The Game : Towards Zero Ep 4 Part 1

Sebelumnya...


Woo Hyun, Dong Woo, Joon Young dan Bong Soo bicara diluar.

Dong Woo : Sulit melacak ponselnya saat ini, dan Kang Jae sedang melacak mobil tersangka.

Woo Hyun : Seluruh negeri telah dipenuhi kamera pengawas, tidak seperti 20 tahun lalu. Menurutmu dia masih di Seoul?

Joon Young : Dia menculiknya dan menguburnya hanya dalam dua jam. Bahkan jika dia merencanakan ini secara menyeluruh, masih belum cukup waktu untuk meninggalkan Seoul.

Bong Soo : Bukankah agak sulit menguburnya dalam waktu sesingkat itu?

Joon Young : Mungkin saja jika itu pabrik terbengkalai yang menghentikan pembangunan. Di antara kasus Jo Pil Doo, yang pertama, kedua, dan ketujuh, semua terjadi di pabrik kosong. Aku yakin pelakunya mencari tempat dengan keamanan paling minim agar bisa meniru modus kejahatannya.


Dong Woo : Kalau begitu, ayo cari pabrik kosong dan area pembangunan.

Woo Hyun : Akan sulit menemukan daftar tempat seperti itu pada pukul sebegini.

Bong Soo : Pamanku di Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi. Aku akan menanyai dia dan mencarinya.

Woo Hyun : Baik, bagus. Bong Soo, cari daftarnya dan bagikan dengan tim.

Bong Soo : Baik.

Woo Hyun : Joon Young, hubungi semua polisi untuk bala bantuan.

Bong Soo dan Joon Young langsung bergerak.


Dong Woo : Pak Nam, ibu korban akan segera datang. Apa yang harus kita lakukan? Haruskah kita memintanya pulang?

Woo Hyun : Tidak, biarkan dia tinggal.

Dong Woo : Baik, Pak.

Woo Hyun dan Dong Woo kembali ke dalam.


Ji Won tiba di kantor polisi. Joon Young memapah Ji Won ke dalam.

Ji Won : Kudengar kau menghubungi putriku. Dia baik-baik saja?

Joon Young : Ayo masuk dan bicara.

Mereka berjalan melewati Ye Ji.

Melihat itu, Ye Ji langsung memotret Joon Young dan Ji Won.


Bong Soo melihat Ye Ji dan langsung mengusir Ye Ji keluar.

Bong Soo juga mengunci pintu kantornya agar Ye Ji dan siapapun wartawan tidak bisa masuk.


Han Kyu datang.

Han Kyu : Oh Ye Ji, kau diusir?

Ye Ji : Ya.

Ye Ji menunjukkan foto yang diambilnya.

Ye Ji : Kurasa ini ibu korban. Aku terburu-buru memotretnya, jadi, tidak terlalu jelas.

Han Kyu : Di mana wajahnya? Kirimkan ini


Mobil para reporter berdatangan.

Han Kyu : Berita cepat sekali menyebar.

Para reporter langsung berlarian ke pintu kantor polisi.

Han Kyu : Kalian terlambat.

Ye Ji : Apa yang terjadi?

Han Kyu : Menurutmu apa? Mereka melihat artikel kita dan datang ke sini. Kirimkan salinannya.


Ye Ji mengecek internet dan melihat artikel yang kantornya buat.


Ji Won yang dipapah Joon Young menuju lantai atas, kaget mendengar cerita Joon Young tentang putrinya yang dikubur hidup-hidup.

Ji Won terjatuh.

Joon Young : Bu, aku tahu anda terguncang, tapi anda harus tetap kuat. Anda harus menghiburnya agar dia bisa bertahan. Untuk melakukan itu, anda harus bicara lebih banyak darinya.

Ji Won mengerti. Mereka pun kembali berjalan ke atas.


Dengan suara parau, Mi Jin bercerita bahwa hari itu adalah hari ulang tahun ibunya.

Mi Jin : Aku tidak boleh mati di hari ulang tahunnya. Jika begitu, akan sangat buruk baginya. Jika aku tidak keluar hidup-hidup, tolong sampaikan permintaan maafku. Bisakah kalian memberitahunya bahwa aku sungguh minta maaf? Panggilan ini direkam, bukan?

Ji Won yang sudah berada di ruang kendali bersama Joon Young,, menangis mendengar kata2 putrinya.


Ji Won kemudian menatap Joon Young. Joon Young mengangguk,, dan memapah Ji Won mendekati mic.

