Graceful Family Ep 11 Part 1

Sebelumnya....


Cheol Hee memarahi Wan Soo karena berkelahi di kelab.

Cheol Hee : Uang damai? Kau terlalu tua untuk berkelahi di kelab! Tidak akan ada uang damai. Jalani hukumanmu.

Wan Soo pun berusaha menjelaskan.

Wan Soo : Ayah, aku berusaha untuk tidak menggunakan kekerasan. Tapi ada kalanya kepalan tangan keluar sebelum perkataan. Akan kupastikan ini tidak terjadi lagi.


Young Seo : Jangan membuat janji yang tidak bisa kau penuhi.

Cheol Hee : Keberadaanmu saja sudah merugikanku. Merugikan!

Wan Soo : Semua manusia juga merugikan bagi bumi.

Cheol Hee : Apa?


Young Seo lantas menatap Wan Joon.

Young Seo : Wan Joon-ah, dimana kau akan mengadakan pesta ulang tahunmu?

Wan Joon : Aku mau mengadakannya di Ibiza, Spanyol. Tapi itu terlalu memberatkan bagi teman-temanku yang biasa untuk menghadirinya. Jadi, aku akan mengadakannya di hotel saja.

Cheol Hee : Gunakan saja pesawat pribadi. Kau bisa membawa semua teman yang kau inginkan.

Young Seo : Ya, kau juara di kelasmu. Kau perlu mengadakan pesta besar.

Cheol Hee : Di zaman sekarang ini, uang berarti kekuatan. Setelah kau memiliki kekuatan itu, tidak ada yang tidak dapat kau lakukan. Pesawat tidak membutuhkan biaya banyak. Apa masalahnya?

Wan Joon : Baiklah, aku mengerti.


Wan Soo : Ibiza? Itu memang pulau untuk berpesta. Bersenang-senanglah.

Wan Soo lalu menatap tajam Wan Joon.

Terdengar narasi tentang Wan Joon, bahwa ambisinya mulai tumbuh karena godaan dapat melakukan apapun begitu ia memiliki MC Grup.


Di taman, Dae Han sedang membaca buku ditemani secangkir minuman.

Lalu kemudian, ponselnya berdering.

Wan Soo : Hei, Dae Han? Kau akan pergi? Siapa lagi yg datang?

Wan Soo lalu berdiri dan bersorak-sorak.

Wan Soo : Tentu saja aku datang! Aku harus ada untukmu!


Young Seo yang juga duduk di taman bersama Wan Joon, menghela nafas kesal melihat Wan Soo. Young Seo lalu bercerita ke Wan Joon, bahwa ia nyaris kehilangan Cheol Hee setelah ia melahirkan Wan Soo. Ia berkata, Cheol Hee mencoba meninggalkannya meskipun sudah ada Wan Soo di tengah-tengah mereka.

Young Seo : Tapi itu berubah begitu kau dilahirkan. Dia langsung mengenali betapa istimewa dan pintarnya dirimu. Tidak ada anak keluarga kaya lain yang sempurna sepertimu, baik itu akademis maupun olahraga. Kau tahu, ibu bisa pamer di pertemuan istri orang kaya berkat dirimu, kan? Terima kasih, Wan Joon-ah. Kau adalah masa depan MC Grup. Banyak yang mengandalkanmu. Kau tahu itu, bukan?

Wan Joon tersenyum mendengarnya tapi senyum terpaksa.

Narasi : Jika dia mengakui kebenarannya pada saat itu, apakah semuanya akan berubah?

[Sehari setelah pembunuhan Nyonya Ahn]


Je Kook memberitahu Young Seo dan Cheol Hee pembunuh Nyonya Ahn adalah Im Soon.

Young Seo tanya, apa Je Kook yakin Im Soon pelakunya?

Je Kook : Aku yakin.

Cheol Hee : Tidak ada anggota keluargaku yang akan ditanyai sebagai tersangka, bukan?

Je Kook : Tentu saja tidak. Sesuatu tertangkap di rekaman cctv pintu depan, tapi aku sudah menyingkirkannya.

