Roo Na yang sudah di mobilnya, dihubungi In Soo. Tapi Roo Na enggan menjawab telepon In Soo dan melajukan mobilnya. In Soo yang juga sudah berada di mobilnya, melihat mobil Roo Na melaju pergi. Ia pun bergegas mengikuti mobil Roo Na.
Awalnya,
Roo Na tak sadar In Soo mengikutinya. Tapi kemudian, ia melirik kaca spionnya
dan melihat mobil In Soo mengikutinya. Kesal, ia pun menghentikan mobilnya dan
melabrak In Soo.
“Apa
yang kau inginkan?” tanya Roo Na.
“Sudah
kubilang kan, aku akan mengikutimu ke ujung dunia.” Jawab In Soo.
“Maksudmu
mengikuti Roo Na?” tanya Roo Na.
“Keduanya.
Karena kau adalah Roo Na dibalik topeng itu dan Roo Bi hanya memakai wajah Roo
Na.” Jawab In Soo.
“Aku,
Roo Bi-ya. Aku bukan lagi Roo Na. Aku Jeong Roo Bi.” Ucap Roo Na, membuat In
Soo tertawa sinis.
“Katakan
itu pada dirimu sendiri, sampai kau mati. Aku Jeong Roo Bi. Aku bukan lagi Roo
Na.” Ucap In Soo.
“Apa
yang kau inginkan?” tanya Roo Na.
“Aku
mau kau kembali menjadi Roo Na. Aku masih mencintaimu, Jeong Roo Na.” Jawab In
Soo.
“Kau
masih tidak mengerti? Aku telah melalui banyak hal untuk sampai ke tempat ini. Butuh
waktu setahun bagiku untuk berusaha. Kau pikir aku takut dengan ancamanmu!”
ucap Roo Na.
“Kita
lihat saja, apa aku bisa membuatmu takut atau tidak.” Jawab In Soo.
“Kenapa
kau melakukan ini padaku?” tanya Roo Na.
“Karena
aku mencintaimu. Pembalasan dendam karena kau mengkhianati cintaku. Kau mungkin
mendapatkan segalanya, tapi aku kehilangan semuanya. Cinta, tawa, kebahagiaan
dan pekerjaanku. Semua karena keserakahanmu.” Jawab In Soo.
“Sayang,
kenapa kau seperti ini?” tanya Roo Na sambil memegang tangan In Soo, “Kau
bilang kau mencintaiku. Jadi tolong, biarkan aku pergi. Aku bahagia sekarang.
Jadi tinggalkan aku”
“Sekarang
kau jadi terlihat seperti Roo Na. Bersikap manis ketika kau membutuhkan
sesuatu.” Jawab In Soo.
“Apa
yang kau inginkan? Uang? Aku bisa memberinya berapapun yang kau mau.” Ucap Roo
Na.
“Tentu
saja. Suamimu kaya. Yang aku inginkan adalah kau Jeong Roo Na. Baiklah, aku
akan memberimu penawaran. Berikan aku anak, anak yang mirip denganmu. Lalu aku
akan memaafkanmu.” Jawab In Soo.
“Kau
gila.” Ucap Roo Na.
In
Soo tersenyum evil, ia lalu mendekati Roo Na. Roo Na yang ketakutan pun
berjalan mundur ke jalanan, hingga akhirnya terdengar bunyi klakson membuat
mereka berhenti berjalan.
“Jangan
lupa, sepanjang kau tidak menyerah, aku juga tidak akan menyerah.” Ucap In Soo,
lalu pergi meninggalkan Roo Na yang syok akan kata-katanya.
Sekarang,
Roo Na sudah berada di rumah Gyeong Min. Ia tiduran di kasurnya sambil
memikirkan kata-kata In Soo tadi. Lalu, terdengar suara Nyonya Park yang
memanggilnya Roo Bi.
Nenek
masuk ke dapur dan mendapati Nyonya Park serta Roo Na sedang membuat kimchi.
Lalu,
ponsel Roo Na berdering dan ia terkejut melihat layar ponselnya Roo Na pun
tidak menjawab teleponnya. Ia beralasan, itu telepon yang tidak penting tapi
ponselnya kembali berdering. Akhirnya, ia keluar dari dapur dan menjawab
teleponnya.
“Kalau
kau terus seperti ini, aku tidak akan tinggal diam!” ancam Roo Na.
“Kenapa?
Kau takut? Bukankah kau bilang kau bahagia.” Jawab In Soo.
In
Soo sendiri yang juga sudah berada di apartemennya, duduk sambil memegang gelas
wine nya dan menatap fotonya bersama Roo Na.
“Untuk
kebahagiaanmu, cheers.” Ucap In Soo, lalu menenggank anggurnya sambil tersenyum
evil.
Setelah
itu, In Soo memutuskan panggilannya dan menatap tajam foto hasil USG bayinya.
Karena
hari sudah malam, Dong Pal mengantarkan Chorim pulang. Dong Pal kemudian
mengajak Chorim duduk sebentar di taman karena bahunya terasa sakit. Dong Pal
lantas berusaha bersikap romantis pada Chorim, yang sontak ditolak Chorim. Dong
Pal juga berusaha mencium Chorim, yang sayangnya gagal gara-gara dipergoki
satpam.
Keesokan
harinya, In Soo mengikuti Roo Na kemana-mana.
Roo
Na yang tengah berkuda bersama Gyeong Min, terkejut melihat In Soo.
In
Soo juga mengikuti Roo Na ke tempat main golf.
Ia
juga mengikuti Roo Na yang tengah makan siang dengan Gyeong Min di restoran
mewah.
Roo
Na yang gugup karena melihat In Soo, tak sengaja memecahkan gelas minumnya.
Sekarang,
In Soo tengah mengerjakan sesuatu di apartemennya. Tiba2, belnya berbunyi dan
In Soo bergegas membukakan pintu. Begitu pintu dibuka, ia melihat sosok Roo Na
yang tengah menatapnya dengan tajam.
“Kau
datang juga, Samonim.” Sindir In Soo.
Roo
Na pun langsung masuk ke apartemen In Soo dan meletakkan segepok uang di atas
meja. Ia menyuruh In Soo pergi keluar negeri dengan uang itu. Tapi In Soo
bilang, dia tidak menginginkan uang Roo Na.
“Jangan
munafik.” Ucap Roo Na.
“Kenapa
tidak kau gunakan saja uang ini untuk merubah wajahmu sekali lagi? Kau bisa
kembali menjadi Jeong Roo Na.” Jawab In Soo.
Kesal,
Roo Na pun ingin menampar In Soo tapi In Soo langsung menghentikan tangan Roo
Na.
“Kau
bukan Jeong Roo Bi! Kau juga bukan Jeong Roo Na! Kau monster, monstrer
plastik!” ucap In Soo.
Mendengar
kata-kata In Soo, Roo Na pun berteriak kesal dan berusaha memukuli In Soo.
Sekarang,
kita melihat Roo Na yang berlari ketakutan keluar dari apartemen In Soo.
Roo
Na terduduk di depan pintu mobilnya.
“Kau
Jeong Roo Bi. Fokus Jeong Roo Bi.” Ucap Roo Na pada dirinya sendiri.
0 Comments:
Post a Comment