Mi Jin : Bisa kirimkan file ini kepadanya agar dia bisa mendengar suaraku untuk kali terakhir? Sampaikan kepadanya aku sangat menyayanginya dan aku menyesal.

Ji Won : Mi Jin-ah, jangan menangis.


Mendengar suara ibunya, tangis Mi Jin seketika pecah.

Mi Jin : Eomma!

Ji Won : Ya, ibu datang.

Mi Jin : Eomma, mianhae. Jeongmal mianhae.

Ji Won : Jangan konyol.


Joon Young menjauhi Ji Won dan menghubungi Kang Jae.

Joon Young : Kau sudah menemukan mobil tersangka?

Kang Jae : Belum.

Joon Young :  Cepat. Kita kehabisan waktu.


Ji Won terus bicara dengan Mi Jin.

Mi Jin : Maafkan aku, Ibu...

Ji Won : Polisi akan segera menyelamatkanmu. Jadi, mari terus bicara, ya?


Joon Young turun ke bawah, ia mau pergi tapi kaget melihat reporter sudah berkumpul di depan pintu. Para reporter meminta identitas Mi Jin.


Bong Soo memanggil Joon Young yang berdiri tak jauh dari sana.

Joon Young : Bagaimana mereka bisa tahu?

Bong Soo : Kurasa pemagang itu.

Joon Young : Pabriknya bagaimana?


Bong Soo : Ada 23 pabrik di Seoul.

Joon Young : Terlalu banyak. Kita tidak akan bisa menemukannya selama waktu ini.

Bong Soo : Astaga, kenapa Kim Tae Pyeong pikir kita bisa menemukannya? Dia seharusnya memberi kita petunjuk yang lebih jelas.


Mendengar nama Tae Pyeong, Joon Young pun minta Bong Soo mengirimkan foto Mi Jin padanya.

Joon Young lalu pergi.


Ia keluar lewat pintu belakang dan diam-diam menuju mobil dinasnya yang terparkir di pintu depan.


Woo Hyun dan timnya sedang rapat, membahas lokasi tempat Mi Jin kemungkinan dikubur. Woo Hyun memberi tanda merah pada setiap titik di peta yg menjadi lokasi tempat Mi Jin berada.

Woo Hyun : Memang akan sulit menemukannya, tapi lihatlah daftar kalian dan cari dengan teliti. Mengerti?


Seorang reporter melaporkan kasus penculikan itu dari depan Kepolisian Joongang.

"Kasus dengan modus operandi yang mirip dengan Jo Pil Doo, pembunuh berantai 20 tahun lalu, telah terjadi. Saat ini aku berada di Kantor Polisi Joongang Seoul. Korban adalah wanita 17 tahun yang diculik sekitar pukul 19.00 hari ini."

Mereka melihat para polisi bergerak melalui pintu belakang.

Han Kyu menyuruh Ye Ji tetap disana dan pergi.

"Korban menunggu untuk diselamatkan. Polisi sedang bergerak. Aku yakin lokasi korban telah ditemukan. Polisi melakukan yang terbaik demi menemukan korban. Namun, beberapa orang khawatir peniru Joo Pil Doo ini, yang juga dikenal sebagai Pembunuh Tengah Malam, mungkin akan membawa lebih banyak korban. Terlebih lagi, sudah terungkap detektif yang menangani kasus ini adalah Seo Joon Young, putri mendiang Seo Dong Chul yang dibunuh oleh Jo Pil Doo 20 tahun lalu. Oleh sebab itu, orang-orang makin tertarik pada kasus ini."


Do Kyung yang sedang melakukan autopsi pada Sung Min, mendengar berita itu dari radionya.


Soo Hyun datang menemui Do Kyung yang telah selesai melakukan autopsi.

Do Kyung : Sepertinya kau punya kasus yang lebih serius daripada kasus Oh Sung Min.

Soo Hyun : Tidak apa-apa. Maaf kau harus lembur karena autopsi ini.

Do Kyung : Apa kau yang membunuhnya? Jangan minta maaf. Omong-omong, bagaimana kau tahu dia tewas karena serangan jantung?

Soo Hyun kaget, benarkah?

Do Kyung : Ya.

Soo Hyun : Kim Tae Pyeong pasti punya kekuatan super.

Do Kyung : Kim Tae Pyeong?


Soo Hyun : Ada seorang pria. Intinya, terima kasih sudah membantu kami.

