu kebenaran itu sendiri. Yang ia ingin
tahu adalah ketulusan ayahnya, kenapa sang ayah menyembunyikan kebenaran itu.
Jin Eon ingin tahu, apa yang ayahnya inginkan, apa tujuan ayahnya dan apa yang
dihadapi ayahnya. Presdir Choi tertegun mendengarnya. Jin Eon berkata, ia akan
menunggu sampai ayahnya itu siap menceritakan semuanya.
Hae Gang akhirnya diperbolehkan meninggalkan rumah sakit. Baek Seok datang
menjemput Hae Gang. Keduanya tampak canggung. Hae Gang lantas menyuruh Baek
Seok duduk disampingnya dan mengajak Baek Seok bicara. Hae Gang mengaku tidak
bisa lagi tinggal satu atap dengan Baek Seok setelah semua yang terjadi. Tapi
ia masih ragu dengan keputusannya, ia mengaku takut melukai hati adik2 Baek
Seok. Baek Seok mengerti, meskipun kecewa namun ia berusaha berbesar hati
menerima keputusan Hae Gang.
Di ruang bacanya, Jin Eon sedang bersiap2 ke kantor. Ia memasukkan beberapa
dokumen ke dalam tasnya. Tak lama kemudian, Jin Ri masuk dan menghampiri Jin
Eon.
“Kudengar kau baru saja kembali dari Amerika. Bagaimana kabar Hae Goo dan
Jin Woo?” tanya Jin Eon.
“Mereka baik2 saja dan semakin tinggi. Mereka juga menanyakan pamannya. Aku
tidak bisa berbohong, jadi aku bilang saja bahwa kau baru saja kembali dari
neraka. Tapi apa ini? Wajahmu terlihat bersinar2? Bagaimana mungkin wajah
seseorang yang baru kehilangan istrinya bisa bersinar2 seperti ini?” ucap Jin
Ri.
Jin Eon pun terdiam, wajahnya terlihat kesal. Jin Ri menatap wajah Jin Eon
dekat2. Ia penasaran, apa Jin Eon sedang jatuh cinta. Jin Eon tetap diam. Jin
Ri pun menebak, bahwa perempuan yang membuat wajah Jin Eon berseri2 adalah Yong
Gi aka Hae Gang. Jin Eon langsung menatap wajah Jin Ri.
“Sebenarnya apa yang ingin kau katakan Noona? Orang itu, aku hanya tidak
ingin kehilangan orang itu lagi. Aku bisa kehilangan apapun, tapi aku tidak mau
kehilangan orang itu lagi.” Jawab Jin Eon, membuat Jin Ri kaget.
Baek Seok dan Hae Gang tiba di kantor catatan sipil. Baek Seok ingin
menemani Hae Gang, namun Hae Gang menolak dan menyuruh Baek Seok menunggunya di
mobil. Dengan wajah tegang, Hae Gang turun dari mobil dan masuk ke dalam
sendirian.
Hae Gang mengisi formulir dengan nama Dokgo Yong Gi. Dengan tangan gemetar,
Hae Gang menempelkan jarinya pada mesin pemindai sidik jari. Betapa kagetnya
Hae Gang karena sidik jarinya dengan sidik jari Yong Gi tidak sama. Petugas pun
heran.
“Apa namamu benar2 Dokgo Yong Gi? Kenapa kau mencuri identitas orang lain.
Ini kejahatan serius. Siapa namamu sebenarnya?” tanya petugas.
Dengan wajah syok, Hae Gang pun menyebutkan nama aslinya.
Hae Gang meninggalkan kantor catatan sipil dengan perasaan terguncang. Ia
bahkan tidak sanggup berjalan, sehingga harus dipapah oleh Baek Seok. Hae Gang
menatap Baek Seok dengan mata berkaca2. Baek Seok pun mengajak Hae Gang pergi
untuk memecahkan sepuluh ribu potongan puzzle. Baek Seok mengaku bahwa ia salah
memberikan papan puzzle yang diberikannya pada Hae Gang salah. Baek Seok juga
berkata bahwa Hae Gang adalah papan puzzle nya Jin Eon. Hae Gang pun semakin
terguncang mendengarnya.
Sekarang Baek Seok dan Hae Gang ada di sebuah kafe. Baek Seok memberitahu
Hae Gang, bahwa Hae Gang adalah pengacara sekaligus direktur di Cheon Nyeon
Farmasi dan istri Jin Eon. Baek Seok berkata, bahwa ia juga baru mengetahui hal
itu. Baek Seok mengaku bahwa ia tidak tahu caranya mengembalikan hidup Hae Gang
yang sudah ia curi 4 tahun ini. Hae Gang hanya tertunduk sedih mendengarnya.