Je Kook lalu tanya, apa yang akan mereka lakuan dgn barang2 Nyonya Ahn.

Je Kook : Kami akan membereskannya jika anda tidak memiliki permintaan khusus.

Young Seo : Tidak. Kami masih keluarganya. Aku akan mengurus barang-barangnya. Kau tidak perlu khawatir tentang hal itu.


Je Kook lantas melirik Wan Soo. *Klu gaes

Diam2, Bu Jung menguping pembicaraan mereka.

Narasi : Lebih menakutkan dan sulit untuk mengungkapkan kebenaran jika kau telah tumbuh dengan harapan dan keinginan keluarga.


Bu Jung pergi ke telepon umum. Ia menghubungi NewsPatch!

Bu Jung : Aku ingin melaporkan sesuatu. Ini tentang kasus pelayan yang membunuh seseorang di vila. Seseorang menghapus rekaman cctv yang menunjukkan siapa saja yang mengunjungi korban hari itu.

Usai mengatakan itu, Bu Jung langsung memutus panggilan dan bergegas pergi.

Narasi : Tapi tidak ada rahasia yang bisa tetap menjadi rahasia selamanya.</i>


Wan Joon kaget Je Kook tahu dia transgender.

Wan Joon : Apa kau memberi tahu ayahku?

Je Kook : Tidak.

Wan Joon : Kenapa tidak?

Je Kook : Memberitahu dia tentang ini akan seperti serangan teroris. Apa kau yakin bisa mengatasinya? Siapa lagi yang tahu selain kita berdua?

Wan Joon menggeleng.

Je Kook : Itu bagus. Kita akan mengubur hal ini mulai sekarang. Kau tidak bisa pergi ke apartemen studio itu lagi. Tapi aku akan memberimu ruang pribadi di suatu tempat yang bahkan tidak dapat dideteksi oleh satelit. Aku tidak bisa memahami itu dan itu bukan preferensiku. Tapi aku hanya menerima faktanya. Karena ini untuk kebaikan MC Grup.

Wan Joon : Aku senang kau dan aku memiliki cinta yang sama untuk MC Grup.


Wan Joon lantas berdiri.

Wan Joon : Sampai jumpa di rapat dewan besok.


Wan Joon beranjak keluar. Sampai diluar, dia celingukan. Karena melihat tidak ada orang disana, ia melepas jasnya dan membanting jas nya ke lantai lalu menginjak2 jasnya. Setelah itu, ia mengambil jasnya kembali dan merapikan rambutnya, kemudian beranjak pergi.


Wanita itu muncul lagi di apartemen studio Wan Joon, membawa belanjaan pesanannya Wan Joon. Saat hendak masuk ke apartemen Wan Joon, Seok Hee mendatanginya. Sontak ia terkejut.

"Siapa kau?" tanyanya.

"Menurutmu siapa?" Seok Hee bertanya balik.

Wanita itu mau kabur tapi Yoon Do datang menghalanginya.


Seok Hee menatap tajam wanita itu.

Seok Hee : Tidakkah kau tahu bahwa pacarmu adalah pria yang sudah menikah?

"Ini tidak seperti itu." jawab wanita itu.

"Lalu apa ini?" tanya Seok Hee.


Sekarang,, Seok Hee dan Yoon Do sudah berada di dalam apartemennya Wan Joon. Seok Hee sedang memfoto foto Wan Joon yang berdandan seperti wanita.

Yoon Do syok, ia tidak menyangka hal itu sama sekali.

Seok Hee : Kudengar dia selalu datang ke sini setelah seharian berbelanja. Tapi ternyata dia berbelanja untuknya. Kemudian dia menggunakan wanita itu untuk membuatnya tampak seperti perselingkuhan. Menurutmu apa yang akan terjadi ketika orang mengetahui bahwa Mo Wan Joon adalah seorang transgender?

Yoon Do : Akan ada kekacauan dalam anggota dewan yang konservatif. Direktur Han dan TOP akan sibuk berusaha untuk menutupi semuanya.

Seok Hee : Yang ingin aku ketahui hanyalah satu hal. Reaksi Ha Young Seo.


