Graceful Family Ep 3 Part 2

Sebelumnya...


Kyung A mengikuti Boo Ki ke Newspatch.

Kyung A : Katakan apa yang kau inginkan.

Boo Ki : Aku tidak mau apa-apa.


Kyung A : Jujur saja, kau pikir kau bisa menerbitkan artikel Mo Seok Hee? Kau sudah tahu TOP bagaimana? Kami membuat kesepakatan dengan jaksa.

Boo Ki : Mengapa kau membicarakannya seolah-olah itu adalah sesuatu yang kau bisa banggakan?

Kyung A : Apakah kehilangan hobimu?

Boo Ki, apa?

Kyung A : Ada banyak hal untuk dilaporkan. Mengapa kau terus mengusik MC? Apakah kau ingin menuliskan surat permintaan maaf lain untuk koreksi berita? Kau begitu keras kepala berusaha untuk tidak menjadi seseorang yang melemahkan fakta. Bagaimana kabarmu sekarang? Kau hanya memiliki satu reporter dan kantor kecil ini

Boo Ki : Lee Kyung A, cukup.


Kyung A lalu menatap Boo Ki dari jarak dekat.

Kyung A : Kau bisa bersembunyi di bawah payung saat hujan.


Kyung A lalu mengancingkan baju Boo Ki.

Kyung A : Apa kau lupa dulu aku meminum bir untukmu?

Kyung A lantas mendekatkan bibirnya ke telinga Boo Ki. Sambil berbisik, ia mengajak Boo Ki minum.


Gwang Mi lagi belanja jajanan di mini market. Ia lantas mengambil dua kaleng minuman soda dan membayangkan dirinya minum minuman bersoda itu dengan Boo Ki dan Boo Ki memujinya sebagai reporter terbaik.

Gwang Mi senyum2 sendiri.


Lalu Gwang Mi kembali ke kantor sambil ngemil jajanannya. Tapi langkahnya langsung berhenti saat ia melihat Kyung A keluar dari kantornya dengan wajah sumringah sambil mengelus bibir.


Curiga, Gwang Mi langsung masuk.

Gwang Mi : Hei, gadis yang baru saja pergi adalah Lee Kyung A dari MC Group, kan? Kenapa dia datang ke sini? Apa yang kau dapatkan?

Boo Ki diam saja. Gwang Mi tambah curiga dan langsung mengecek komputer mereka. Dan benar saja, folder Mo Seok Hee sudah kosong.

Gwang Mi : Kau menjual artikel Mo Seok Hee?

Boo Ki : Tidak seperti itu. Ada sesuatu yang tidak kau ketahui.


Gwang Mi lantas melepas bed nama nya dan mendekati Boo Ki.

Gwang Mi : Apakah kau tahu kesamaan antara wartawan dan sperma?

Boo Ki : Apa itu?

Gwang Mi : Kemungkinan mereka dapat menjadi manusia yang baik adalah 1 dari 200.000.

Boo Ki minta Gwang Mi percaya padanya. Tapi Gwang Mi yang kadung kecewa, menyerahkan bed namanya.

Gwang Mi : Inilah sebabnya kenapa kau selalu dibenci.

Gwang Mi beranjak pergi.

*Benar dugaan sy, Kyung A dan Boo Ki ini punya hubungan di masa lalu dulunya....... Btw, si Kyung A ini murahan banget... Sampe sebegitunya demi menghentikan artikel Seok Hee keluar....


 Je Kook sedang makan malam bersama menteri lingkungan hidup di sebuah restoran sederhana.

"Ada banyak orang yang tidak suka bau sup ini. Tapi aku senang kau menyukainya." ucap menteri.

"Ini enak." jawab Je Kook.

"Restoran ini telah buka selama 30 tahun." ucap pak menteri.

"Kau sudah menjadi biasa selama 30 tahun, sungguh pria yang loyal." puji Je Kook.

"Sangat sulit untuk membuatnya terasa sama setiap saat. Mereka hanya meninggalkan hal-hal yang sudah menjadi tua dan melestarikannya." jawab menteri.

Je Kook menatap sekeliling restoran.

Je Kook : Dengan sedikit renovasi, lebih banyak orang akan bisa merasakan sup. Sedih melihat orang-orang yang mengantri dan akhirnya pergi." ucap Je Kook.

"Tapi aku sadar ketika restoran semakin besar, mereka kehilangan karakteristiknya. Seperti kau, Nona Han."


Sontak, Je Kook terdiam dan langsung berhenti makan.

Menteri : Kau dikagumi karena keputusanmu yang adil dan bijaksana saat menjadi hakim. Kau telah berjuang untuk mendapatkan keuntungan dari orang kaya sejak lama. Bukankah itu cukup? Kau telah memperoleh cukup uang, kehormatan, dan kekuasaan. Kau harus menggunakan bakatmu dengan baik dengan cara yang benar. Tidak dengan cara yang memalukan.

Je Kook : Kau menghemat waktu berhargamu untuk memberiku saran.


