The World of the Married Ep 4

Sebelumnya...

Siapain hati guys,, di episode kali ini ada plot twist....


Sun Woo memeluk Tae O.

Tae O : Aku mencintaimu. Kau tahu itu, kan?

Sun Woo : Iya.

Tapi Sun Woo mengepalkan tangannya.

Narasi Sun Woo terdengar.

Sun Woo : Anakku, rumahku, dan hidupku. Aku tidak akan kehilangan apapun yang sudah menjadi milikku. Aku hanya perlu untukmengeluarkan Lee Tae O dari hidupku.


Besoknya, Sun Woo pergi menemui pengacara.

"Rumahmu ditetapkan sebagai jaminan, dan terdaftar di bawah perusahaan suamimu. Kau punya mimpi yang cukup besar." ucap pengacara.

"Aku akan melakukan apapun untuk mengembalikan semuanya menjadi normal." jawab Sun Woo.

"Jika dia sudah mendaftarkannya atas nama orang lain, kau mungkin tidak akan bisa menyimpan satu sen dolar." ucap pengacara.

Sun Woo mengangguk-angguk.

"Tindakan selanjutnya sangat penting. Strateginya adalah jagalah kerahasiaan ini. Kau tidak boleh membiarkan suamimu mengetahuinya, jadi kendalikan emosimu. Kau harus menipunya dengan baik. Jika kau tidak bisa melakukan itu, kau harus hidup dengannya." ucap pengacara.


Hujan turun dengan deras malam itu.


Sun Woo yang sedang memakai krim malam, menatap Tae O yang sedang bermain ponsel di tempat tidur.

Tae O kemudian menatap Sun Woo. Ia merasa tak nyaman ditatap seperti itu oleh Sun Woo. Tae O yang gugup, mengajak Sun Woo bicara.

Tae O : Apa menurutmu Joon Young sedih?

Sun Woo : Dia sangat menyukai neneknya. Dan ini pertama kalinya dia melihat kematian seseorang yang dekat dengannya. Aku akan mengurus Joon Young, jadi jangan khawatir. Kau harus fokus pada diri sendiri.

Tae O terdiam.


Sun Woo kemudian berdiri dan beranjak menuju Tae O sembari melepas mantelnya.

Sun Woo : Jangan terlalu memaksakan diri. Aku khawatir kau akan sakit.


Tae O menatap tubuh Sun Woo.

Sun Woo lantas naik ke tempat tidur dan berbaring di sisi Tae O. Tae O memeluk Sun Woo.

Sun Woo : Maaf karena meragukanmu dan menekanmu, berpikir bahwa kau selingkuh. Sepertinya itu karena aku terlalu mencintaimu. Kau tahu pasangan menikah bisa berpisah setelah beberapa saat. Kurasa aku ingin memeriksa seberapa besarmu mencintaiku.


Tae O mau mencium Sun Woo, tapi tak jadi karena ingat Da Kyung menciumnya tadi.

Sun Woo yang tahu itu, mencium Tae O.


Sun Woo dan Tae O lalu saling bertatapan. Tae O pun mencumbu Sun Woo.

Kesedihan terpancar di mata Sun Woo ketika Tae O mencumbunya.


Ponsel Sun Woo kemudian berdering.

Tae O berhenti mencumbu Sun Woo.

Sun Woo melihat ponselnya.

Sun Woo : Ini pasienku.


Sun Woo beranjak keluar. Telepon itu memang dari pasiennya, lebih tepatnya dari Hyun Seo.

Hyun Seo : Aku berteman dengannya sehingga dia tidak curiga. Kita sering mengunjungi rumah masing-masing.


Usai bicara dengan Hyun Seo, Sun Woo mengusap bibirnya dan pergi ke dapur. Ia mengambil kunci mobil Tae O.


Dibawah guyuran hujan deras, ia membuka bagasi Tae O. Tapi tas yang berisi bukti perselingkuhan Tae O sudah tak ada di sana.

Sun Woo pun terdiam kecewa.


Tak lama, Je Hyuk datang memayunginya. Sun Woo dan Je Hyuk sama-sama diam dibawah guyuran hujan.


Paginya, Sun Woo sedang bersama pasiennya, seorang wanita.

"Aku dengar kau sangat dekat dengan Pimpinan Yeo, jadi aku percaya rekomendasinya." ucap wanita itu.

Sun Woo berkata, hasil tes wanita itu positif. Wanita itu terkejut.

Sun Woo : Minumlah antibiotik dengan rajin, dan semua akan baik-baik saja.

"Di usia ini? Aku sangat malu."

"Tidak perlu. Ini adalah penyakit umum di kalangan orang dewasa. jawab Sun Woo.

"Benar kan? Kau tidak akan ketularan lewat itu kan?"


"Apa maksudmu seks?" tanya Sun Woo.

"Kau mendapatkan penyakitnya karena sistem kekebalan tubuhmu melemah, kelelahan atau stres. Dan kau bisa mendapatkannya dari orang lain di sauna atau di spa, benar kan, dokter?"

Sun Woo melepas kacamatanya.


Diluar, Pak Choi menunggu bersama Pimpinan Yeo. Pak Choi cemas dan tanya apa dia bisa mempercayai Sun Woo?

Pimpinan Yeo : Kau melihatnya saat dia memintaku untuk membantu suaminya. Dia cepat tanggap, jadi dia akan tahu untuk tidak membuat masalah. Jangan khawatir.


Wanita itu, istri Pak Choi, kaget.

Sun Woo : Sangat tidak mungkin itu didapatkan melalui sesuatu selain seks. Kemungkinannya hampir 99%... penyakit itu melalui seks.


Pimpinan Yeo menenangkan Pak Choi. Ia bilang semua akan baik-baik saja.


Wanita itu keluar. Pimpinan Yeo dan Pak Choi langsung berjalan ke arahnya.

Wanita itu menampar Pak Choi. Pimpinan Yeo sontak kaget.


Sun Woo keluar. Wanita itu berterima kasih pada Sun Woo karena sudah menjelaskan semuanya. Dia lalu beranjak pergi.

Pak Choi, yeobo!

Pak Choi menyusul istrinya.


Sun Woo menatap Pimpinan Yeo.

