Yeo Ri masuk ke lift yang dinaiki Ji Won. Awalnya, Ji Won tak melihat wajah Yeo Ri. Ji Won tanya, mau ke lantai berapa. Yeo Ri : Lantai 5.Terima kasih.
Mendengar suara Yeo Ri, Ji Won tertegun. Ia menoleh perlahan dan terkejut melihat Yeo Ri.
Yeo Ri hanya membungkukkan sedikit kepalanya pada Ji Won. Ia bersikap, seolah2 Ji Won adalah orang asing.
Pintu lift terbuka. Yeo Ri langsung keluar. Ji Won mengejar Yeo Ri, tapi ke arah yang salah.
Sekarang, Ji Won sudah di rumah. Ia teriak memanggil Hae Joo. Pembantunya datang, memberitahu ia kedatangan tamu.
Ji Won menoleh ke sofanya dan mendapati tamunya sudah duduk disana. Ia mendekat.
Yeo Ri berdiri dan memperkenalkan diri sebagai Seol. Ji Won syok.
Yeo Ri pura2 kaget melihat Ji Won. Ia minta maaf karena tidak mengenali Ji Won saat di lift tadi.
Yeo Ri : Aku tidak tahu apa kesukaan Anda. Orang bilang mawar kuning melambangkan "kepuasan". Aku membeli ini karena berharap akan menjadi orang yang seperti itu bagi Anda.
Yeo Ri memberikan sebuket mawar kuning yang dibawanya.
Ji Won : Kau..... Yoon Seol?
Ji Won limbung. Yeo Ri pura2 bingung dan berniat membantu Ji Won. Tapi Ji Won langsung histeris, melarang Yeo Ri menyentuhnya. Ji Won pun kemudian berkata, kalau ia pusing dan mau berbaring sejenak.
Ji Won masuk ke kamarnya. Ia tidak percaya Yeo Ri adalah Yoon Seol.
Yeo Ri menatap tajam kamar Ji Won.
Yeo Ri : Ya, kau pasti terkejut. Jantungmu serasa berhenti, bukan? Son Yeo Ri, yang kau kira telah mati tiga tahun lalu, berdiri di hadapanmu. Dan Yoon Seol yang kau percayai dan ingin kau andalkan, mirip dengan Son Yeo Ri.
Yeo Ri lalu menatap sekeliling rumah Ji Won dan bicara dalam hatinya.
Yeo Ri : Dulu ini rumahku. Dulu kau ibuku. Sudah sepuluh tahun, aku merencanakan ini selama sepuluh tahun untuk menghancurkanmu.
Yeo Ri lantas mengetuk pintu kamar Ji Won dan pura2 cemas. Ia juga menawari obat untuk Ji Won.
Ji Won yang ketakutan diam saja. Ia juga heran kenapa ia tak mengenali suara Yeo Ri padahal mereka berkali2 bicara di telepon.
Yeo Ri bicara dengan pembantu Ji Won.
Yeo Ri : Sepertinya Bu Hong sedang tidak sehat. Tolong sampaikan kepadanya aku akan kembali lain kali.
Mendengar Yeo Ri pergi, Ji Won berkata, tidak bisa membiarkan Yeo Ri pergi.
Yeo Ri menuju mobilnya. Sebelum masuk mobilnya, ia menatap tajam ke arah kamar Hae Joo.
Ji Won keluar. Dan mobil Yeo Ri mulai melaju kencang.
Ji Won teriak, Son Yeo Ri! Berhenti!
Hae Joo datang. Ia heran melihat sang ibu berdiri diluar. Ji Won nyaris pingsan. Hae Joo kaget dan langsung memegangi sang ibu. Ji Won pun mengajak Hae Joo masuk.
Hae Joo memapah Ji Won ke dalam.
Hae Joo : Ibu bilang ada tamu untuk makan siang. Dia sudah pergi? Kenapa Ibu seperti itu di luar?
Ji Won menatap Hae Joo, Hae Joo-ya....
Hae Joo : Ya? Katakanlah.
Ji Won : Saat kau ke kantor ayahmu, kau melihat Yeo Ri...
Ji Won tiba2 teringat Ma Ya.
Ji Won : Bagaimana dengan Ma Ya? Di mana dia?
Hae Joo : Ibu kenapa? Ibu ingat aku mengantar dia ke bandara? Dia terus meminta ikut perkemahan bola, jadi, dia ke Inggris. Bagaimana jika dia benar menjadi pemain bola? Aku tidak mau dia menjadi atlet. Itu akan sangat berat bagi tubuhnya.
Hae Joo lalu melihat mawar yang dibawa Yeo Ri.
Hae Joo : Yeppeuda. Ini dari tamu Ibu?
