Unknown Woman Ep 40 Part 1

Sebelumnya...


Yeo Ri pingsan! *Omo

Sontak, Ki Dong, Mal Nyeon dan Do Chi cemas.

Do Chi langsung membungkuk dan menyuruh Ki Dong menaikkan Yeo Ri ke punggungnya.

Mereka lalu membawa Yeo Ri ke mobil.


Di mobil, Mal Nyeon berusaha menyadarkan Yeo Ri.

Mal Nyeon : Seol-ah, sadarlah! Kau tidak boleh sakit sebelum kita menemukan Bom. Seol!


Yeo Ri pun sadar.

Yeo Ri : Bom-ah, aku harus menemukan Bom! Aku harus mencari tahu di mana mereka menyembunyikannya.


Yeo Ri turun dari mobil dan lari. Ki Dong, Mal Nyeon dan Do Chi pun mengejar Yeo Ri tapi Yeo Ri keburu pergi dengan taksi.

Ki Dong : Kita harus menghentikannya. Sudah jelas dia mau ke mana.

Mal Nyeon : Aku sudah mau menggila juga. Tidak ada yang bisa menghentikannya.

Sementara Do Chi menghubungi seseorang.


Di taksi, Yeo Ri minta supir mengemudi lebih cepat. Yeo Ri marah.

Yeo Ri : Hong Ji Won, di mana kau menyembunyikan Bom?

*Penasaran endingnya akan seperti apa. Di episode awal, sudah terbuka kalau Ji Won dan Yeo Ri ibu dan anak. Akankah Yeo Ri memaafkan Ji Won, setelah semua yang dilakukan Ji Won padanya?


Ga Ya menunjukkan lukisan Ma Ya pada Ji Won.

Ga Ya : Nenek. Ma Ya menggambar ini. Bagus sekali, bukan?

Ji Won marah, Maya melakukannya?


Ma Ya keluar dan mengambil lukisannya dari tangan Ga Ya.

Ma Ya : Ini PR.

Ji Won : Serahkan.

Ma Ya tidak mau.


Ji Won merebut lukisan Ma Ya.

Ji Won : Nenek sudah melarangmu menggambar di rumah, bukan?

Ma Ya : Ini PR. Aku akan dimarahi jika tidak mengumpulkannya. Tolong kembalikan.

Ji Won : Nenek tidak peduli ini PR! Nenek sudah melarangmu menggambar di rumah ini!


Ji Won dengan kejamnya merobek lukisan Ma Ya.

Ma Ya menangis.

Ma Ya : Kenapa nenek menyobeknya? Nenek tidak bilang apa-apa saat Ga Ya menggambar. Kenapa nenek tidak mengizinkanku? Nenek melarangku bermain sepak bola karena aku wanita dan nenek tidak suka saat aku menggambar. Kenapa nenek amat membenciku?

Ji Won : Hentikan! Beraninya kau menangis?


Terdengar bunyi bel.

Ji Won mencampakkan lukisan Ma Ya yang telah dirobeknya ke lantai.

Ji Won : Bersihkan ini dan masuk kamar! Jangan keluar sampai kau menyesal!

Ji Won pergi.


Ma Ya menangis menatap sobekan lukisannya.


Bi Ahn membukakan pintu untuk Yeo Ri.

Yeo Ri masuk sambil teriak memanggil Ji Won.

Bi Ahn sontak bingung. Ji Won turun. Bi Ahn pergi.


Ji Won : Nona Yoon? Nona Yoon? Ada apa kemari lagi?

Yeo Ri : Aku tidak bisa memaafkanmu lagi. Aku tidak akan menahan diri lagi.

Ji Won : Ada apa?

Yeo Ri : Beritahu aku dimana Bom! Dimana kau menyembunyikan Bom ku!

Ji Won : Bom? Apa maksudmu? Siapa Bom?

Yeo Ri : Kau tidak tahu siapa Bom? Bom ku! Bayi yang kau culik dari penjara delapan tahun lalu. Kau tidak tahu siapa dia?

Ji Won kaget, siapa kau? Apa kau Son Yeo Ri?


Ki Dong dan Mal Nyeon kembali ke rumah. Ki Dong penasaran, apa yang akan dikatakan Yeo Ri pada Ji Won.

Mal Nyeon : Sudah jelas. Dia mungkin menuntut ingin mengetahui di mana Bom.

Ki Dong : Mungkin dia meledak karena mengira Kelly adalah Bom.

Mal Nyeon : Sekarang sudah terlambat.


