Roo Na langsung gugup begitu melihat In Soo bicara dengan
Nyonya Park. Ia pun bertanya, apa yang membawa In Soo ke tempat mereka. In Soo
berkata, kalau dia tidak mengikuti Roo Na.
“Mengikuti kami?” tanya Nyonya Park.
“Saya hanya bercanda.” Jawab In Soo, lalu duduk di hadapan
Nyonya Park. Roo Na pun terpaksa ikut duduk juga.
Nyonya Park menanyakan keadaan Roo Bi. Ia mendengar, ada
kemungkinan kalau Roo Bi amnesia.
“Ini juga pasti sulit untukmu.” Ucap Nyonya Park pada Roo
Na.
“Tentu saja. Karena dia adiknya.” Sindir In Soo.
Lalu, ponsel Nyonya Park tiba-tiba berdering. Nyonya Park
pun pergi untuk menjawab teleponnya.
Begitu Nyonya Park pergi, Roo Na langsung marah.
“Apa kau gila! Beraninya kau!”
“Bukankah itu menyenangkan? Membuatmu tetap waspada.” Jawab
In Soo.
“Enyahlah sekarang!” suruh Roo Na.
“Jaga bicaramu. Kau sedang memainkan peran sebagai menantu
yang baik. Kau harus memperbaiki bicaramu.” Jawab In Soo.
In Soo lalu beranjak pergi, meninggalkan Roo Na yang kesal
bukan main.
Lalu, Nyonya Park kembali dan terkejut melihat In Soo yang
sudah pergi. Nyonya Park menyesal tidak ada saat In Soo pergi karena harus
menjawab telepon dari nenek. Nyonya Park memberitahu Roo Na, kalau nenek
menyuruh mereka membeli lagi tambahan baju bayi karena cuaca yang sangat panas,
jadi bayi2 itu harus lebih sering ganti baju.
Mereka lalu pergi ke panti asuhan, tapi Roo Na hanya berdiri
saja sambil menatap bayi2 itu. Ia merasa tidak nyaman lantaran teringat pada
calon bayinya yang tidak bisa ia lahirkan.
Nyonya Park lantas membuyarkan lamunan Roo Na dengan
menyuruh Roo Na duduk.
Pengurus panti asuhan memuji kecantikan Roo Na. Nyonya Park
menjelaskan, kalau Roo Na belum sepenuhnya pulih, tapi Roo Na sangat menyukai
anak-anak.
Mereka lalu pergi ke ruangan bayi. Sebelum masuk ke ruangan
bayi, pengurus panti menyuruh Roo Na memakai apron karena takut baju Roo Na
kotor terkena muntahan atau kotoran bayi. Tapi Roo Na yang ingin mendapat nilai
plus di mata ibunya Gyeong Min pun tidak mau memakai apron.
Nyonya Park kemudian menyerahkan bayi yang ada di
gendongannya ke pelukan Roo Na. Semula Roo Na menolak dengan alasan takut bayi
itu tergelincir dari tangannya, tapi pengurus panti berkata, hal itu tidak akan
mungkin terjadi. Roo Na pun tak punya pilihan lain karena Nyonya Park menyuruhnya
latihan menggendong bayi.
Roo Na pun sedikit terharu ketika bayi itu ada dalam gendongannya.
Nyonya Park memuji cara Roo Na menggendong bayi. Pengurus panti berkata, Roo Na
tampak seperti seorang ibu beneran.
Lalu tiba2, si bayi muntah dan Nyonya Park pun langsung
mengambil bayi itu dari gendongan Roo Na.
Roo Na yang kembali merasa tidak nyaman pun akhirnya pergi
ke kamar mandi dengan alasan mau membersihkan lengan bajunya yang terkena
muntahan bayi.
Di kamar mandi, Roo Na berusaha menenangkan dirinya.
Ponselnya kemudian berdering. Telepon dari sang ibu dan Roo
Na berkata ia akan datang untuk makan malam di restoran sang ibu bersama Gyeong
Min.
Di restoran, Gilja, Chorim dan Soyeong tampak sibuk. Gyeong
Min dan Roo Na akhirnya datang. Gilja langsung menanyakan soal Roo Na yang
menjadi sukarelawan di panti asuhan tadi. Gyeong Min pun memuji Roo Na, ia
bilang Roo Na melakukan pekerjaan itu dengan baik. Gilja lalu berkata, kalau
Roo Bi memang menyukai anak-anak. Dan Chorim menambahkan dengan berkata, kalau
Roo Bi mengasuh semua anak di lingkungan tempat mereka tinggal dulu.
Dong Pal lalu datang dan menyapa mereka. Dong Pal pun
berkata, akan membuatkan sesuatu yang enak untuk mereka.