Ji Won : Jangan! Buang bunganya. Jangan disentuh.
Hae Joo : Tapi bunganya masih segar. Ibu bilang, buang! Jangan tanya kenapa!
Ji Won masuk kamarnya. Pembantu datang. Hae Joo pun kaget dan tanya ke pembantu ada apa.
Moo Yeol menatap meja Yeo Ri dan teringat kata2 Yeo Ri.
Yeo Ri : Kau tahu siapa yang pertama kupikirkan saat mendengar aku dipekerjakan?
Moo Yeol senyum2 sendiri mengingatnya.
Tak lama, Yeo Ri datang dan langsung teringat saat Moo Yeol mencampakkannya dulu.
Moo Yeol : Aku muak hidup miskin. Aku akan hidup mewah sekarang. Aku akan mempertaruhkan hidupku pada Hae Joo dan Grup Wid. Jadi, jangan gunakan bayi itu sebagai alasan untuk menjebakku.
Yeo Ri bicara dalam hatinya.
Yeo Ri : Jadi, kau puas sekarang?
Moo Yeol menatap Yeo Ri. Ia kaget melihat Yeo Ri yang tau2 sudah datang.
Moo Yeol : Kapan kau masuk? Katamu ada janji makan siang. Kau sudah makan?
Yeo Ri : Ya, aku diundang makan siang. Tapi orangnya sedang sakit, jadi, aku pulang.
Moo Yeol : Kau sudah makan? Tidakkah kau merasa lapar?
Yeo Ri : Aku memakan kudapan di perjalanan pulang.
Yeo Ri lalu tanya, apa pekerjaannya.
Yeo Ri : Pimpinan berkata kau akan menjelaskan tugasku dengan detail.
Moo Yeol pun mengajak Yeo Ri pergi. Ia tidak menjawab saat Yeo Ri tanya mau kemana.
Yeo Ri menatap keluar jendela.
Yeo Ri : Hari yang indah.
Lalu, Yeo Ri memutar musik di mobil Moo Yeol. Terdengarlah lagu yang dinyanyikannya untuk menghibur Moo Yeol saat di kafe Oliver.
Moo Yeol yang malu, berniat mematikannya. Tapi Yeo Ri menghentikannya dengan memegang tangan Moo Yeol.
Yeo Ri : Aku senang perasaanku tidak bertepuk sebelah tangan.
Hae Joo sampai di tokonya.
Hae Joo : Baik, aku akan fokus bekerja sesuai saran Ibu. Aku akan membuktikan diri sebagai pebisnis tanpa bantuan Grup Wid.
Hae Joo lalu meminta anak buahnya membawakannya laporan penjualan barang2 baru.
Hae Joo kemudian menelpon Moo Yeol. Ia berniat, meminta Moo Yeol menjemputnya saat dalam perjalanan pulang.
Moo Yeol sendiri sedang membeli kopi dan cemilan. Yeo Ri menunggu di mobil.
Ponsel Moo Yeol berdering. Yeo Ri pun sengaja menjawabnya.
Hae Joo kaget, ponse Moo Yeol dijawab wanita lain.
"Bukankah ini ponsel Moo Yeol?" tanya Hae Joo.
"Ya, ini ponsel Pak Kim." jawab Yeo Ri.
"Kau siapa?" tanya Hae Joo.
Moo Yeol datang dan menjawab telepon Hae Joo. Moo Yeol mengatakan, ia sedang rapat dengan karyawannya.
Moo Yeol : Dia pasti menjawab ponselku saat aku di toilet.
Hae Joo kesal, apa masalahnya? Kau harus mengajari karyawanmu. Beraninya dia mengangkat ponsel atasannya.
Moo Yeol memutus panggilannya dengan alasan harus bekerja.
Usai bicara dengan Hae Joo, Moo Yeol meminta dengan lembut agar Yeo Ri tak menjawab ponselnya lagi.
Yeo Ri : Aku hanya ingin mendengar suaranya. Aku penasaran apakah suara istrimu lembut atau angkuh. Biasanya aku tidak iri dengan orang. Tapi aku iri dengan istrimu. Dia bisa menghubungimu kapan pun dia mau. Dia bisa menyentuhmu dan bersamamu.
Moo Yeol terkejut mendengar pengakuan Yeo Ri.
Hae Joo merasa suara Yeo Ri tidak asing.
Hae Joo : Tidak, dia sedang bekerja. Kau ingin mengatakan apa kepadanya? Akhirnya aku menyingkirkan hantu Yuh Ri. Aku tidak boleh meragukan dia lagi. Percayalah kepadanya. Percayalah kepada Moo Yeol.
Di kamarnya, Ji Won memikirkan Yeo Ri yang mengenalkan diri sebagai Seol.