Sun Woo : Aku seorang dokter. Aku memiliki tugas yang jelas untuk memberi tahu seorang pasien... tentang penyebab dan perawatan suatu penyakit. Aku tidak tahu kenapa aku harus berbohong untuk menutupi perselingkuhan temanmu. Jika kau selesai dengan urusan di sini, semoga harimu menyenangkan.

Pimpinan Yeo tertawa. Ia baru sadar sudah salah menilai Sun Woo.


Myung Sook yang berjalan di koridor, tak sengaja melihat Sun Woo sedang bicara dengan Pimpinan Yeo di bawah.


Tae O yang lagi kerja, kaget mendengar dari Myung Sook tentang Sun Woo yang lagi bicara dengan Pimpinan Yeo.


Tae O panic dan langsung pergi.


Pimpinan Yeo : Keyakinanmu sebagai dokter. Tentu. Aku minta maaf jika aku melukai harga dirimu, tapi kau menjadi dokter sebagai wanita yang sudah menikah. Tergantung pada situasinya, lebih baik menyimpannya sebagai rahasia.

Sun Woo : Entahlah. Aku tidak bisa memaafkan rahasia antara suami dan istri.

Pimpinan Yeo : Apa maksudmu kau tahu segalanya tentang suamimu?

Sun Woo : Ya.  aku tahu segalanya tentang suamiku. Dia tidak tahu cara menyimpan rahasia.

Pimpinan Yeo : Aku tidak pernah tahu dia begitu lemah.

Sun Woo : Oh iya. Putrimu mengencani seseorang.


Tae O tiba di RS Sun Woo.


Sun Woo mengantarkan Pimpinan Yeo ke mobil.

Sun Woo : Aku tidak bermaksud mengungkapkan rahasia putrimu. Mereka tampak sangat serius, jadi aku menganggap keluarga tahu.


Pimpinan Yeo tiba di mobilnya.

Pimpinan Yeo : Dia akan memberi tahu kami jika itu masalahnya. Da Kyung naif karena dia selalu memiliki kehidupan yang aman, tapi dia gadis yang cerdas. Tentu saja tidak sepintar dirimu.


Sun Woo kemudian melihat Tae O datang. Dia kesal. Tae O bergegas mendekati mereka.

Pimpinan Yeo : Bagaimana penguburannya?

Tae O : Itu bagus, terima kasih.

Pimpinan Yeo kemudian pergi.


Sun Woo : Apa yang kau lakukan di sini?

Tae O : Aku habis menemui seseorang di dekat sini. Apa yang kau dan Pimpinan bicarakan?

Sun Woo menatap kesal Tae O.


Pimpinan Yeo dan Hyo Jung menyidang Da Kyung. Mereka menanyakan siapa pacar Da Kyung. Mereka juga minta Da Kyung membawa pria itu ke rumah. Da Kyung menolak. Ia bilang, mereka hanya berkencan.

Pimpinan Yeo : Seseorang melihatmu. Dia bilang itu terlihat serius.

Da Kyung : Siapa yang melihatnya?

Pimpinan Yeo : Jika tidak serius, akhiri saja. Ayah akan menemukan pria yang baik untukmu, jadi bersiaplah dan tunggu kami mengaturnya.

Da Kyung : Tidak mau.

Pimpinan Yeo kesal dan menatap Hyo Jung.


Hyo Jung pun mendekati Da Kyung dan mengomelinya.

Hyo Jung : Apa yang salah denganmu? Kau bersikeras pindah, jadi aku membujuk ayah untukmu. Tapi kau menjadikan dirimu sebagai subjek gosip kencan. Kau membuatku terlihat buruk. Kau tahu betapa menakutkannya ayah saat dia marah.

Da Kyung : Aku sudah dewasa. Tolong hormati kehidupan pribadiku.


Pimpinan Yeo : Jika kau tidak siap, pindah kembali ke rumah. Tidak ada hal baik datang dari seorang gadis yang hidup sendirian.

Pimpinan Yeo pergi.


Hyo Jung memperhatikan tubuh Da Kyung yang sedikit berisi.

Hyo Jung : Tapi... kau terlihat bertambah gemuk. Diet.

Hyo Jung menyusul Pimpinan Yeo. Da Kyung kesal.


Sun Woo menjemput Joon Young. Saat mau pergi, dia melihat Mi Yun dan No Eul keluar.

Sun Woo turun lagi dan memanggil No Eul. Ia menawari mereka tumpangan. No Eul langsung menatap ibunya.


Mi Yun dan No Eul berjalan menuju rumah mereka ditemani Sun Woo.

Joon Young menunggu di mobil.


No Eul berterima kasih pada Sun Woo karena sudah mengantar mereka, lalu masuk duluan.


Sun Woo : Bukankah sulit membesarkannya setelah bercerai?

Mi Yun : Pilihan apa yang kupunya? Semua orang berjuang dan melakukan yang mereka bisa untuk bertahan hidup.

Sun Woo : Apa dia sering gelisah hidup terpisah dari ayahnya?

Mi Yun : Menurutku dia sudah terbiasa sekarang. Dia tidak pernah benar-benar menanyakan ayahnya.  Terima kasih atas tumpangannya.


Mi Yun mau pergi, tapi Sun Woo memanggilnya.

Sun Woo : Jang Mi Yun-ssi.

Mi Yun berbalik, ya?

Sun Woo : Kau tahu alasanku pergi ke kantor malam itu, kan?

Mi Yun pura-pura tak mengerti apa maksud Sun Woo.

Sun Woo tak bertanya lagi.

Sun Woo : Baiklah. Aku minta maaf karena membuang-buang waktumu. Lebih baik aku pergi.


Sun Woo pun beranjak ke mobilnya.

Joon Young yang di mobil, tersenyum pada sang ibu yang sudah hampir sampai di mobil.

Mi Yun terdiam menatap kepergian Sun Woo.


Hyun Seo baru saja pulang. Dia turun dari mobilnya. Pas mau masuk, dia mendengar suara ribut-ribut. Hyun Seo mendongak dan melihat Da Kyung lagi berantem sama seseorang di depan jendela.

Hyun Seo pun berjalan ke depan apartemen dan melihat Da Kyung ribut dengan Tae O.

Da Kyung meminta putus dan menyuruh Tae O pergi.


Tae O pun pergi. Dia membuka pintu mobilnya tapi gak bisa-bisa. Akhirnya, mobilnya jadi korban kekesalannya. Ia menendang2 mobilnya berkali-kali.

