Graceful Family Ep 11 Part 3

Sebelumnya...


Habis mencari informasi ttg Eun Joo, Seok Hee langsung mengajak Yoon Do ketemuan.

Seok Hee menunjukkan foto Wan Joon yg berdiri di belakang ibunya yg tengah selfie.

Yoon Do : Bukannya ini Mo Wan Joon?

Seok Hee lalu menggeser fotonya, menunjukkan foto ibunya.

Seok Hee : Dia dan ibuku berada di tempat dan hari yang sama.

Yoon Do : Jadi, apa mereka bertemu hari itu?

Seok Hee : Aku tidak tahu apakah itu kebetulan atau apakah mereka sudah bertemu.

Seok Hee kemudian memberikan catatan soal Eun Joo.


Seok Hee : Dia adalah kurator dari pameran gender yang diadakan pada saat itu. Ayo.

Saat mengajak Yoon Do pergi, Seok Hee teringat ttg Hakim Lee.

Seok Hee : Bagaimana dengan Hakim Lee?

Yoon Do : Masih belum... tapi kita akan menemukan dia.

Yoon Do : Kita harus menemukannya. Aku harus menemukannya dan mendengar alasan kenapa dia memberi ibuku hukuman seumur hidup. Ayo.

Yoon Do mengajak Seok Hee pergi tapi dia ingat mereka harus menelpon Eun Joo lebih dulu, sebelum menemui Eun Joo.

Seok Hee : Kau tahu aku ahli melakukan banyak hal sekaligus, kan? Aku sudah meneleponnya dalam perjalanan ke sini.

Yoon Do : Ah, benar. Ahli melakukan banyak hal.


Seok Hee dan Yoon Do pergi ke galerinya Eun Joo. Seok Hee menunjukkan foto ibunya. Eun Joo terkejut.

Eun Joo : Ini Ahn Jae Rim, bagaimana au mengenalnya?

Seok Hee : Aku putrinya.

Eun Joo terkejut.

Eun Joo : Aku juniornya.

Seok Hee : Begitu rupanya.

Eun Joo : Semua orang terkejut ketika Jae Rim mendadak meninggal. Kenapa kau ingin menemuiku?

Seok Hee : Kau adalah orang pertama di Korea yang melakukan pameran dengan tema gender.

Eun Joo : Benar. Tampaknya ini foto dari saat itu.


Seok Hee menunjukkan foto Wan Joon.

Seok Hee : Apa kau ingat orang ini?

Eun Joo : Aku lah yang mengambil foto itu. Jadi, aku ingat itu. Setelah mengambil foto ini, kurasa dia menyapa orang ini.

Seok Hee : Lalu?

Eun Joo : Kau tahu. Untuk mengakui preferensi seksual adalah hal sulit, bahkan sekarang ini. Dulu, itu lebih buruk lagi. Aku ingat orang ini melarikan diri dengan tergesa-gesa.

Yoon Do : Kau pasti memiliki ingatan yang sangat baik.


Eun Joo : Aku berkata kepadanya pada saat itu, "Kamu punya banyak teman, bahkan seorang transgender sekalipun." Aku ingat mengatakan itu sambil bercanda. Itu adalah hari yang sangat istimewa bagiku. Saat itu, Jae Rim jarang keluar karena dia sering sakit. Jadi, aku memohon dan bisa dibilang aku menyeretnya ke pameran itu.


Seok Hee dan Yoon Do lantas meninggalkan galeri Eun Joo. Namun, Eun Joo keluar mengejar mereka.

Eun Joo : Kau bilang namamu Seok Hee, kan? Bisa bicara denganmu sebentar?

Yoon Do dan Seok Hee saling berpandangan. Setelah itu, Yoon Do beranjak pergi.


Eun Joo : Apa kau akan mengubur bakat ibumu? Dia punya banyak karya bagus. Itu akan sia-sia, kan? Aku mendengar ada rumor yang mengatakan, karya yang meniru miliknya telah muncul. Itu membuatku berpikir tentangnya. Mungkin itu pertanda aku akan bertemu denganmu.

Eun Joo lantas memberikan kartu namanya ke Seok Hee.

Jika kau mau memamerkan karyanya, hubungi aku kapan pun.


Sekarang,, Yoon Do dan Seok Hee sudah di jalan.

