The Game : Towards Zero Ep 2 Part 2

Sebelumnya...


*Hana NewsPaper*

Joon Hee bersama para staf nya sedang rapat membicarakan Tae Pyeong.

Han Kyu berkata, Joon Young bisa bilang  saja siapa penyintasnya jika ada.

Han Kyu : Menurutmu kenapa dia menyembunyikan penyintas itu? Benar, bukan?

"Dia satu-satunya penyintas padahal ada 12 anggota eksekutif geng tewas. Rumornya, dia akan menutup kasus tanpa konferensi pers. Karena itu dia tidak memberi tahu apa pun." ucap karyawan lain.

"Dia akan menutup kasusnya tanpa konferensi pers?" tanya Han Kyu, kaget.


Han Kyu lalu menatap Joon Hee.

"Haruskah aku menggali kasus ini? Jika melakukannya dengan benar, kita mungkin bisa dapat cukup untuk membuat kolom spesial." ucap Han Kyu.

Sementara itu, Joon Hee terus memikirkan Joon Young. Ia merasa tidak asing dengan nama Joon Young.


"Apa dia Seo Joon Young itu?" tanya karyawan tadi.

"Apa?" tanya Joon Hee.

"Anda tidak ingat? Putri detektif, Seo Dong Chul? Kudengar putrinya menjadi polisi." jawab karyawan itu.

"Tunggu, putrinya Detektif Seo Joon Young di Kepolisian Seoul Pusat?" tanya Joon Hee.


"Apa cerita di balik itu?" tanya Han Kyu.

"Sungguh? Kau tidak tahu apa-apa. Kau tidak ingat? Seo Joon Young dari kasus Jo Pil Doo." jawab karyawan itu.

"Gadis 10 tahun itu menjadi detektif?" ucap Han Kyu kaget.

"Sudah kuduga. Namanya tidak asing." jawab Joon Hee.

"Dia wanita yang sulit. Darah memang lebih kental daripada air." ucap Han Kyu.


"Ada banyak wanita di sini. Jangan pakai bahasa itu." protes karyawan wanita.

"Maafkan aku." jawab Han Kyu.

"Hei, siapa yang bertugas di Kepolisian Seoul Pusat?" tanya Joon Hee.

"Oh Ye Ji, si pemagang." jawab Han Kyu.

"Panggil dia." suruh Joon Hee.


Ye Ji mengendap-ngendap ke mejanya Joon Young.

Tanpa ia sadar, Bong Soo mengikutinya di belakang, mengendap-ngendap.

Ye Ji mengambil buku catatan di meja Joon Young dan menyalin isinya. Melihat itu, Bong Soo bersuara.

Bong Soo : Astaga, sepertinya aku belum pernah melihatmu di sini. Kau cukup berani. Kau tahu?

Ye Ji pun langsung mengenalkan dirinya.

Ye Ji : Aku pemagang di Harian Hana. Namaku Oh Ye Ji.

Bong Soo : Begitu rupanya. Ye Ji, berapa usiamu?

Ye Ji : Apa?

Bong Soo : Usiaku 26 tahun.

Ye Ji : Usiaku 27 tahun.

Bong Soo langsung diam mendengar Ye Ji lebih tua setahun darinya.


Bong Soo lalu merebut buku catatan Joon Young.

Bong Soo : Tunggu.. Jika kau tertangkap mengintip catatan harian kami, akan ada hukuman.

Ye Ji : Kau akan memukulku?

Bong Soo : Jika ketahuan membaca ini, aku pasti akan dihukum.

Ye Ji : Benarkah?


Joon Young menyahut, tentu saja. Dia akan dipukuli sampai matanya copot.

Kang Jae : Benar. Dia pasti akan dipukul.

Ye Ji dan Bong Soo langsung berdiri. Ye Ji melihat Joon Young dan Kang Jae sedang makan malam di depan nya.


Joon Young mengenali Ye Ji.

Joon Young : Kau yang buang air besar di toilet tadi?

Bong Soo : Buang air besar?

Ye Ji : Aku pemagang di Harian Hana. Aku Oh Ye Ji.

Joon Young : Kau yang buang air besar, bukan?


Kang Jae yang sedang makan, memarahi Joon Young.

Kang Jae : Ayolah, Sunbae. Astaga. Aku sedang makan. Kenapa membahas buang air besar seolah-olah itu bukan apa-apa?

Bukan berhenti,, Joon Young malah sengaja nerusin pembicaraannya soal buang air besar.


Joon Young : Kami bertemu saat dia buang air besar. Jadi, ini bukan apa-apa?

Bong Soo : Kau buang air besar?

Ye Ji : Tidak.

Bong Soo : Kenapa BAB di toilet kami?

Ye Ji : Tidak.

Kang Jae : Kau mempermalukan wanita di sana. Berhenti membicarakannya.


Joon Young : Kau tidak mendengarnya. Saat dia buang air besar, itu tidak bercanda.

Kang Jae : Kenapa aku mendengarkan itu?