Puas nendangin mobilnya, Tae O akhirnya masuk dan pergi.

Hyun Seo meraih ponselnya.


Tae O membuka lemari, mengambil wine.

Sun Woo menatap Tae O dan teringat laporan Hyun Seo soal Tae O dan Da Kyung yang lagi marahan. Hyun Seo juga bilang akan mencoba mencari tahu detailnya.

Tae O kemudian duduk disamping Joon Young yang lagi makan.

Sun Woo : Apa kau sedang kesal?

Tae O : Tidak juga. Aku hanya ingin minum.


Besoknya, Sun Woo disemprot Dokter Kong gara-gara Sun Woo ngasih tahu istri Pak Choi soal penyakit itu. Dokter Kong menjelaskan, ia marah bukan karena takut Pak Choi mencabut donasinya dari rumkit mereka. Ia bilang, harusnya Sun Woo ngasih tahu istri Pak Choi pelan2.

Sun Woo : Pasien ingin tahu. Istrinya adalah pasienku.

Dokter Kong : Karena itu. Apa kau tidak tahu kalau dia adalah istri dari sponsor terbesar rumah sakit?


Sun Woo lantas membahas hal itu dengan Myung Sook. Myung Sook setuju dengan Dokter Kong.

Myung Sook : Aku tahu kau dan dia sama. Dia ditipu oleh suaminya. Sebagai penonton, aku pikir kau mengambil risiko besar.


Myung Sook mau pergi. Tapi langkahnya langsung terhenti karena Sun Woo bilang dia lah yang mengambil resiko besar.

Myung Sook berbalik dan menatap Sun Woo.

Myung Sook : Apa?


Sun Woo pun mendekati Myung Sook.

Sun Woo : Aku tahu kau mata-mata ganda. Sampai kapan kau akan bertahan?

Sun Woo lalu pergi. Myung Sook kesal.


Sun Woo terkejut melihat istri Pak Choi berdiri di depan ruangannya.

"Aku ragu untuk mengkhawatirkanmu, tapi rumah sakit adalah tempat dimana banyak orang sering datang. Aku datang ke sini karena khawatir. Kau tahu Gosan tempat yang kecil, kan? Tolong dipastikan... tidak ada yang mendengar tentang masalah keluarga kami."

"Aku tidak akan membocorkannya. Tolong jangan khawatir." Jawab Sun Woo.

Sun Woo lalu tanya, apa istri Pak Choi membencinya?

"Apa lebih baik jika kau tidak tahu?" tanya Sun Woo.

"Aku tidak akan bercerai. Orang yang tidak tahu apa-apa akan menganggap, aku hidup dengan suamiku untuk uang, tapi kami menghabiskan bertahun-tahun bersama. Uang bukan satu-satunya hal di antara kita."


"Apa kau dapat memaafkannya hanya karena kau sudah hidup bersamanya selama ini?"

"Dia hanya bermain-main dengan seorang wanita. Tidak ada yang bisa dimaafkan. Untuk pria, seks seperti buang air.  Aku orang yang mengubahnya menjadi pria seperti sekarang. Latar belakang, kekayaannya, dan bahkan kepribadiannya. Aku tidak mau perceraian... membuang semua waktu dan usaha... yang telah kuhabiskan bersamanya."


Di kamarnya, Tae O menghubungi Da Kyung. Ia pun stress karena Da Kyung tak menjawab panggilannya.

Tae O lalu mengirimi Da Kyung pesan, minta Da Kyung menjawab panggilannya.


Tak lama, Tae O dapat telepon dari sebuah nomor.


Tae O langsung pergi. Tapi begitu keluar kamar, dia terkejut Sun Woo sudah pulang.

Sun Woo : Kau mau pergi?

Tae O : Iya. Sesuatu muncul di tempat kerja. Staf-ku tidak bisa menanganinya.

Sun Woo : Selarut ini?

Tae O : Maaf. Jangan menunggu dan pergi tidur.

Tae O pergi. Sun Woo kesal. Dia tahu Tae O mau kemana.


Hyun Seo sedang bekerja di bar saat ponselnya berbunyi. Pesan dari Sun Woo yang memintanya mengecek kediaman Da Kyung karena Tae O baru saja pergi.


Hyun Seo tiba di rumah. Dia mengarahkan kamera mobilnya ke arah tangga. Tae O datang dan tertangkap kamera Hyun Seo.


Hyun Seo kemudian turun dan beranjak ke tangga tapi pacarnya datang.

"Kau punya mobil dan rumah. Bagus untukmu. Apa kau memacari pria tua kaya?"

"Apa yang kau lakukan? Kita sudah putus."

"Itu yang kau pikirkan? Bagiku belum selesai."

"Enyahlah."


Hyun Seo beranjak ke tangga, tapi dia dihalangi pacarnya. Pacarnya duduk di tangga.

"Wanita gila itu ternyata direktur muda rumah sakit. Ada hubungan apa kalian berdua? Apa kalian berkencan?"

"Dia hanya seorang dokter yang merawatku. Hidupku tidak ada hubungannya dengan dia, jadi pikirkan urusanmu sendiri. Pergilah dari hidupku."


Hyun Seo naik. Ia menuju unitnya. Tapi pacarnya ikut naik dan menuju unit Da Kyung.

Hyun Seo langsung mengejar pacarnya. Tapi pacarnya keburu memencet bel Da Kyung.

Hyun Seo marah, kau gila?

Hyun Seo kemudian didesak pacarnya ke dinding.


Tae O keluar. Hyun Seo langsung tegang melihat Tae O. Tae O menatap pacar Hyun Seo. Pacar Hyun Seo tersenyum.


Sun Woo cemas Hyun Seo tak menjawab teleponnya.

Sun Woo lalu mengirimi Hyun Seo pesan.

Sun Woo : Kenapa teleponku tidak diangkat?

Hyun Seo tak membalas. Sun Woo pun menghubungi Hyun Seo lagi tapi masih sama.


Sun Woo terduduk dan gelisah. Ia menatap jamnya. Sudah hampir jam setengah dua.


Sun Woo lalu memberanikan dirinya menghubungi Tae O, tapi tak dijawab. Sun Woo pun mau mutusin panggilannya. Tepat saat itu, Tae O menjawab.

Tae O : Belum tidur?

