Skip to main content

Ruby Ring Ep 64 Part 2

Sebelumnya...


In Soo yang duduk di tangga darurat, berusaha menghubungi Roo Bi. Tapi panggilannya tak dijawab. In Soo menghela nafas.


Roo Bi di kamarnya menangis.

"Itu seharusnya aku. Gyeong Min adalah milikku." ucapnya.


Roo Na memikirkan kata-kata Roo Bi tadi sambil berbaring.

"Kau memikirkan apa?" tanya Gyeong Min, lalu berbaring disamping Roo Na.


Roo Na pun langsung berbaring di pelukan Gyeong Min.

"Roo Na membuat suasana hatiku kacau. Dia pasti cemburu padaku. Saat melihat betapa sempurnanya hidupku, rumah ini dan keluarga kita, dia benar-benar marah." jawab Roo Na.

"Dia pasti tidak mau menikah dengan In Soo?" tanya Gyeong Min.

"Aku tidak tahu." jawab Roo Na.


Roo Na lantas meminta Gyeong Min membacakan sesuatu untuknya. Gyeong Min pun setuju tapi setelah ia memoleskan krim di perut Roo Na. Roo Na pun berbohong. Ia mengaku, sudah melakukannya sendiri.  Roo Na beralasan, ia melakukannya sendiri karena tidak mau membebani Gyeong Min.

"Ani. Aku ingin melakukannya sendiri. Aku bertaruh, Geumdong pasti menginginkannya." jawab Gyeong Min.

Roo Na pun kian terpojok.


Di restoran, Chorim dan Gilja yang sedang mengupas bawang sama-sama menghela napas.

"Ada apa, Komo?" tanya Gilja.

"Kau sendiri?" Chorim balik nanya.

"Tidak apa-apa." jawab Gilja.

"Tidak ada yang salah di pihakku juga." ucap Chorim.

"Ini bukan karena Chef Noh kan?" tanya Gilja.

"Aku sudah menghapusnya dari hidupku." jawab Chorim.

"Bagus untukmu. Kehidupan seorang wanita diputuskan oleh pria seperti apa yang dia pilih." ucap Gilja.

"Kau sendiri, apa yang mengganggumu?" tanya Chorim.


"Pagi ini, aku melihat mata Roo Na memerah dan bengkak." jawab Gilja.

"Kenapa? Dia menangis?" tanya Chorim.

"Dia mengatakan tidak, tapi mungkin terjadi sesuatu di rumah Gyeong Min tadi malam." jawab Gilja.

"Kau pikir apa yang terjadi? Dia menangis karena dia iri.  Aku yakin dia tidak bisa membantu tetapi bandingkan hidupnya dengan kehidupan mewah Roo Bi.  In Soo adalah pria yang hebat dan pintar, tapi dia benar-benar bangkrut." ucap Chorim.

"Komo, uang bisa dicari. Jangan berpikiran terlalu dangkal." jawab Gilja.

"Eonni, apa kau lupa? Roo Na tetaplah Roo Na. Jika tidak punya uang, dia akan membuat kartu kredit untuk mendapatkan barang-barang mewah itu. Itulah Roo Na kita. Coba kau pikir, apakah dia akan baik-baik saja hidup miskin? Jika dia bersama In Soo, dia tidak akan bisa melakukan itu. Mungkin itu sebabnya dia tidak mau menikah." ucap Chorim.

"Komo!" protes Gilja.

"Aku hanya bicara saja. Tapi dimana Soyoung? Restoran sebentar lagi buka." jawab Chorim.


Soyoung sendiri yang lagi minum susu pisang, bertemu Jihyeok di jalan. Melihat Jihyeok yang lemas, Soyoung pun memberikan

susu pisangnya yang satu lagi agar energi Jihyeok kembali.


Di kamar mandi, Roo Na menanyakan schedulue Gyeong Min pada seketaris Kim. Ia beralasan, membutuhkan jadwal Gyeong Min karena Gyeong Min akan mengantarnya check up ke dokter kandungan. Usai mencatat schedule Gyeong Min, Roo Na langsung menutup teleponnya.

Bersamaan dengan itu, Roo Bi keluar dari kamar mandi. Sontak, Roo Na terkejut melihat Roo Bi.


"Kenapa kau sangat terkejut? Apa kau sedang memikirkan rencana agar tidak ketahuan?" tanya Roo Bi.

"Kita di kantor. Jaga bicaramu." jawab Roo Na.

"Mian, aku tidak bisa berhenti memikirkan bagaimana mengerikannya jika kau ketahuan dan kau diusir mertuamu." ucap Roo Bi.

Mendengar itu, Roo Na pun kesal. Ia bilang, kesinisan Roo Bi tidak akan merubah apapun dan meminta Roo Bi menikah dengan In Soo.

"Jeongmal molla? Alasanku tidak mau menikah dengan In Soo?" tanya Roo Bi.

"Bagaimana aku bisa tahu?" jawab Roo Na.