Chorim lantas menarik Gyeong Min ke salah satu kursi. Lalu,
Chorim bertanya soal persiapan pernikahan mereka. Roo Na bilang, setelah ia
mendapatkan gaun pengantinnya, maka semuanya beres.
Gilja lalu membicarakan Roo Bi. Ia menyayayangkan Roo Bi
yang masih belum sadar dari koma.
Roo Na kemudian menanyakan hubungan In Soo dengan ‘Roo Na’. Ia bertanya, apakah In Soo akan tetap
menikahi ‘Roo Na’.
Chorim pun teringat sesuatu tentang In Soo. Ia memberitahu
Roo Na dan Gyeong Min bahwa In Soo mengatakan hal aneh saat terakhir kali
mereka bertemu. In Soo bilang, ‘Roo Na’ tidak terlihat seperti Roo Na.
Roo Na terkejut, tapi ia pura2 tidak mengerti maksud In Soo.
Dan Gilja marah karena Chorim membahas hal itu. Gilja pun
berkata, karena Roo Na sudah koma satu tahun, jadi itulah kenapa Roo Na tidak
terlihat seperti Roo Na yang dulu.
“Dia belum bisa makan dengan benar. Dia kehilangan banyak
berat badan. Badannya hanya tinggal kulit dan tulang. Aku ibunya, dan bahkan
bagiku, dia tidak terlihat seperti Roo Na yang dulu.” Ucap Gilja.
Mereka pun akhirnya berhenti membicarakan Roo Bi. Dan Roo
Na, nampak tidak nyaman saat keluarganya membahas soal Roo Bi.
Gilja sedang membereskan pakaian lama Roo Na. Ia berniat
memberikan beberapa pakaian lama Roo Na ke Soyeong. Tapi Roo Na melarang. Roo
Na bilang, dia akan membuang pakaian itu. Gilja tak setuju, menurutnya pakaian2
itu masih bagus dan Soyeong mungkin akan menyukainya.
Setelah Gilja keluar dari kamarnya, Roo Na pun beranjak ke
kasur. Tapi tiba2 ia meringis kesakitan karena kakinya menginjak sesuatu. Roo
Na menginjak penjepit rambut. Ia pun langsung menyingkirkan penjepit rambut itu
dan memeriksa kakinya. Dan seketika, ia pun terdiam saat melihat tahi lalat di
telapak kakinya. Ia sadar, tahi lalat itu adalah satu-satunya bukti kalau dia
adalah Jeong Roo Na.
Tak ingin rencananya rusak, Roo Na pun pergi ke sebuah
klinik untuk menghilangkan tahi lalatnya. Setelah semua prosesnya selesai, Roo
Na mencoba memastikannya pada dokter kalau tahi lalatnya akan benar-benar
menghilang. Dokter pun heran melihat Roo Na yang begitu terganggu dengan tahi
lalat itu padahal tahi lalat itu berada di area yang tidak bisa dilihat orang
lain.
Saat hendak pergi dari klinik, Roo Na bertemu dengan
Soyeong. Soyeong bertanya, apa Roo Na datang untuk menghilangkan tahi lalat.
Roo Na pun mengangguk, lalu berjalan terpincang-pincang ke pintu keluar.
Habis dari klinik, Roo Na dan Gyeong Min langsung fitting
baju pengantin. Gyeong Min pun memuji Roo Na yang terlihat cantik dengan gaun
pengantin itu.
Ponsel Gyeong Min kemudian berdering. Telepon dari sang ibu
yang menanyakan soal gaun pengantin Roo Na. Gyeong Min berkata, kalau Roo Na
sedang mencoba gaun pengantinnya. Nenek lantas berteriak, menyuruh Gyeong Min
mengirimkan foto2 Roo Na dalam balutan gaun pengantin.
Selesai bicara dengan Gyeong Min, nenek menanyakan soal
kehadiran Se Ra di pernikahan Gyeong Min nanti. Tuan Bae berkata, bahwa ia
sudah memberitahu Se Ra. Tuan Bae juga bilang, tentang rencananya yang
menginginkan Se Ra bekerja di departemen home shopping perusahaan mereka.
Gyeong Min dan Roo Na sedang dalam perjalanan pulang.
Sepanjang
perjalanan, Roo Na tak henti-hentinya memandangi hadiah-hadiah yang dibelikan
Gyeong Min untuknya. Gyeong Min pun berkata, kalau Roo Bi banyak berubah
setelah kecelakaan itu. Ia bilang, dulu Roo Bi selalu menolak setiap hadiah
yang coba ia berikan. Tapi Gyeong Min tidak curiga. Ia merasa hal itu wajar.
Roo Na sedikit terdiam. Tak ingin Gyeong Min mencurigainya,
ia pun mengalihkan pembicaraan dengan mengaku bersyukur karena Gyeong Min
sangat mencintainya. Roo Na lantas merangkul lengan Gyeong Min.