Sun Woo : Kau pergi terburu-buru, jadi aku khawatir. Bagaimana hasilnya?

Tae O : Kami akan mengurus hal mendesak, tapi itu akan memakan waktu.

Tae O sendiri lagi bersama Da Kyung di ranjang.

Sun Woo : Apa kau akan begadang?

Tae O : Aku pikir begitu.

Sun Woo : Kau bekerja sangat keras. Beristirahat saat kau bisa.

Tae O : Oke terima kasih.

Sun Woo : Aku mencintaimu.

Tae O : Aku juga.


Kesal, Da Kyung pun keluar dan membanting pintu. Sun Woo pun terluka mendengar suara bantingan pintu.


Sun Woo yang marah, berlari ke dapur dan mengambil wine. Ia langsung minum wine dari botolnya.

Sun Woo kemudian menatap lagi pesan yang ia kirim ke Hyun Seo. Masih belum ada jawaban dari Hyun Seo.


Sun Woo akhirnya pergi jogging untuk meluapkan emosinya.

Di jalan, dia papasan sama Je Hyuk tapi dia gak melihat Je Hyuk.

Je Hyuk sontak memberhentikan mobilnya dan menoleh ke belakang, menatap Sun Woo

Je Hyuk manggil Sun Woo tapi Sun Woo terus berlari.

Je Hyuk kecewa Sun Woo tak mendengarnya.


Sun Woo tiba-tiba berhenti berlari. Melihat itu, Je Hyuk turun dari mobilnya dan mendekati Sun Woo.

Je Hyuk : Apa yang kau pikirkan? Kau bahkan tidak mendengarku.

Sun Woo : Hanya beberapa hal dipikiranku. Apa kau baru pulang kerja?

Je Hyuk : Ada yang mengganggumu?

Sun Woo : Tidak. Aku hanya ingin lari.


Je Hyuk : Aku melihat apa yang kau lihat. Di tempat parkir.

Sun Woo terkejut.

Sun Woo : Aku ketahuan.

Je Hyuk : Tae O tertangkap di tempat dan waktu terburuk.

Sun Woo : Apa yang harus kulakukan?

Je Hyuk : Apa ada yang bisa kubantu?

Sun Woo : Apa bercerai adalah hal yang benar?

Je Hyuk : Aku tidak yakin.


Sun Woo : Aku merasa keluargaku akan baik-baik saja jika aku menutup mata. Tapi aku tidak tahu apa aku bisa hidup seperti itu selama sisa hidupku. Aku mulai mempertanyakan hidupku. Dan aku ingin tahu apa aku tidak lagi menarik sebagai seorang wanita.

Je Hyuk : Omong kosong. Ini tidak masuk akal.

Sun Woo : Aku tidak percaya aku mengatakan ini padamu.

Je Hyuk : Kau bisa curhat kapan saja. Jika mau, kita bisa minum di bar terdekat.

Sun Woo : Mungkin lain kali. Terima kasih, Je Hyuk.

Sun Woo pun kembali lari.


Di kamarnya, Ye Rim menatap ponselnya. Ia melacak keberadaan Je Hyuk lewat GPS. Ia melihat mobil Je Hyuk berhenti tak jauh dari rumah.


Dan ketika ia melihat mobil Je Hyuk mulai berjalan menuju rumah, ia langsung beranjak ke jendela.

Tak lama, mobil Je Hyuk datang.


Ye Rim : Kau terlambat.

Je Hyuk : Ya aku lelah.

Ye Rim : Sudah makan malam?

Je Hyuk : Ya tentu saja.  Ini jauh melewati waktu makan malam.

Je Hyuk melepas jasnya. Ia memberikan jasnya ke Ye Rim dan masuk ke kamar.


Ye Rim kesal.


Paginya, Sun Woo nganterin pasiennya keluar dari ruangannya.


Saat mau balik ke ruangannya lagi, dia ngeliat pacar Hyun Seo datang.

Pacar Hyun Seo bergegas mendekati Sun Woo begitu melihat Sun Woo.


Myung Sook keluar dari ruangannya dan melihat mereka.

"Haruskah kita masuk ke dalam? Atau kau ingin berbicara di sini?" tanya pacar Hyun Seo.

Sun Woo menyuruh mereka masuk.


Sun Woo menatap Myung Sook. Myung Sook yang tadinya menatap mereka dengan tatapan kepo, langsung ngalihin pandangannya.


Pacar Hyun Seo menunjukkan kamera Hyun Seo.

"Aku dengar kau mencari ini." ucapnya.

Sun Woo kesal : Dimana Min Hyun Seo?

"Mengapa kau ingin tahu? Kau hanya mengkhawatirkan ini. Ini bukti suamimu pergi ke rumah itu."

Sun Woo langsung mengambil kameranya. Tapi pacar Hyun Seo memegang kamera itu cukup kuat. Sun Woo terus berusaha mengambilnya sampai ia berhasil mengambil kamera itu dari tangan pacar Hyun Seo.


Tapi pacar Hyun Seo menunjukkan kartu memori dari kamera itu yang sudah dia ambil sebelum Sun Woo ngerebut kameranya.

Sun Woo mau ngambil kartu memori itu tapi pacar Hyun Seo mencengkram tangannya.

"Aku ingin kesepakatan."

"Ini rumah sakit. Apa yang sedang kau lakukan?

"Benar. Siapa yang akan lebih terluka jika aku berteriak di sini?"


Pacar Hyun Seo mendorong Sun Woo. Sun Woo pun langsung memegangi tangannya yang sakit.

Pacar Hyun Seo lalu mendorong kursi dengan kakinya dan duduk di meja Sun Woo.

Sun Woo : Apa yang kau inginkan?

Pacar Hyun Seo : 20.000 dolar?

Sun Woo melotot.

Pacar Hyun Seo : Tidak? 30.000 dolar.

Sun Woo : Aku tidak punya uang untuk diberikan pada kotoran sepertimu.

Pacar Hyun Seo : Siapkan minggu depan kecuali jika kau ingin semua orang tahu kau mempekerjakan seseorang untuk membuntuti suamimu.


Pacar Hyun Seo beranjak ke pintu. Sun Woo tanya kondisi Hyun Seo.

Pacar Hyun Seo : Kenapa?  Apa kau pikir aku mengurungnya di suatu tempat? Hyun Seo bilang dia membencimu. Dia bilang dia ingin mengambil
uang itu dan mengakhirinya. Satu minggu.