Lalu ia ingat saat ia dan Hae Hoo menerima kiriman lukisan Yeo Ri.
Setelah itu, ia ingat kata2 Do Chi bahwa Seol adalah pengacara yang menyelesaikan masalah tuntutan pelecehan seksual yang dialamatkan padanya.
Ji Won juga ingat Seol yang menyelesaikan masalah Ga Ya dan Ma Ya di sekolah.
Terakhir, ia ingat saat Hae Joo mengatakan, melihat Yeo Ri mengantar Moo Yeol pulang.
Ji Won : Dia sudah merencanakan semuanya dan sengaja mendekati kami. Dia memasang jebakan dan mempermainkan kami. Beraninya dia. Dia bisa saja menyediakan jasad palsu.
Ji Won kemudian beranjak pergi.
Do Young sedang bicara di telepon dengan Mal Nyeon.
"Tolong pikirkan penjualan propertimu dengan baik. Aku juga bekerja dengan anakmu, Seol. Aku yakin kau tidak akan menjual kepada perusahaan lain, tapi... Ya."
Ji Won tiba2 masuk dengan wajah marah. Terpaksa lah Do Young menyudahi pembicaraannya.
Do Young : Aku memintanya beberapa jam lalu. Kenapa lama? Mana dokumennya?
Ji Won : Apa yang terjadi? Yoon Seol!Kau juga mengetahuinya?
Do Young : Apa maksudmu?
Ji Won : Yoon Seol adalah Yeo Ri!
Do Young : Kau sudah bertemu dengannya? Mereka mirip, bukan?
Ji Won : Mirip? Dia Yeo Ri, Son Yeo Ri!
Do Young : Yeo Ri meninggal tiga tahun lalu. Yoon Seol hanya mirip dengannya. Jangan khawatir.
Ji Won : Tidak! Dia bisa membodohi orang lain, tapi tidak denganku. Matanya, senyumannya. Suaranya. Dia Yeo Ri! Tidak mungkin orang lain! Singkirkan dia. Sekarang juga!
Moo Yeol membawa Yeo Ri ke sebuah lahan. Yeo Ri tanya, kenapa mereka kesana.
Moo Yeol : Ada yang harus kita lakukan di sini. Ini lahan yang akan dibeli Grup Wid. Kompleks sanggraloka terbaik di seluruh Asia akan dibangun di sini.
Yeo Ri : Sanggraloka?
Moo Yeol : Kini, Wid akan dinilai dari bisnis ini.
Yeo Ri : Bagaimana dengan Wid Fashion? Bukankah Wid Fashion bisnis utama Grup Wid?
Moo Yeol : Wid Fashion akan dijual. Tugas kita menjual Wid Fashion dengan harga tertinggi untuk mendanai bisnis sanggraloka ini. Semacam jaring keselamatan. Tentu saja, hanya Pimpinan, istrinya, kau dan aku yang mengetahui hal ini.
Yeo Ri terkejut.
Do Chi sedang pemotretan. Tim nya pun berkata, mereka akan istirahat 5 menit.
Direktur Hong dan Direktur Oh datang. Mereka membujuk Do Chi agar masuk perusahaan. Do Chi menolak dengan alasan tidak tertarik.
Direktur Hong : Anda memiliki tanggung jawab dan tugas sebagai anak sah. Mendiang Pimpinan mengharapkan Anda, bukan Pimpinan Goo Do Young, untuk mengambil alih perusahaan. Kami akan mendukung Anda.
Do Chi tetap menolak dan mengaku sudah puas hanya dengan menjadi model Wid Fashion saja. Do Chi lantas pergi.
Do Young berusaha meyakinkan Ji Won kalau Seol bukan Yeo Ri.
Do Young : Dia lulus SMP, SMA, dan kuliah di luar negeri. Dia bahkan memiliki orang tua di kartu keluarga.
Ji Won : Itu tidak mungkin. Itu semua palsu. Dia memalsukannya untuk menipu kita.
Do Young : Bagaimana kau bisa memalsukan kartu keluarga? Ada orang yang mengenal dia dari kecil. Berhentilah meragukan dia.
Ji Won : Kau memercayai semua perkataannya dan menerima dia di perusahaan? Bagaimana jika Hae Joo tahu? Dia bahkan menemui psikiater baru-baru ini karena Yeo Ri.
Do Young : Aku tidak bisa memecat karyawan berbakat hanya demi menutupi masalah keluarga kita. Kau yang merekomendasikan dia.
Ji Won : Aku tertipu. Aku termakan jebakannya.
Do Young : Jika kau akan terus begini, sebaiknya kau pulang.
Ji Won : Yeobo!
