All Content From KBS2
Penulis : Catatan-Iza
Sinopsis Lengkap : The Promise
Sebelumnya : The Promise Eps 1 Part 1
Selanjutnya : The Promise Eps 1 Part 3
Penulis : Catatan-Iza
Sinopsis Lengkap : The Promise
Sebelumnya : The Promise Eps 1 Part 1
Selanjutnya : The Promise Eps 1 Part 3
Oke gaes, lanjut lagi yaa... buat yg belum nonton ini drama, ini drama baru gregetnya nanti setelah Na Yeon dicampakkan Tae Joon.
Di episode sebelumnya, Nyonya Lee marah dan meneriakkan nama Park Yoo Kyung setelah membaca hasil tes DNA yang dikirimkan seseorang padanya. Apakah yang membuat Nyonya Lee marah dan hasil tes DNA siapa itu, semua akan terkuak di part ini dan bakal ada hubungannya dengan kecelakaan Nyonya Lee di awal episode tadi...
Yoo Kyung tengah berada di butik. Pemilik butik tak henti-hentinya menyanjung kecantikannya.
"Hentikan, Tuan Lee. Aku bisa membeli setengah dari butik ini jika kau terus menyanjungku seperti itu." jawab Yoo Kyung.
"Aku bukan tipe pria yang suka memuji sapu kosong hanya untuk melariskan daganganku. Aku benar-benar iri dengan kecantikanmu." ucap Tuan Lee.
Tiba-tiba, Nyonya Yoon datang. Yoo Kyung langsung kesal melihat Nyonya Yoon. Ia pun semakin kesal saat Tuan Lee menyebut mereka ibu dan anak. Saking kesalnya, ia menyuruh Tuan Lee berhenti bicara.
Tuan Lee pun menjelaskan bahwa ia hanya merasa senang melihat mereka berdua. Tuan Lee lalu pergi meninggalkan mereka.
"Semua baik-baik saja?" tanya Nyonya Yoon.
"Haruskah aku mengatakan maaf padamu? Sepertinya kau akan marah jika semuanya terlihat baik-baik saja padaku." ketus Yoo Kyung.
"Aku bermimpi buruk semalam, jadi aku bertanya. Jika kau baik-baik saja, aku senang." jawab Nyonya Yoon.
"Ini aneh. Untuk orang tertentu, aku merasa kesal jika mereka menunjukkan perhatian mereka padaku." ucap Yoo Kyung.
"Kau harus sering mengunjungi kami. Kurasa ayahmu ingin melihatmu." jawab Nyonya Yoon.
"Aku yakin tidak. Dia kehilangan akalnya sejak dia memiliki istri kedua yang seumuran denganku. Jadi aku yakin dia tidak ingin melihatku." ucap Yoo Kyung, lalu duduk di sofa.
Nyonya Yoon mengikuti Yoo Kyung.
Yoo Kyung lantas bertanya, sudah berapa lama Nyonya Yoon membeli baju di butik itu.
"Belum lama. Nyonya Jo dari Sanga Group memberitahu butik ini padaku, jadi aku datang beberapa kali. Pakaiannya nyaman dan modis."
"Nyonya Jo dari Sanga Group?" tanya Yoo Kyung kesal.
Yoo Kyung masuk ke kamarnya dan membanting semua belanjaannya ke kasur.
"Yoon Young Sook, kau jadi lebih sombong. Kau hanya putri pemilik toko pancake, tapi setelah bergaul dengan Nyonya Jo dari Sanga Group, sikapmu jadi berbeda. " ucapnya kesal.
Telepon di kamarnya tiba-tiba berdering.
Yoo Kyung menjawabnya. Awalnya tidak ada yang menjawab, tapi ia terkejut setelah si penelpon bersuara dan memperkenalkan dirinya sebagai Yoon Ae.
Hujan turun amat deras.
Na Yeon sedang bermain piano di sebuah gereja.
Tak lama kemudian, seorang anak laki-laki datang.
Ia duduk dan menatap Na Yeon dengan sorot mata sedih. Tak lama kemudian, anak laki-laki itu memejamkan matanya.
Yoo Kyung melajukan mobilnya dengan kencang. Yoon Ae (untuk seterusnya, Nyonya Lee sy panggil Yoon Ae aja deh biar lebih nyaman. Begitu pun dengan Nyonya Yoon, akan sy panggil Young Sook untuk seterusnya) yang duduk di sebelahnya, menyuruh ia berhenti. Tapi Yoo Kyung terus saja melajukan mobilnya.
Yoo Kyung mengaku ia punya alasan dan ia yakin Yoon Ae akan mengerti setelah mendengar penjelasannya.
Tapi Yoon Ae tetap memaksa Yoo Kyung berhenti.
Yoo Kyung pun menepikan mobilnya. Yoon Ae langsung turun dan pergi.
Yoo Kyung menyusul Yoon Ae. Ia mengatakan, bahwa ia punya alasan melakukan itu dan mengajak Yoon Ae bicara di villa nya yang sudah tidak jauh lagi dari posisi mereka sekarang.
"Alasan? Kau menipu orang dan menikahi suami orang kau sebut itu alasan? Kau sudah tidak bisa membohongiku lagi sekarang. Aku akan pergi menemuinya dan meluruskan semuanya sekarang." jawab Yoon Ae.
"Kau sudah gila? Kau pikir dia akan kembali padamu? Kau benar-benar berpikir, dia memilihku karena kebohongan yang kuceritakan? Sadarlah. Dia pria yang ambisius. Dia bukan pecundang yang akan membuang semuanya demi kau." ucap Yoo Kyung.