Yoon Do : Ibumu tahu bahwa Mo Wan Joon adalah seorang transgender 15 tahun lalu. Apa yang ada di pikiranmu? Aku yakin Mo Wan Joon sangat khawatir setelah ibumu mengetahui tentang rahasianya.

Seok Hee : Dan ibuku meninggal beberapa hari setelah pameran.

Yoon Do : Kurasa Mo Wan Joon pergi menemui ibumu karena dia takut ibumu akan mengungkapkan rahasianya.

Seok Hee : Pada hari itu, pembunuhannya terjadi tepat setelah pameran itu. Keduanya sekarang adalah tersangka utama bagiku.


Mereka lalu berhenti di pinggir jalan.

Yoon Do : Pulanglah dengan selamat. Nanti aku hubungi lagi.

Seok Hee : Pergilah.


Yoon Do pun beranjak pergi. Ternyata, Yoon Do menghentikan mobilnya di MC dan mobil itu adalah mobil Seok Hee.

Setelah Yoon Do pergi, Seok Hee memikirkan kata2 Eun Joo.

Eun Joo : Aku mendengar ada rumor yang mengatakan, karya yang meniru miliknya telah muncul. Itu membuatku berpikir tentangnya. Mungkin itu pertanda aku akan bertemu denganmu.


Seok Hee kemudian pergi ke galeri Young Seo.

Seok Hee : Apa manajernya ada hari ini?

"Manajernya tidak masuk hari ini. Bolehkah aku bertanya ini mengenai apa?" tanya si resepsionis.

Seok Hee membuka kacamatanya dan menatap tajam si resepsionis.

"Oh, Nona Seok Hee."

"Kembalilah bekerja. Aku hanya akan melihat-lihat sebentar."


Seok Hee lantas melihat2 lukisan Young Seo. Namun satu lukisan menarik perhatiannya. Lukisan dgn inisial Y.S. Seok Hee.


Emosi Seok Hee meledak. Ia pergi ke resepsionis, mengambil cutter di atas meja dan merusak lukisan itu. Tak puas hanya merusak, dia juga membanting lukisan itu ke lantai. Sontak, Seok Hee langsung jadi tontonan semua orang.


Di MC, anggota TOP melihat Seok Hee mengamuk.

Je Kook datang : Apa yang terjadi?

Joo Young : Nona Seok Hee di galeri dan dia...

Je Kook menyuruh Yoon Do dan Pak Kwon kesana.


Young Seo dapat telepon ttg Seok Hee yg mengamuk di galerinya.


Seok Hee menyuruh karyawan galeri membawakan padanya semua lukisan Young Seo.

"Nona Seok Hee, kami tidak bisa memindahkan lukisannya tanpa izin manajer."

"Kalau begitu, aku akan mengambilnya sendiri."


Seok Hee beranjak. Pak Kwon dan Yoon Do datang.

Pak Kwon : Nona Seok Hee, ini ruang umum. Kau tidak seharusnya melakukan ini.

Seok Hee : Tapi, menipu orang di tempat umum tidak masalah?

Yoon Do : Ayo keluar dari sini.

Seok Hee : Tidak. Aku tidak mau.


Yoon Do pun membujuk Seok Hee.

"Aku tidak tahu ini tentang apa, tapi ini area Ha Young Seo." bisik Yoon Do.

Yoon Do lalu membawa Seok Hee pergi. Pak Kwon menatap mereka curiga.


Yoon Do dan Seok Hee bicara di taman.

Yoon Do tanya, apa yang terjadi sampai Seok Hee hilang kendali seperti itu?

Seok Hee : Apa kau tahu arti lukisan itu bagiku?

Seok Hee pun mengingat saat melihat ibunya melukis lukisan itu.

Flashback...


Seok Hee : Apa judul lukisan ini?

Nyonya Ahn : Aku belum memberinya judul. Kenapa? Kau menyukainya?

Seok Hee : Aku menyukainya. Aku mau menggantungnya di kamarku, setelah ibu menyelesaikannya.

Nyonya Ahn : Apa pun yang putriku inginkan.

Seok Hee : Ibu beruntung sekali menjadi seniman yang hebat.

Nyonya Ahn : Tapi, kau cantik. Kau pintar dan berprestasi di sekolah.

Seok Hee : Benarkah?

Nyonya Ahn : Tentu saja! Kau tidak bisa menguasai segala hal.

