Setelah Wan Soo pergi, Je Kook tersenyum licik.
Je Kook : Ini mungkin akan menjadi cerita yang menarik.
Je Kook lalu menghubungi Yoon Do.
Yoon Do di mejanya, ya, aku akan segera ke sana.
Yoon Do langsung pergi.
Pak Kwon menatap kesal Yoon Do.
Kyung A yg melihat itu, mendekati Pak Kwon.
Kyung A : Apa maksud tatapan itu?
Pak Kwon : Apa?
Kyung A : Kau dulu bertanggung jawab atas hal-hal mendesak yang perlu segera dia tangani. Tapi sekarang dia memanggil Pengacara Heo. Apa kau iri?
Pak Kwon : Kau salah. Itu mustahil.
Kyung A : Benar, itu mustahil.
Kyung A kembali ke mejanya.
Yoon Do memberikan dokumen pelepasan saham yg sudah ditandatangani Seok Hee.
Je Kook melihatnya.
Sementara Je Kook melihat dokumen pelepasan saham yg sudah ditandatangani Seok Hee, Yoon Do memperhatikan ruangan Je Kook.
Je Kook : Bagus. Segalanya berjalan lancar jika kau yang menangani Nona Seok-hee.
Yoon Do : Benarkah? Aku akan menganggapnya sebagai pujian.
Je Kook : Tapi sekarang ada satu hal lagi yang perlu kau lakukan.
Yoon Do : Tentu, apa itu?
Je Kook : Mengenai Choi Na Ri, cari tahu secara diam-diam apakah ada sesuatu antara dia dan Mo Wan Soo?
Yoon Do terkejut, jadi maksud anda....
Je Kook : Entahlah, itu mungkin berarti banyak hal.
Yoon Do : Baik.
Yoon Do langsung balik ke mejanya dan memikirkan tugas dari Je Kook soal menyelidiki Na Ri dan Wan Soo.
Tak lama kemudian, ia memeriksa akun medsos Na Ri.
"Gukbap yang terbaik di hari hujan!"
"Membaca memenuhi jiwa"
"comebycoffee-mj"
Yoon Do membaca caption yg ditulis Na Ri.
Setelah itu, ia meraih penanya dan menulis sesuatu.
Yoon Do lantas pergi menemui seseorang di kafe setelah memeriksa akun medsos Na Ri.
Yoon Do : Choi Na Ri memamerkan di Instagramnya bahwa kalian berteman baik.
"Kau percaya itu?" tanya seorang wanita, teman Na Ri dan juga Wan Soo.
"Dia berusaha terlihat seperti orang yang baik karena dia sudah lama berteman dengan non-selebriti. Itulah target dia." ucap wanita itu lagi.
"Ayah putranya ternyata adalah putra sulung Pimpinan MC Grup." jawab Yoon Do.
"Itu bohong. Dia hanyalah kambing hitam." ucap wanita itu.
"Benarkah?" tanya Yoon Do.
"Ya, dia memang bertemu Wan Soo lebih dulu. Lagi pula, aku tidak berhubungan dengannya lagi. Apa kita sudah selesai? Aku bahkan tidak punya waktu untuk melakukan ini. Aku sibuk bekerja untuk membayar sewa. Permisi." ucap wanita itu kemudian pergi.
Setelah itu, Yoon Do menghubungi seseorang.
Dan orang yg dihubungi Yoon Do adalah Wan Soo. Mereka bertemu di bar.
Wan Soo : Kau mau meminta tanda tangan Choi Na Ri?
Yoon Do : Ya.
Wan Soo : Itu sebabnya kau menghubungiku? Kau cukup berbeda.
Yoon Do : Ayahku penggemar beratnya.
Wan Soo : Kau dekat dengan Seok- Hee. Kenapa kau tidak meminta kepadanya?
Yoon Do : Kau tahu dia seperti apa. Dia akan menertawakanku dan menganggapku kekanak-kanakkan.
Wan Soo : Ya, dia agak kasar. Aku satu-satunya yang dapat kau datangi dengan nyaman untuk bantuan kecil, bukan? Aku punya kekuatan untuk melemahkan orang. Karena aku seorang humanis. Aku tidak menyukainya, tapi karena kau memintanya...
Yoon Do : Kenapa kau tidak menyukainya?