Menteri : Aku tidak berhak memberi saran. Aku akan membayar makanan ini.

Menteri lalu meletakkan dua lembar uang sepuluh ribuan di atas meja dan beranjak pergi.


Sambil mengendarai mobilnya, Je Kook menghubungi orangnya dan bertanya, berapa lama lagi masa jabatan menteri lingkungan hidup.


Yoon Do dan Je Kook masuk ke ruang interogasi dan mendampingi Seok Hee. Disana sudah ada Tae Hyung yang sedang membaca laporan hasil tes urin Seok Hee.

Tae Hyung : Tes urin negatif. Tetapi analisis rambut akan memakan waktu sekitar 2 minggu.

Yoon Do : Maka kau harus melanjutkan tanpa penahanan.

Tae Hyung menolak karena takut Seok Hee melarikan diri begitu dibebaskan.

Je Kook : Tim TOP akan menangani itu, jadi kau harus melanjutkan penyelidikan tanpa penahanan.

Tae Hyung : Itu akan diputuskan oleh pengadilan.

Yoon Do : Bukankah investigasi tanpa penahanan aturan untuk jenis kasus ini?

Tae Hyung : Itu tergantung pada masalahnya.

Yoon Do : Bagaimana dengan masalah ini?

Je Kook menyuruh Yoon Do berhenti bicara.


Je Kook lalu berkata, Tae Hyung bisa melakukan apapun semau Tae Hyung.

Je Kook : Ini pelanggaran pertamanya, dan dia menyesali kesalahannya. Jadi aku percaya kau akan bersikap baik padanya.

Je Kook lalu menyuruh Seok Hee minta maaf ke Tae Hyung. Seok Hee kesal.

Seok Hee : Kenapa aku harus minta maaf pada pria itu? Aku tidak menggunakan narkoba.

Je Kook : Jika kau mengakui kesalahanmu pada jaksa dan menunjukkan penyesalanmu,  semuanya akan diurus dengan bersih.

Seok Hee : Aku tidak percaya ini. Biar kuperjelas!  Biarkan saya jelas. Aku tidak bersalah dan aku tidak memiliki niat untuk meminta maaf.

Je Kook : Bersikaplah dewasa!


Seok Hee : Minta maaf? Itukah yang diinginkan ayah dan TOP?

Je Kook mengiyakan.

Seok Hee : Sayang sekali. Aku tidak mau meminta maaf. Karena saya tidak bersalah.

Mendengar itu, Tae Hyung kesal setengah mati.

Tae Hyung lalu tanya, apa mereka masih mau bicara dengan Seok Hee.

Je Kook : Tidak, kami akan pergi.

Tae Hyung dan Je Kook beranjak keluar.


Yoon Do mengajak Seok Hee bekerja sama. Ia menyuruh Seok Hee minta maaf agar bisa bebas.

Seok Hee : Kau sangat naif. Bekerja sama dengan apa? Penahanan telah diputuskan meskipun aku mau bekerja sama atau tidak. Meminta maaf berarti aku mengakui kejahatan itu. Apa yang akan terjadi setelah itu? Maka aku akan ditangkap tidak peduli apa pun. Tidak ada cara untuk keluar dari sini dengan bekerja sama dengan mereka. Satu-satunya cara adalah membuktikan ketidakbersalahanku dan keluar dengan sendirinya.


Yoon Do beranjak pergi dan menemui Je Kook yang menunggunya di koridor.

Yoon Do tanya, kenapa Je Kook mengakui kesalahan Seok Hee di depan Tae Hyung padahal investigasi belum dimulai.

Je Kook : Dia memiliki masalah narkoba di sekolah menengah di Amerika. Anak-anak kaya mendapat masalah adalah hal biasa. Dan dia sudah lama tinggal di Amerika sendirian. Ganja bukanlah masalah besar di negara lain. Apa yang kau pikirkan? Tentang kasus ini. Menurutmu apa yang akan terjadi?

Yoon Do : Nona Mo mengklaim dirinya tidak bersalah, tapi aku rasa akan butuh waktu membuktikannya.

Je Kook : Tidak, itu sederhana. Kau perlu membujuknya. Semuanya akan berakhir begitu dia meminta maaf kepada Jaksa Joo.

Yoon Do : Tetapi jika dia tidak bersalah, bukankah lebih menguntungkan bagi MC Group untuk membuktikannya? Kebenaran itu penting. Karena aku pengacaranya.


Je Kook : Tetapi kau adalah karyawan TOP terlebih dahulu. Apakah mengungkapkan kebenaran lebih penting daripada mengikuti perintah atasanmu dan pekerjaanmu? Jangan lakukan apa pun. Ini adalah perintah. Bujuk saja dia.

Je Kook lantas pergi. Yoon Do memperhatikan Je Kook. Ia mulai sadar, Seok Hee benar.


Yoon Do lantas kembali pada Seok Hee.

Yoon Do : Aku akan bertanya sekali lagi sebagai pengacaramu. Katakan saja sejujurnya. Kau pakai ganja atau tidak?

