Sun Woo memberhentikan mobilnya di pinggir jalan. Ia berusaha menenangkan diri.
Ponselnya kemudian berdering, telepon dari Joon Young.
Sun Woo berusaha ceria, meskipun hatinya perih.
Sun Woo : Kau bersenang-senang?
Joon Young sendiri sedang makan dengan teman2nya saat menelpon ibunya.
Joon Young : Ibu, aku memukul bolanya dan mencapai base pertama. Di akhir, skornya seri, tapi aku mencetak poin dan menang.
Sun Woo : Benarkah? Itu pasti menyenangkan.
Joon Young : Ya, aku melakukannya dengan baik, bukan?
Sun Woo : Bagaimana kabar ayahmu?
Joon Young : Kenapa? Ibu mau bicara dengannya?
Sun Woo : Tidak, ibu hanya bertanya.
Mendengar itu, Joon Young seperti paham. Wajahnya mengisyaratkan kalau dia tahu ayahnya selingkuh.
Joon Young menatap ayahnya yang sedang mengobrol dengan Pimpinan Yeo.
Sun Woo : Joon Young, kau tidak sakit, bukan?
Joon Young : Tidak, aku bukan anak kecil.
Sun Woo : Baiklah. Bersenang-senanglah dengan ayahmu. Lakukan semua yang tidak kau lakukan tahun lalu. Ibu akan bicara denganmu lagi.
Sun Woo memutus teleponnya.
Joon Young terus menatap ayahnya.
Tae O terkejut mengetahui Pimpinan Yeo mensponsori tim bisbol mereka.
"Ini bukan hal besar. Aku hanya sangat menyukai bisbol." jawab Pimpinan Yeo.
"Dia menyokong banyak organisasi lain." beritahu teman Tae O.
"Anda melakukan banyak hal untuk pengembangan wilayah kami. Anda sungguh luar biasa, Pak." puji Tae O.
"Anggota Dewan Cha harus bekerja keras karena aku." jawab Pimpinan Yeo.
Joon Young kembali makan, tapi kekecewaan tampak di wajahnya.
Sun Woo nangis.
Ye Rim ke rumah Sun Woo, bermaksud mengembalikan kotak makanan Sun Woo tapi karena rumah kosong, Ye Rim pun pergi tapi kemudian ia berbalik, menatap rumah Sun Woo. Ia punya firasat Sun Woo tahu semuanya.
Sun Woo ke bar, tempat kerja Hyun Seo. Tapi Hyun Seo tak masuk kerja sejak kemarin.
Sun Woo lalu mencoba menghubungi Hyun Seo tapi tak dijawab.
Sun Woo cemas,, ia ingat ketika Hyun Seo ditarik-tarik pacarnya.
Dan benar saja, Hyun Seo disiksa pacarnya. Hyun Seo mencoba kabur, tapi ia berhasil ditangkap oleh pacarnya.
Hyun Seo diseret, lalu dilemparkan ke lantai.
Untunglah Sun Woo datang tepat waktu.
Pacar Hyun Seo kesal, apa masalahmu?
Sun Woo melihat Hyun Seo. Ia menyuruh Hyun Seo berdiri. Hyun Seo diam saja.
Sun Woo sewot, kubilang bangun! Sekarang!
Pacar Hyun Seo berkata, kalau Hyun Seo memang merepotkan.
Sun Woo langsung Hyun Seo berkemas.
Pacar Hyun Seo marah dan minta Sun Woo tak ikut campur urusannya.
Hyun Seo kemudian datang, membawa barang2nya. Ia bergegas keluar tapi sudah sampai diluar, pacarnya kembali menariknya. Melihat itu, Sun Woo bertindak ekstrem. Ia menarik Hyun Seo dan membanting pintu hingga tangan pacar Hyun Seo terjepit. Pacar Hyun Seo kesakitan.
Sun Woo : Gangguan kepribadian antisosial, gangguan eksplosif intermitten, gangguan kendali impulsif.
Pacar Hyun Seo : Omong kosong bodoh apa itu?
Sun Woo : Aku bisa mendiagnosis banyak penyakit pada tikus sepertimu yang berulang kali menyerang pacarnya.
Pacar Hyun Seo : Dia pantas dipukul. Kau tidak tahu apa-apa. Jangan ikut campur, Wanita Tua.
Sun Woo : Kau pasti tidak mengerti. Ingat ini untuk referensi masa depan. Orang dengan penyakit psikologis yang bisa melukai diri atau orang berada di bawah hukum khusus dan bisa dimasukkan ke RSJ dengan paksa.
Pacar Hyun Seo : Lalu? Kau akan bilang aku gila dan membuatku dimasukkan ke RJS? Beraninya kau mengancamku?
Pacar Hyun Seo mencengkram Sun Woo.
Sun Woo : Aku bukan wanita tua bodoh. Aku direktur muda Rumah Sakit Cinta Keluarga. Aku bisa meminta bantuan sesama dokterdan dukungan dari banyak reporter. Satu evaluasi psikiater darimu dalam catatan konsultasi Hyun Seo, dan hidupmu berakhir, Nak.
Hyun Seo membeku melihat bagaimana Sun Woo membungkam pacarnya. Sun Woo lalu menatap Hyun Seo dan mengajaknya pergi.
Sun Woo mengobati luka Hyun Seo.
Hyun Seo tanya, kenapa Sun Woo bisa tiba2 datang?
Sun Woo selesai mengobati Hyun Seo..
Sun Woo : Aku pergi minum karena frustrasi. Kudengar kau izin sakit, jadi, aku pergi untuk berjaga-jaga, dan...
Sun Woo meletakkan peralatannya, lalu duduk.
Hyun Seo tanya, apa Sun Woo sudah tahu siapa selingkuhan Tae O.
Sun Woo mengangguk. Sun Woo lalu memberitahu Hyun Seo bahwa wanita itu hamil.
Hyun Seo tertawa kesal.
Hyun Seo : Situasi yang menjijikkan.
Sun Woo : Dia ingin aborsi.
Hyun Seo : Syukurlah. Setidaknya hubungan mereka tidak serius.
Sun Woo : Entahlah.
Hyun Seo : Itu perselingkuhan sesaat. Dia hanya tertarik dengan wanita muda, tidak lebih. Begitulah pria.
Hyun Seo kemudian memegangi perutnya yang sakit. Sun Woo melihat itu, lalu tanya, apa rencana Hyun Seo sekarang.
Hyun Seo : Aku sudah pergi, tapi... aku akan menginap di sauna selama beberapa hari lalu kembali.
Sun Woo tercengang. Dia lalu menoyor kepala Hyun Seo.
Sun Woo : Kau mau menyia-nyiakan hidupmu satu-satunya karena bedebah seperti itu?
Hyun Seo : Bagaimana jika hidupnya amat bergantung kepadaku? Tidak ada yang mau menerimanya selain aku. Dia melampiaskannya kepadaku sesekali karena hidup itu payah. Dia bukan orang jahat. Aku akan menjadikannya pria yang baik.
Sun Woo : Orang tidak berubah semudah itu. Kau tidak pernah berpikir dia bisa membunuhmu?
Hyun Seo terdiam. Dia kemudian menangis.
Hyun Seo : Itu karena aku mencintainya.
Sun Woo lalu membawa Hyun Seo ke hotel. Petugas resepsionis memberikan Hyun Seo kunci kamar.
Sun Woo : Hati-hati jangan sampai terinfeksi sebelum jahitannya diangkat. Tinggallah di sini selama beberapa hari. Aku akan mencarikan tempat tinggal untukmu. Jangan berniat kembali ke sana.
Sun Woo mau pergi tapi Hyun Seo tanya apa rencananya?
Sun Woo pun diam.
Besoknya, Sun Woo menjemput Joon Young dan Tae O. Joon Young dan Tae O turun dari bis sambil bercanda.. Tae O dengan pedenya mengaku bisa mencetak home run. Joon Young tak yakin.
Tae O : Beraninya kau mengejek ayah. Dasar berandal.
Sun Woo tersenyum melihat mereka.
Joon Young lalu melihat Sun Woo.
Joon Young : Eomma!
Joon Young berlari ke pelukan Sun Woo.
Sun Woo : Kau pasti bersenang-senang. Kau tampak bahagia.
Tae O tanya kabar Sun Woo.
Tae O : Merindukan kami?
Sun Woo : Selamat datang kembali.
Mereka lalu makan malam bersama. Sun Woo membuat steak.
Sambil makan, Joon Young cerita penuh semangat kalau dia pelari yang hebat.
Tae O : Berandal.
Joon Young : Tetap saja... Bagus.
Mereka lalu bersulang.
Joon Young : Aku main tangkap bola dengan Hyun. Jadi, aku melemparnya begitu keras, seperti ini. Tapi dia kena pukul.
Tae O : Itu pasti sakit. Apa katanya?
Joon Young : Jadi, karena itu dia berlari dengan amat aneh.
Sun Woo menatap lirih putranya yang cerita penuh semangat pada Tae O.
Sun Woo lalu menatap Tae O dan teringat kata2 Da Kyung.
Da Kyung : Dia tampak canggung. Dia bilang hubungannya seperti memakai topeng. Dia bilang dia tidak bahagia karena pernikahannya hanyalah cangkang.
Joon Young mengajak Tae O main bisbol setelah makan.
Joon Young dan Tae O kompak minta izin Sun Woo main bisbol dua jam setelah makan. Tapi kemudian mereka meralatnya jadi satu jam.
Sun Woo mengizinkan.
Keduanya senang.
Sun Woo lalu teringat Hyun Seo yang bilang mencintai pacarnya.
Pasien Sun Woo, pria yang menderita gatal2 melihat rekaman video Tae O ciuman dengan Da Kyung.
Besoknya, Sun Woo termenung sambil memegang cangkir kopinya.
Tae O turun dan tanya dimana Joon Young.
Sun Woo : Dia pergi beberapa saat lalu dengan temannya.
Tae O mengambil gelas, lalu duduk bersama Sun Woo dan mulai makan.
Sun Woo : Apa pekerjaanmu lancar?
Tae O : Investor memintaku menyesuaikan naskahnya. Selain hal merepotkan itu, tidak buruk.
Sun Woo lalu menatap tajam Tae O.
Sun Woo : Kau punya wanita lain, bukan?
Tae O terkejut Sun Woo masih mencurigainya.
Sun Woo lantas berdiri dan meminta Tae O berkata jujur.
Sun Woo : Kita membicarakan ini saat baru menikah. Kita pikir mungkin akan menyukai orang lain setelah beberapa saat. Kita berjanji akan saling jujur jika itu terjadi. Kau ingat itu? Jika kau mengakuinya dan sekarang kau selesaikan masalah itu, mungkin aku bisa memaafkanmu. Untuk sesaat, kau hanya tertarik kepadanya secara fisik. Benar, bukan?
Sun Woo menunggu penjelasan Tae O. Tae O diam.
Sun Woo : Meski hanya sesaat, sulit bagiku untuk bertahan. Aku pasti akan melupakannya suatu hari karena hidup ini panjang. Tapi aku tidak bisa memaafkan kebohongan. Berbohong akan benar-benar mengkhianatiku. Jadi, jujurlah kepadaku. Apa kau mengencani wanita lain?
Tae O : Aku mengencani seseorang? Aku? Menyelingkuhimu?
Sun Woo : Aku tahu kau berselingkuh.
Tae O : Kau juga melakukan ini sebelumnya. Ada apa denganmu? Tidak ada wanita lain.
Sun Woo : Tolong jangan membohongiku.
Tae O marah, kau menganggapku apa? Selemah inikah kepercayaan kita?
Sun Woo : Berhenti membohongiku! Berhentilah mengecewakanku!
Tae O : Aku yang kecewa! Bagaimana aku bisa bicara denganmu jika kau tidak masuk akal? Aku pria yang sibuk. Kenapa kau membuang waktuku?
Sun Woo jatuh terduduk. Dia menangis sambil berpegangan pada meja dapur.
Tae O : Sun Woo-ya, kau satu-satunya wanita dalam hidupku. Kau tidak tahu?
Sun Woo kemudian berdiri dan terus memunggungi Tae O.
Tae O : Kau terlalu banyak bekerja dan stres. Sepertinya emosimu tidak stabil.
Mendengar itu, Sun Woo tertawa.
Tae O : Kau baik-baik saja?
Sun Woo lantas berbalik, menatap Tae O.
Sun Woo : Kau baru saja bilang hanya aku wanita dalam hidupmu.
Tae O : Benar.
Sun Woo mengalah. Ia merasa tak ada gunanya berdebat dengan Tae O soal ini. Tapi dalam hati ia memaki Tae O.
Sun Woo : Makanlah sarapanmu. Aku harus naik dan bersiap bekerja.
Sun Woo ke atas. Di kamar, Sun Woo mengirimi Myung Sook pesan. Ia menyuruh Myung Sook memberitahu Tae O kalau Da Kyung hamil.
Myung Sook : Kau ingin aku memberi tahu Tae O? Kau serius? Apa yang kau pikirkan? Apa yang mau kau lakukan?
Sun Woo : Telepon Tae O dalam lima menit.
Di bawah, Tae O menerima pesan Da Kyung.
Da Kyung : Aku memintamu menepati janjimu. Kenapa kau tidak menjawabku?
Tae O membalas.
Tae O : Sudah kubilang jangan menghubungiku di nomor ini. Aku akan meneleponmu nanti.
Da Kyung : Kita putus.
Tae O langsung menghubungi Da Kyung.
Tae O : Apa maksudmu? Kenapa kau ingin putus?
Da Kyung : Kau pasti tidak membahasnya dengan istrimu meski sudah berjanji kepadaku.
Tae O : Baiklah. Aku akan bicara dengannya. Tapi tidak sekarang. Begitu investor dikonfirmasi dan aku mulai syuting...
Da Kyung memutus panggilan Tae O.
Sun Woo turun dan tanya Tae O habis telponan sama siapa. Tae O bilang salah sambung.
Sun Woo : Begitukah?
Sun Woo pura2 percaya.
Sun Woo lalu menyuruh Tae O menaruh piring di mesin cuci piring jika sudah selesai makan.
Tae O pun langsung menyimpan ponselnya dan meletakkan piring di sana.
Ponsel Tae O berdering. Tae O kaget dan tegang.
Sun Woo : Kenapa kau tampak begitu terkejut? Kau tidak akan menjawabnya?
Tae O menjawabnya. Telepon dari Myung Sook.
Tae O terkejut mendengar kabar Myung Sook soal Da Kyung.
Selesai bicara dengan Myung Sook, Tae O langsung pergi. Dia bilang pada Sun Woo ada urusan mendesak. Sun Woo ingin tahu urusan apa tapi Tae O bilang tidak penting. Tae O pun bergegas pergi.
Sun Woo hanya bisa terdiam memandangi kepergian suaminya.
Bersambung....
0 Comments:
Post a Comment