Hyun Woo menemui Jin Eon. Ia berkata, bahwa sesuai dugaannya kalau nomor
plat truk yang menabrak Hae Gang tidak terdaftar. Jin Eon berkata, kalau nomor
plat itu tidak terdaftar maka akan sangat sulit melacak pemilik truk itu. Hyun
Woo bilang bahwa si pemilik truk sudah melarikan diri ke Filiphina. Tidak ada yang
bisa mereka lakukan meskipun mereka menemukan si pemilik truk, kata Hyun Woo.
“Apa yang harus kita lakukan? Melacak si pemilik truk?” tanya Hyun Woo.
“Tidak. Kalau kita mencari si pemilik truk, kemungkinan dia bisa dibunuh.
Laki2 yang menusuk Hae Gang, kita harus menangkapnya.” Jawab Jin Eon.
Jin Eon lalu melihat dokumen tentang pria bernama Lee Jung Man.
“Lee Jung Man, kita juga harus menemukan pria ini. Kalau kita bisa menangkan
kedua pria ini, maka kita bisa membuktikan bahwa ini adalah kasus pembunuhan.”
Ucap Jin Eon.
“Jadi kau mau bilang bahwa dia Hae Gang? Setelah kau menerima hasil tes DNA
itu, kau yakin dia Hae Gang? Lalu dimana Dokgo Yong Gi yang asli? Jangan bilang
bahwa dia masih hidup.” jawab Hyun Woo.
“Kalau Yong Gi sudah meninggal, maka dia tidak akan menusuk Hae Gang. Dia
mencoba membunuh Hae Gang dua kali karena mengira Hae Gang adalah Dokgo Yong
Gi. Dokgo Yong Gi masih hidup.” ucap Jin Eon yakin.
Adegan pun berpindah pada Yong Gi yang memberitahu semuanya pada Nyonya Kim.
Yong Gi menceritakan bahwa ia sedang dikejar2 seseorang, karena itulah ia hidup
dibawah nama Zhang Ming. Nyonya Kim terkejut, ia lalu bertanya siapa orang yang
mengejar Yong Gi. Yong Gi minta maaf karena tidak bisa memberitahukan siapa
orang itu. Yong Gi lalu meminta Nyonya Kim menemani Woo Joo ke dokter.
Hae Gang terkejut mengetahui dirinya memiliki saudara kembar. Baek Seok
berkata, bahwa Yong Gi adalah adik kembar Hae Gang dan Yong Gi ada di Korea
sekarang. Baek Seok juga memberitahu Hae Gang bahwa wanita yang diingat Hae
Gang sebelum kecelakaan itu, wanita yang menukar mobilnya dengan mobil Hae Gang
adalah Yong Gi. Cairan bening itu langsung menyeruak keluar dari kedua mata Hae
Gang. Baek Seok lalu memberikan alamat rumah Hae Gang dan berkata bahwa Yong Gi
juga tinggal di sana sekarang.
Nyonya Kim menemani Woo Joo ke rumah sakit. Woo Joo menangis saat darahnya
akan diambil. Untuk mengalihkan perhatian Woo Joo, Nyonya Kim pun mengajak Woo
Joo bernyanyi. Namun Woo Joo tetap menangis saat perawat mulai mengambil darahnya.
Selesai mengambil darah, Woo Joo ingin dibelikan Jjangmyeon. Woo Joo juga
mengajak Nyonya Kim menemui Gyu Seok.
Nyonya Kim dan Woo Joo bertemu Tae Seok di depan ruangan Gyu Seok. Saat itu,
Tae Seok tengah menunggu Gyu Seok. Pada Tae Seok, Nyonya Kim memperkenalkan Woo
Joo sebagai anak tetangganya. Woo Joo pun memperkenalkan dirinya pada Tae Seok
dengan nama Zhang Ling.
“Apa sebelumnya kita pernah bertemu? Wajahmu tidak asing bagiku?” tanya Tae
Seok.
Woo Joo mengangguk. Woo Joo bilang kalau mereka pernah bertemu di ruangan
Gyu Seok. Pembicaraan keduanya pun terhenti karena seorang perawat datang
menghampiri mereka. Perawat itu bilang kalau Gyu Seok sedang pergi mengajar.