Di rumah, Soyeong yang lagi maskeran sama Chorim, mengaku
kalau ia sangat iri pada Roo Bi. Chorim pun menyuruh Soyeong mencari pria
seperti Gyeong Min, agar Soyeong bisa seperti Roo Bi.
Kemudian, Soyeong
mengatai Chorim keriput. Chorim kesal dan berusaha membalas Soyeong, tapi Gilja
datang dan langsung menghentikan mereka.
Lalu, Roo Na datang dan Chorim terkejut melihat Roo Na yang
membawa banyak tas belanja. Chorim ingin melihat isinya tapi Roo Na sontak
menjauhkan tas itu dari bibinya.
“Roo Bi-ya, kau berubah begitu banyak. Eonni-ya, apa ini
akan terjadi pada wanita yang akan menikah!” sewot Chorim.
Takut bibinya curiga, Roo Na pun buru-buru berkata kalau ia
juga membelikan hadiah untuk Chorim.
Soyeong pun bertanya, apa ada hadiah juga untuknya. Roo Na
mengangguk dan berkata kalau Soyeong sudah menjadi bagian dari keluarganya.
Mendengar itu, Soyeong langsung bersikap manis pada Roo Na.
Ia berkata, akan menyiapkan bak mandi untuk Roo Na dan menyuruh Roo Na masuk ke
kamar. Tapi saat melihat Roo Na yang jalannya masih pincang, ia pun heran
sendiri.
Soyeong lantas memberitahu Gilja dan Chorim kalau dia
bertemu dengan Roo Na di sebuah klinik kecantikan di daerah Gangnam. Chorim pun
heran sendiri, karena setaunya Roo Na sudah punya dokter kulit sendiri.
Roo Na sedang menikmati waktunya berendam di bathup.
“Pernikahan itu sebentar lagi. Akhirnya aku akan terlahir
kembali sebagai istri orang kaya. Jeong Roo Na, ini awal yang baru.” Ucapnya ,
lalu tersenyum licik.
In Soo akhirnya menerima undangan pernikahan Roo Na dan
Gyeong Min. Ia pun kesal.
Pernikahan itu akhirnya tiba.
Keluarga Gyeong Min dan Roo Na sedang menyambut para tamu di
depan pintu.
Chorim terheran2 karena teman2 Roo Bi belum juga datang.
Gilja berkata, mungkin kecelakaan itu yang membuat Roo Na kehilangan banyak
teman2nya.
Berbanding terbalik dengan keluarga Gyeong Min yang sedang
menyambut tamu2 mereka.
Tiba2, wanita paru baya bernama Geum Hee menghampiri
keluarga Gyeong Min. Geum Hee mengaku sebagai sahabatnya Nyonya Park saat
Nyonya Park masih tinggal di Chuncheon.
Tak lama kemudian, mereka dikejutkan dengan kehadiran Se Ra
yang datang tanpa menggunakan busana formal. Gyeong Min pun berkata, Se Ra
tetaplah Se Ra. Se Ra lantas pura-pura memarahi Gyeong Min yang akan menikah
lebih dulu.
Di ruangan lain, Roo Na sedang bersama teman-temannya. Lalu,
ia melihat In Soo yang berdiri di depan pintu.
“Jadi inilah yang kau inginkan?” batin In Soo sambil menatap
tajam Roo Na.
Seolah bisa membaca pikiran In Soo, Roo Na pun membalas
pertanyaan In Soo dalam hatinya.
“Benar, inilah yang kuinginkan.” Jawab Roo Na yang juga
menatap tajam In Soo.
“Kau bahagia?” tanya In Soo.
“Aku bahagia.” Balas Roo Na.
“Tapi kebahagiaanmu tidak akan berlangsung lama. Aku
pastikan itu.” Ucap In Soo.
Lalu, perhatian Roo Na teralih pada rekan kerjanya yang baru
saja datang. Saat ia kembali melihat ke pintu, In Soo sudah menghilang.
Roo Bi yang hanya ditemani oleh perawatnya, akhirnya membuka
matanya. Roo Bi siuman!
Bersamaan dengan siumannya Roo Bi, Gyeong Min dan Roo Na
sudah resmi menikah.
Ahjumma yang menunggui Roo Bi pun terkejut melihat Roo Bi
sudah siuman. Ia pun bergegas
menghubungi Chorim.
Chorim yang masih ada di pesta pernikahan Roo Na, langsung
bergegas pergi setelah menerima telepon soal Roo Bi.
Setelah resmi menikah, Nyonya Park pun memberitahu Roo Na
bahwa Roo Bi sudah sadar. Roo Na pun terkejut, ia tidak menyangka Roo Bi
benar-benar akan bangun dari komanya. Sementara keluarga Gyeong Min nampak
bahagia dengan siumannya Roo Bi.
0 Comments:
Post a Comment