"Kita akan lihat dia orang yang bodoh yang bisa ditipu atau orang normal yang akan kembali padaku." jawab Yoon Ae.
Yoo Kyung pun menawari Yoon Ae sejumlah uang agar Yoon Ae menutup mulut. Yoon Ae pun tambah bertekad untuk meluruskan semuanya.
"Kalau begitu, kau berencana merusak sebuah keluarga? Aku istrinya! Aku sudah hidup bersamanya selama 12 tahun! Jika kau mengungkit masa lalu dan mencoba memisahkan kami, kau lah yang akan terlihat murahan dan menyedihkan!"
"Mungkin kau benar, tapi untuk putriku yang merayakan ulang tahun tanpa ayahnya, tidak melakukan kesalahan apapun. Aku akan menjadi ibu yang baik sekali saja. Aku akan memberinya seorang ayah sebelum terlambat." jawab Yoon Ae.
Sontak Yoo Kyung kaget.
"Apa maksudmu? Putri apa?"
"Aku sudah mengatakannya dengan jelas. Putriku! Suamimu, maksudku, Jang Gyeong Wan dan putriku."
"Kau tidak melakukan aborsi? Kau bilang kau melakukannya."
"Aku mengatakan itu untuk melindungi putriku."
"Mwo? Lee Yoon Ae, kau gila. Lalu apa? Apa maumu sekarang?"
"Sudah kubilang, aku akan meluruskan semuanya."
"Aku minta maaf. Kubilang aku minta maaf. Tapi itu sudah 12 tahun. Kau baik-baik saja sampai sekarang."
Yoo Kyung lantas berlutut, meminta Yoon Ae tidak merusak keluarganya.
"Kau pasti sangat takut dengan putriku. Park Yoo Kyung yang berkuasa, berlutut pada Lee Yoon Ae yang rendah. Kau tampak menyedihkan. Sayang tidak ada yang melihatmu.Jangan lakukan itu. Tetaplah menjadi dirimu. Dengan begitu, aku menikmati pembalasanku." ucap Yoon Ae.
Yoon Ae lalu beranjak pergi.
Seorang pendeta datang. Ia menyuruh anak laki-laki itu menghangatkan diri di kantornya tapi anak laki-laki itu malah pergi.
Yoo Kyung kembali melajukan mobilnya. Ia berteriak marah saat mengingat kata-kata Yoon Ae tadi yang ingin memperbaiki semuanya.
Tak lama kemudian, Yoo Kyung memutar mobilnya.
Ia berniat menabrak Yoon Ae!
Tapi syukurlah, ia mengurungkan niatnya.
Yoon Ae sendiri yang nyaris ditabrak Yoo Kyung tampak syok. Ia terjatuh dan payungnya terlempar ke tengah jalan.
Yoo Kyung menghentikan mobilnya. Ia berusaha menenangkan dirinya setelah berniat menabrak Yoon Ae tadi.
Yoon Ae lantas berlari ke tengah jalan, untuk mengambil payungnya.
Saat itulah, sebuah truk muncul dan menabraknya.
Yoon Ae terpelanting dengan keras setelah ditabrak. Dan truk itu langsung terbalik setelah menabrak Yoon Ae.
Yoo Kyung yang melihat kejadian itu di mobilnya syok.
Na Yeon sendiri sudah bersiap-siap untuk pulang. Pendeta tadi mendekatinya dan memuji permainannya.
Na Yeon senang mendengarnya. Ia lalu memberikan kasetnya. Ia mengaku, sengaja merekam permainannya agar bisa mendengarkannya di rumah.
"Gomapta." ucap si pendeta, lalu menyuruh Na Yeon pulang.
Na Yeon lalu berlari keluar dan bertemu anak laki-laki itu diluar.
"Apa kau akan pergi hujan-hujanan? Kau di kelas tiga bukan? Aku pernah melihatmu jadi bisakah aku meminta bantuanmu?" tanya Na Yeon.
Anak laki-laki itu diam saja dan mau pergi, tapi Na Yeon menahannya.
"Wae? Kau kesal karena aku tidak sopan? Aku sedang terburu-buru. Kau bisa mengantarku pulang?" tanya Na Yeon.
Na Yeon pun langsung naik ke sepeda anak laki-laki itu padahal si anak laki-laki belum memberikan jawaban.
"Kau seharusnya tidak naiksampai kuputuskan untuk mengantarmu atau tidak, bukan?"
"Sudah kubilang, aku sedang buru-buru." jawab Na Yeon.
"Apa kau selalu tidak punya malu?" tanya anak laki-laki itu.
Na Yeon pun mengembangkan payungnya dan memayungi si anak laki-laki.
"Bagaimana jika aku melakukan ini?" tanya Na Yeon.
Terpaksalah anak laki-laki itu mengantarkan Na Yeon pulang.
Yoo Kyung tengah melajukan mobilnya. Ia meyakinkan dirinya berkali-kali bahwa ia tidak bersalah.
Tak lama kemudian, ia baru sadar bahwa satu antingnya menghilang saat ia menatap kaca spionnya.
Polisi dan ambulance langsung datang mengevakuasi korban.
Yoon Ae dibawa petugas medis ke ambulance. Anting Yoo Kyung terlihat berada di genggaman Yoon Ae!
Bersambung ke part 3......
0 Comments:
Post a Comment