Seok Hee : Kau masih tidak percaya?

Yoon Do : Tentu saja. Aku perlu tahu yang sebenarnya sebagai pengacaramu.

Seok Hee : Heo Yoon Doo-ssi, pada hari aku ditangkap, ada saatnya ketika aku tidak membawa tas.

Yoon Do : Kapan?

Seok Hee : Saat kitaberhenti untuk membeli bunga.

Flashback....


Ya, saat itu mereka sempat mampir ke toko bunga, sebelum ke rumah abu ibu Seok Hee. Seok Hee turun sendiri dan meninggalkan tasnya di mobil.

Saat itulah, Yoon Do memasukkan ganja ke tas Seok Hee.

Flashback end...

Benarkah Yoon Do pelakunya?


Itu hanya dugaan Seok Hee. Yoon Do mati-matian membantah.

Seok Hee : Apakah kau tahu apa yang aku pelajari selama hidup di bawah pengawasan TOP? Aku tidak tahu siapa musuhku.  Ketika aku berada di Amerika, aku bahkan mengganti pelayanku setiap minggu. Dan aku lupa sejenak bahwa kau tidak terkecuali. Bagiku, kau juga seorang tersangka.

Yoon Do : Bukan aku.

Seok Hee : Terserah kau apakah mau percaya atau tidak. Aku tidak pernah menggunakan narkoba. Itu jawabanku. Buktikan ketidakbersalahanku.  Maka aku tidak akan mencurigaimu, jadi itu akan baik untuk kita berdua.


Yoon Do lantas kembali ke rumahnya, namun ia tidak langsung masuk ke rumah dan berdiam diri di mobil memikirkan kata-kata Je Kook.


Je Kook : Apakah mengungkapkan kebenaran lebih penting daripada mengikuti perintah atasanmu dan pekerjaanmu?


Lalu ia ingat kata-kata Seok Hee.

Seok Hee : Buktikan ketidakbersalahanku. Maka aku tidak akan mencurigaimu, jadi itu akan baik untuk kita berdua.


Yoon Do lalu turun dari mobilnya dan masuk ke dalam. Di dalam, ia melihat ayahnya sedang minum bersama Eun Ji.

Eun Ji langsung memanggil Yoon Do dan menyuruhnya bergabung dengan mereka.

Eun Ji : Sangat sulit untuk melihat wajahmu hari ini. Selamat mencoba.

Eun Ji menuangkan alkohol ke gelas Yoon Do.

Yoon Do : Apakah alkohol terasa enak untuk kalian?

Pak Heo : Kenapa lagi kita meminumnya?

Yoon Do : Ayah sudah makan?

Pak Heo : Sudah.

Eun Ji : Bukankah telingamu gatal? Kami berbicara tentangmu.

Yoon Do : Kalian hanya akan berbicara baik tentangku.


Yoon Do lalu menatap ayahnya.

Yoon Do : Ayah, ini orang baik...

Yoon Do mengibaratkan Seok Hee dengan tinjunya.

Yoon Do : .... aku membelanya tapi aku bisa dipecat kalau membelanya. Kalau kau jadi aku, mana yang kau pilih?

Pak Heo : Tentu saja kau harus membela yang benar! Itulah yang harus dilakukan seseorang.

Yoon Do : Bodohnya aku meminta pendapat orang sakit.


Eun Ji sontak tertawa.

Pak Heo : Hya, aku tidak sakit! Arteriku jelas, dan aku tidak menderita diabetes.

Yoon Do : Kau mengidap sindrom kasihan.

Eun Ji : Betul. Kau mudah kasihan pada orang.

Pak Heo lantas menasihati Yoon Do agar tidak serakah demi menangkap dua burung sekaligus.

Pak Heo : Seorang pria yang berpendidikan harus menggunakan pendidikannya untuk kebaikan.


Yoon Do : Aku tidak suka itu.

Eun Ji : Mengapa kau tidak bisa menangkap kedua burung. Kau dapat menangkap mereka jika kau memiliki keterampilan! Satu lemparan, dua burung kena. Itu sedang tren belakangan ini. Temukan cara untuk membantu orang tersebut dan jangan sampai kau dipecat. Maka semuanya akan baik-baik saja.

Yoon Do minum lagi dan mulai memikirkan kata-kata Eun Ji.


Paginya, Yoon Do jogging di taman dan memikirkan kata-kata Seok Hee yang mengaku tidak bersalah.


Lalu Yoon Do ingat saat ibunya menangis dan berteriak padanya, kalau dia tidak membunuh siapapun disaat dia dijatuhi hukuman seumur hidup atas pembunuhan ibu Seok Hee.


Setelah itu, Yoon Do memikirkan kata-kata Je Kook yang melarangnya membebaskan Seok Hee.


Mana kah yang akan dipilih Yoon Do? Nuraninya? Atau Je Kook?

Bersambung ke part 3....

0 Comments:

Post a Comment