Pacar Hyun Seo pergi.


Sun Woo tambah stress mikirin semuanya.

Sun Woo lantas mengambil cangkirnya dan teringat kata-kata pengacaranya.

"Kau bilang bisa mendapatkan buktinya. Apa yang terjadi? Kau sepertinya tidak mampu memimpin pertarungan dalam perang ini.</i> Dalam situasi ini, kau akan menjadi lebih buruk jika kau bercerai."


Sun Woo tak jadi minum dan melempar cangkirnya ke dinding.

Sun Woo kemudian duduk.


Tak lama, perawat masuk membawa bunga. Perawat kaget melihat cangkir yang pecah.

Perawat meletakkan bunga itu di meja Sun Woo. Dia bilang itu dari Tae O. Perawat keluar.


Sun Woo mengambil kartu ucapan di atas bunga itu

"Kau wanita yang luar biasa."


Je Hyuk yang sedang menuangkan kopi ke cangkir, menghubungi Sun Woo.

Je Hyuk : Apa kau suka hadiah itu?

Sun Woo : Kenapa kau mengirim ini?

Je Hyuk : Katakan saja seorang teman berusaha menghibur.  Jangan terlalu banyak berpikir. Ini adalah manajemen klien. Bagaimanapun, Tae O adalah klienku. Bagaimanapun, terima kasih.

Sun Woo : Kau tahu, aku tidak bisa berpikir saat keadaan rumit. Aku tidak bisa mengambil keputusan dengan otakku.

Je Hyuk : Hal yang tidak berjalan sesuai rencana. Hal yang tidak ada jawabannya dalam hidup. Tidak buruk untuk mengikuti kata hatimu dan mengikuti arus.

Sun Woo terdiam dan memikirkan kata2 Je Hyuk.


Kini, Sun Woo membaca hasil tes pasiennya. Pria yang menderita gatal-gatal itu. Pria itu tanya, apa Sun Woo pernah merasa dikhianati oleh orang terdekat.

"Apa kau mempercayai suamimu?"

Sun Woo tak menanggapinya dan membahas hasil tes pria itu.

Sun Woo : Fungsi EKG dan endokrin semuanya normal. Tes alergi tidak menunjukkan sesuatu yang aneh.

"Bahkan kau tidak dapat menemukan penyebabnya."

"Aku pikir ini psikologis, daripada fisik. Aku merekomendasikan untuk menemui psikiater..."

"Aku tahu penyakitnya. Aku tidak membutuhkan itu. Beri aku obat biasa."

"Kebanyakan orang keliru mengira mereka tahu masalahnya. Jangan lakukan itu. Kenapa kau tidak mendapatkan bantuan dari seorang profesional?" Sun Woo memberi saran.

"Bagaimana denganmu, dokter? Kau memiliki gejala yang sama denganku."


Sun Woo melepas kacamatanya.

"Ha Dong Shik-ssi!"

"Jangan mencoba menanganinya sendiri. Dapatkan bantuan dari seorang profesional."


Da Kyung sedang bekerja sebagai instruktur senam.

Disana juga ada Ye Rim.

Ye Rim memperhatikan bentuk punggung Da Kyung.


Da Kyung keluar dari toilet. Dia habis muntah.

Setelah itu, dia mencuci mulutnya.


Ye Rim datang dan tersenyum padanya.

Ye Rim : Aku punya tiga kakak perempuan, jadi aku bisa tahu dengan melihatnya dari belakang saat seseorang hamil.

Da Kyung kaget, tapi dia pura2 gak ngerti omongan Ye Rim.

Da Kyung : Jadi?

Ye Rim :  Aku hanya penasaran apa alasanmu saat aku mendengar ini minggu terakhirmu. Aku sedikit tercengang.

Da Kyung : Aku tidak tahu maksudnya, tapi jika ada masalah dengan pengunduran diriku, dapatkan pengembalian uang.


Da Kyung beranjak mengambil tisu.

Ye Rim : Aku membiarkan semuanya bersamamu karena kau mainan Direktur Lee. Tapi ini mengubah banyak hal. Aku tidak bisa diam lagi.

Da Kyung kesal dan menyuruh Ye Rim memberitahu Sun Woo.

Da Kyung : Tapi kau tidak akan bisa. Kau adalah kaki tangan, tapi sekarang, kau bertindak seperti teman sejati? Itu menggelikan.

Ye Rim : Apa kau pikir dia akan mundur dengan mudah bahkan jika dia tahu? Dia mungkin membiarkanmu punya bayi sendirian dan merusak hidupmu.


Ye Rim lalu beranjak mengambil tisu dan menatap tajam Da Kyung.

Ye Rim : Pernahkah kau berpikir mungkin Sun Woo tahu segalanya dan bersikap bodoh? Dan Direktur Lee hanya mengulur waktu. Tidak ada obat untuk kebodohan.

Ye Rim pergi. Da Kyung kesal.


Tae O ngajak Sun Woo makan malam.

Mi Yun di depan pintu, diam menunggu sampai Tae O selesai bicara.

Tae O : Kenapa kita tidak pergi ke suatu tempat untuk menghibur diri? Aku akan mengirim alamatnya. Sampai jumpa lagi.


Setelah Tae O selesai bicara, ia masuk dan memberikan dokumen.

Mi Yun : Sepertinya kau  akan pergi ke suatu tempat yang bagus. Apa kita belum mendengar kabar dari investor?

Tae O : Kenapa kau banyak bertanya hari ini?

Mi Yun minta maaf, lalu beranjak keluar.


Sampai diluar, Mi Yun teringat pertanyaan Sun Woo bahwa ia tahu alasan Sun Woo datang ke kantor.

Mi Yun menghela nafas, lalu menatap Tae O dari jendela.


Pesan dari Tae O masuk, pesan yang berisi alamat restoran yang akan mereka tuju.

Sun Woo tidak melihat ponselnya. Ia menatap serius layar komputernya.


Kamera menyorot USBnya yang terpasang memory card.

Sun Woo syok melihat isi memory card itu.


Da Kyung berjalan menyusuri jalanan dengan wajah kesal. Tapi tiba2, seseorang membunyikan klakson padanya.

Da Kyung menoleh. Ternyata sang ibu.

Da Kyung : Apa yang membawamu ke sini? Kau tidak memberi tahu akan datang.