Yeo Ri mengaku kembaran Yeo Ri pada Ji Won.

Ji Won : Katamu kau tidak mengenal Yuh Ri. Katamu kau bahkan belum pernah bertemu dengannya!

Yeo Ri : Tidak. Aku amat mengenalnya! Dia dipenjara untuk melindungi bayinya saat mengandung guna bersembunyi darimu! Aku kemari mau membalaskan dendamnya karena aku kembarannya!

Ji Won : Benar. Tidak mungkin kau tidak mengenal Yeo Ri. Kau mendekati kami untuk membalas dendam. Kau yang mengirim lukisan dan melakukan itu kepada Moo Yeol. Semuanya ulahmu!

Yeo Ri : Kau wanita yang amat pintar. Kenapa baru menyadarinya sekarang? Apa yang kau lakukan pada Bom! Di mana kau menyembunyikannya usai berbohong bahwa dia sudah tewas?

Ji Won : Apa maksudmu? Dia memang tewas. Dia meninggal sebelum Yeo Ri.

Yeo Ri : Tidak. Guci abu Bom kosong dan dokternya mengakui dia dipulangkan hidup-hidup.

Ji Won : Aku tidak tahu apa-apa soal itu.


Yeo Ri : Berhentilah berbohong! Di penjara, kau merampas Bom di hadapan Yeo Ri. Kau bilang dia harus merasakan rasa sakit kehilangan anak juga! Anak itu mengalahkan pneumonia dan dipulangkan, tapi kau memalsukan dokumen, bilang dia tewas, lalu menculiknya. Katakan padaku, dimana kau sembunyikan Bom!

Ji Won : Apakah kau punya bukti aku melakukan sesuatu kepada anak Yeo Ri?

Yeo Ri : Bukti? Kau kira kau bisa melakukan apa saja dengan uang. Rumah Sakit Gangnam. Kau yang membayar perawat untuk mendapatkan kata sandi dokter Bom untuk file nya.

Ji Won : Aku tidak tahu apa-apa soal itu. Aku tidak tahu apa-apa soal sertifikat kematian palsu atau perawat, jadi, hentikan!

Yeo Ri : Katakan kepadaku. Di mana Bom!


Ji Won : Cukup! Tunjukkan buktinya. Kau pengacara. Kau tahu tuduhanmu tidak berarti tanpa bukti.

Yeo Ri : Baik. Tunggu saja. Setelah kutunjukkan buktinya kau, akan hancur.

Yeo Ri pergi.


Ji Won syok.

Ji Won : Yoon Seol, sebanyak apa yang kau tahu?


Ji Won lalu kembali ke kamarnya.

Ji Won : Aku seharusnya menyingkirkannya sejak awal.


Ji Won lalu menghubungi seseorang.

Ji Won : Pak Kim, cari Park Ji Young. Dia perawat di Rumah Sakit Gangnam delapan tahun lalu. Berikan informasi kontaknya kepadaku sekarang juga.


Diluar, Yeo Ri berkata akan mengikuti Ji Won walaupun harus ke ujung dunia.


Setelah tahu dimana Ji Young bekerja, Ji Won langsung pergi.

Ji Young sendiri beranjak keluar dari RS bersama kedua rekannya saat jam istirahat.

Tapi tiba2, Ji Won datang.

Ji Won : Park Ji Young-ssi?

Ji Young kaget, siapa kau?


Do Young tak terima dipecat. Ia menganggap dirinya yang membangun Wid Fashion, jadi tidak ada yang bisa memecatnya.

"Dengan merosotnya harga saham, para pemegang saham kehilangan banyak uang." ucap salah satu direktur pemegang saham.

Do Young berusaha meyakinkan mereka bahwa ia tak akan menjual Wid Fashion.

Do Young : Blanc, yang menginginkan Wid Fashion, berusaha membuat kita menjualnya dan menyerah. Itu saja.

"Karena pemecatanmu diusulkan, kita harus mengadakan rapat pemegang saham dadakan."

"Baik. Menimbang kejadian ini, kita akan mengadakan rapat pemegang saham. Kita akan menjelaskan rumor yang beredar, dan memulihkan citra grup." ucap Do Young.

"Jika itu tidak terjadi, kau sebaiknya bersiap mengundurkan diri."


Ketiga direktur pergi. Do Young kaget.

Do Young menghubungi Moo Yeol.

Do Young : Pak Kim. Bawakan aku daftar pemegang saham. Sekarang juga.