Yong Gi sedang mengupas bawang saat Jin Ri datang. Yong Gi memperkenalkan
dirinya sebagai pelayan di rumah itu pada Jin Ri. Jin Ri terkejut saat melihat
wajah Yong Gi. Jin Ri heran, kenapa ia selalu bertemu dengan wajah yang sama
kemana pun ia pergi. Yong Gi dan Jin Ri pun adu mulut. Yong Gi kesal karena Jin
Ri bicara seolah2 sudah akrab dengannya. Jin Ri kesal karena Yong Gi
mengatainya ahjumma.
Jin Ri lalu menyuruh Yong Gi melepas kacamatanya. Yong Gi menolak. Jin Ri
memohon, ia ingin melihat wajah Yong Gi tanpa kacamata. Tapi Yong Gi tetap
menolak. Yong Gi lalu kembali melanjutakan pekerjaannya mengupas bawang. Yong
Gi pun terperangah saat Jin Ri memanggilnya Dokgo Yong Gi palsu. Jin Ri lalu mendekati
Yong Gi.
“Itu karena kau sangat mirip dengannya. Kau sangat mirip dengan kenalanku.”
Ucap Jin Ri.
“Orang itu bernama Dokgo Yong Gi?” tanya Yong Gi syok.
“Iya, dia palsu juga. Tapi di mataku, kau terlihat seperti Yong Gi yang
asli.” Jawab Jin Ri.
Tepat saat itu, Gyu Seok muncul dan mendengar pembicaraan keduanya.
“Orang yang bernama Dokgo Yong Gi itu, apa yang dia lakukan?” tanya Yong Gi.
“Dia manajer di kantor hukum.” Jawab Jin Ri.
Jin Ri lalu menyadari kehadiran Gyu Seok. Gyu Seok mendekati mereka dan
bertanya apa Jin Ri datang untuk menemuinya. Jin Ri dengan judesnya bilang
untuk siapa lagi ia datang kalau bukan untuk Gyu Seok. Gyu Seok lalu mengajak
Jin Ri duduk di ruang tengah. Jin Ri menanyakan nama asli Yong Gi. Yong Gi yang
masih syok diam saja. Jin Ri pun kesal karena dipanggil Gyu Seok sebelum Yong
Gi menjawab pertanyaannya.
“Tiruan Dokgo Yong Gi?” ucap Yong Gi sambil terduduk lemas. Gyu Seok terus
memperhatikan Yong Gi.
“Dua Dokgo Yong Gi?” gumam Gyu Seok. Gyu Seok lalu teringat pertemuannya
dengan Hae Gang di rumah sakit. Saat itu, Gyu Seok menuduh Hae Gang mengincar
obat yang sedang ia kembangkan.
Jin Ri menatap heran Gyu Seok karena Gyu Seok terus menatap Yong Gi. Tak
lama, Woo Joo pulang. Woo Joo pun langsung berlari menghampiri ‘calon suaminya’
sambil membawa mainan gelembung sabun. Gyu Seok pun menyuruh Woo Joo berhenti
berlari. Ia mengingatkan Woo Joo, kalau Woo Joo tidak boleh berlari. Woo Joo
mengangguk dan berjalan pelan2 ke arah Gyu Seok. Woo Joo pun duduk disamping
Gyu Seok dan meniup gelembung sabun itu ke arah Gyu Seok. Gyu Seok tersenyum
dan memejamkan matanya saat gelembung sabun itu menyentuh wajahnya. Jin Ri pun
terkejut melihat reaksi Gyu Seok.
“Kalau kau datang karena rencana perjodohan itu, sebaiknya kau pergi.” Ucap
Gyu Seok tanpa melihat Jin Ri sedikit pun.
Jin Ri pun kesal, namun ia tetap berusaha membujuk Gyu Seok menemui gadis
itu.
“Aku adalah satu2nya orang yang akan menikah dengan Dokter Min, Ahjumonni.”
Ucap Woo Joo membuat Jin Ri kaget.
Woo Joo lalu melirik Gyu Seok dan berkata bahwa ia adalah gadis yang akan
menikah dengan Gyu Seok. Gyu Seok tersenyum dan mengangguk. Gyu Seok lalu
memangku Woo Joo dan berkata kalau Woo Joo adalah gadis yang akan menikah
dengannya. Jin Ri pun terkejut. Hahaha… ngakak liat ekspresinya Jin Ri disini…
Tak lama, Nyonya Kim datang dan membuang mukanya saat melihat Jin Ri. Jin Ri
pun menyingung tentang putri Nyonya Kim yang mirip dengan Yong Gi.