Seok Hee : Benar. Aku lebih cantik dan pintar.

Keduanya lalu tertawa.

Flashback end....


Seok Hee : Dia mencuri karya orang lain dan berpura-pura menjadi seorang seniman. Dia mungkin terlalu takut untuk mengumumkannya kepada publik. Dia menginginkan karya ibuku. Sekarang kita punya satu motif lagi kenapa Ha Young Seo ingin membunuh ibuku. Ha Young Seo dan Mo Wan Joon. Mereka berdua punya cukup motif untuk membunuh ibuku.

Mata Seok Hee berkilat2.


Wan Soo minum2, sambil mengingat perkataan Je Kook.

Je Kook : Posisi kita akan saling menguntungkan.

Young Seo lalu datang.

Young Seo : Kau mabuk lagi? Aku tidak mau lagi melihatmu minum-minum di rumah.

Wan Soo : Ibu mau melihatku melakukan sesuatu di sini?


Young Seo : Apa katamu? Perusahaan bukan taman bermainmu. Berhentilah pergi ke sana. Fokuslah membuat filmmu. Tapi, aku yakin kau juga akan merusak itu. Andai kau semahir Wan Joon sedikit saja. Kau menyedihkan...

Young Seo beranjak pergi. Wan Soo menatap kepergian sang ibu dgn tatapan kecewa dan marah.


Di koridor, Young Seo bertemu Seok Hee. Seok Hee menatap Young Seo penuh rasa benci.

Seok Hee : Aku tidak tahu kau begitu berbakat dalam mencuri. Mencuri adalah spesialisasimu, kan?

Young Seo : Menyingkirlah.

Seok Hee : Kau mencuri suami seseorang dan karya seni berharganya. Bagaimana rasanya mencuri dan memiliki semuanya seperti itu?

Young Seo : Entahlah.

Young Seo beranjak pergi.


Dan Seok Hee yg marah karya seni ibunya dicuri, mulai membalas Young Seo paginya. Pagi itu, semua anggota keluarga dan para pelayan sedang merayakan ulang tahun Young Seo.

Kepala Pelayan : Nyonya, tokoh-tokoh terkenal dari berbagai bidang telah mengirimi anda hadiah dan kartu selamat ulang tahun.

Young Seo : Sungguh? Bisa kulihat?

Kepala Pelayan : Saya akan membaca kartu untuk anda terlebih dahulu.


Kepala Pelayan membaca kartu pertama.

"Selamat ulang tahun. Kami berharap kau terus membantu pengembangan budaya Korea."

Kepala Pelayan mengatakan, itu hadiah dari Manajer Museum Seni Nasional. Manajer Museum Seni Nasional memberika karangan bunga.


Hadiah kedua, dari istri Menteri Pertanahan. Hadiahnya, ginseng liar.

Kepala Pelayan membacakan kartu ucapan dari istri Menteri Pertanahan.

"Kami berharap kecantikanmu akan bertahan selamanya."


Kepala Pelayan membuka amplop ketiga dan langsung menutup mulutnya karena kaget setelah melihat isinya.

Melihat itu, Young Seo pun meminta amplop itu. Kepala Pelayan memberikannya.


Young Seo syok melihat isinya, foto2 Wan Joon dalam dandanan wanita.

Young Seo yg mau melindungi Wan Joon, langsung menyembunyikan foto itu dari Cheol Hee.


Cheol Hee yg penasaran meminta foto itu. Terpaksa lah Young Seo memberikannya.

Cheol Hee awalnya gak ngeh itu Wan Joon.


Seok Hee dan Wan Soo saling menatap dan tersenyum satu sama lain.


Cheol Hee memperhatikan foto itu sekali lagi. Dan ia pun akhirnya sadar itu Wan Joon.

Cheol Hee syok dan minta penjelasan apa maksud semua itu.


Wan Joon bersuara, mengatakan isi hatinya selama ini.

Wan Joon : Bagi ayah, aku putra seperti apa? Jika ayah menginginkannya, aku harus menunggang kuda seperti seorang joki. Tapi, ayah,... aku tidak suka kuda. Saat ayah mau, aku berenang seperti perenang profesional. Tapi, aku takut air. Aku selalu menjadi juara di sekolah karena ayah menginginkannya. Kenapa? Karena itu akan membuat ayah bahagia. Aku sangat senang membuat kalian bahagia. Tapi ayah, pernahkah sekali saja ayah bertanya hal yang aku inginkan? Pernahkah ayah bertanya... aku mau menjadi apa?  Pernahkah ayah bertanya kepadaku?