Moo Yeol senang.

Moo Yeol : Kau panik akan kehilangan posisimu?


Moo Yeol langsung ke ruangan Do Young, membawakan daftar para pemegang saham.

Moo Yeol : Kenapa ayah mau melihat daftar pemegang saham?

Do Young : Para bedebah pengkhianat itu. Aku yang membangun Grup Wid sampai seperti ini. Beraninya kalian mau memecatku?

Moo Yeol : Tolong tenang.

Do Young : Kita harus mengadakan rapat pemegang saham dadakan. Kita harus memastikan saham kita cukup. Tidak ada masalah, bukan?


Do Young membaca daftar pemegang saham, ia pun kaget.

Do Young : Apa ini? Kenapa saham Hae Joo atas namamu?

Moo Yeol : Dia mentransfernya kepadaku belum lama ini.

Do Young : Kenapa tidak bilang lebih awal?

Moo Yeol : Dia yang mau merahasiakannya.


Do Young langsung takut.

Do Young : Apa pendapatmu soal pemecatan ayah? Kau juga merasa orang lain seharusnya duduk di sini?

Moo Yeol : Aku tersinggung, Pak. Aku keluarga ayah. Aku menantu ayah. Sebenarnya ada bagusnya bagi ayah aku memegang saham Hae Joo. Lebih efektif bagiku untuk meyakinkan para direktur sebagai pemegang saham besar, alih-alih Hae Joo yang melakukannya.

Do Young : Benar.

Moo Yeol : Akan kupastikan pemecatan ayah tidak berkembang lebih jauh.

Do Young : Ayah melihat Nona Yoon dan ibunya di daftar nama pemegang saham. Mereka pasti di pihak kita, bukan?

Moo Yeol mengangguk.

Do Young : Ayah bergantung kepadamu.


Ji Won dan Ji Young bicara di kedai kopi.

Ji Won : Kau ingat Son Bom, yang dirawat di Rumah Sakit Gangnam, bukan?

Ji Young kesal, itu lagi? Aku sudah bilang kepadamu. Aku tidak tahu dia di mana. Bahwa yang kulakukan hanyalah menerima uang untuk kata sandi filenya.

Ji Won : Kau memberitahunya kepada siapa lagi?

Ji Young : Kau tidak sepihak dengan orang-orang yang menemuiku sebelumnya? Wanita muda dan ayahnya.


Tahulah Ji Won itu Yeo Ri.

Ji Won : Sebanyak apa kau memberi tahu mereka?

Ji Young : Semua yang kubilang kepadamu saja. Aku butuh uang untuk operasi ibuku, jadi, aku menerima 30,000 dolar sebagai ganti kata sandi file Son Bom. Itu saja.

Ji Won : Kau tahu siapa...

Ji Young : Yang meminta kata sandinya? Tidak. Bagaimana aku bisa tahu dia siapa dari berbicara dengannya di telepon? Tolong berhenti menggangguku. Aku muak.


Tanpa Ji Won sadari, Yeo Ri muncul di depan jendela.

Yeo Ri : Hong Ji Won,  kau datang sendiri memberikan bukti.

Yeo Ri masuk.


Ji Won tanya, apa Ji Young yakin tidak tahu siapa yang meminta kata sandi file Bom?

Yeo Ri muncul, kau ingin memastikan itu, Nyonya Hong?

Ji Young : Dia. Yang menanyaiku soal Bom.


Yeo Ri : Kau sebaiknya pergi sekarang. Ini di antara kami.

Ji Young pergi.


Ji Won : Kau mengikutiku?

Yeo Ri : Kenapa kau menemui Park Ji Young? Kau mau menanyai apa? Kenapa kau merasa bersalah?

Ji Won : Apa maksudmu? Aku hanya ingin mengetahui apa yang terjadi kepada Bom.

Yeo Ri : Bagaimana kau tahu dia yang disuap dan menyerahkan kata sandi file Bom? Aku tidak pernah menyebut namanya.

Ji Won terdiam.


Yeo Ri : Karena kau yang mendapatkan kata sandi darinya. Begitulah aku tahu orangnya. Aku salah?

Ji Won : Bagaimana jika itu benar? Apa yang akan kau lakukan jika yang kau katakan benar? Semua yang keluar dari mulutmu hanyalah firasat. Silakan. Cari Bom, anak kembaranmu. Coba saja. Bawakan kepadaku jika kau bisa. Aku juga ingin tahu kabar musuh putriku.

