Skip to main content

Ruby Ring Ep 15 Part 2

Sebelumnya...


Roo Na yang sudah di mobilnya, dihubungi In Soo. Tapi Roo Na enggan menjawab telepon In Soo dan melajukan mobilnya. In Soo yang juga sudah berada di mobilnya, melihat mobil Roo Na melaju pergi. Ia pun bergegas mengikuti mobil Roo Na.


Awalnya, Roo Na tak sadar In Soo mengikutinya. Tapi kemudian, ia melirik kaca spionnya dan melihat mobil In Soo mengikutinya. Kesal, ia pun menghentikan mobilnya dan melabrak In Soo.

“Apa yang kau inginkan?” tanya Roo Na.

“Sudah kubilang kan, aku akan mengikutimu ke ujung dunia.” Jawab In Soo.

“Maksudmu mengikuti Roo Na?” tanya  Roo Na.

“Keduanya. Karena kau adalah Roo Na dibalik topeng itu dan Roo Bi hanya memakai wajah Roo Na.” Jawab In Soo.

“Aku, Roo Bi-ya. Aku bukan lagi Roo Na. Aku Jeong Roo Bi.” Ucap Roo Na, membuat In Soo tertawa sinis.

“Katakan itu pada dirimu sendiri, sampai kau mati. Aku Jeong Roo Bi. Aku bukan lagi Roo Na.” Ucap In Soo.

“Apa yang kau inginkan?” tanya Roo Na.

“Aku mau kau kembali menjadi Roo Na. Aku masih mencintaimu, Jeong Roo Na.” Jawab In Soo.


“Kau masih tidak mengerti? Aku telah melalui banyak hal untuk sampai ke tempat ini. Butuh waktu setahun bagiku untuk berusaha. Kau pikir aku takut dengan ancamanmu!” ucap Roo Na.

“Kita lihat saja, apa aku bisa membuatmu takut atau tidak.” Jawab In Soo.

“Kenapa kau melakukan ini padaku?” tanya Roo Na.

“Karena aku mencintaimu. Pembalasan dendam karena kau mengkhianati cintaku. Kau mungkin mendapatkan segalanya, tapi aku kehilangan semuanya. Cinta, tawa, kebahagiaan dan pekerjaanku. Semua karena keserakahanmu.” Jawab In Soo.

“Sayang, kenapa kau seperti ini?” tanya Roo Na sambil memegang tangan In Soo, “Kau bilang kau mencintaiku. Jadi tolong, biarkan aku pergi. Aku bahagia sekarang. Jadi tinggalkan aku”

“Sekarang kau jadi terlihat seperti Roo Na. Bersikap manis ketika kau membutuhkan sesuatu.” Jawab In Soo.

“Apa yang kau inginkan? Uang? Aku bisa memberinya berapapun yang kau mau.” Ucap Roo Na.

“Tentu saja. Suamimu kaya. Yang aku inginkan adalah kau Jeong Roo Na. Baiklah, aku akan memberimu penawaran. Berikan aku anak, anak yang mirip denganmu. Lalu aku akan memaafkanmu.” Jawab In Soo.

“Kau gila.” Ucap Roo Na.


In Soo tersenyum evil, ia lalu mendekati Roo Na. Roo Na yang ketakutan pun berjalan mundur ke jalanan, hingga akhirnya terdengar bunyi klakson membuat mereka berhenti berjalan.

“Jangan lupa, sepanjang kau tidak menyerah, aku juga tidak akan menyerah.” Ucap In Soo, lalu pergi meninggalkan Roo Na yang syok akan kata-katanya.



Sekarang, Roo Na sudah berada di rumah Gyeong Min. Ia tiduran di kasurnya sambil memikirkan kata-kata In Soo tadi. Lalu, terdengar suara Nyonya Park yang memanggilnya Roo Bi.



Nenek masuk ke dapur dan mendapati Nyonya Park serta Roo Na sedang membuat kimchi.
Lalu, ponsel Roo Na berdering dan ia terkejut melihat layar ponselnya Roo Na pun tidak menjawab teleponnya. Ia beralasan, itu telepon yang tidak penting tapi ponselnya kembali berdering. Akhirnya, ia keluar dari dapur dan menjawab teleponnya.