Di NewsPatch, Boo Ki sedang menatap bed nama nya. Entah apa yg sedang ia pikirkan. Tak lama, Gwang Mi datang.

Gwang Mi terkejut Boo Ki masih di sana. Boo Ki diam saja dan terus memandangi bed namanya.

Gwang Mi : Ada apa?

Boo Ki : Gwang Mi-ya, kurasa sudah waktunya untuk mengucapkan selamat tinggal.

Gwang Mi : Apa kau akan pensiun? Ada apa denganmu mendadak begini?

Boo Ki : Obsesi, kegilaan, keuletan, gertakan, hati nurani, keadilan, dendam, penyesalan, dan belas kasihan... Seluruh sejarah seseorang dalam hal ini.

Gwang Mi : Apa yang akan kau lakukan setelah kau berhenti? Lalu bagaimana denganku?

Boo Ki : Sudah waktunya untuk mengucapkan selamat tinggal pada sejarah ini dan memulai yang baru.

Gwang Mi : Pak Kim, apa kau serius akan meninggalkanku seperti ini?

Boo Ki : Suatu kehormatan bisa memulai era yang baru bersamamu di sisiku. Terima kasih, Gwang Mi-ssi.


Boo Ki lalu mengambil benda kecil berwarna hitam seperti memory card di lubang kantong bed namanya dan memberikannya ke Gwang Mi.

Gwang Mi : Apa ini?

Boo Ki : Sudah kubilang. Sejarah seseorang yang melelahkan dan ada kesedihan di dalamnya.

Gwang Mi bingung, apa?


Yoon Do masih sulit percaya kalau Wan Joon transgender.

Yoon Do : Tapi ini membuat frustrasi.

Seok Hee : Tentang apa?

Yoon Do : Senang mengetahui sesuatu tentang keluarga ini yang tidak kita ketahui, tapi itu bukan tujuan kita. Waktu terus berlalu tapi kita belum menemukan apa pun yang akan membantu kita menemukan kebenaran tentang pembunuhan itu.

Seok Hee : Aku tahu kau frustasi memikirkan ibumu. Tapi kita berdua tahu ini akan menjadi pertarungan yang sulit saat kita memulainya.

Yoon Do : Aku tahu. Tapi...

Seok Hee : Stop! Aku tidak akan bersikap baik jika kau mengatakan sesuatu yang menyedihkan seperti ini lagi. Pengacara Heo, kau tidak sendirian lagi. Kau bilang Kim Boo Ki setuju untuk membantu. Ada Detektif Oh juga. Lalu, aku juga berjuang bersamamu. Apa kau tidak bisa melihatku?


Yoon Do sontak tertawa mendengar kalimat terakhir Seok Hee.

Ponsel Yoon Do kemudian berdering, telepon dari Boo Ki.

Yoon Do : Ini Reporter Kim. Aku langsung merinding.


Yoon Do dan Seok Hee pun bergegas ke NewsPatch.

Sampai disana,, Gwang Mi langsung mengarahkan layar laptopnya ke mereka.

Yoon Do bingung, apa ini?

Boo Ki : Pria tangguh yang menginginkan keadilan. Dan wanita garang yang mencari kebenaran. Ini adalah kunci ajaib yang akan membuat impian kalian menjadi kenyataan. Ini adalah rekaman cctv orang yang mengunjungi vila 15 tahun yang lalu pada hari pembunuhan.

Sontak, Yoon Do dan Seok Hee kaget.


Boo Ki lalu menyuruh Gwang Mi memutar rekamannya.

Yoon Do dan Seok Hee melihat rekaman CCTV itu.

Di dalam rekaman itu terlihat Je Kook, Cheol Hee, Young Seo, dan Wan Joon mengunjungi rumah Seok Hee pada hari pembunuhan.


Yoon Do : Bagaimana kau bisa mendapatkan ini?

Boo Ki : Seseorang menelepon surat kabar 15 tahun yang lalu. Dikatakan bahwa seseorang menghapus rekaman cctv dari kasus pembunuhan. Aku sudah curiga karena tidak ada motif pembunuhan. Panggilan telepon itu menyulut api di dalam diriku.