Tepat saat
itu, Yong Gi datang terkejut melihatnya. Setelah Jin Ri pergi, Yong Gi pun
langsung meminta penjelasan pada Nyonya Kim.
Baek Seok membawa Hae Gang pulang ke rumahnya. Anak2 langsung menyambut Hae
Gang. Baek Jo menangis.
“Apa kau baik2 saja, Eonni? Apa kau masih sakit? Kau tidak baik2 saja, kan?”
tanya Baek Jo.
“Aku baik2 saja.” Jawab Hae Gang.
“Jangan bohong! Aku tahu kau tidak baik2 saja.” Ucap Baek Jo cemas.
“Sudah2, Noona kalian harus istirahat.” Ucap Tuan Baek, lalu menyuruh Hae
Gang istirahat.
Hae Gang diantarkan Baek Seok ke kamarnya. Sesampainya di kamar, keduanya
terkejut. Hae Gang bahkan menangis melihat tulisan anak2 dan balon2 yang
menghiasi dinding kamarnya. Anak2 menulis bahwa mereka sangat menyayangi Hae
Gang, bahwa mereka tidak bisa hidup tanpa Hae Gang dan mereka sangat merindukan
Hae Gang. Tangis Hae Gang akhirnya pecah. Ia jatuh terduduk dan menangis
tersedu2 melihat tulisan anak2. Baek Seok yang melihat itu, berusaha menahan
tangisnya.
Sementara itu, anak2 duduk di depan kamar Hae Gang. Mereka juga sedih
mendengar tangisan Hae Gang. Sementara di dalam, tangis Hae Gang semakin
kencang. Dan diluar, ada Jin Eon yang ingin menemui Hae Gang.
Hae Gang sudah berbaring dan bersiap untuk tidur. Tak lama kemudian, Baek Ji
datang dan ingin tidur dengan Hae Gang. Baek Ji pun berbaring, dan Hae Gang
memeluknya dengan erat. Tak lama, si kecil Jun juga datang dan ingin tidur
dengan Hae Gang. Hae Gang pun juga memeluk Jun dengan erat. Tak lama, si sulung
Beom dan si gendut Hyun juga datang dan ingin tidur dengan Hae Gang.
Diluar, Jin Eon sudah turun dari mobilnya dan mendekati rumah Baek Seok. Tak
lama, Baek Ji pulang. Dengan mata berkaca2, Baek Ji memohon agar Jin Eon tidak
merebut Hae Gang dari mereka. Baek Ji bilang, Hae Gang bukan hanya kakak bagi
mereka, tapi Hae Gang sudah seperti ibu mereka. Jin Eon tersentuh mendengarnya.
Hae Gang dan anak2 tidur sambil berpegangan tangan satu sama lain. Diluar,
Jin Eon masih menunggu Hae Gang.
Adegan lantas berpindah pada Yong Gi dan Nyonya Kim. Yong Gi terkejut
mengetahui Hae Gang adalah putri Nyonya Kim. Yong Gi ingin tahu kenapa dan
bagaimana Hae Gang meninggal. Yong Gi terkejut saat tahu Hae Gang meninggal 4
tahun yang lalu di Bulan September. Yong Gi lalu ingin melihat foto Hae Gang.
Yong Gi gemetaran saat melihat foto Hae Gang.
Anak2 sudah mulai tidur, sedangkan Hae Gang masih terjaga. Hae Gang teringat
perkataan Jin Eon.
“Do Hae Gang, itu namamu Karena kau
adalah istriku. Kau istriku. Kalau kau ingin menemukan ingatanmu, katakan
padaku karena aku mengingat semua tentangmu.” Ucap Jin Eon.
“Dia hidup. Aku rasa dia juga
kehilangan memorinya sama seperti dirimu.” Ucap Jin Eon.
“Aku pikir aku jatuh cinta lagi
padamu, seperti saat itu.” ucap Jin Eon.
Hae Gang akhirnya berjalan keluar. Langkahnya pun terhenti saat ia melihat
Jin Eon yang sudah tidur di mobil di depan rumah Baek Seok. Tak lama kemudian,
Jin Eon terbangun. Ia langsung turun dari mobil begitu melihat Hae Gang.
“Bisakah kau memanggilku dengan nama Hae Gang? Mungkin jika kau memanggilku
dengan nama itu, aku akan bisa menerima namaku.” Pinta Hae Gang.