Do Kyung : Sudah tugasku. Aku sungguh berharap Detektif Seo menemukan gadis itu.

Soo Hyun : Siapa?


Do Kyung : Gadis dari berita. Jika dia tewas, aku akan melakukan autopsi lain.

Soo Hyun : Benar. Aku akan memberitahunya. Terima kasih.

Soo Hyun pergi.


Do Kyung kembali menutup wajah Sung Min.


Joon Young berlari ke rumah Tae Pyeong.

Tae Pyeong sendiri, duduk di ruang tamu, bermain catur, sendirian.

Tae Pyeong : Aku tidak tahu kau akan datang pukul sebegini Kau belum menemukannya?

Joon Young : Belum. Karena itu kami butuh bantuanmu. Kau bilang aku akan menemukannya. Kau bilang dia akan mati meski aku memberinya CPR. Itu artinya dia masih hidup. Jika aku lima menit... Tidak. Jika aku semenit lebih awal, kita bisa mengubah prediksi masa depan.

Tae Pyeong : Prediksiku tidak pernah salah. Maaf, tapi aku tidak bisa membantumu.

Joon Young : Akan kutunjukkan itu bisa berubah. Bukankah kau mengikutinya karena kau khawatir? Jika kita putus asa...


Mendengar kata putus asa, Tae Pyeong pun berdiri dan marah.

Tae Pyeong : Kau pikir aku tidak pernah putus asa! Nasib tidak berubah. Pergilah.

Tae Pyeong mau pergi,, tapi ditahan Joon Young.

Joon Young : Setidaknya bantu aku menemukan jasadnya. Hanya kau yang melihat kematiannya dan tahu cara menemukannya. Aku akan berusaha semampuku untuk mengubah prediksimu. Jadi, tolong bantu aku. Bantu aku mencari tahu di mana dia.


Joon Young lantas mengambil ponselnya dan menunjukkan foto Mi Jin.


Tae Pyeong menatap foto Mi Jin dan melihat tim Joon Young mengeluarkan Mi Jin dari dalam peti itu.

Joon Young lalu memberikan CPR.


Diluar, Ji Won berteriak memanggil Mi Jin yang sudah tidak bergerak.


Dong Woo mengambil ponsel yang dipegang Mi Jin dan memeriksanya. Di layar ponsel, tertulis jam, tanggal dan hari itu.

Tae Pyeong : 16 Oktober... Di situ tertulis...


Tae Pyeong berusaha mengingat lokasi Mi Jin ditemukan dalam penglihatannya.

Tae Pyeong : Pabrik Kaleng Unit 8. Aku mendengar suara kereta.

Joon Young : Kereta?


Dong Woo yang sedang di jalan bersama Bong Soo dan seorang polisi lainnya, menghubungi Kang Jae.

Dong Woo : Ya. Bagaimana mobil tersangka? Kau menemukannya?

Kang Jae sendiri berhasil menemukan truk itu.

Kang Jae : Ya. Nomor polisinya 3625. Sudah dipastikan itu memang truk satu ton. Aku menemukan bukti tidak langsung pada ban bahwa truk itu ada di TKP. Aku bisa mengidentifikasi tersangka, jadi, sekarang sedang di rumahnya.

Dong Woo : Baiklah. Amankan tersangka dahulu, lalu periksa rekaman kamera dasbor.

Kang Jae : Baik, Pak.


Kang Jae melihat-lihat ke dalam truk. Lalu ia berusaha membuka pintunya yang ternyata tidak dikunci. Kang Jae melihat ke dalam dan menemukan sisa cake serta sekop yang masih ada sisa tanah dan dedaunan.


Seorang pria muncul, mendekati Kang Jae, dari belakang.

Kang Jae yang tahu ada orang di belakangnya, berhasil membekuk pria itu.

Kang Jae : Siapa kau!

"Apa yang kau lakukan? Aku pemilik truk ini. Sedang apa kau di trukku?"

"Kau Kim Dong Woo?"

"Apa?"

"Aku Yoon Kang Jae  dari Divisi Kriminal Satu Kepolisian Joongang Seoul. Apa kau Kim Dong Woo?"

"Ya."

"Di mana kau mengubur gadis itu? Kau menculiknya. Di mana kau menguburnya?

Pria itu terlihat bingung.

"Kenapa kau menanyakan itu?"

"Kau menculik dan menguburnya di peti!"


Joon Young masih di rumah Tae Pyeong. Mereka sedang membahas lokasi tempat Mi Jin dikubur. Joon Young menunjukkan sebuah peta.