Joon Young : Seperti ini...

Kang Jae : Ayolah, aku makan jjajangmyeon. Astaga.

Joon Young : Enak?

Kang Jae : Bong Soo-ya, habiskan milikku.

Kang Jae kehilangan selera makan gara2 Joon Young ngomongi BAB. Wkwwk....


Ye Ji keluar. Diluar, dia dihubungi Joon Hee.

Joon Hee : Bagaimana insiden Oh Sung Min? Ada kabar?

Ye Ji : Begini, mereka merahasiakan semuanya.

Joon Hee : Tugas kita membuat orang bicara bahkan saat mereka tidak mau. Aku tidak peduli apa itu. Beri aku sesuatu.


Ye Ji pun pusing.


Han Kyu : Bukankah anda terlalu keras kepada pemagang?

Joon Hee : Kenapa bilang begitu? Tampaknya aku terlalu lunak kepada kalian.

Joon Hee lalu memberitahu semuanya bahwa petisi penangguhan Jo Pil Doo ditolak baru-baru ini.

Joon Hee : Untuk kolom spesial, kita akan mengulas kasus Jo Pil Doo, bukan Oh Sung Min. Mengerti?


Ponsel Joon Hee berbunyi. Joon Hee pun bergegas keluar dan menjawabnya.

Joon Hee : Hei, Sayang.

Di rumah, istri Joon Hee sedang memasak.

"Kapan kau pulang?" tanya Yoo Ji Won.

"Aku akan terlambat malam ini."

"Aku tahu. Pukul berapa?"


"Kami sedang rapat untuk berita besar baru."

"Apa kau bahkan ingat hari ini ulang tahunku? Kau lupa, bukan?"

"Maafkan aku."

"Astaga. Kau terlalu jujur."

"Aku akan berusaha pulang secepat mungkin."

"Kau terlalu pandai berbohong demi kebaikanmu."

"Aku serius. Aku akan pulang cepat."

Ji Won mematikan loudspeakernya dan mendekatkan ponselnya ke telinganya.

Ji Won : Setidaknya teleponlah Mi Jin. Jangan menyulitkan putrimu untuk menyiapkan ulang tahunku.


Mi Jin sendiri sedang di toko kue. Ia membeli kue ulang tahun untuk ibunya.


Mi Jin keluar dan melihat seekor kucing di jendela kafe, di depan meja Tae Pyeong.

Tae Pyeong sendiri masih disana.

Mi Jin lantas memotret kucing itu.

Tae Pyeong melihat mata Mi Jin. Ia terkejut.


Dalam penglihatannya, ia melihat Mi Jin yang dikeluarkan dari dalam peti kayu oleh tim Joon Young.

Joon Young lalu memberikan CPR pada Mi Jin.


Tae Pyeong kaget bukan main. Saat ia kembali pada kesadarannya, Mi Jin sudah pergi.

Tae Pyeong pun bergegas mencari Mi Jin. Pemilik kafe melihat Tae Pyeong keluar.


Joon Hee kembali rapat dengan stafnya.

Han Kyu : Pak, kami sudah merilis artikel lima tahun lalu soal Jo Pil Doo, tapi nihil. Kita ulangi lagi?

Joon Hee : Kali ini, dia didiagnosis mengidap kanker paru-paru stadium akhir. Dia menderita demensia dan kanker paru-paru stadium akhir. Kita bisa mengarang cerita jika melibatkan Seo Joon Young. Paham?


"Tapi siapa Jo Pil Doo?" tanya salah satu karyawan wanita.

Joon Hee : Apa kita sudah punya generasi yang tidak mengenal Jo Pil Doo?

Han Kyu : Usianya 10 tahun saat itu, dia mungkin tidak tahu. Pasti sudah 20 tahun yang lalu. Dia sangat populer saat itu. Dia pembunuh berantai yang membunuh tujuh gadis.

Joon Hee : Tidak, dia membunuh delapan orang. Detektif yang bertugas tewas saat penangkapan. Detektif yang meninggal adalah ayah Seo Joon Young, Detektif Seo Dong Chul. Detektif tragis yang meninggal karena berusaha menahan Pembunuh Tengah Malam.

"Kenapa dia disebut Pembunuh Tengah Malam?" tanya karyawan wanita itu.


Joon Young menatap fotonya bersama sang ayah. Saat itu, ia masih kecil.

Joon Young tersenyum, lalu kembali memeriksa dokumennya.


Mi Jin sedang di jalan menuju rumahnya. Sambil berjalan, ia mengirim pesan pada seseorang.

Terdengar kata2 Joon Hee ttg alasan kenapa Jo Pil Doo disebut Pembunuh Tengah Malam.

Joon Hee : Itu sebutan orang-orang untuknya sebelum dia ditangkap. Dia akan menculik dan membunuh gadis-gadis yang hendak pulang dan metode pembunuhannya sangat kejam.


Seorang pria mengikuti Mi Jin. Pria itu lalu berjalan melewati Mi Jin. Sebuah mobil box melintas. Mi Jin langsung menyingkir. Begitu mobil itu pergi, pria tadi menangkap Mi Jin.


Ji Won sudah selesai memasak. Dia duduk di meja makan dan memeriksa ponselnya. Ada pesan, dari Mi Jin.

Mi Jin : Ibu, aku di depan rumah sekarang. Ayah ada di rumah?

Ji Won : Astaga. Aku menyuruhnya meneleponnya.

Ji Won menghubungi Mi Jin, tapi tidak dijawab.


Tae Pyeong mencari Mi Jin tapi menemukan ponsel Mi Jin.

Ji Won heran ponselnya tak dijawab. Lalu Ji Won menelpon Mi Jin sekali lagi.


Ji Won : Halo? Mi Jin.

Tae Pyeong : Halo?

Ji Won heran ponsel Mi Jin dijawab seorang pria.

Ji Won : Ini ponsel putriku. Siapa kau?

Tae Pyeong : Ponsel ini jatuh di jalanan.

Ji Won : Di jalanan? Di mana?

Tae Pyeong celingukan, mencari tahu ia di jalan mana.


Joon Hee masih menceritakan tentang Jo Pil Doo.

Joon Hee :  Jo Pil Doo biasanya mengubur korbannya hidup-hidup. Semua perkiraan waktu kematian sekitar tengah malam.

"Jika dikubur hidup-hidup, bagaimana perkirakan waktu kematian?"

Joon Hee : Dia menaruh ponsel para korban di peti saat mengubur mereka. Itu caranya mengatakan cobalah bertahan jika bisa. Dia berpura-pura baik. Tapi para korban sulit dihubungi sekitar tengah malam. Karena itulah dia disebut Pembunuh Tengah Malam.


Tae Pyeong melihat cake Mi Jin.


Ponsel Joon Hee berdering. Telepon dari Ji Won.

Joon Hee :  Aku sedang rapat.

Ji Won sendiri di jalan, menuju Tae Pyeong.

Ji Won : Sayang, ini gawat. Mi Jin bilang dia di dekat sini, jadi, aku meneleponnya. Tapi orang lain mengangkatnya.

Joon Hee beranjak keluar.

Joon Hee : Apa maksudmu?

Ji Won : Dia mengambil ponselnya di jalanan. Sepertinya dia menemukannya di jalanan berderet pohon. Kau tahu betapa menakutkannya jalanan saat malam. Bagaimana jika hal buruk menimpanya?

Joon Hee : Astaga, jangan bilang begitu. Tidak akan terjadi apa-apa. Mi Jin memang agak ceroboh. Dia pasti menjatuhkannya saat menaruh ponselnya.


Para staf heran Joon Hee tahu banyak soal Jo Pil Doo.

Han Kyu : Dia menjadi kapten karena itu. Tentu saja, dia tahu. Dia bukan reporter, lebih mirip penguntit. Seo Joon Young seusia denganmu. Dia mengikuti anak 10 tahun itu setiap hari dan membuat kehebohan soal dia yatim piatu miskin yang kehilangan ayahnya karena Jo Pil Doo. Lalu media lain ikut campur dan membuat keributan. Bagaimana rasanya?

"Menakutkan."

"Ini bukan sekadar menakutkan. Dia mungkin ingin mati." jawab Han Kyu.


Joon Hee masih bicara dengan Ji Won.

Joon Hee :  Sayang, ambil ponselnya dari pria itu dan pulanglah. Aku yakin dia kembali. Kirimi aku SMS saat kau pulang. Aku sedang rapat. Nanti kutelepon lagi.


Joon Hee kembali rapat.

Joon Hee : Baiklah, sampai di mana tadi?

Han Kyu : Kita membicarakan tentang ponsel.


Joon Young menatap foto ayahnya.

Tae Pyeong memeriksa cake Mi Jin yang jatuh.


Ponsel Mi Jin berdering lagi.

Ji Won : Aku wanita yang tadi menelepon. Kurasa aku di dekat sini.

Ji Won pun akhirnya melihat Tae Pyeong ada di bawahnya.

Ji Won bergegas menuju Tae Pyeong. Ia jalan dengan kaki terpincang-pincang.


Sementara itu, Mi Jin yang ada di dalam peti mulai tersadar.

Ponsel disamping Mi Jin berbunyi. Telepon dari seseorang bernama Kang Myung Soo.


Tae Pyeong melihat Ji Won yang berjalan ke arahnya.


Mi Jin mulai ketakutan.

Mi Jin : Tolong aku! Ayah! Aku terkunci di sini! Tolong aku! Tolong!

Ponsel disamping Mi Ji terus berbunyi. Telepon dari Kang Myung Soo.

Mi Jin : Tolong aku!

Bersambung....

Terima kasih kepada Ye Soo Jung (Madam Jung) dan Yang Hyun Min (Oh Sung Min) atas penampilannya.

0 Comments:

Post a Comment