Hyo Jung : Maksudmu apa? Aku datang karena merindukanmu.

Da Kyung : Kau melihatku sekarang, Pergilah. Aku sibuk.

Hyo Jung : Hei. Bagaimana aku bisa pergi setelah melihatmu sangat murung? Masuk. Ayo belanja. Aku harus membeli pakaian juga.  Cepat. Ayolah.

Da Kyung akhirnya masuk ke mobil Hyo Jung.


Hyo Jung menanyakan pendapat Da Kyung soal pakaian barunya yang langsung dipakainya.

Hyo Jung : Apa itu cocok untukku?

Da Kyung hanya mengangguk.


Hyo Jung : Kau yakin tidak menginginkan pakaian itu? Aku akan membelinya untukmu.

Da Kyung : Lupakan.  Aku tidak membutuhkannya.

Hyo Jung : Menurutku itu akan terlihat sempurna jika berat badanmu turun sedikit.

Da Kyung sewot, berhenti mengatakan itu.


Hyo Jung lalu melihat toko pakaian bayi.

Hyo Jung : Astaga.  Lucunya.

Hyo Jung langsung lari kesana.

Da Kyung terkejut.


Hyo Jung memilih pakaian bayi.

Hyo Jung lalu memanggil Da Kyung dan meminta bantuannya memilih.

Da Kyung : Kenapa kau membeli ini? Apa ada yang hamil?

Hyo Jung : Putra temanku yang masih kuliah menghamili seorang gadis. Temanku akan menjadi nenek bulan depan. Anak-anak umur 20 tahun itu sangat berani. Tidak hanya dia menjadi nenek, tapi ia harus membesarkan anak itu juga. Aku merasa kasihan padanya.

Da Kyung yang tak nyaman mendengarnya, langsung menyuruh ibunya cepat memilih agar mereka bisa pergi.


Da Kyung pergi. Hyo Jung memanggilnya.

Hyo Jung : Hei.  Aku tidak ingin telalu cepat menjadi nenek. Ingat itu, oke?

Da Kyung tambah nyesek.


Hyo Jung lalu ke kasir dan meminta pegawai membungkusnya.

Da Jung terlihat menatap sepatu bayi di tangan ibunya.


Sun Woo menunggu suami dan putranya di depan restoran. Tak lama mereka datang.

Tae O : Kenapa kau tidak menunggu di dalam?


Mereka lalu masuk. Tae O dan Joon Young berjalan duluan.

Tae O : Jadi? Setelah sekian lama, ini menyenangkan, bukan? Joon Young, kau harus bersemangat.

Sun Woo : Aku senang tidak memasak.

Tae O nyuekin Sun Woo dan terus bicara dengan Joon Young.

Tae O : Kau senang makan makanan enak?

Joon Young : Aku bukan anak kecil.  Aku tidak senang dengan hal seperti itu.

Tae O : Lalu mengapa kau bersemangat?

Joon Young : Sudah lama kita tidak datang ke tempat seperti ini. Bagaimanapun, itu menyenangkan.

Tae O : Kau punya standar tinggi. Tentu saja, aku memesan di restoran terviral untuk kita.


Mereka mau masuk. Bersamaan dengan itu, Hyo Jung dan Da Kyung keluar.

Tae O kaget ketemu Da Kyung. Begitu pun Da Kyung.

Hyo Jung : Dokter Ji, ini kebetulan.


Sun Woo : Apa kau sudah makan di sini?

Hyo Jung : Kita datang tanpa reservasi, dan tidak ada meja tersisa. Kita mau pergi.

Tae O : Ah begitu. Hati hati.


Sun Woo menggandeng lengan Tae O dan mengajak mereka bergabung.

Sun Woo : Kita sudah reservasi.

Tae O dan Joon Young kaget.

Hyo Jung : Aku tidak ingin menjadi pengganggu.

Sun Woo : Aku tidak tahu bagaimana aku bisa berterima kasih atas belasungkawamu. Jika kau mau, silakan bergabung.

Hyo Jung : Benarkah? Suamiku akan tiba, jadi kami juga khawatir.

Sun Woo menatap mesra Tae O.

Sun Woo : Tidak apa-apa, kan sayang?


Da Kyung kesal ngeliat Sun Woo menggandeng Tae O.

Tae O : Tentu.


Joon Young tampak kesal.


Tak lama, Pimpinan Yeo datang.


Mereka makan malam bersama.

Sun Woo menatap Da Kyung sambil menikmati steaknya.

Sun Woo : Bagaimana kehidupan kencanmu?

Da Kyung terkejut dan Tae O kesedak.


Pimpinan Yeo menatap Tae O.

Pimpinan Yeo : Kau baik-baik saja?

Tae O mengangguk.

Pimpinan Yeo berkata, bahwa Da Kyung sangat ramah pada siapapun dan punya banyak teman.

Pimpinan Yeo : Itu sebabnya banyak orang salah mengartikannya, tapi dia bilang dia tidak punya pacar.

Sun Woo : Begitu? Mungkin aku salah dengar.


Joon Young yang tak nyaman, berdiri. Ia bilang ia harus pulang untuk mengerjakan PR.

Tae O juga mau pulang. Ia minta maaf pada Pimpinan Yeo karena harus pulang duluan. Tae O dan Joon Young pergi.


Sun Woo bercerita bahwa Tae O sangat menyayangi Joon Young.

Sun Woo : Ke mana pun mereka pergi, mereka selalu bersama.

Pimpinan Yeo : Seorang putra istimewa bagi seorang ayah.


Hyo Jung : Karena Direktur Lee sangat tampan, aku yakin banyak aktris mendekatinya.

Sun Woo : Tentu saja. Ada banyak sekali. Tapi Tae Oh benar-benar setia pada keluarganya.


Da Kyung tertawa mendengarnya.

Sun Woo pun nyindir Da Kyung.

Sun Woo : Jika sesuatu terjadi, aku percaya itu hanya seperti buang air kecil.


Da Kyung kesal mendengar sindiran Sun Woo.

Da Kyung yang kesal, akhirnya memutuskan pergi.


Hyo Jung : Kau benar. Semua pria melakukan kesalahan. Istri Pak Choi memutuskan untuk memaafkan kesalahannya juga. Dia berjanji akan memberinya gedung.


