Skip to main content

The Promise Ep 1 Part 3

All Content From KBS2
Penulis : Catatan-Iza
Sinopsis Lengkap : The Promise
Sebelumnya : The Promise Eps 1 Part 2
Selanjutnya : The Promise Eps 2 Part 1



Anak laki-laki itu  mengantarkan Nayeon pulang.

Nayeon berterima kasih sudah diantar. Nayeon bilang, berkat anak laki-laki itu dia tidak akan makan nasi dingin dan kecap selama seminggu.

Nayeon lantas memberikan payung kuningnya pada anak laki-laki itu.

Setelah memberikan payungnya, Nayeon langsung berlari menuju rumahnya.

Tapi baru menaiki beberapa tangga, ia berhenti melangkah dan kembali menoleh ke si anak laki-laki.

"Kau tahu payung itu jelek jadi tidak usah dikembalikan tapi jika kau tetap ingin mengembalikannya, datanglah hari minggu ke gereja. Aku akan bermain piano mengiringi paduan suara minggu ini." ucap Nayeon.

Anak laki-laki itu pun tersenyum menatap Nayeon.




Begitu masuk ke rumahnya, Nayeon minta sang ibu mengambilkannya handuk. Tapi karena sang ibu tak menjawab, ia pun pergi ke kamar ibunya dan heran tidak mendapati ibunya di kamar.

Nayeon lalu memeriksa kamar yang lain dan tidak juga menemukan ibunya.

"Jadi ibu belum kembali?" tanyanya heran.


Anak laki-laki itu membuka pintu sebuah kedai dan langsung dilempari segulung tisu oleh seorang ajumma.

"Kenapa kau repot-repot kembali? Kau tahu berapa banyak pengiriman yang dibatalkan gara-gara dirimu?  Jika kau meminta-minta dari kami, setidaknya kau bekerja. Jika kau tidak punya malu, setidaknya kau sadar. Kau tidak tahu malu atau bodoh? Tapi, ibumu tidak tahu malu. Tentu saja, kau juga sama. Apa lagi alasan dia membuang bayinya? Anak nakal. Kau tidak mau meminta maaf." maki si ajumma.

Anak laki-laki itu memungut tisu yang dilemparkan padanya di lantai dan meletakkannya di atas meja dengan wajah agak kesal.

"Apa kau tuli? Apa kau tidak mendengar aku sedang bicara?"

Si ajumma lantas melemparkan sebuah kaleng ke kepala anak laki-laki itu.


Lalu, seorang ahjussi keluar dari dalam.

"Ada apa ribut-ribut? Ada apa sekarang?" tanyanya.

"Aku bekerja sangat keras, tapi kau hanya tidur seharian!"

Si ahjumma lantas menyuruh anak laki-laki itu membersihkan kedai dengan kasar dan masuk ke dalam.


"Kau harus sadar diri jika ingin bertahan. Apa begitu sulit menyenangkan bibimu?"

"Paman, kirim aku ke panti asuhan."

"Lalu siapa yang akan mengantar pesanan? Hentikan omong kosongmu dan makan saja apa yang kami beri." jawab pamannya, lalu pergi.


Nayeon menunggu ibunya di halte. Tak lama kemudian, bis datang dan Nayeon heran karena tidak mendapati ibunya di dalam bis.


Yoo Kyung pulang ke rumah. Begitu masuk ke rumah, ia langsung disambut oleh suami dan putrinya.

Jang Kyung Wan, pria itu, dan juga putri mereka heran melihatnya pulang basah kuyup.

"Ibu memiliki payung di mobil."

"Hujannya sangat deras jadi payung tidak membantu." jawab Yoo Kyung.

"Se Jin-ah, pergilah ambil handuk." ucap Presdir Jang.


"Kau bilang, kau bertemu dengan temanmu. Kalian sudah bertemu?" tanya Presdir Jang.

"Kau tahu perempuan. Saat bertemu, tidak tahu kapan berakhir." jawab Yoo Kyung.