"Aku tidak bisa menjelaskannya padamu di depan bayi yang sedang kau kandung." ucap Roo Bi.

"Apa maksudmu! Kenapa kau tidak mau menikah dengan In Soo!" tanya Roo Na.


"Kau yakin kau akan baik-baik saja? Tidak peduli apapun yang kukatakan, kau yakin bisa tetap tenang? Jusime. Laki-laki kemungkinan besar akan menipu istrinya saat istrinya tengah hamil." jawab Roo Bi.

"Neon michyeosseo!" teriak Roo Na.

"Jaga bicaramu, Eonni. Jika kau histeris seperti ini, orang-orang akan tahu kehamilan palsumu." jawab Roo Bi, lalu beranjak pergi.

Roo Na pun tambah stress.


Jihyeok dan Soyoung bicara di taman.

"Kau Noh Jihyeok, kan? Aku Ko Soyoung."

"Ko Soyoung?" Jihyeok lalu tertawa.

"Tertawa lah sepuasmu. Aku sudah diberitahu berkali-kali bahwa ada aktris yang namanya sama denganku dan aku tidak suka." jawab Soyoung.

"Mianhaeyo. Aku tidak bermaksud menertawakanmu." ucap Jihyeok.

"Dongpal Oppa, ani. No Bujangnim, bagaimana kabarnya?" tanya Soyeong.

"Appa ku tidak baik-baik saja. Dia dalam kondisi yang buruk. Aku bahkan membelikan bubur untuknya." jawab Jihyeok.

"Dia berbohong pada tunangannya dan ketahuan. Aku yakin, ini sangat sulit buatnya." ucap Soyoung.


Soyoung lalu menanyakan ujian Jihyeok. Jihyeok pun berkata itu sudah tidak penting lagi.

"Kenapa?" tanya Soyoung.

"Aku tahu, Nyonya Yoo meminjamkan ayahku uang untuk membayar kembali wanita yang ditipu Paman Daepung. Aku akan mencari uang saja. Perguruan tinggi tidak mungkin bagiku." jawab Jihyeok.

"Perguruan tinggi mungkin tidak akan menyelesaikan masalahmu tapi itu akan membuat ayahmu senang." ucap Soyoung.

"Mulai sekarang, aku rasa aku akan menjadi anak yang baik. Aku akan membantu ayahku membayar hutangnya." jawab Jihyeok.

"Ayahmu benar-benar berhenti?" tanya Soyoung.

"Aku pikir dia dipecay hari itu." jawab Jihyeok.

"Uri Sajangnim tidak kenal ampun. Aku tidak mengerti kenapa ayahmu tidak jujur saja dari awal? Kenapa pria selalu berbohong pada wanita yang dicintainya?" ucap Soyoung.


Jihyeok pun menghela nafas.

"Maksudku, ayahmu mungkin tidak bisa menemukan waktu yang tepat dan Chorim Eonni temperamennya buruk." ucap Soyoung.

"Ini salahku. Aku lah yang menyuruhnya berbohong. Aku takut dia akan dicampakkan kalau menceritakan kebenarannya." jawab Jihyeok.

"Itulah kenapa kau berpura-pura menjadi anak Paman Daepung?" tanya Soyoung.

"Tidak mudah membesarkanku sendiran. Aku ingin dia bahagia." jawab Jihyeok.

"Aku sangat mengerti. Berapa banyak wanita yang mau menikahi pria dengan seorang putra yang sudah dewasa? Dan bahkan anak biologis pun tidak. Putra mantan kekasih pria itu ... Tapi Chorim sangat menyukai Chef Noh, jadi ..." Soyoung keceplosan.


"Chakkamanyo. Apa maksudmu?" tanya Jihyeok.

"Chorim Eonni sangat mencintai ayahmu." jawab Soyoung.

"Aku bukan anak kandung ayahku? Dia bukan ayahku?" tanya Jihyeok kaget.

Bersambung.....

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 29 Part 2

Sebelumnya... Seok sedang galau di kamar yang dulu ditempati Hae Gang. Tak lama kemudian, sang ayah datang. Seok mengaku bahwa mungkin dia harus keluar dari rumah untuk sementara waktu karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya. “Berusaha melupakan dengan putus asa akan membuatmu bertambah putus asa. Tidak bisakah putus asamu berkurang sedikit?” tanya sang ayah. “Aku punya penyesalan. Aku menyesal dan itu membuatku gila. Aku seharusnya menikahinya saat kau menyuruhku tahun lalu. Maka dengan begitu, dia akan berada di sampingku selamanya. Setidaknya, aku bisa mengatakan padanya untuk tinggal, untuk memohon padanya untuk tinggal. Aku rasa aku tidak bisa melepaskannya. Aku rasa tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku rasa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.” Jawab Seok. “Hanya kau menahan seseorang, hanya karena kau menyukainya, itu hanya akan membuat tanganmu sakit.   Tanpa bisa merasakan kehangatan, kau akan berteriak kesakitan. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah ...