Roo Bi pun tampak menangis.
Tepat saat Roo Na berusaha mencekik Roo Bi, Chorim tiba-tiba
datang. Roo Na langsung tersadar kalau barusan ia hampir saja membunuh kakaknya
sendiri.
Roo Na pun jatuh terduduk. Melihat ekspresi Roo Na yang
syok, Chorim mengira terjadi sesuatu yang buruk dengan Roo Bi. Tapi Roo Na
bilang, tidak terjadi apa-apa. Chorim pun tambah bingung saat menyadari Roo Na
yang habis menangis.
“Tidak ada apa-apa, Bi.” Ucap Roo Na gemetaran, lalu berlari
meninggalkan kamar rawat Roo Bi.
Diluar, Roo Na menangis sekencang-kencangnya.
“Kau gila! Apa yang baru saja kau lakukan!” ucap Roo Na pada
dirinya sendiri.
Keesokan harinya, di kantor. Gyeong Min berusaha menghubungi
Roo Na, tapi tak dijawab oleh Roo Na.
Hingga malam harinya, Gyeong Min masih kesulitan menghubungi
Roo Na. Tapi tak lama kemudian, Roo Na
menghubunginya dan mengajak dirinya bertemu.
Mereka bertemu di kafe. Roo Na ingin mengakhiri hubungannya
dengan Gyeong Min.
Gyeong Min pun terkejut, “Setelah semua yang kau lalui,
bagaimana bisa kau mengatakan hal itu?” ucap Gyeong Min.
“Iya, kau benar. Setelah semua yang kulalui.” Batin Roo Na.
“Apa ini karena nenek?”
tanya Gyeong Min.
“Setelah kita putus, aku menderita selama 5 tahun. Disaat
kita hampir menikah, aku hampir mati. Kupikir, semua rasa sakitku sudah
berakhir. Tapi aku tidak tahu, ada rintangan besar lainnya. Jika aku tahu, aku
tidak akan kembali padamu dan Roo Na tidak akan terbaring koma! Aku membencimu!
Ini tidak adil.” Ucap Roo Na.
Roo Na pun kembali mengatakan kalau dirinya merasa kata-kata
nenek Gyeong Min ada benarnya. Tentu saja, Roo Na melakukan itu untuk
meluluhkan hati Gyeong Min agar mau menikahinya.
Sekarang, kita melihat Roo Na berada di sebuah ruangan yang
gelap dan ia sedang berbicara dengan seorang dokter.
“Itulah harapan
terakhirku untuk menyelamatkan jiwaku. Pada saat itu, aku berpikir, aku mungkin
bisa menjauh dari semua itu. Karena jika dia membiarkanku pergi, aku tidak akan
lagi melakukan dosa yang mengerikan. Tapi... susu sudah tumpah. Bahkan jika ada
penyesalan atau hukuman, aku tetap mengingikannya.”
Adegan lalu berpindah pada Gyeong Min yang menggedor2 pintu
apartemen Roo Bi. Chorim yang cemas, Gyeong Min akan merusakkan pintunya pun
membujuk Roo Na agar menemui Gyeong Min. Tapi Roo Na melarang Chorim dan
Soyeong membukakan pintu untuk Gyeong Min. Setelah itu, Roo Na masuk ke
kamarnya.
“Jangan menyerah, Bae Gyeong Min. Tetaplah seperti itu.
Jangan melepaskanku.” Ucap Roo Na penuh harap.
Gyeong Min lalu hujan-hujanan di depan pagar rumahnya. Ia
terluka, ‘Roo Bi’ memutuskannya. Tak lama kemudian, Gyeong Min jatuh pingsan.
Nyonya Park merawat Gyeong Min yang jatuh sakit.
Tuan Bae dan Nyonya Park berusaha membujuk nenek agar
merestui pernikahan Gyeong Min dan Roo Na. Tuan Bae juga meyakinkan nenek,
kalau Gyeong Min dan Roo Na akan hidup bahagia seperti mereka. Tapi nenek tetap
berat memberikan restunya.
Nenek lalu pergi melihat Gyeong Min. Dan tak lama kemudian,
Gyeong Min pun sadar dan nenek langsung berteriak memanggil Tuan Bae dan Nyonya
Park.
“Apa kau sangat mencintai Roo Bi? Kau menyedihkan seperti
ayahmu! Kenapa kau seperti ini?
Seorang pria tidak seharusnya jatuh sakit hanya
karena seorang wanita. “ ucap nenek.
Nenek lalu menyuruh Gyeong Min menetapkan tanggal pernikahan
dengan Roo Bi.
Lalu, Gyeong Min dan Roo Na bertemu di kafe. Gyeong Min
memeluk Roo Na dengan sangat erat.
Setelah itu, mereka pergi berbelanja kebutuhan untuk rumah
tangga mereka nanti.
Begitu tiba di rumah, Gyeong Min memberitahu ibu dan
neneknya kalau Roo Na ingin ikut ke panti asuhan besok. Nenek terpaksa
membiarkan Roo Na ikut dengan mereka karena Roo Na akan menjadi bagian keluarga
mereka.
Besoknya, Nyonya Park mengajak Roo Na berbelanja baju bayi
di mall. Melihat baju-baju bayi itu, Roo Na teringat pada hadiah baju bayi yang
pernah diberikan In Soo padanya. Nyonya Park lalu mengajak Roo Na mampir untuk
minum kopi.
Saat sedang menunggu Roo Na yang sedang pergi membeli kopi,
Nyonya Park melipat baju-baju bayi yang baru saja dibelinya tadi bersama Roo
Na. Lalu, In Soo datang menghampirinya. Nyonya Park tidak mengenali In Soo. In
Soo pun mengingatkan Nyonya Park kalau mereka pernah bertemu di rumah sakit. In
Soo lalu memperkenalkan dirinya sebagai tunangannya Roo Na.
Lalu, tak lama kemudian, Roo Na keluar dari kafe membawakan
dua cangkir kopi. Roo Na pun terkejut melihat In Soo.
0 Comments:
Post a Comment