Do Young lalu memberikan dokumen Seol pada Ji Won dan menyuruh Ji Won memeriksa sendiri.
Ji Won masuk ke ruangan Moo Yeol dengan kesal, tapi Moo Yeol dan Yeo Ri masih belum kembali.
Saat hendak keluar, Ji Won melihat patung monyet hadiah darinya.
Kesal, Ji Won pun memecahkan patung itu.
Ji Won : Beraninya kau mempermainkanku!
Ji Won menuju mobilnya. Bersamaan dengan itu, Moo Yeol dan Yeo Ri datang. Ji Won kesal melihat mereka.
Moo Yeol mencemaskan Yeo Ri. Yeo Ri meminta Moo Yeol tidak cemas.
Yeo Ri : Aku sudah bertemu dia siang ini. Aku sudah siap menghadapi ini semua sebelum bergabung dengan perusahaan.
Yeo Ri lantas menghampiri Ji Won. Ia bersikap ramah, tapi Ji Won menyentaknya.
Yeo Ri : Kau pikir aku tidak tahu sandiwara licikmu ini? Jika berpura-pura menjadi Yoon Seol, seharusnya kau tetap bersembunyi. Kenapa kau mencampuri semuanya seperti kecoak? Apa ini tantangan? Kau ingin menantangku?
Moo Yeol angkat bicara. Ia berusaha menjelaskan, tapi malah ditampar Ji Won.
Ji Won : Apa hakmu bicara begitu? Beraninya kau! Kau menemui mantan kekasihmu, tapi memperlakukan Hae Joo seakan-akan dia gila? Beraninya kau membuat dia tampak seperti orang gila, merasa tidak aman, dan berkhayal!
Yeo Ri : Anda sudah keterlaluan. Anda bahkan tidak memeriksa faktanya. Jangan membuat kesimpulan...
Ji Won : Kubilang, diam! Kenapa kau masuk ke rumahku? Kenapa kau masuk ke perusahaan kami? Apa yang kau inginkan? Aku?
Yeo Ri : Bu, Anda hanya salah paham dengan kami. Anda harus tenang, cari tahu faktanya, lalu kita bisa bicara.
Yeo Ri mengajak Moo Yeol pergi, tapi Ji Won menahannya. Ji Won memberi Yeo Ri 10 menit untuk meyakinkannya kalau dia memang Seol.
Yeo Ri dan Ji Won bicara di kafe.
Yeo Ri : Ini kali ketiga aku mengatakan ini. Pertama, saat bertemu Pak Kim terkait Ga Ya dan Ma Ya, lalu saat bertemu Pimpinan di hari aku mulai bekerja. Izinkan aku mengulanginya. Aku bukan Son Yeo Ri. Aku Yoon Seol.
Ji Won : Saat orang menuduh Do Chi melakukan pelecehan seksual, dari semua pengacara yang ada, bagaimana kau bisa mengambil kasus itu?
Yeo Ri : Itu kebetulan. Kami kebetulan bertemu dan bertukar kartu nama.
Ji Won : Bagaimana dengan Ga Ya dan Ma Ya? Kau akan bersikeras kalau kau kebetulan dipekerjakan keluarga korban?
Yeo Ri : Ya, kebetulan, aku penasihat hukum untuk sekolah-sekolah di distrik itu.
Ji Won : Lalu? Kau melamar ke Grup Wid?
Yeo Ri : Grup Wid termasuk 10 perusahaan terbesar di negeri ini. Pengacara mana pun ingin bekerja di sana. Apa yang aneh jika aku melamar? Selain itu, aku yakin Pak Kim dan Pimpinan telah memeriksa identitasku.
Ji Won : Orang tuamu masih hidup?
Yeo Ri : Ya, aku masih tinggal bersama mereka.
Ji Won : Kau belum menikah, dan pastinya belum punya anak.
Ji Won tidak percaya. Dalam hati, ia yakin Seol adalah Yeo Ri.
Yeo Ri juga bicara dalam hatinya.
Yeo Ri : Hong Ji Won, cobalah menggali sedalam mungkin. Kau akan membuktikan bahwa aku Yeo Ri? Jangan harap.
Sekarang, Ji Won melajukan mobilnya. Lalu, ia menepikan mobilnya dan membaca KK Seol dan menghubungi orangnya.
Ji Won : Cari tahu semua tentang orang tua Yoon Seol, Seo Mal Nyeon, dan Yoon Ki Dong.
Ji Won : Aku tidak butuh alasanmu. Kita lihat saja apakah benar kalian orang tua dan anak kandung.
Di ruangannya, Moo Yeol teringat tamparan Ji Won tadi. Ia kesal.
Bersambung ke part 2...
0 Comments:
Post a Comment