Yeo Ri : Baik. Akan kutemukan Bom dan kusingkap semua perbuatanmu  dan kusingkirkan kau dari masyarakat. Direktur yayasan anak? Akan kulepas topeng yang kau gunakan untuk bersembunyi.  Mulai sekarang, kau tidak akan bisa tidur nyenyak. Karena orang tuaku dan aku akan mendedikasikan hidup kami untuk menghancurkanmu.  Kami akan mengawasi semua gerak-gerikmu.

Yeo Ri pergi.


Ji Won pulang. Dia kesal.

Ji Won : Berandal lancang itu. Dia sama keras kepala dan jahatnya dengan kembarannya, Yeo Ri.


Ji Won lalu memanggil Ma Ya. Dia masuk ke kamar Ma Ya.

Ji Won : Kau tidak mendengar nenek memanggilmu?

Ma Ya : Kenapa? Aku berbuat salah lagi?

Ji Won melihat tanda lahir Ma Ya. Setelah itu, ia mengajak Ma Ya pergi.

Ma Ya takut.


Hae Joo datang.

Hae Joo : Ada apa sekarang?

Ji Won : Singkirkan tanda lahirnya sekarang.

Hae Joo : Tanda lahir? Tanda lahir apa?

Ji Won : Yang ada di pinggangnya. Itu membuat ibu muak. Singkirkan semuanya!

Hae Joo : Tidak mau! Ini tanda lahir keberuntungan.

Ji Won : Nenek bilang singkirkan!


Hae Joo lantas menarik Ji Won ke kamarnya.

Hae Joo : Ada apa dengan ibu? Pembantu ada di bawah. Bagaimana jika dia menyebarkan rumor bahwa ibu mengasari Ma Ya?

Ji Won : Diam dan singkirkan itu sekarang juga. Ibu tidak tahan dengannya, tapi tanda lahirnya memperparah.

Hae Joo : Jika amat membencinya, kenapa ibu mau kita mengadopsinya? Ibu yang membawanya untuk mengganti tempat Ma Ya saat dia tewas. Ibu kira aku selalu menyukai membesarkan anak orang lain? Anak orang asing?

Ji Won : Ibu menyesalinya. Kau amat sedih karena kehilangan Ma Ya delapan tahun lalu, jadi, ibu membawanya untuk mengisi kekosongan sesaat. Tapi kau malah menyayanginya.

Hae Joo : Lantas, cari orang tua kandungnya dan antarkan dia kepada mereka.

Ji Won :  Tidak!

Hae Joo :  Kenapa?


Ji Won : Ibu juga tidak tahu orang tua kandungnya. Jadi, bagaimana bisa?

Ji Won lalu bilang, bahwa Yeo Ri datang untuk membalas dendam pada mereka.

Ji Won : Dia tahu dari awal bahwa kita musuh saudara kembarnya.

Hae Joo : Apa? Siapa yang bilang begitu? Seol bilang begitu sendiri?

Ji Won : Dia menatap mata ibu dan bilang bahwa ibu sudah diperingati.


Hae Joo : Kenapa dia tiba-tiba mengakuinya usai menyembunyikannya hingga kini? Dia menyangkalnya hingga kini, jadi, kenapa?

Ji Won : Tampaknya bayi yang Yeo Ri lahirkan di penjara menghilang. Mereka mengira dia sudah tewas, tapi sebenarnya masih hidup. Dia menuntut ibu menemukannya.

Hae Joo : Sudah kubilang aku tidak memercayainya.

Ji Won : Kau harus waspada juga. Siapa tahu dia bisa berbuat apa karena sudah mengaku? Awasi Moo Yeol.

Hae Joo : Berandal keji itu. Jadi, itu alasannya dia membuatku kesal. Dia mencium Moo Yeol untuk berusaha menggodanya. Dia sengaja menempelkan lipstik itu di kemejanya dan berpura-pura memihakku. Aku tidak akan memaafkannya.


Ji Won : Apakah Moo Yeol  tampak mencurigakan?

Hae Joo : Tidak. Jika bisa terbujuk rayuannya, pasti sudah begitu dari lama. Dia bahkan memutus hubungan dengan ibunya demi aku dan mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkanku. Lupakan. Kita masih punya Ga Ya. Biar saja dia mencoba memisahkan kami. Mari lihat siapa yang menang.


Hae Joo lalu teringat Do Chi.

Hae Joo : Benar. Paman. Kita harus memisahkan mereka.

Bersambung ke part 2....

0 Comments:

Post a Comment