Sepanjang perjalanan Tae O diam saja dengan wajah tegang. Joon Young hanya menatap ayahnya.


Sun Woo keluar sambil menjawab ponselnya.

Da Kyung masuk ke rumahnya sambil marah2 bicara di telepon.

Da Kyung : Jika kau seorang dokter, kau harus memperhatikan perkataanmu! Apa kau tidak tahu kau harus melindungi privasi pasien!

Sun Woo : Kau bilang dia akan bercerai dalam dua bulan dan mengurus bayi denganmu. Aku pikir kau sudah memperkenalkannya pada orang tuamu. Maaf jika aku menempatkanmu dalam situasi yang tidak nyaman.

Da Kyung gemes dan langsung matiin panggilanya.


Dia lalu mencari2 sesuatu. Ternyata yang ia cari rokok. Tapi saat mau menyalakan rokoknya, ia sadar ia sedang hamil. Da Kyung pun akhirnya melemparkan rokoknya.


Sun Woo sedang di jalan, dihubungi Hyun Seo.


Da Kyung nangis sembari duduk meringkuk di kursi makannya.


Seseorang membunyikan belnya.

Da Kyung pun bergegas ke depan.

"Siapa itu?" tanyanya sebelum membuka pintu.

Terdengar suara Hyun Seo, aku.


Da Kyung membuka pintu dan kaget melihat Hyun Seo babak belur.

Hyun Seo : Maaf, tapi bisakah aku tinggal di tempatmu sebentar?

Da Kyung mengajak Hyun Seo masuk.


Hyun Seo curhat. Dia bilang dia akan gugurin kandungannya.

Da Kyung kaget.

Hyun Seo : Aku tidak stabil secara finansial. Dan aku tidak punya orang tua yang bisa membantuku. Yang aku lakukan hanyalah dipukuli oleh ayah bayi ini. Aku tidak pantas punya bayi. Bayiku hanya akan memiliki kehidupan yang menyedihkan.

Da Kyung kasihan pada Hyun Seo.

Hyun Seo : Jangan menatapku seperti itu. Aku merasa jauh lebih baik sekarang karena aku sudah mengambil keputusan. Hidupku juga sama pentingnya. Aku tidak ingin bayi ini menahanku. Aku iri padamu. Kau tidak perlu khawatir. Kau memiliki orang tua yang bisa kau andalkan. Dan kau akan segera menikah.


Da Kyung tiba2 nangis.

Hyun Seo : Ada apa? Ada masalahnya?

Da Kyung : Sejujurnya, pacarku sudah menikah. Apa yang harus aku lakukan? Ini membuatku gila.


Sun Woo yang sedang menyetrika kemeja Tae O, menatap Tae O yang lagi minum wine di depannya.

Terdengar suara Hyun Seo.

Hyun Seo : Tapi kau bilang dia akan segera bercerai.

Da Kyung : Dia bilang dia ingin bercerai secepat mungkin. Dia bilang dia tidak tahan dengannya. Tapi masalahnya adalah istrinya. Dia cukup berani untuk tidak bercerai walapun dia tahu tentang perselingkuhan suaminya.

Hyun Seo : Wanita seperti apa dia?


Kamera menyorot ponsel Hyun Seo. Rupanya, Hyun Seo diam2 menghubungi Sun Woo agar Sun Woo bisa mendengar percakapan mereka.

Da Kyung : Dia memandang rendah orang dan meremehkannya. Dia sangat arogan.

Hyun Seo : Dia pasti benci hidup dengan seorang wanita seperti dia.

Da Kyung : Yah, dia bilang sudah tidak tertarik secara seksual padanya. Dia hanya tidur dengannya sesekali karena dia merasa perlu. Tapi aku tidak terkejut. Dia sudah terlalu tua sekarang.


Sun Woo menatap Tae O. Di kupingnya, terpasang earphone!

Tae O menatap Sun Woo dan minta Sun Woo berhenti menyetrika.

Sun Woo : Aku hampir selesai.

Tae O : Aku akan naik duluan.


Setelah Tae O pergi, Sun Woo melepas earphone nya dan mengeluarkan ponselnya dari dalam sakunya. Ia lalu mematikan panggilan Hyun Seo.


Pesan Je Hyuk masuk.

Je Hyuk : Apakah kau sudah menemukan jawabannya?

Je Hyuk sendiri ada di bar.

Je Hyuk membaca balasan dari Sun Woo.

Sun Woo : Tidak, belum.

Je Hyuk : Besok gimana? Kenapa kita tidak minum saja?


Sun Woo menggantung kemeja Tae O yang sudah disetrikanya.


Besok malamnya, Sun Woo tengah berdandan. Ia memakai lipstik, perhiasan dan juga parfum.


Di bawah, Joon Young lagi baca buku sambil makan keripik. Tae O pulang.

Tae O : Dimana ibumu?


Sun Woo turun. Tae O dan Joon Young terkejut melihat penampilan Sun Woo.

Sun Woo membuka kulkas, mengambil buah dan menyodorkannya ke Joon Young.

Sun Woo : Makan buah. Berhenti makan keripik.

Sun Woo mengambil keripik Joon Young.

Joon Young : Tidakkah bibir ibu terlalu merah.


Sun Woo langsung membuka bedaknya.

Sun Woo : Apa ini terlihat aneh?

Joon Young : Tidak, aku hanya mengatakannya.

Sun Woo : Bagaimana menurutmu sayang?

Tae O : Apa kau tidak pergi ke kantor? Aku pikir itu berlebihan.

Sun Woo : Sudah lama aku tidak keluar, jadi aku sedikit berdandan. Tapi kalian berdua tidak terkesan.


Tae O : Ini berlebihan, bukan berarti kau terlihat buruk.

Sun Woo : Aku memasak makan malam untuk kalian. Kau hanya perlu memanaskannya.

Sun Woo pergi.


Sun Woo dan Je Hyuk ketemuan di restoran. Je Hyuk terpana melihat penampilan Sun Woo.

Sun Woo : Kau datang lebih awal.

Je Hyuk : Kau terlihat cantik. Tapi sekali lagi, kau selalu terlihat cantik.

Sun Woo : Bisakah aku minum wine?

Je Hyuk pun menuangkan win ke gelas Sun Woo.

Sun Woo : Aku tidak pernah membayangkan berada di tempat seperti ini denganmu.

Je Hyuk : Tapi?