“Hae Gang-ah! Hae Gang-ah…” panggil Jin Eon dengan mata berkaca2.
“… Yeobo!” panggil Jin Eon lagi. Tangis keduanya pun pecah. Perlahan2, Hae
Gang mendekati Jin Eon. Ia pun memeluk Jin Eon dengan erat.
Bersambung……..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
About Me
Kumpulan Sinopsis
- Sinopsis Adamas
- Sinopsis Again My Life
- Sinopsis Alice
- Sinopsis Anna
- Sinopsis Babel
- Sinopsis Big Mouth
- Sinopsis Black Out (LENGKAP)
- Sinopsis Blessing of the Sea
- Sinopsis Blind
- Sinopsis Defendant
- Sinopsis Different Dreams
- Sinopsis Fantastic
- Sinopsis Graceful Family
- Sinopsis Gyeongseong Creature
- Sinopsis Happiness
- Sinopsis Hide and Seek
- Sinopsis Hide Identity
- Sinopsis I Have a Lover
- Sinopsis King Maker : The Change of Destiny
- SInopsis King the Land
- Sinopsis Lies of Lies
- Sinopsis Love Rain
- Sinopsis Maestra
- Sinopsis Moving
- Sinopsis My Golden Life
- Sinopsis My Happy End
- Sinopsis My Perfect Stranger
- Sinopsis Oh My Geum Bi
- Sinopsis Perfect Marriage Revenge
- Sinopsis Ruby Ring
- Sinopsis Ruler : Master Of The Mask
- Sinopsis Selection : The War Between Women
- Sinopsis Song of the Bandits
- Sinopsis still 17
- Sinopsis Temptation Of An Angel
- Sinopsis The Game : Towards Zero
- Sinopsis The Glory
- Sinopsis The Great Show
- Sinopsis The Legend Of The Blue Sea
- Sinopsis The Police Station Next to The Fire Station
- Sinopsis The Princess Man
- Sinopsis The Promise
- Sinopsis The World of the Married
- Sinopsis The Worst of Evil
- Sinopsis Train
- Sinopsis Undercover
- Sinopsis Unknown Woman
- Sinopsis Vigilante
- Sinopsis Watcher
- Sinopsis Wonderful World
Labels
- Adamas (1)
- Again My Life (20)
- Alice (6)
- Babel (47)
- Big Mouth (24)
- Blessing of the Sea (24)
- Blind (9)
- Defendant (35)
- Different Dreams (81)
- Fantastic (42)
- Flower of Evil (10)
- Good Witch (3)
- Graceful Family (63)
- Happines (24)
- Hide and Seek (77)
- Hide Identity (1)
- I Have a Lover (88)
- King Maker : The Change of Destiny (62)
- Lean Of You - Jung Yup (1)
- Lee Yoo Ri Setuju Bintangi Drama MBC Selanjutnya Spring Must Be Coming (1)
- Lies of Lies (32)
- live up to your name (36)
- Love Rain (16)
- Love Story - Lyn (1)
- Maestra (5)
- My Golden Life (100)
- My Happy End (15)
- Oh My Geum Bi (6)
- Perfect Marriage Revenge (2)
- Ruby Ring (181)
- Ruler : Master Of The Mask (56)
- Selection : The War Between Women (63)
- SInopsis King the Land (1)
- Temptation Of An Angel (22)
- The Game : Towards Zero (50)
- The Glory (1)
- The Great Show (62)
- The Legend Of The Blue Sea (39)
- The Police Station Next to The Fire Station (3)
- The Princess Man (24)
- The Promise (211)
- The Road : The Tragedy of One (1)
- The Second Anna (5)
- The World of the Married (21)
- The Worst of Evil (1)
- Train (2)
- Undercover (9)
- Unknown Woman (92)
- VIP (1)
- Watcher (65)
Blog Archive
- ► 2020 (285)
- ► 2019 (614)
- ► 2018 (436)
- ► 2017 (209)
Recent Comments
Followers
-
Sebelumnya... Lanjut ya gaes.... Episode ini dibuka dengan Moo Yeol yang terkejut melihat Yeo Ri. Moo Yeol pun memutuskan panggilanny...
-
Sebelumnya........... Tuan Baek sedang membaca formulir registrasi Hae Gang. Di depannya, Hae Gang sedang makan. Hae Gang berkata, ka...
Dilanjut lagi eonni ;)