Wan Soo : Bagaimana tidak jika dia ibu tiriku?
Yoon Do : Karena itu?
Wan Soo : Jadi, apa yang TOP rencanakan untuk mengusirnya dari rumah?
Yoon Do : Aku tidak tahu. Kurasa mereka belum punya rencana.
Wan Soo : Beritahu aku saat Direktur Han mengambil keputusan tentang hal itu.
Yoon Do : Tentu saja. Karena kau akan mendapatkan tanda tangannya untukku. Omong-omong, sebagai sutradara tidakkah kau ingin mengkasting Choi Na Ri?
Wan Soo : Dia bukan pilihan yang buruk. Sayangnya, tidak ada kesempatan bagiku untuk mengkastingnya.
Yoon Do : Jadi, kau bertemu dengannya untuk pertama kalinya ketika dia datang ke rumah?
Wan Soo : Tentu saja. Menjadi sutradara tidak berarti bertemu semua aktor di luar sana.
Yoon Do mengangguk2. Ia sadar Wan Soo berbohong.
Para pelayan membantu Young Seo menyiapkan kue dan hidangan kecil lainnya.
Young Seo sendiri, duduk di ruang makan dgn gaun merah menyala.
"Selamat atas perayaan ulang tahun pernikahan anda." ucap Kepala Pelayan.
"Terima kasih. Kapan suamiku akan tiba?"
"Pimpinan akan tiba dalam 5 menit."
"Sungguh? Baiklah, kau bisa pergi sekarang."
"Selamat menikmati." ucap Kepala Pelayan, lalu pergi bersama dua pelayan lainnya.
"Ah, benar! Musik." seru Young Seo setelah pelayannya pergi.
Young Seo lalu berdiri, menyalakan musik dan menyanyi.
Tapi nyanyiannya seketika berhenti karena musiknya tiba2 berhenti.
Young Seo menoleh dan mendapati Na Ri di belakangnya.
Na Ri : Apa yang sedang kau lakukan?
Na Ri lantas meminta Kepala Pelayan mengganti peralatan makan yang ada di meja. Ia juga mau meja dan kursi makannya diganti.
Tapi pelayan diam saja.
Na Ri sewot.
Na Ri : Reaksi macam apa itu? Kau tidak mendengar apa yang kukatakan?
Kepala Pelayan : Aku hanya menerima perintah dari istri Pimpinan.
Na Ri : Istri Pimpinan? Lalu aku ini apa? Aku bertanya, aku siapa?
Young Seo menyuruh para pelayan pergi.
Setelah pelayan pergi, Young Seo menatap tajam Na Ri.
Young Seo : Apa yang sedang kau lakukan?
Na Ri : Apakah aku harus mengejanya untukmu?
Young Seo : Apa kau ingin menjadi Nyonya rumah keluarga MC?
Na Ri : Tidak ada yang bisa menghentikan aku.
Young Seo : Kau tidak punya keahlian atau kemampuan. Satu-satunya alasan kau menjadi aktris papan atas adalah karena Pimpinan. Dan sekarang kau mencoba mengambil tempatku di keluarga MC, jadi kau menyelinap masuk seperti kucing liar yang gila?
Na Ri : Kau tahu, ini tidak akan terjadi jika kau tidak mengacaukanku sejak awal. Aku kehilangan segalanya. Jadi, tidak ada yang perlu kutakutkan.
Young Seo : Meski kau kehilangan segalanya, itu tidak cukup memuaskanku. Kau tahu hal yang membedakan kita?
Na Ri : Kau sudah tua dan aku masih muda. Oh, ada satu hal lagi. Aku masih bisa hamil.
Young Seo : Sudah sejak lama, aku pernah mengalami hal ini. Mereka yang mencoba mengusir orang yang melahirkan putra pertama keluarga Mo, aku menginjak mereka semua untuk sampai ke tempatku saat ini. Itu juga berarti tidak ada yang tidak bisa aku lakukan.
Na Ri : Maksudmu kau akan membunuhku?
Young Seo : Tahukah kau kenapa orang takut mati? Itu karena tidak ada yang tahu kapan dan bagaimana kematian itu akan datang.
Na Ri yg kesal, menampar Young Seo. Young Seo kaget.
Na Ri : Ya ampun, ada seekor lalat yang mendarat di wajahmu. Kau harus lebih memperhatikan kebersihan rumah.