Sun Woo : Itu tidak terlalu buruk.


Je Hyuk : Hanya "tidak terlalu buruk"? Aku harus meningkatkannya.

Sun Woo : Kenapa orang berselingkuh?

Je Hyuk : Ada dua tipe pria di dunia ini. Orang yang berselingkuh dan yang tertangkap. Kita tidak bisa mengatasi insting kita.

Sun Woo : Pria bukan satu-satunya yang memiliki insting.


Seorang pria masuk ke hotel sambil bicara di telepon.

"Rumah baruku sedang direnovasi, jadi aku tinggal di hotel. Aku akan menemuimu di rumah sakit segera." ucapnya.


Sun Woo mengaku tidak percaya kalau Je Hyuk memukul Tae O waktu itu karena cemburu.

Sun Woo juga mengatakan pria hanya bisa mengatakan janji palsu.

Sun Woo : Tidak ada yang serius, tapi aku tahu posisi Tae O di antara teman-temannya.

Je Hyuk : Yang membuatmu kehilangan  adalah kecemasan yang berasal dari garis yang telah lama terancam.

Sun Woo : Itu hanyalah alasan.

Je Hyuk : Kau terlalu baik untuk brengsek seperti Tae O. Kau tahu, kan? Kalau aku menyukaimu.

Sun Woo : Aku punya firasat.


Je Hyuk menyodorkan kunci kamar hotel pada Sun Woo.

Je Hyuk : Namun, kau datang hari ini. Ini bukan cara yang buruk untuk membalas dendam pada Tae O. Kau boleh menolak. Itu pilihanmu.

Je Hyuk pergi.


Sun Woo memikirkan ajakan Je Hyuk.

Tak lama, ia memutuskan datang ke hotel itu.

Sun Woo menunggu di depan lift. Tak lama pintu lift terbuka. Pria tadi keluar dari lift dan papasan dengan Sun Woo yang masuk ke lift.


Pria itu kaget dan berbalik menatap Sun Woo. Saat pintu lift menutup, Sun Woo sempat melihat pria itu.


Alat pelacak terpasang di bawah mobil Je Hyuk.

Di kamarnya, Ye Rim melihat mobil Je Hyuk ada di parkiran Hotel Bird.

Ye Rim nangis.


Je Hyuk terkejut melihat Sun Woo datang. Ia pun langsug berniat nyium Sun Woo tapi Sun Woo mendorongnya ke kasur.

Sun Woo menatap tajam Je Hyuk, lalu melepas mantelnya.

Melihat itu, Je Hyuk juga melepas kemejanya.


Sun Woo lalu mendekati Je Hyuk. Ia berbalik dan menyuruh Je Hyuk membuka resleting bajunya.


Joon Young dan Tae O lagi nonton TV. Tiba2 bel berbunyi. Tae O bergegas membuka pintu dan terkejut melihat Da Kyung. Tae O langsung menutup pintu rumahnya dan menarik Da Kyung ke halaman.


Tae O : Kenapa kau kesini? Kenapa kau tidak meneleponku saja?

Da Kyung : Ayo putus.

Tae O : Yang terjadi kemarin di luar kendaliku.

Da Kyung : Tenang aja. Aku akan melakukan aborsi.

Tae O : Apa?

Da Kyung : Kau senang? Kita tidak harus bertemu lagi, kan?


Sun Woo dan Je Hyuk bercinta.


Da Kyung pergi. Tae O mengejar Da Kyung tapi gagal.


Je Hyuk terlelap usai bercinta dengan Sun Woo. Tapi kemudian ia terbangun karena menyadari Sun Woo tak ada disampingnya.

Je Hyuk melihat Sun Woo tengah bersiap.

Je Hyuk : Apa kau sudah pergi? Aku harap kita melakukan ronde ke-2.

Sun Woo : Aku harus bersiap-siap untuk bekerja.

Je Hyuk : Sekarang jam 4 pagi.

Sun Woo : Aku punya keluarga.

Je Hyuk : Astaga, kau benar-benar merusak mood.


Sun Woo kemudian berdiri dan menatap Je Hyuk.

Sun Woo : Apa kau akan memberi tahu Ye Rim atau haruskah aku?

Je Hyuk : Haruskah aku memberi tahu Tae Oh?

Sun Woo : Jika mau silahkan.


Sun Woo duduk disamping Je Hyuk.

Sun Woo : Tapi kau tidak memiliki niat untuk putus dengan Ye Rim.

Je Hyuk : Jika kau ingin membalas dendam, dapatkan dari Tae O.

Sun Woo : Wanita setia bukan karena mereka tidak tahu cara menipu. Mereka hanya menahan diri untuk tidak melakukannya karena mereka percaya kepercayaan satu sama lain sebagai pasangan sangat penting. Itulah mengapa sebaiknya kau berhenti hidup seperti ini.

Sun Woo lalu meminta Je Hyuk membawakannya data2 keuangan perusahaan Tae O.

Sun Woo : Cari semuanya dan berikan padaku.

Je Hyuk : Apa kau sedang mengancamku?

Sun Woo : Iya.


Sun Woo beranjak pergi, meninggalkan hotel. Dia kemudian ingat saat Pak Ha memberikan sebuah memory card padanya.

Pak Ha : Aku menemukan ini di restoran pada hari ulang tahun suamimu. Ini akan sangat membantumu.


Sun Woo melihatnya. Itu adalah rekaman Joon Young dan teman-temannya.

Sun Woo lalu mendengar suara Joon Young di rekaman itu.

Joon Young : Itu ayahku. Tunggu. Aku harus merekamnya.

Sepertinya Joon Young mengira ayahnya sedang bersama ibunnya.


Tak lama, Sun Woo mendengar suara Tae O dan Da Kyung.

Tae O : Jika kau tidak percaya padaku, aku akan memberi tahu ayahmu sekarang.

Da Kyung : Kau gila?


Sun Woo lalu melihat Tae O dan Da Kyung ciuman.

Sun Woo syok. Ia tak menyangka Joon Young sudah tahu semuanya.

Flashback end....


Sambil berjalan meninggalkan hotel, Sun Woo berkata bahwa ia tidak akan kehilangan anaknya, rumahnya serta hidupnya.

Sun Woo : Aku tidak akan kehilangan apapun yang menjadi milikku.


Bersambung.....

0 Comments:

Post a Comment