Wan Joon lalu mengakui, ia transgender.


Cheol Hee marah. Ia langsung berdiri sampai kursinya jatuh dan berniat memukul Wan Joon. Bersamaan dengan berdirinya Cheol Hee, Wan Joon juga berdiri dan menjauhkan tubuhnya dari Cheol Hee.

Wan Joon : Ayah tahu perasaanku saat kusadari siapa aku sebenarnya di dalam diriku? Aku ketakutan. Aku takut ayah akan membunuhku begitu ayah tahu. Itu sebabnya aku harus berusaha lebih keras agar ayah menyukaiku dan menjadi anak yang sempurna. Aku bekerja keras karena aku ingin hidup, untuk bertahan hidup! Sejujurnya, aku masih takut. Apa ayah akan mengusirku dari rumah ini? Bisakah aku hidup bebas begitu meninggalkan rumah? Tolong lepaskan Wan Joon yang ayah kenal. Singkirkan dia. Bisakah ayah menerima Mo Wan Joon apa adanya?

Cheol Hee : Keluar, keluar sekarang juga!

Wan Joon kecewa dan beranjak pergi.


Young Seo mengejar Wan Joon, namun Cheol Hee limbung dan hampir jatuh. Melihat itu, Young Seo bergegas memegangi Cheol Hee tapi Cheol Hee menepis tangannya.

Cheol Hee lalu beranjak pergi dengan tubuh lemas.


Young Seo menatap tajam Wan Soo dan Seok Hee.


Wan Soo dan Seok Hee cuek.

Young Seo : Siapa yang melakukan ini? Siapa pun itu... kalian pikir kalian bisa menjatuhkan Wan Joon seperti itu? Mustahil. Tidak peduli apa kata orang, Wan Joon adalah putraku yang aku banggakan! Akan kupastikan kalian tidak akan bisa menyentuhnya.

Young Seo beranjak pergi.


Wan Soo menatap Seok Hee.

Wan Soo : Lihatlah cinta superior yang dimilikinya untuk Wan Joon. Ini mengejutkan. Cinta seorang ibu sungguh menakjubkan!


Young Seo menyusul Wan Joon ke kamar.

Young Seo : Saat itu usiamu 5 tahun. Kau suka memakai lipstik ibu. Kupikir kau hanya anak yang  penasaran. Tapi.. kau terus melakukannya. Dan saat kau duduk di sekolah dasar, kau mulai menyembunyikan baju dan sepatu iibu di bawah tempat tidurmu. Aku merasa sangat panik. Aku tahu kau berbeda dari anak lain. Ibu juga merasa takut. Kau masa depanku dan segalanya bagiku. Aku tidak mau mengakui bahwa kau berbeda. Jadi aku sengaja menghindari semuanya. Aku berdoa agar itu tidak benar. Tapi... momen ini akhirnya datang.


Young Seo lalu menatap Wan Joon.

Young Seo : Itu tidak mengubah apa pun. Ibu akan melakukan apa pun yang ibu bisa untuk melindungimu. Bahkan jika itu berarti melawan ayahmu, akan kupastikan kau yang memimpin MC Grup. Kau akan menjadi Pimpinan MC Grup. Kau akan selalu menjadi putra yang ibu banggakan. Jangan menjadi lemah. Kekuasaan meninggalkan 10 bekas luka. Ibu akan mendukungmu selamanya.

Young Seo beranjak pergi.

Tangis Wan Joon pun langsung pecah.


Cheol Hee menenangkan dirinya di ruangannya.

Tak lama, Je Kook datang.

Cheol Hee : Apa itu benar?

Je Kook : Ya. Aku yakin anda sangat terkejut, tapi itu bukan alasan untuk mencegahnya mengelola perusahaan. TOP akan memastikannya tidak tersebar.

Cheol Hee : Aku tidak mau membicarakan hal itu hari ini. Kau boleh pergi.

Je Kook mengerti dan pergi.


Kamera lalu menyoroti foto Wan Soo, Wan Joon dan Seo Jin.

Bersambung ke part 4....

0 Comments:

Post a Comment