Na Ri beranjak pergi. Setelah Na Ri pergi, Seok Hee datang.
Seok Hee : Kenapa aku merasa ini dejavu? Apa kau ingat? Yang kau lakukan pada ibuku.
Flashback...
Seok Hee melihat ibunya bertengkar dgn Young Seo.
Young Seo : Kau diusir karena kau tidak dapat melakukan peranmu sebagai seorang wanita. Kau pikir kau bisa kembali ke sini hanya karena kau punya seorang putri? Lihatlah cara bicaramu yang rendahan.
Nyonya Ahn : Apa? Rendahan?
Nyonya Ahn menampar Young Seo.
Nyonya Ahn : Kau tidak dalam posisi untuk berbicara tentang itu. Pimpinan sudah lama meninggalkanmu. Apa kau tidak tahu itu berarti adalah akhir sebagai seorang wanita dan juga hidupmu? Hentikan cara murahanmu untuk berusaha bergantung pada pria. Dan bersiaplah untuk pindah.
Nyonya Ahn beranjak pergi. Tapi Young Seo menahannya.
Young Seo : Aku belum selesai berbicara!
Nyonya Ahn : Lepaskan. Kau tidak akan bisa kembali ke sini selama kau hidup.
Young Seo menampar Nyonya Ahn.
Nyonya Ahn : Kau pasti sudah gila!
Young Seo : Ya! Aku sudah gila! Aku gila!
Cheol Hee datang.
"Cukup! Kenapa orang berkelas sepertimu melibatkan diri dalam hal ini?" ucap Cheol Hee pada Young Seo.
Nyonya Ahn kesal Cheol Hee membela Young Seo. Sementara Young Seo menatap Nyonya Ahn dgn tatapan puas.
Seok Hee kesal melihat Cheol Hee tidak membela ibunya.
Flashback end...
Seok Hee : Kau selalu gugup saat ibuku akan kembali ke sini. Aku selalu penasaran dengan apa yang kau lakukan pada ibuku karena itu.
Young Seo : Hanya Tuhan yang tahu.
Seok Hee : Dan aku pun akan segera tahu.
Young Seo terkejut dgn kata2 Seok Hee.
Seok Hee beranjak pergi.
Young Seo kesal sambil memegangi pipinya.
Na Ri yg lagi jalan, dicegat Wan Soo. Wan Soo marah.
Wan Soo : Apakah ini menyenangkan?
Na Ri : Kau harus berhati-hati saat berada di rumah.
Wan Soo : Apa kau belum puas sudah menghancurkan hidupku?
Na Ri : Siapa yang menghancurkan hidup siapa?
Wan Soo : Tentu... Hidupmu belum berakhir.
Na Ri : Jaga ucapanmu. Kita berdua akan hancur jika ini tersebar.
Na Ri lantas berbisik ke telinga Wan Soo.
Na Ri : Sadarlah.
Na Ri lalu beranjak pergi. Wan Soo kesal.
Besoknya, Yoon Do langsung menemui Je Kook.
Yoon Do : Kurasa dugaan anda benar.
Je Kook senang, sungguh? Aku ingin tahu cerita menarik apa yang menungguku.
Yoon Do : Menurut teman Choi Na Ri yang aku temukan di Instagram, Mo Wan Soo dan dia sudah mengenal satu sama lain sejak kuliah.
Je Kook : Saling kenal bagaimana?
Yoon Do : Aku belum yakin.
Je Kook : Siapa lagi yang tahu tentang ini?
Yoon Do : Tidak ada yang tahu.
Je Kook : Pastikan kau merahasiakannya. Temui temannya lagi dan dapatkan buktinya.
Yoon Do : Baik.
Yoon Do beranjak pergi tapi saat menuju pintu, dia berbalik lagi dan memanggil Je Kook.
Yoon Do : Apakah anda harus melakukan sejauh ini kepada Nona Choi?
Je Kook : Kenapa tidak boleh? Kenapa? Apa karena ayahmu penggemar beratnya?
Yoon Do : Apa yang membedakan kita dengan agen detektif swasta?
Je Kook : Agar seseorang berhasil, menurutmu berapa banyak tangan kotor yang harus disalaminya? Satu hal yang pasti untuk mempertahankan MC Grup, tidak ada yang tidak bisa kita lakukan. Untuk mempertahankan MC Grup, tidak ada yang tidak bisa kita lakukan.
Yoon Do terdiam.
Habis menemui Je Kook, Yoon Do langsung menemui teman Na Ri.
Yoon Do memberikan wanita itu sebuah amplop berwarna hitam. Isinya? Apalagi kalau bukan uang.
Yoon Do : Itu hanya untuk menunjukkan sedikit apresiasi. Adakah bukti yang bisa membuktikan bahwa Choi Na Ri dan Mo Wan Soo pernah dekat?
"Ada video yang aku ambil ketika kami bepergian bersama dulu."
Sekarang, Yoon Do duduk sendirian di kafe itu. Ia melihat rekaman video kebersamaan Wan Soo dan Na Ri di kolam renang.
Yoon Do memberikan amplop ke Je Kook tapi amplop itu kosong.
Je Kook : Apa artinya ini?
Yoon Do : Tidak ada hubungan apa pun di antara mereka. Mereka hanya saling mengenal.
Je Kook tidak percaya.
"Kau belum yakin dengan tugasmu atau kau sungguh tidak menemukan apa pun?" tanya Je Kook.
"Aku minta maaf." jawab Yoon Do.
"Dan kau sudah melakukan yang terbaik?" tanya Je Kook.
"Ya. Aku melakukan yang terbaik, tapi kesimpulanku adalah tidak ada hubungan apa pun di antara mereka." jawab Yoon Do.
"Baiklah, kalau begitu kau boleh pergi." ucap Je Kook.
Je Kook yg tidak percaya, memanggil Pak Kwon.
Je Kook : Periksa Instagram Choi Na Ri dan temukan teman kuliahnya.
Pak Kwon bingung, apa?
Je Kook : Temukan dia dan dapatkan bukti yang menunjukkan seberapa dekat Choi Na Ri dan Mo Wan Soo.
Pak Kwon : Apakah ada sesuatu yang terjadi di antara mereka?
Je Kook : Apakah firasatku pernah salah? Pengacara Heo tidak melakukan tugasnya dengan baik.
Pak Kwon : Pengacara Heo?
Je Kook : Ya. Kau tidak yakin?
Pak Kwon yg memang cemburu pada Yoon Do, langsung menyanggupi tugas dari Je Kook.
Na Ri sedang makan dengan Kyung A di sebua restoran mewah.
Kyung A : Direktur Han telah menyetujui renovasi wisma tamu.
Na Ri : Sungguh? Itu bagus! Kubilang aku akan mengurus interiornya sendiri, bisakah TOP mengurusnya untukku? Kau memiliki selera yang bagus.
Kyung A : Aku harus mendapatkan persetujuan dari Direktur Han.
Na Ri : Baiklah. Kalau begitu, bicaralah kepadanya untukku. Sejujurnya, aku lebih menyukaimu daripada Direktur Han. Tidakkah kau pikir kita bisa menjadi teman baik? Kita akan bertemu satu sama lain untuk waktu yang lama.
Kyung A : Itu mungkin saja.
Na Ri lalu melihat sekeliling mereka. Ia heran karena hanya ada mereka berdua disana, padahal itu restoran mewah.
Kyung A : Mereka tidak menerima tamu lain disaat mereka memiliki tamu penting di sini.
Na Ri : Inilah yang aku maksud. Kau sangat teliti. Kau tipeku. Apa makanan di sini juga enak?
Kyung A : Tentu saja.
Na Ri : Kalau begitu, bisakah kita makan malam bersama?
Kyung A : Tentu. Aku harus ke kamar kecil.
Na Ri : Baiklah. Aku akan melihat menunya.
Kyung A beranjak pergi. Ia lantas melihat ke arah kamera CCTV dan tersenyum.
Tak lama setelah Kyung A pergi, Wan Soo datang.
Wan Soo terkejut melihat Na Ri, begitu pun Na Ri.
Wan Soo : Kau sedang apa disini?
Na Ri : Aku di sini bersama Ketua Tim Lee.
Wan Soo : Ketua Tim Lee? Aku datang untuk bertemu dengan Direktur Han...
Dan Wan Soo pun sadar mereka dijebak.
Na Ri yg juga menyadari itu, langsung menyuruh Wan Soo pergi tapi Wan Soo malah duduk di depannya.
Wan Soo : Astaga. Hanya ada kau dan aku di sini. Tidak masuk akal jika aku berpura-pura seolah tidak melihatmu. Akan lebih mencurigakan jika duduk di meja yang berbeda.
Na Ri : Apa yang kau bicarakan?
Wan Soo : Tidak ada jalan keluar... Menerima juga merupakan keahlian. Terkadang kita beruntung dan terhindar dari kemalangan. Bertingkahlah secara alami seperti ibu tiri. Kau seorang aktris.
Je Kook kemudian datang.
Na Ri : Kurasa ini kafe favorit TOP. Aku mengatur untuk bertemu Ketua Tim Lee di sini dan kau juga di sini. Lalu aku juga bertemu dengan putra tertuaku di sini.
Wan Soo : Haruskah kita pindah ke meja itu?
Je Kook : Tidak. Kita bicara di sini saja.
Je Kook lalu memutar video rekaman Wan Soo dan Na Ri di kolam renang. Sontak lah mereka kaget melihatnya.
Je Kook : Pimpinan belum tahu tentang kalian. Tinggalkan negara ini secepatnya.
Je Kook menatap Wan Soo.
Je Kook : Dan kau tidak akan mendapatkan saham 30 persen. Aku tidak akan melaporkan ini pada Pimpinan. Maaf karena aku tidak punya kabar baik.
Wan Soo : Pukulan bagus, Direktur Han! Satu tembakan, kena dua sasaran! Membunuh dua burung dengan satu batu. Luar biasa! Kau masih hebat. Kurasa aku masih harus banyak belajar darimu.
Wan Soo lalu beranjak pergi dgn wajah kesal. Setelah Wan Soo pergi, Je Kook juga pergi meninggalkan Na Ri yang syok.
Na Ri lalu menceritakan hal itu pada Seok Hee. Seok Hee kaget.
Na Ri : Berhentilah memandangiku seolah aku menyedihkan, menjijikkan, dan konyol. Untuk seorang gadis berusia dua puluh tahun yang hanya memiliki wajah cantik, tidak mungkin baginya untuk menjadi sukses. Gadis kaya sepertimu tidak akan mengerti. Aku ingin menjadi sukses dan kaya. Itu sebabnya aku lebih memilih Pimpinan daripada Wan Soo. Kau boleh mengkritikku. Aku akan menerima semuanya. Tapi... jika kau belum pernah kelaparan selama 4 hari karena kekurangan makanan, tolong jangan katakan sepatah kata pun di depanku.
Seok Hee iba mendengarnya.
Besoknya, Seok Hee memanggil Yoon Do ke kafe.
Seok Hee : Apa kau menyelidiki masa lalu Choi Na Ri?
Yoon Do : Ya, aku melakukannya.
Seok Hee : Begitu rupanya. Kenapa tidak memberitahuku?
Yoon Do : Aku akan jelaskan. Sebenarnya...
Seok Hee yg marah, memotong ucapan Yoon Do.
Seok Hee : Bagaimana rasanya menggali kehidupan pribadi orang lain?
Yoon Do : Apa?
Seok Hee : Aku yang paling mau kau beradaptasi dengan cara TOP. Tapi, kini aku takut karena sepertinya jiwamu menjadi seperti TOP. Tidakkah kau merasa bersalah karena menggali masa lalunya? Tidakkah itu membuatmu terbebani? Atau kau tidak memberi tahuku karena kau tidak merasakan apa pun? Jika aku dalam posisimu, aku akan bertindak lain.
Yoon Do : Aku tahu, jadi dengarkan apa yang aku katakan.
Seok Hee : Kita hampir berhasil! Tapi kau merusak segalanya. Ha Young Seo hampir kehilangan kendali dan mulai menunjukkan kelemahannya. Dia mulai hancur sedikit demi sedikit! Tapi, sekarang...
Seok Hee berhenti bicara sejenak. Ia berusaha menenangkan diri.
Seok Hee : Apa kita bahkan satu tim?
Seok Hee yg kecewa, beranjak pergi.
"Mo Seok Hee!" teriak Yoon Do, memanggilnya.
Seok Hee pun berhenti melangkah.
Bersambung....
Knp aku berfimir wan joon itu gay...