Seok Hee : Lalu?

Boo Ki : Aku menyelidikinya, tapi rekaman cctv nya sudah dihapus. Tapi selalu ada pengkhianat di mana hal-hal ilegal terjadi. Aku menggunakan ketekunan dan hasratku sebagai reporter untuk menemukan orang yang diam-diam membuat salinan video sebelum diserahkan secara resmi ke jaksa. Demi keadilan dan kebenaran, aku membayarnya sejumlah uang yang tak terbayangkan. Begitulah caraku mendapatkan ini. Aku menggunakan ini untuk menulis artikel meskipun ditentang perusahaanku, tetapi artikel itu dihapus. Aku kehilangan rumah dan pekerjaanku. Dan itu momen terburuk dalam hidupku yang bahkan tidak ingin aku ingat. Baiklah, karena kalian sudah memiliki rekaman ini. Akankah rekaman ini akhirnya diketahui publik?

Yoon Do : Kita harus memastikan itu.

Boo Ki : Kalian tidak boleh mengulangi kesalahan yang sama sepertiku. Kau tahu betapa berbahayanya upaya ini, kan?

Yoon Do : Tentu saja.

Seok Hee : Seluruh anggota keluarga datang ke rumah kami hari itu. Bahkan Direktur Han. Jika kita mengetahui waktu pembunuhan itu, orang yang datang  tepat sebelum waktu kejadiannya akan paling mungkin menjadi tersangkanya.

Boo Ki : Tepat. Jadi kita harus melihat file kasusnya.


Yoon Do : Tapi apakah kita punya file kasusnya? Kita selalu terhambat pada persoalan itu.

Boo Ki : Tidak bisakah kau melihat file kasusnya jika kamu adalah pengacara yang ditunjuk?

Yoon Do : Sebelum aku bertemu ibuku, aku bukan putranya secara hukum atau pengacaranya, jadi aku tidak bisa secara resmi melihat file kasusnya.

Boo Ki : Maka, sekarang kau bisa secara resmi menjadi pengacaranya.

Yoon Do : Tidak. Aku tidak bisa memintanya karena TOP mungkin akan mengetahuinya. Dan ibuku terus menolak bantuan hukum. Ini berarti ancaman Direktur Han masih berlaku.

Boo Ki : Aku yakin Mo Cheol hee, Han Je Kook, atau Joo Hyung Il yang menutupi kasus itu pasti memiliki berkasnya. Tetapi tidak mungkin untuk meminta kepada mereka saat ini.

Seok Hee : Apa ada kemungkinan orang lain memilikinya?

Yoon Do : Oh! Hakim adalah orang yang membaca file kasusnya dari awal hingga akhir, kan?

Boo Ki : Bingo.

Yoon Do : Hakim Lee Dong Joon. Aku sudah menyelidikinya karena dia adalah hakim untuk persidangan ibuku.


Flashback.... saat Hakim Lee menjatuhkan vonis seumur hidup pada Im Soon.

Yoon Do : Aku tidak bisa menemukan dia saat aku mencoba mencarinya. Seolah Hakim Lee Dong Joon tidak pernah ada di dunia ini seperti file kasusnya.

Seok Hee : Tapi bagaimana jika dia masih hidup di suatu tempat? Kita harus meraih apa pun yang kita bisa. Dalam sejarah, 7 orang selamat setelah jatuh ke air  dan meraih apa pun yang mereka temukan. Mari kita coba mencari Hakim Lee lagi. Apa pun yang terjadi.


Malam pun tiba. Yoon Do turun dari mobilnya. Ia sudah tiba di rumahnya, tapi tak langsung masuk.

Yoon Do : Ibu, akhirnya kami mengambil satu langkah maju.

Pak Heo mengantar pelanggan keluar. Ia terheran-heran melihat Yoon Do berdiri diluar.

Pak Heo : Apa yang kau lakukan disana seperti itu? Apa ada masalah lagi?

Bersambung ke part 2....

0 Comments:

Post a Comment