“Kalau kau terus seperti ini, aku tidak akan tinggal diam!” ancam Roo Na.

“Kenapa? Kau takut? Bukankah kau bilang kau bahagia.” Jawab In Soo.


In Soo sendiri yang juga sudah berada di apartemennya, duduk sambil memegang gelas wine nya dan menatap fotonya bersama Roo Na.

“Untuk kebahagiaanmu, cheers.” Ucap In Soo, lalu menenggank anggurnya sambil tersenyum evil.


Setelah itu, In Soo memutuskan panggilannya dan menatap tajam foto hasil USG bayinya.



Karena hari sudah malam, Dong Pal mengantarkan Chorim pulang. Dong Pal kemudian mengajak Chorim duduk sebentar di taman karena bahunya terasa sakit. Dong Pal lantas berusaha bersikap romantis pada Chorim, yang sontak ditolak Chorim. Dong Pal juga berusaha mencium Chorim, yang sayangnya gagal gara-gara dipergoki satpam.


Keesokan harinya, In Soo mengikuti Roo Na kemana-mana.

Roo Na yang tengah berkuda bersama Gyeong Min, terkejut melihat In Soo.


In Soo juga mengikuti Roo Na ke tempat main golf.


Ia juga mengikuti Roo Na yang tengah makan siang dengan Gyeong Min di restoran mewah.


Roo Na yang gugup karena melihat In Soo, tak sengaja memecahkan gelas minumnya.



Sekarang, In Soo tengah mengerjakan sesuatu di apartemennya. Tiba2, belnya berbunyi dan In Soo bergegas membukakan pintu. Begitu pintu dibuka, ia melihat sosok Roo Na yang tengah menatapnya dengan tajam.

“Kau datang juga, Samonim.” Sindir In Soo.

Roo Na pun langsung masuk ke apartemen In Soo dan meletakkan segepok uang di atas meja. Ia menyuruh In Soo pergi keluar negeri dengan uang itu. Tapi In Soo bilang, dia tidak menginginkan uang Roo Na.

“Jangan munafik.” Ucap Roo Na.

“Kenapa tidak kau gunakan saja uang ini untuk merubah wajahmu sekali lagi? Kau bisa kembali menjadi Jeong Roo Na.” Jawab In Soo.


Kesal, Roo Na pun ingin menampar In Soo tapi In Soo langsung menghentikan tangan Roo Na.

“Kau bukan Jeong Roo Bi! Kau juga bukan Jeong Roo Na! Kau monster, monstrer plastik!” ucap In Soo.

Mendengar kata-kata In Soo, Roo Na pun berteriak kesal dan berusaha memukuli In Soo.
Sekarang, kita melihat Roo Na yang berlari ketakutan keluar dari apartemen In Soo.
Roo Na terduduk di depan pintu mobilnya.



“Kau Jeong Roo Bi. Fokus Jeong Roo Bi.” Ucap Roo Na pada dirinya sendiri.

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 29 Part 2

Sebelumnya... Seok sedang galau di kamar yang dulu ditempati Hae Gang. Tak lama kemudian, sang ayah datang. Seok mengaku bahwa mungkin dia harus keluar dari rumah untuk sementara waktu karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya. “Berusaha melupakan dengan putus asa akan membuatmu bertambah putus asa. Tidak bisakah putus asamu berkurang sedikit?” tanya sang ayah. “Aku punya penyesalan. Aku menyesal dan itu membuatku gila. Aku seharusnya menikahinya saat kau menyuruhku tahun lalu. Maka dengan begitu, dia akan berada di sampingku selamanya. Setidaknya, aku bisa mengatakan padanya untuk tinggal, untuk memohon padanya untuk tinggal. Aku rasa aku tidak bisa melepaskannya. Aku rasa tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku rasa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.” Jawab Seok. “Hanya kau menahan seseorang, hanya karena kau menyukainya, itu hanya akan membuat tanganmu sakit.   Tanpa bisa merasakan kehangatan, kau akan berteriak kesakitan. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah ...