Menceritakan masa lalu Tae O dan Sun Woo. Tae O menemui Sun Woo yang saat itu belum menjadi direktur. Tae O tanya, apa Sun Woo tidak merindukannya?
Tae O : Sudah lama tidak bertemu. Biarkan aku melihatmu senyumanmu.
Sun Woo : Jika tidak ada yang ingin kau katakan, pergilah. Aku sibuk. Aku harus kembali bekerja.
Tae O : Haruskah kita menikah?
Sun Woo : Jika kau hanya merasa bertanggung jawab, jangan tanya.
Sun Woo beranjak pergi, namun langkahnya berhenti ketika mendengar alunan sebuah lagu. Sun Woo berbalik dan menatap Tae O. Tae O memutar lagu di mobilnya.
Tae O kemudian mengambil sebuah kotak cincin dan mendekati Sun Woo. Tae O mengaku, butuh waktu lama baginya untuk mempersiapkan semuanya. Tae O juga bilang, Sun Woo tahu ia tak bisa hidup tanpa Sun Woo. Tae O lalu mengajak Sun Woo menikah. Tae O janji akan membuat Sun Woo dan bayi mereka bahagia. Tae O bilang ia mengajak Sun Woo menikah bukan karena Sun Woo sudah hamil tapi karena ia mencintai Sun Woo dan ia ingin berbagi hidupnya bersama Sun Woo.
Tae O lantas menyematkan cincin ke jari Sun Woo. Ia mengajak Sun Woo menikah. Sontak, Sun Woo langsung menangis bahagia.
Tae O memeluk Sun Woo.
Sekarang,,, pernikahan bahagia rusak. Tae O pergi setelah menerima telepon dari Myung Sook yang bilang kalau Da Kyung hamil. Sun Woo hanya bisa diam melihat suaminya pergi.
Tae O ke rumah Da Kyung. Ia memanggil Da Kyung tapi Da Kyung menjawab. Tae O berniat memasuk,, tapi Da Kyung sudah mengganti password pintu. Tae mengetuk pintu sekali lagi tapi tetap saja Da Kyung tak membuka.
Tae O menelpon Da Kyung, tapi pintu tiba-tiba terbuka. Da Kyung keluar.
Myung Sook menemui Sun Woo. Ia tanya, apa yang Sun Woo rencanakan?
Myung Sook : Kenapa kau ingin Tae Oh tahu kalau dia hamil?
Sun Woo : Dia harus tahu. Dia ayahnya. Dia harus bertanggung jawab. itu yang benar.
Myung Sook : Bagaimana jika dia bilang akan melakukannya? Apa kau akan menceraikannya?
Sun Woo sewot, apa itu yang kau inginkan?
Myung Sook berdalih kalau ia ngawatirin Sun Woo.
Da Kyung minta Tae O tak mengkhawatirkannya. Ia bilang, ia yang akan memutuskan melahirkan bayi mereka atau tidak.
Tae O : Baiklah. Aku akan menyerahkannya padamu.
Da Kyung : Tidak masalah aku hamil. Aku tidak akan menggunakan itu sebagai alasan untuk selalu dekat denganmu. Jangan langsung menyimpulkan.
Myung Sook tanya apa yang Sun Woo ingin ketahui. Sun Woo bilang dia pingin Tae O milih. Bukan karena mereka sudah menikah atau karena Joon Young tapi karena dia Ji Sun Woo.
Da Kyung bilang, yang penting baginya adalah Tae O mencintainya atau tidak.
Sun Woo bilang, tidak ada gunanya ia mempertahankan pernikahannya jika Tae O tak mencintainya.
Sun Woo : Apa aku salah?
Myung Sook : Tentu. Aku yakin dia tidak akan memilihnya kecuali dia sudah gila. Aku yakin dia akan mengakhirinya. Dia akan mengakhirinya.
Tae O meraih tangan Da Kyung dan bilang kalau Da Kyung tahu dia tidak bisa hidup tanpa Da Kyung.
Tae O lantas memeluk Da Kyung.
Da Kyung mendorong Tae O dan berkata kalau ia tak mau sembunyi lagi.
Da Kyung : Aku akan menelepon kapan saja aku mau.
Tae O : Aku akan menelepon terus.
Da Kyung : Aku akan melihatmu kapan pun aku mau.
Tae O : Tentu saja.
Da Kyung : Jangan berani menutup teleponku lagi. Itu akan benar-benar berakhir.
Tae O : Aku tidak akan melakukan itu. Aku berjanji. Percayalah padaku.
Da Kyung : Buktikan itu.
Da Kyung lalu lari ke kamarnya.
Sun Woo menanyakan kondisi ibunya Tae O. Dokter menjelaskan, bahwa infeksinya memburuk.
"BP-nya juga buruk."
"Apa kau tidak memberinya fentanyl?" tanya Sun Woo.
"Kita memberinya dosis tertinggi. Kita tidak bisa menambakannya lagi. Jika kita melakukannya, jantungnya bisa berhenti... dan dia bisa koma."
"Apa ada cara lain?"
"Kau tahu kita telah melakukan semua yang kita bisa... secara medis."
Sun Woo menatap ke arah kamar ibu Tae O.
Ibu Tae O minta maaf karena membuat Sun Woo datang di tengah kesibukan Sun Woo.
Sun Woo : Haruskah aku memberi tahu Tae Oh untuk datang?
Ibu Tae O bilang tak usah.
"Dia tidak melakukan apa pun meski dia datang. Kenapa membuatnya khawatir?" ucap ibu Tae O.
"Aku akan pergi saat kau sudah tertidur." jawab Sun Woo.
Ibu Tae O meraih tangan Sun Woo.
"Dengan pria, jika kau merangkul mereka dengan pikiran yang luas, mereka akan kembali ke akal sehatnya. Kau tahu... Kau dan Joon Young adalah segalanya untuk Tae O. Jadi... jika aku meninggal tolong rawat dia. Ya?"
Tangan ibu Tae O terkulai lemas.
Sun Woo : Ibu...
Sun Woo lantas memanggil suster.
"Sepertinya kau harus pulang, dokter. Dia perlu istirahat." ucap suster.
Myung Sook keluar dari rumah sakit, ia sudah selesai kerja. Sampai di teras, langkahnya terhenti karena melihat Da Kyung.
Da Kyung yang berdiri di dekat teras, melihat ke arah pintu. Myung Sook sudah tak ada.
Da Kyung akhirnya memutuskan masuk. Sepertinya mau menemui Sun Woo tapi tiba2 Myung Sook berdiri di depannya. Myung Sook dan Da Kyung sama2 terdiam.
Sun Woo sudah berada di depan rumahnya tapi ia berdiam diri di mobil. Ia stres mikirin perselingkuhan Tae O.
Tae O sedang memasak ketika Sun Woo masuk. Sun Woo yang mencium bau masakan, langsung ke dapur.
Tae O : Kau sudah pulang?
Tae O lalu menyuruh Sun Woo cuci tangan dan telepon Joon Young.
Sun Woo mengeluarkan apron dari dalam lemari.
Sun Woo memakaikan Tae O apron.
Tae O : Aku lupa.
Sun Woo : Noda minyak sulit dicuci.
Tae O : Terima kasih. Aku akan berhati-hati.
Sun Woo lantas berbalik dan menuju ke meja dapur. Dia lalu menatap Tae O dan tanya apa Tae O sudah menyelesaikan masalah mendesak tadi pagi.
Tae O terdiam dan teringat pembicaraannya dengan Myung Sook soal perselingkuhannya dengan Da Kyung.
Tae O dan Myung Sook duduk di bar. Myung Sook tanya, mau sampai kapan Tae O akan menyembunyikan kebenaran dari Sun Woo?
Myung Sook : Saatnya mengungkapkan kebenaran pada Sun Woo dan mengakhirinya dengan Da Kyung.
Tae O : Saat Sun Woo tahu, semuanya sudah berakhir. Dia pasti minta cerai. Aku tidak bisa memberitahunya. Dan dia tidak akan membiarkanku melihat Joon Young. Aku tidak bisa membayangkan hidup tanpa Sun Woo.
Myung Sook : Lalu akhiri dengan Da Kyung secepat mungkin.
Tae O : Lupakan. Kau tidak akan mengerti.
Myung Sook : Kenapa sangat rumit?
Tae O : Saat aku bersamanya, aku merasa hidup. Imajinasiku berjalan. Aku mendapatkan inspirasi. Aku menyukainya dan menghargainya. Aku mencintainya.
Myung Sook : Bagaimana dengan Sun Woo?
Tae O : Secara alami, aku mencintainya.
Myung Sook : Omong kosong apa itu?
Tae O : Hati manusia tidak merasakan satu emosi. Kau tidak berhenti mencintai hanya karena kau sudah menikah. Cintaku pada Sun Woo dan cintaku pada Da Kyung berbeda. Yang membuatku gila adalah... aku mencintai mereka sekaligus.
Myung Sook : Kegilaan apa ini? Bagaimana kau bisa mencintai dua orang sekaligus? Apa kau tidak tahu malu?
Tae O : Kau tidak mengerti, kan? Kau bertanya-tanya bagaimana itu mungkin, kan? Kau tidak akan tahu sampai kau mengalaminya. Hatiku tulus... untuk mereka berdua.
Myung Sook : Jadi? Apa kau akan melanjutkannya?
Flashback end...
Tae O kemudian berbalik dan menatap Sun Woo dengan tatapan penuh dosa. Sun Woo menunggu jawaban Tae O.
Tae O : Iya. Aku sudah menyelesaikannya.
Tae O lalu mendekati Sun Woo. Ia memegang bahu Sun Woo.
Tae O : Aku merasa tidak enak seharian karena aku tiba-tiba pergi pagi ini. Saat aku memikirkannya, aku sadar kau punya alasannya. Aku kurang perhatian, bukan? Aku akan lebih perhatian... jadi jangan khawatir.
Sun Woo : Apa tidak ada lagi yang perlu aku khawatirkan?
Tae O : Tentu saja tidak. Sama sekali tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Sun Woo sudah terlelap.
Tae O menatap Sun Woo yang sudah tidur.
Tae O lalu mengambil ponselnya dan beranjak keluar.
Sun Woo pun bangun.
Paginya, Sun Woo mendatangi pengacara.
"Iya. Kau mendapat keuntungan. Jika dia belum menyadari kalau kau tahu tentang perselingkuhannya, Itu bagus untuk pihak kita. Ini adalah kondisi yang bagus untuk persiapan." ucap pengacara.
Pengacara lalu tanya apa Sun Woo bunya bukti perselingkuhan Tae O.
Sun Woo : Tidak, belum.
"Jika kau menemukan bukti langsung untuk membuktikan hubungan seksual mereka, permainan akan berakhir. Misalnya, celana dalam, kutang, kondom, atau foto lagi berhubungan seks. Namun, jangan menyewa seseorang untuk meminta bantuan. Jika kau mendapatkan bukti secara ilegal, itu tidak memiliki kekuatan hukum. Kau melanggar Undang-Undang Jaringan Komunikasi Informasi... atau Privasi Komunikasi. Mereka bisa membalas dendam padamu. Jika kau memasang... kamera tersembunyi atau GPS, kau bisa mendapat masalah juga. Kau bisa mendapatkan hukuman pidana untuk itu."
"Lalu apa yang harus aku lakukan?"
"Tidak masalah membuntuti suamimu di tempat umum. Ambil banyak foto juga. Jika kau bisa memotret mereka saat masuk ke hotel, itu akan sempurna. Jika kau melewatkan kesempatan untuk mengambil foto, Kau bisa mendapatkan perintah pengadilan... untuk meminta hotel memperlihatkan CCTV sebagai bukti."
"Apa kau memberitahuku untuk membuntutinya sendiri?"
"Jika terlalu sulit, kau harus melihat komputer atau teleponnya. Terkadang mereka bertukar foto rahasia... atau video hubungan mereka."
Sun Woo langsung membayangkan Tae O dan Da Kyung tengah bercinta. Membayangkan itu, Sun Woo langsung jijik dan pengen muntah.
Sun Woo kemudian berdiri dan berkata akan mempertimbangkannya lagi.
"Kau yakin ingin bercerai? Setelah melihat suamimu berselingkuh dengan wanita lain, kau tidak akan pernah kembali seperti semula. Itu sebabnya kau harus berhati-hati. Apa kau akan menutup mata dan menerimanya sebagai teman kencan? Atau... kau benar-benar akan bercerai?"
Sun Woo langsung keluar. Diluar, tiba2 saja dia melihat banyak sekali gedung konsultasi perceraian.
Sun Woo lalu berjalan ke kerumunan. Kepalanya tambah pusing. Ia berusaha berjalan menuju mobilnya dan kepalanya semakin pusing.
No Eul dan Joon Young di rumah Ye Rim. No Eul sedang bermain piano, sementara Joon Young memunggungi No Eul, ngelamun mikirin sesuatu.
Joon Young : Bagaimana perasaanmu saat orang tuamu bercerai?
No Eul : Itu sangat berisik. Mereka akan saling berteriak dan melempar panci. Bahkan ayahku menghancurkan pintu.
Joon Young : Jadi? Apa sekarang lebih baik?
No Eul : Kenapa kau terus bicara denganku? Kau merusak permainanku.
Joon Young : Maaf.
No Eul menatap Joon Young.
No Eul : Bagaimana menurutmu?
Joon Young : Maksudmu apa?
No Eul : Bagaimana penampilanku?
Joon Young : Aku pikir kau terlihat baik-baik saja.
No Eul : Kau benar.
No Eul kembali melanjutkan permainannya.
Joon Young : Jika dia setelah berkelahi, itu berarti mereka tidak bercerai, kan?
No Eul : Kenapa kau penasaran?
No Eul menatap Joon Young lagi.
No Eul : Mereka mungkin bertindak diam hanya di depanmu.
Diluar, Ye Rim yang mau mengantar cemilan buah, terdiam mendengar pembicaraan Joon Young dan No Eul.
Sun Woo membuka jahitan Hyun Seo.
Sun Woo : Apakah tidak nyaman tinggal di motel?
Hyun Seo : Itu tidak buruk. Aku sudah terbiasa sekarang.
Sun Woo : Bagaimana dengan pacarmu? Apa dia masih mengganggumu?
Hyun Seo : Dia belum menghubungiku.
Sun Woo : Aku lega.
Sun Woo lalu melepas sarung tangannya.
Sun Woo : Dokter, terima kasih. Aku bisa menyingkirkan pria mengerikan itu.
Sun Woo kemudian duduk.
Hyun Seo : Bagaimana denganmu?
Sun Woo : Aku sedang memikirkannya dengan sekuat tenaga.
Hyun Seo : Apa kau akan melupakannya jika hanya memikirkannya?
Sun Woo : Aku sudah bilang. Perceraian bukanlah keputusan yang mudah untuk dilakukan.
Hyun Seo : Kau bilang orang tidak berubah. Itu yang kau katakan padaku.
Sun Woo terdiam.
Hyun Seo : Telepon aku jika kau membutuhkanku. Aku sudah bilang, untuk membantu kapan saja.
Sun Woo tersenyum, tidak usah. Itu tidak akan terjadi.
Hyun Seo : Aku harap kau tidak membutuhkanku, tapi... kau tidak tahu apa yang akan terjadi.
Hyun Seo kemudian pergi.
Sun Woo mikirin kata-kata pengacara.
"Kau yakin ingin bercerai?"
Sekarang, Sun Woo di toko buku. Ia membeli buku matematika untuk Joon Young.
Saat beranjak ke kasir, ia melewati rak buku hukum. Sontak ia berhenti melangkah dan melihat buu tentang tunjangan dan properti selama proses perceraian.
Sun Woo mau membelinya tapi tak jadi.
Sun Woo ke kasir, membayar buku untuk Joon Young.
Di kasir, ia bertemu terkejut melihat Da Kyung.
Sun Woo melihat Da Kyung membeli buku kehamilan.
Tak lama, Da Kyung menoleh dan kaget melihat Sun Woo.
Da Kyung dan Sun Woo bicara diluar.
Sun Woo : Kau pasti sudah memutuskan untuk melahirkannya.
Da Kyung : Dia berjanji untuk memberi tahu istrinya dalam 2 bulan dan bercerai.
Sun Woo syok,, tapi kemudian ia tertawa. Da Kyung terhenyak.
Sun Woo : Kau benar-benar mempercayai pria yang selingkuh pada istrinya?
Da Kyung : Hubungan kita bukan hanya cinta satu malam. Kita sudah bersama selama 2 tahun, dan dia masih sangat mencintaiku.
Sun Woo : Jika kau sangat mempercayai dia, kenapa harus menunggu 2 bulan lagi?
Da Kyung : Karena aku percaya padanya. Aku tidak akan sejauh ini jika aku tidak percaya diri.
Da Kyung lalu pergi. Sun Woo menatap kepergian Da Kyung dengan tatapan nanar.
Ye Rim membuka lemari, ngambilin baju ganti buat Je Hyuk. Sambil ngambilin baju ganti, Ye Rim tanya ke Je Hyuk apa Tae O masih nemuin Da Kyung.
Je Hyuk : Aku tidak tahu. Kenapa?
Ye Rim : Aku punya perasaan kalau Sun Woo tahu.
Ye Rim kemudian duduk di kasur, di depan Je Hyuk yang melepas kancing kemejanya.
Je Hyuk : Kau yakin?
Ye Rim : Tidak mungkin pria bisa terus menipu istrinya... tanpa kita memberitahunya. Wanita memiliki super insting.
Je Hyuk : Wow menakutkan.
Ye Rim : Jadi? Kau juga harus berhati-hati.
Je Hyuk : Astaga, aku selalu berhati-hati. Jangan dipikirkan. Tae Oh ketahuan atau tidak bukan urusan kita.
Je Hyuk menukar bajunya.
Di dapur, Sun Woo sedang memotong buah. Pandangannya terus mengarah pada Tae O yang lagi nonton pertandingan bisbol di TV dengan Joon Young.
Sun Woo mikirin kata2 Da Kyung.
Da Kyung : Dia berjanji untuk memberi tahu istrinya dalam 2 bulan dan bercerai.
Sun Woo lalu ingat kata2 ibu Tae O.
"Dengan pria, jika kau merangkul mereka dengan pikiran yang luas, mereka akan kembali ke akal sehatnya."
Sun Woo terus menatap Tae O sambil mikirin lagi kata2 Da Kyung.
Da Kyung : Hubungan kita bukan hanya cinta satu malam. Kita sudah bersama selama 2 tahun, dan dia masih sangat mencintaiku.
Jari Sun Woo terluka teriris pisau. Sun Woo langsung mengambil pisau sambil terus menatap Tae O.
"Kau tahu, kau dan Joon Young adalah segalanya untuk Tae O."
Pengacara menghubungi Sun Woo, tanya apa Sun Woo udah mengambil keputusan?
"Pertama, kau perlu memeriksa status keuangan suamimu." ucap pengacara.
Sun Woo langsung ke bank. Seorang pria datang dan memberikan laporan keuangan Tae O.
"Sudah lama tidak ke sini. Sebaliknya, suamimu selalu datang, jadi ini sudah sangat lama. Aku dengar kau sibuk bekerja." ucap pria itu.
"Mulai sekarang, sesibuk apapun aku akan datang sendiri. Aku merasa bersalah karena suamiku harus menangani semuanya." jawab Sun Woo.
Sun Woo lalu ingat pesan si pengacara kalau Tae O gak boleh tahu sampai Sun Woo memeriksa semuanya.
"Tidak banyak yang bisa kau periksa karena sebagian besar rekening bank-mu... sekarang dikelola oleh perusahaan suamimu. Tapi kau memiliki beberapa bunga jatuh tempo." ucap pria itu.
Sun Woo kaget, apa?
"Yah, aku membicarakan pinjaman hipotek. Sudah lewat 4 bulan, jadi aku pikir kau datang untuk itu."
"Dia mengambil pinjaman hipotek? Kapan?"
Pria itu terkejut Sun Woo gak tahu.
"Sudah sekitar 3 tahun. Dia bilang kau sibuk dan membawa semua berkas yang diperlukan sendiri. Hukum berubah, jadi sekarang tidak mungkin lagi. Tapi saat itu, yang dia butuhkan hanyalah surat kuasa. Kami diberitahu bahwa kau telah menyetujui semuanya, jadi kami mengikuti prosedur."
"Suamiku sepertinya sedang berjuang akhir-akhir ini sepertinya karena pinjaman. Dia pasti tidak memberi tahuku karena dia merasa bersalah."
Sun Woo lalu tanya lagi apa ada hal lain yang perlu ia ketahui.
Pria itu ragu mau memberitahu Sun Woo.
Sun Woo : Aku harus tahu untuk mencegah masalah di masa depan. Tolong beritahu aku.
"Dia juga mengeluarkan pinjaman polis atas nama putramu. Apa kau juga tidak tahu?"
Sun Woo terkejut.
Sun Woo langsung pulang dan meriksa saldo di setiap buku tabungan.
Joon Young yang sedang belajar, mendengar suara gaduh.
Sun Woo membuat ruangan suaminya jadi berantakan. Ia membuka tiap-tiap laci dan menemukan beberapa surat tagihan disana yang salah satunya dari bank.
Sun Woo membacanya. Ada pembelikan yang cukup besar di mal Gosan.
Sun Woo lantas teringat tas mahal yang dipakai Da Kyung saat mereka ketemu terakhir kali.
Sontak lah Sun Woo geram menyadari Tae O membiayai Da Kyung pakai duitnya. Sun Woo lalu meremas kertas itu dan menangis.
Joon Young datang dan terkejut melihat ruangan itu berantakan.
Joon Young : Apa yang ibu lakukan?
Sun Woo : Aku sedang mencari sesuatu.
Joon Young : No Eul bilang dia benci saat meninggalkan teman-temannya.
Sun Woo : Maksudmu apa?
Joon Young : Dia pindah ke sini karena orang tuanya bercerai. Sepertinya aku akan membencinya juga jika ibu dan ayah bercerai. Aku tidak mau ditransfer dan aku tidak mau pindah.
Sun Woo mau nangis mendengarnya. Joon Young lalu tersenyum dan mengatakan kalau dia cuma mau bilang itu saja. Joon Young lalu pergi.
Rumah terasa sepi dan kosong. Sun Woo menyendiri dan memikirkan semuanya. Pesan dari Tae O masuk. Tae O bilang, dia harus lembur untuk merevisi naskah. Sun Woo kesal, ia fikir Tae O bersama Da Kyung.
Joon Young yang lagi main game di kamarnya, mendengar suara pintu dibuka di bawah.
Dia lalu melihat ke jendela dan melihat ibunya pergi.
Je Hyuk juga menatap Sun Woo yang melajukan mobil cukup kencang. Dia pun cemas.
Sun Woo turun dari mobil. Dia ke kantor Tae O. Dan dia melihat Tae O berdiri di jendela.
Sun Woo menyiapkan ponselnya, untuk merekam perselingkuhan Tae O dan Da Kyung.
Dia lalu kembali menatap ke jendela dan melihat Tae O dengan jelas kali ini. Sun Woo menguatkan dirinya. Lalu dengan mantap, ia mulai berjalan masuk.
Sun Woo terus berjalan. Pikirannya mulai ngawur. Ia membayangkan Tae O dan Da Kyung sedang bercinta.
Sun Woo terus berjalan dan berjalan, hingga akhirnya ia sampai di depan ruangan Tae O.
Sun Woo mencoba menguatkan dirinya. Ia lalu menatap ponselnya yang sudah siap untuk merekam. Sun Woo lalu dengan mantap menekan kode pintu dan masuk.
Dan jeng, jeng, jeng! Tae O ternyata lagi beneran kerja! Ada timnya juga disana.
Sun Woo kaget. Tae O tanya ada apa.
Sun Woo : Kau tiba-tiba bilang harus bekerja lembur, jadi aku penasaran.
Tae O lalu mendekati Sun Woo.
Tae O : Yeobo, kau baik-baik saja?
Sun Woo : Sudah makan? Haruskah kita minum kopi?
Tae O : Kami baru saja. Kau sungguh baik-baik saja
Tae O mau menyentuh Sun Woo tapi Sun Woo reflek mundur.
Mi Yun yang tahu apa yang terjadi, hanya bisa terdiam melihat Sun Woo.
Sun Woo lalu minta maaf karena sudah mengganggu dan beranjak pergi.
Diluar, Sun Woo menatap ponselnya yang sudah siap merekam. Dia lalu mematikannya dan beranjak pergi.
Tae O keluar dan menatap kepergian Sun Woo dengan wajah tegang.
Ibu Tae O gelisah dalam tidurnya. Tak lama, ia terbangun dan terkejut melihat Sun Woo yang sudah duduk di depannya dan menatapnya tajam. *horor
Ibu Tae O tanya, kenapa Sun Woo datang?
Sun Woo : Apa yang harus kulakukan? Kau punya firasat juga, bukan? Kau tahu Tae Oh punya wanita lain.
Ibu Tae O terkejut Sun Woo udah tahu.
Ibu Tae O ingin menjelaskan, tapi Sun Woo marah.
Sun Woo : Kau tahu segalanya tapi kau ingin aku merawat Tae O? Bagaimana kau bisa melakukan itu padaku?
Ibu Tae O bilang, bahwa ia sudah menyuruh Tae O menyelesaikan masalah ini tanpa harus memberitahu Sun Woo.
"Tae O berjanji akan melakukannya. Apa lagi yang bisa aku lakukan?"
Sun Woo pun bilang sudah terlambat semuanya. Sun Woo lalu ngasih tahu kalau selingkuhan Tae O hamil.
Ibu Tae O langsung bilang, kalau Tae O udah janji sama dia bakal melindungi Sun Woo dan Joon Young apapun yang terjadi.
"Dia bilang tidak akan pernah meninggalkan anaknya seperti ayahnya. Ini akan baik-baik saja selama kau bisa bertahan. Maafkan dia atas kesalahannya ini. Jika kau memaafkannya, itu semua akan berlalu."
Sun Woo emosi mendengarnya.
Sun Woo : Kau membenci suamimu sepanjang hidupmu. Bagaimana kau bisa mengatakan itu?
Ibu Tae O bilang karena Sun Woo seorang ibu.
"Jika Joon Young melakukan hal yang sama, apa menurutmu kau akan berbeda? Kau harus memaafkannya... jika kau peduli dengan masa depan anakmu."
"Dia mengambil pinjaman tanpa sepengetahuanku dengan rumah sebagai jaminan. Dia bahkan mengambil uang asuransi putranya. Bagaimana aku bisa memaafkannya untuk masa depan anakku! Aku ingin putraku memiliki ayah. Tapi setelah mendengarkanmu, aku sadar itu tidak mungkin. Bagaimana jika aku memaafkannya dan Joon Young menjadi seperti dia?"
"Menantuku."
"Aku akan bercerai. Dia akan kuusir tanpa uang sepeser pun. Dia tidak bisa menginjakkan kaki di lingkungan ini lagi. Dia tidak bisa melihat Joon Young lagi. Aku pamit."
Sun Woo mau pergi. Ibu Tae O lalu berteriak, mengatakan bahwa Tae O lelah hidup dengan seseorang yang hebat seperti Sun Woo.
"Kau tidak bisa menyalahkan Tae O. Kau tidak memberinya ruang untuk bernafas. Dia tidak akan berselingkuh jika kau mengizinkannya poligami."
"Apa kau bilang aku yang salah? Apa itu maksudmu?"
"Hatiku hancur untuk anakku. Dia menjalani seluruh hidupnya tanpa ayah. Sekarang kau mau memisahkan dia dengan putranya juga. Aku tidak akan membiarkan itu terjadi. Kau bisa bercerai setelah aku mati. Jika kau ingin bercerai, bunuh aku dulu."
Mendengar itu, Sun Woo berbalik, mendekati ibu Tae O. Suasana pun langsung berubah mengerikan.
Sun Woo membetulkan bantal ibu Tae O.
Setelah itu, ia memegang dada ibu Tae O dan berkata, kalau ibu Tae O tidak boleh meninggal sebelum melihat Tae O hancur.
Ibu Tae O langsung ketakutan menatap Sun Woo.
Sun Woo : Ibu bisa melihatnya sambil berbaring di ranjang ini.
Sun Woo pergi. Ibu Tae O syok.
Je Hyuk masih terjaga, sementara Ye Rim sudah terlelap. Kayaknya Je Hyuk mikirin Sun Woo.
Je Hyuk kemudian turun dari tempat tidur dan pergi.
Sun Woo sudah di depan rumahnya. Ia berdiam diri di mobil, mikirin semuanya.
Dari jendela, Je Hyuk menatap Sun Woo. Dia beneran cemas sama Sun Woo.
Paginya, Sun Woo sedang membaca hasil pemeriksaan medis Je Hyuk.
Ya, Je Hyuk datang ke RS Sun Woo.
Je Hyuk : Kau terlihat kurus dan lelah. Apa sesuatu terjadi?
Sun Woo : Kau punya kolesterol dan darah tinggi. Kau mungkin punya hati berlemak juga. Ini tidak terlalu serius untuk minum obat, tapi kau tidak boleh mengabaikannya.
Sun Woo memeriksa Je Hyuk. Je Hyuk terus menatap Sun Woo.
Sun Woo : Kau harus mengubah pola diet-mu terlebih dahulu. Kau juga harus berolahraga secara teratur.
Je Hyuk : Apa golf sudah cukup?
Sun Woo : Tidak. kau perlu berkeringat setidaknya 2 hingga 3 kali seminggu.
Je Hyuk : Aku malu. Aku merasa seperti kau tahu aku tidak begitu menarik.
Sun Woo : Kondisimu tidak terlalu buruk untuk seseorang yang berusia 40-an.
Je Hyuk : Aku lega.
Sun Woo : Oh ya, kenapa kau selalu mendapatkan check-up di tempat lain? Kau bisa menyelesaikannya di sini juga.
Je Hyuk : Aku butuh keberanian untuk menyelesaikannya di sini. Aku akan telanjang. Sepertinya aku akan merasa aneh melihatmu seperti itu.
Sun Woo terdiam.
Je Hyuk : Apa itu karena Tae O?
Sun Woo : Ada apa dengan Tae O?
Je Hyuk : Aku hanya bertanya. Sepertinya dia kesulitan menemukan investor. Kupikir mungkin kau khawatir dengannya.
Sun Woo : Apa perusahaan dalam keadaan keuangan yang buruk?
Je Hyuk : Jika kau bertanya padaku dengan serius, sulit untuk menjawab. Aku tidak suka cara Tae O bertindak, tapi dia masih klienku. Sama seperti bagaimana seorang dokter diwajibkan untuk menjaga kerahasiaan informasi pasien, seorang akuntan juga tidak boleh berbicara tentang klien mereka.
Sun Woo berdiri dan memberikan hasil tes Je Hyuk.
Sun Woo : Aku akan menghubungimu saat aku mendapatkan hasil tes darah. Sampai jumpa.
Je Hyuk mengambil hasil tesnya dan beranjak ke pintu.
Tapi dia kembali menatap Sun Woo.
Je Hyuk : Hubungi aku jika kau membutuhkan teman untuk minum. Kau boleh berkonsultasi padaku untuk saran.
Je Hyuk pergi. Usai kepergian Je Hyuk, Myung Sook masuk.
Myung Sook : Kenapa tidak mengangkat teleponmu?
Sun Woo : Aku bersama seorang pasien. Kenapa?
Myung Sook : Tae O meneleponku. Dia sedang dalam perjalanan ke ibunya. Dia memintamu untuk datang sekarang.
Sun Woo terkejut.
Beberapa pasien dan juga perawat berkerumun di depan kamar ibu Tae O.
Tae O menangis. Ibunya meninggal! Sun Woo kemudian datang dan melihat Tae O. Ia hanya berdiri diluar.
Seorang pria yang berdiri di belakang Tae O, keluar dan bicara dengan Sun Woo.
Sun Woo : Pemakaman akan diadakan di aula pemakaman RS Cinta Keluarga. Aku akan meminta staf untuk mengirim...
Da Kyung baru saja tiba di rumah orang tuanya. Ia menghubungi Tae O, tapi ponsel Tae O tak aktif. Ia kesal.
Pimpinan Yeo dan Hyo Jung mau pergi. Sepertinya mereka mau melayat.
Da Kyung menghampiri orang tuanya.
Hyo Jung : Apa yang kau lakukan di sini?
Da Kyung : Mau kemana?
Pimpinan Yeo : Aku pikir kita tidak harus pergi. Tapi ibumu terus bersikeras.
Hyo Jung : Alumni mengirimi kita pemberitahuan tentang pemakaman. Kita tidak bisa mengabaikannya begitu saja.
Hyo Jung lalu memberitahu Da Kyung kalau ibunya Tae O meninggal. Da Kyung kaget.
Pimpinan Yeo mendekati Da Kyung.
Pimpinan Yeo : Kita akan segera kembali. Kau harus tidur, Da Kyung. Mari kita makan ayam dan bir.
Pimpinan Yeo dan Hyo Jung pergi. Da Kyung terdiam.
Para pelayat memenuhi ruang duka.
Sang Hyun : Bukankah ibunya sehat saat dia berada di panti jompo?
Do Chul : Ya benar. Dia tiba-tiba meninggal. Aku tidak bermaksud mengecewakan tapi beban Sun Woo pasti berkurang sekarang.
Sang Hyun : Ya, kau benar. Dia pingsan saat Joon Young masih balita. Sejak itu, Sun Woo harus membayar operasi ibu mertuanya,
tagihan rumah sakit, pengasuh dan panti jompo.
Do Chul : Kapan Tae O pernah melakukan sesuatu yang menghasilkan uang? Sun Woo membayar rumah dan perusahaan hiburannya. Sun Woo benar-benar luar biasa.
Je Hyuk terus menatap Sun Woo.
Ye Rim menatap Je Hyuk yang terus memperhatikan Sun Woo.
Je Hyuk : Walaupun kalian benar, tapi jangan menjelek-jelekkan Tae O hari ini. Ibunya tidak akan bisa beristirahat dengan tenang.
Sang Hyun : Je Hyuk sudah dewasa.
Ye Rim menatap Sun Woo yang tengah menandatangani sesuatu.
Joon Young kemudian pergi.
Sun Woo menegur Tae O yang mabuk.
Sun Woo : Aku tahu kau sedih, tapi kau tetap harus menjaga sopan santun. Aku tidak ingin Joon Young melihatmu seperti ini. Dia akan belajar darimu.
Sun Woo lalu menyuruh Tae O makai jas.
Sun Woo : Perbaiki dasimu. Dan rapikan bajumu.
Pimpinan Yeo dan Hyo Jung datang.
Mereka langsung berdiri dan Tae O memakai jasnya.
Sun Woo memanggil Joon Young.
Joon Young segera berdiri di dekat orang tuanya.
Hyo Jung : Aku turut berbelasungkawa. Pasti sangat sulit bagimu.
Pimpinan Yeo : Aku yakin dia pergi ke tempat yang lebih baik.
Tae O : Ya, tentu saja. Itu juga yang kami yakini.
Tae O berterima kasih karena Pimpinan Yeo sudah mau datang.
Tae O lalu mengajak Pimpinan Yeo dan Hyo Jung duduk diluar.
Semua langsung berdiri menyambut Pimpinan Yeo.
Sun Woo terus menatap Tae O yang bersikap ramah pada Pimpinan Yeo. Ia kesal mengingat Pimpinan Yeo dan Hyo Jung adalah orang tua Da Kyung.
Joon Young : Eomma, kau baik-baik saja?
Sun Woo : Bisakah aku mencari udara segar?
Joon Young : Ya
Sun Woo : Kau tidak apa-apa ditinggal sendiri?
Joon Young : Ayah ada di sana. Ibu bisa keluar.
Mobil Da Kyung berhenti di pintu gerbang. Da Kyung ragu, masuk atau tidak. Dan pada akhirnya ia memutuskan masuk. Ia mengambil tiket parkir dan melajukan mobilnya ke dalam.
Mobil Da Kyung melewati Sun Woo yang duduk diluar. Ya, Da Kyung datang ke pemakaman! Sun Woo tidak melihat kedatangan Da Kyung.
Myung Sook mendekati Sun Woo.
Myung Sook : Kau baik-baik saja?
Sun Woo menatap Myung Sook, ani.
Tae O sedang berbincang dengan Pimpinan Yeo dan tamu lainnya. Lagi asyik berbincang, Da Kyung menghubunginya. Tae O pun bingung harus bagaimana.
Diluar,, Sun Woo bicara dengan Myung Sook.
Myung Sook : Apa kau sudah berbicara dengan Tae O? Semuanya masih sama?
Sun Woo mengiyakan.
Myung Sook kesal, astaga dasar brengsek.
Sun Woo : Bagaimana jika aku bercerai?
Myung Sook : Apa menurutmu kau bisa hidup sebagai wanita yang bercerai?
Sun Woo : Apa itu masalah besar? Semua orang bercerai sekarang.
Myung Sook : Ya, itu menjadi umum sekarang. Tapi apa kau berpikir kenapa wanita yang bercerai... enggan memberi tahu bahwa mereka bercerai? Kau tidak tahu betapa menyebalkannya hidup sebagai wanita yang diceraikan, bukan? Tae O mungkin orang yang selingkuh dan kau tidak melakukan kesalahan. Tapi orang-orang masih akan menghina di belakangmu. Orang-orang akan bertanya-tanya apa masalahmu... dan curiga dengan siapa kau bertemu setiap malam. Bahkan kau mencurigai sekretaris Tae O karena dia seorang janda. Ibuku mengalami hal yang sama. Setelah dia bercerai, dia mengalami banyak hinaan dan dihakimi oleh semua orang saat dia membesarkan aku sendiri. Tetapi di sisi lain, ayahku... menikah lagi dan hidup bahagia selamanya dengan istri mudanya. Karma? Keadilan? Itu semua bohong. Wanita adalah satu-satunya yang hidupnya hancur setelah perceraian. Jadi... pikirkan baik-baik sebelum kau membuat keputusan. mengerti?
Myung Sook lalu pergi.
Joon Young kebingungan karena orang tuanya tak ada sementara para tamu terus berdatangan.
Joon Young mendekati Je Hyuk.
Joon Young : Ahjussi, dimana ayahku? Kau melihatnya?
Je Hyuk kaget dan langsung mengedarkan pandangan mencari Tae O. Para tamu yang duduk dengannya juga bingung tidak melihat Tae O.
Ye Rim menyuruh Je Hyuk mencari Tae O.
Je Hyuk mengerti dan menyuruh Joon Young tetap bersama Ye Rim.
Ye Rim mengirimi Sun Woo pesan.
Ye Rim : Unni, ada tamu yang menunggu. Dimana?
Sun Woo berdiri. Dia mau masuk tapi melihat Tae O berlari keluar.
Sun Woo terus menatap Tae O. Dia melihat Tae O membukakan pintu untuk Pimpinan Yeo yang sudah mau pergi.
Setelah Pimpinan Yeo pergi, Sun Woo melihat Tae O menghubungi seseorang dan pergi.
Ye Rim menemani Joon Young.
Je Hyuk mencari Tae O ke toilet sambil terus menghubungi Tae O.
Je Hyuk kemudian curiga Tae O bersama Da Kyung.
Je Hyuk : Tidak, tidak mungkin sekarang.
Sun Woo mengikuti Tae O.
Je Hyuk keluar mencari Tae O.
Sun Woo kebingungan. Ia kehilangan jejak Tae O. Tak jauh dari tempatnya berdiri, ada sebuah mobil putih disana tapi ia tak ngeh itu mobil Da Kyung.
Sun Woo kemudian tersadar.
Sun Woo : Apa yang aku lakukan?
Sun Woo berbalik, mau pergi tapi dia mendengar lagu yang diputar Tae O dulu saat melamarnya.
Sontak, Sun Woo langsung menghentikan langkahnya dan berbalik. Sun Woo akhirnya melihat mobil Da Kyung. Dia syok. Yang membuat hatinya tambah hancur, ia melihat Tae O dan Da Kyung lagi ciuman.
Je Hyuk akhirnya melihat Sun Woo. Ia mau memanggil Sun Woo, tapi tak jadi karena melihat Sun Woo terdiam memandang sesuatu. Je Hyuk lalu melihat ke arah yang dilihat Sun Woo.
Lagu itu ternyata diputar oleh Da Kyung. Da Kyung dan Tae O terus berciuman. Tae O kemudian menangis di pelukan Da Kyung. Setelah itu, mereka ciuman lagi.
Sun Woo yang terpukul akhirnya memutuskan pergi.
Tae O, Joon Young, Sun Woo dan teman dekat mereka melepas kepergian ibu Tae O.
Satu per satu, mereka mulai meninggalkan pemakaman.
Sun Woo berhenti melangkah. Ia nyaris saja pingsan mikirin pengkhianatan Tae O.
Setibanya di rumah, Sun Woo menyuruh Joon Young istirahat. Joon Young mengerti dan langsung ke kamarnya.
Tae O memanggil Sun Woo.
Tae O : Yeobo, Sun Woo-ya.
Sun Woo diam saja. Tae O mendekati Sun Woo.
Tae O memeluk Sun Woo.
Tae O : Terima kasih.
Sun Woo merasa jijik dan melepaskan pelukan Tae O. Dia lalu menatap tajam Tae O.
Hyun Seo ke rumah Da Kyung. Ia mengenalkan diri sebagai tetangga baru Da Kyung dan datang untuk menyapa. Hyun Seo memberikan Da Kyung cemilan.
Da Kyung melihat buku kehamilan yang dipegang Hyun Seo. Hyun Seo pamit tapi Da Kyung memanggilnya.
Da Kyung : Sudah berapa bulan?
Hyun Seo : Baru 3 bulan. Apa kau hamil juga?
Da Kyung : Iya. Apa kau mau masuk? Mari kita minum teh bersama.
Sun Woo teringat pesan pengacaranya.
"Jika itu masalahnya, jangan sampai suamimu mengetahuinya. Tidak sampai semuanya sudah siap di pihak kita."
Sun Woo memeluk Tae O.
Sun Woo : Suamiku, ini sangat sulit bukan?
Tae O : Aku bisa mengurus pemakaman berkatmu, terima kasih. Ibu juga akan berterima kasih padamu. Aku mencintaimu. Kau tahu itu, kan?
Da Kyung dan Hyun Seo tertawa-tawa.
Da Kyung kemudian membaca buku Hyun Seo.
Tawa Hyun Seo mulai menghilang. Ia menatap tajam Da Kyung.
Sun Woo terus memeluk Tae O. Tangannya kemudian mengepal.
Bersambung....
0 Comments:
Post a Comment