Ruby Ring Ep 67 Part 2

Sebelumnya...


Roo Na masuk ke dalam. Ia menatap kopernya dengan wajah kesal, sebelum menariknya masuk ke dalam kamar.


Gilja terbaring lemas. Ya, masalah Roo Na membuat badannya lemas seketika.

Gilja lantas menyuruh Chorim dan Soyoung ke restoran.

Chorim pun kesal, "Siapa yang bisa memikirkann restoran sekarang!"

"Kita harus bertahan hidup." jawab Gilja.

"Haruskah aku membuatkanmu bubur?" tanya Soyoung.

"Aku baik-baik saja." jawab Gilja.

"Ada apa dengan Gyeong Min? Kenapa dia tidak menelpon?" gumam Chorim.

Gilja menangis.


Melihat Gilja menangis, Chorim tambah kesal dan langsung ke kamar Roo Bi. Ia menggedor-gedor pintu, menyuruh Roo Na keluar, tapi Roo Na tak kunjung keluar.

"Kau pikir, dengan kau mengunci diri di kamar, bisa menyelamatkanmu dari apapun? Kalau kau tidak mau melihat ibumu mati, keluarlah sekarang!" perintah Chorim

Soyoung pun berusaha menenangkan Chorim.


Di lantai, Roo Na duduk sambil memeluk lututnya. Wajahnya masih terlihat kesal.


Nyonya Park baru saja sampai di rumah. Geum Hee langsung mendekatinya dan menanyakan kondisi nenek. Nyonya Park menyuruh Geum Hee membuatkan bubur untuk dibawanya ke rumah sakit.

"Bagaimana Gyeong Min?" tanya Nyonya Park.

"Kupikir rumah ini akan runtuh. Dia menghancurkan semua barang di kamarnya." jawab Geum Hee.

Nyonya Park pun menghela nafas mendengarnya.


Di kamarnya, Nyonya Park menghubungi Gilja. Gilja mengajak Nyonya Park bertemu untuk membicarakan masalah Roo Na. Nyonya Park pun cerita, tentang nenek yang jatuh pingsan setelah mengetahui Roo Na pura-pura hamil.

Gilja kaget mendengar nenek pingsan.

Nyonya Park lantas mengatakan, keluarga mereka masih memaafkan Roo Na setelah insiden Roo Na di acara TV dan penggelapan yang dilakukan Roo Na. Tapi mereka tidak bisa menerima Roo Na yang menipu Gyeong Min dan seluruh keluarga dengan berpura-pura hamil.

Gilja masih membela Roo Na. Ia katakan, bukan berarti Roo Na tidak pernah hamil. Ia juga meminta Nyonya Park meletakkan posisi di posisi Roo Na.

"Tapi tetap saja, dia menipu semua keluarga dan memalsukan kehamilannya. Jadi aku mengikuti perintah ibu mertuaku untuk mengirim barang-barangnya ke rumahmu."

"Apa kau benar-benar akan mencampakkannya. Dia masih menantumu."

"Masih perlukah aku menjelaskannya padamu? Ketika Gyeong Min ingin menceraikan Roo Bi, nenek menentang dengan keras. Tapi tidak kali ini. Kuharap kau menghormati keputusan kami."

Telepon terputus..

"Sabuin, sabuin!" panggil Gilja.


"Apa yang dia katakan?" tanya Roo Na yang tau-tau sudah duduk di belakang Gilja.

Gilja pun langsung memarahi Roo Na.

"Apa yang sebenarnya ingin kau buktikan? Kenapa kau seperti ini? Dulu kau tidak begini!"

"Apa kau akan baik-baik saja jika aku diusir? Aku tidak bisa mencegah ini. Mereka tidak pernah mendukungku! Tidak pernah!" jawab Roo Na.


"Ada apa denganmu? Kau tidak begini sebelumnya. Kau tidak pernah membuatku sedih. Dimana gadis yang baik itu? Setelah kau menikah, kau menyebabkan masalah! Ada apa denganmu!"

"Aku putus asa. Aku dikelilingi banyak musuh. Aku tidak punya seorang pun di sisiku!" jawab Roo Na.

"Kenapa kau tidak jujur pada Gyeong Min! Atau padaku! Aku ibumu!"

"Na eottoke, eomma? Aku tidak mau berakhir seperti ini. Aku susah payah untuk sampai kesini! Selamatkan aku, eomma! Temani aku untuk memohon ampun!" pinta Roo Na.

"Aku akan melakukan itu untukmu." ucap Gilja.


Tapi saat Roo Na bilang kalau bayinya tidak ditakdirkan untuk hidup dan menyalahkan bayi nya, Gilja pun marah dan menampar Roo Na.

"Lalu bagaimana denganmu? Sebagai ibuku, apa yang sudah kau lakukan untukku? Kau ibuku! Kau seharusnya membelaku! Siapa yang membantumu membuka restoran itu? Mendapatkan apartemen dan hidup di kota ini? Aku! Aku!"

"Bagaimana kau bisa berkata seperti itu pada ibumu sendiri?"

"Kau seharusnya berada di sisiku!"

Roo Na lantas bicara dalam hatinya.

"Roo Na anak pungutmu! Tapi sekarang, aku Roo Bi! Kenapa kau seperti ini!"

Roo Na lalu beranjak pergi meninggalkan Gilja.


Gilja menangis hebat.


Di mobilnya, Roo Na memikirkan kata-kata ibunya, Roo Bi dan Gyeong Min yang menyalahkannya.

Ia pun marah.


Roo Bi sendiri tengah menatap Gyeong Min yang termenung di coffee shop.


Roo Bi lantas menghampiri Gyeong Min. Gyeong Min terkejut melihat Roo Bi. Roo Bi pun beralasan, ia di sana untuk menemui seseorang.

"Ingat apa yang kau katakan padaku? Kau bilang, apa aku bisa memaafkan Roo Bi meskipun dia melakukan sesuatu yang mengerikan. Aku memikirkan kata-katamu ribuan kali sepanjang malam. Aku menanyakannya pada diriku sendiri. Jika Roo Bi masih Roo Bi yang sama dengan yang kucintai, aku tidak bisa menemukan jawabannya." ucap Gyeong Min.

"Pabo. Kau masih tidak sadar akulah Jeong Roo Bi yang asli." jawab Roo Bi dalam hati.

Gyeong Min juga bertanya-tanya, apakah kecelakaan itu yang sudah mengubah Roo Bi nya atau Roo Bi memang sudah berubah saat mereka berpisah 5 tahun lalu.


Roo Bi pun tidak tahu harus menjawab apa. Sorot matanya tampak lirih.

Bersambung.............

0 Comments:

Post a Comment