"Berakhir?" tanya Presdir Jang.

"Maksudku, obrolannya." jawab Yoo Kyung gugup.


Tak lama kemudian, Se Jin datang membawakan handuk. 

Presdir Jang langsung mengambil handuk itu dan mengelap kepala Yoo Kyung.

Presdir Jang lalu menyuruh Se Jin menyiapkan air hangat agar Yoo Kyung bisa mandi.

Presdir Jang yang sedang mengelap kepala Yoo Kyung pun dibuat kaget saat Yoo Kyung tiba-tiba memeluknya.

"Sayang, kau harus tua di pelukanku. Sakitlah dan matilah di pelukanku."

"Apa terjadi sesuatu?" tanya Presdir Jang.

Yoo Kyung diam saja dan semakin mengeratkan pelukannya.


Tim dokter berusaha keras menyelamatkan Yoon Ae.


Yoo Kyung melihat hasil tes DNA itu. Ia teringat saat mengambil hasil tes DNA itu dari tas Yoon Ae.


Nayeon masih menunggu ibunya di halte.


Yoo Kyung membakar hasil tes DNA.


Sementara tim dokter masih berusaha menyelamatkan nyawa Yoon Ae.


Dan Nayeon masih menunggu ibunya di halte.


Bersambung........

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 14

Sebelumnya <<< “Dimana Hae Gang, ibu? Apakah dia benar2 pergi ke China? Catatan dan foto2 Hae Gang, kenapa dihapus? Siapa yang menghapusnya? Apakah Hae Gang yang melakukannya? Apakah ibu yang melakukannya? Apa yang terjadi pada Hae Gang, ibu?” tanya Jin Eon. Nyonya Kim diam saja. Wajahnya terlihat kecewa dan marah. Jin Eon pun berlutut dan mengakui kesalahannya. Ia terus menanyakan Hae Gang. Nyonya Kim menghapus air matanya dan menuliskan catatan untuk Jin Eon. Setelah itu, Nyonya Kim masuk ke kamarnya. Jin Eon pun merasa bersalah. Jin Eon lalu membaca tulisan Nyonya Kim. [Dia bertemu dengan seorang pria yang baik dan dia hidup dengan bahagia. Jadi berhentilah. Aku mohon padamu] Namun jawaban dari Nyonya Kim tak begitu memuaskan hatinya. Baek Seok menyusul Hae Gang yang duduk di luar rumah. Namun ia tak menghampiri Hae Gang. Ia hanya menatap lirih Hae Gang dari kejauhan. Hae Gang sendiri tak menyadari kehadiran Baek Seok. Sementara itu, Jin Eon...

Ruby Ring Ep 93 Part 2

Sebelumnya... Dongpal dan Jihyeok yang berseragam militer, sedang menata restoran sesuai arahan Chorim. Tapi kemudian, Dongpal sebal karena Chorim menyuruh mereka menggeser meja kesana kemari. Chorim pun jadi sewot. "Kau ingin aku yang sedang hamil melakukan ini!" Jihyeok tertawa melihat perdebatan orang tuanya. Daepung lantas keluar dari dapur. Ia menghentikan pertengkaran itu dan mengaku, akan mengangkat meja itu sendirian. Tapi karena mejanya berat, Jihyeok dan Dongpal langsung membantu Daepung. Geum Hee tiba-tiba datang, mengejutkan Chorim. Geum Hee membawakan sebuket bunga untuk Chorim. "Kudengar kau hamil. Jadi kubawakan bunga ini. Bunga ini bagus untuk kehamilan. Kuharap anakmu secantik bunga ini." ucap Geum Hee. Daepung lantas mengajak Geum Hee pergi. "Jihyeok-ah, apa yang terjadi?" tanya Chorim. "Paman Daepung jatuh cinta. Dia ingin menikah jadi dia bekerja keras." jawab Jihyeok. Mendengar Geum Hee c...