Joon Young : Karena kau mendengar suara kereta, kita ikuti jalur kereta bawah tanah. Di sini. Bagaimana dengan di sini?

Tae Pyeong : Ini terlalu jauh. Suara kereta itu sangat dekat.

Joon Young : Bagaimana dengan di sini?

Tae Pyeong : Kurasa tidak.

Joon Young : Di mana lagi ada jalur kereta bawah tanah? Jalur Satu. Di sini. Bagaimana dengan di sini?

Tae Pyeong : Bongnae-dong, Jung-gu. Yunggeon Electronic.

Joon Young : Ikut aku. Jika pergi sekarang, aku akan tiba tepat waktu.


Polisi meminta maaf karena sudah salah menuduh Kim Dong Woo sebagai pelakunya.


Kang Jae menghubungi Dong Woo.

Dong Woo menyahut, apa? Bagaimana?

Kang Jae : Aku memeriksa rumah dan truknya. Kurasa dia bukan tersangka. Dia pemilik ponsel yang Mi Jin pegang.

Dong Woo : Apa? Ponselnya?

Kang Jae : Ada catatan panggilan saat dia bicara dengan Mi Jin. Jadi, aku menyelidikinya. Saat dia menunjukkannya, telepon terakhir terlacak di Bongnae-dong.

Tepat saat itu, Bong Soo lewat di depan Dong Woo. Dong Woo langsung menarik Bong Soo dan minta Bong Soo memeriksa apakah ada pabrik di Bongnae-dong.


Han Kyu melihat Dong Woo dan Bong Soo.

Ya, mereka ada di sebuah pabrik.


Dong Woo dan Bong Soo melihat peta.

Bong Soo : Ada satu di jalan nomor 1.624 di Bongnae-dong. Ini milik Yunggeon Electronic. Sudah tujuh tahun sejak mereka berhenti membangunnya.

Dong Woo pun langsung mengajak semuanya bergerak.


Sementara Han Kyu, dia pergi memeriksa ke dalam pabrik itu.


Tae Pyeong dan Joon Young hampir tiba di Yunggeon Electronic.

Mereka mendengar pengumuman Dong Woo dari radio Joon Young, bahwa Mi Jin sudah dipastikan ada di Yunggeon Electronic.


Woo Hyun yang di ruang kendali bersama Ji Won, juga mendengar pengumuman itu.

Ji Won pun langsung memberitahu Mi Jin bahwa polisi sedang menuju kesana, tapi.... Mi Jin sudah tak sadarkan diri.

Tak mendengar suara Mi Jin, Ji Won sontak panic.


Ji Won pun langsung berlari keluar.

Ye Ji duduk luar sendirian. Ji Won berlari, melewatinya. Melihat Ji Won, Ye Ji pun kaget.


Woo Hyun menghubungi Dong Woo yang masih di jalan.

Woo Hyun : Gadis itu tidak sadarkan diri. Cepat. -

Dong Woo : Baik, Pak!


Polisi dan reporter bergerak menuju lokasi Mi Jin.


Tae Pyeong dan Joon Young tiba di lokasi Mi Jin. Mereka berpencar mencari Mi Jin.

Tae Pyeong menatap curiga ke sebuah ruangan yang ia temukan.


Ditemukannya lokasi Mi Jin, langsung menjadi headline berita Korea.

"Ini berita terkini. Sudah dikonfirmasi bahwa korban atas kejahatan peniru Jo Pil Doo yang terjadi sekitar pukul 19.00 dikubur di lokasi konstruksi Yunggeon Electronics di Bongnae-dong."


Nona Lee yang menyaksikan berita itu dari ponselnya, ngedumel.

Nona Lee : Seharusnya aku menghentikannya. Bagaimana jika mereka selalu meminta bantuan?

Teacher Baek : Ikat dia.

Nona Lee : Apa?

Teacher Baek : Jika ingin mencegahnya pergi, kau tidak punya pilihan lain. Itu satu-satunya cara.

Nona Lee : Aku tidak bercanda.

Teacher Baek : Itulah maksudku. Kau pikir aku bercanda?


Nona Lee : Apa ada alasannya? Kenapa dia tidak bisa melihat kematiannya? Anda tahu alasannya, bukan?

Teacher Baek diam mendengar pertanyaan Nona Lee kenapa Tae Pyeong tak bisa melihat kematian Joon Young.

Bersambung ke part 2...

0 Comments:

Post a Comment