Skip to main content

Big Mouth Eps 6 Part 1

 All Content From MBC
Penulis : Catatan-Iza
Sinopsis Lengkap : Big Mouth
Sebelumnya : Big Mouth Eps 5 Part 4
Selanjutnya : Big Mouth Eps 6 Part 2



Mi Ho termenung di depan meja makannya. Ada sebotol soju dan satu cangkir di meja. Pak Go mencabut stiker penyitaan, lalu menatap Mi Ho. Tak lama kemudian, dia menghampiri Mi Ho.

Pak Go : Kau memercayai semua perkataan Wali Kota Choi? Chang Ho hanya berakting. Kau sendiri yang bilang.

Mi Ho : Empat orang tewas. Tiga orang di penjara dan satu di Kantor Kejaksaan. Bukan hanya itu...

Mi Ho berhenti bicara dan meminum sojunya.

Setelah itu, dia bilang akan menemui Chang Ho besok.



Para tahanan bangun karena suara lagu yang memang sengaja diputar Kepala Sipir Park untuk membangunkan para tahanan. Para tahanan kemudian bersih2. Chang Ho masih tidur. Jerry memarahi tahanan lain karena tidak bisa jalan-jalan pelan di depan Chang Ho yang masih tidur. Tapi tiba2, terdengar suara Kepala Sipir Park dari pengeras suara.

Jerry sewot, astaga. Aku harus segera merusak pengeras suara itu. Yang benar saja. Bos sedang tidur.

Jerry lalu melirik No Park. Keduanya tertawa.


Kepala Sipir Park memberikan pengumuman. Hari ini, sukarelawan akan mengunjungi mereka.

Kepala Sipir Park : Aku akan meringkasnya. Aku ingin kalian tersenyum dan berterima kasih kepada semua orang hari ini. Jika hal buruk terjadi, kalian akan menjalani isolasi selama satu bulan dan latihan disiplin selama 100 jam.


Chang Ho terpaksa bangun dan bertanya, sukarelawan apa.

Jerry : Mereka sukarelawan medis yang datang setiap kuartal. Mereka memberikan makanan khusus, jadi, ini seperti Natal untuk tahanan.

Chang Ho : Hal buruk apa yang bisa terjadi?

Jerry : Pria yang merayu perawat, mengirim pesan berisi ajakan kencan, pria yang mengamuk demi makanan dan berkelahi. Segala macam hal.

Chang Ho : Aku tak butuh pemeriksaan, jadi, kau saja yang pergi.

Jerry : Baiklah.


Chang Ho mengambil bukunya. Dia membuka bagian tengah.

Ada satu kartu tarot disana.


Para tenaga medis Gucheon sudah siap untuk berangkat. Mereka berkumpul di lobi RS. Sebelum pergi, Joo Hee memberikan arahan pada mereka.

Joo Hee : Mari kita ulas jadwalnya. Sukarelawan medis akan memberikan suntikan flu dan perawatan gigi sebagai permulaan. Butuh waktu sekitar tiga sampai tiga setengah jam.

Joo Hee menoleh ke Hye Jin.

Joo Hee : Profesor Jang, apa hidangan spesialnya sudah siap?

Hye Jin : Ya.

Hye Jin juga ikut kegiatan hari itu.

Joo Hee mengingatkan mereka untuk menjaga sikap.

Lalu dia melihat Mi Ho tidak mendengarkannya.

Joo Hee : Go Mi Ho Sonsaeng,  apa kau mendengarkanku?

Mi Ho tersadar, apa? Baik, Bu.

Joo Hee menyuruh mereka naik bus.


Ashley yang juga ikut kegiatan tim medis Gucheon, mendekati Joo Hee. Joo Hee nya terus menatap Mi Ho yang lagi sibuk mengangkat peralatan medis.

Ashley : Dokter Hyun. Hidupmu sangat sulit menyokong suami wali kotamu.

Joo Hee : Kenapa kau kemari?

Ashley : Tetua menyuruhku pergi. Dia bilang aku harus ada di foto. Kurasa dia punya rencana besar untuk Jihoon.

Joo Hee menatap Ashley, lakukan saja perintah Profesor Jang di tim memasak. Mereka akan butuh banyak bantuan.

Ashley : Tentu.

Mi Ho lewat disamping mereka.

Ashley sinis melihatnya, kenapa kau mengajaknya? Dia hanya akan menyebabkan masalah.


Di bis, Mi Ho memikirkan perkataan Walikota Choi kalau Chang Ho adalah BM.

Lalu dia ingat kata2 Chang Ho yang memintanya untuk percaya. Ini demi memenangkan persidangan kata Chang Ho.

Tapi habis itu, dia ingat lagi kata2 Walikota Choi dan Ji Hoon.

Walikota Choi : Kau ditipu seperti aku ditipu ayahku.

Ji Hoon : Suamimu benar-benar Big Mouse.

Walikota Choi : Aku memberinya daftar nama palsu. Park Chang Ho tahu nama asli para pencandu yang hanya diketahui oleh Big Mouse. Dia bilang dia adalah Big Mouse. Dia melarangku memberitahumu.


Tim medis tiba di penjara.

Kepala Sipir Park dan para sipir sudah menunggu di depan gerbang.


Joo Hee turun duluan, disusul kemudian dengan Ashley dan para tim medis lainnya.

Joo Hee : Kepala Sipir Park.

Kepala Sipir Park : Terima kasih sudah mengingat kami dan datang berkunjung.

Joo Hee : Tak masalah. Ini Ashley Kim, CEO Galeri Woojeong. Ini kunjungan perdananya.

Kepala Sipir Park : Benar, kau istri Pak Gong.

Kepala Sipir Park melihat Mi Ho.


Para tim medis mulai memasuki  halaman penjara. Para tahanan langsung bersorak. Mi Ho mengedarkan pandangannya, mencari Chang Ho diantara para tahanan. Tapi dia tak melihat Chang Ho.

Lalu Mi Ho tanya pada Sipir Gan, bolehkah dia meminta kunjungan tahanan.

Sipir Gan nya dingin, pergilah ke Kantor Pelayanan Sipil.

Tapi tak lama, Sipir Gan ingat siapa Mi Ho

Dia ingat, pernah melihat Mi Ho saat Mi Ho mengunjungi Chang Ho sebelumnya.


Di sel nya, Chang Ho lagi membaca buku yang berjudul 'Cara Membaca Kartu Tarot'. Dia sendirian. Sipir Gan datang, ngasih tahu dia kalau Mi Ho datang sama sukarelawan medis.

Chang Ho : Rumah sakit mana yang datang?

Sipir Gan : Rumah Sakit Universitas Gucheon.

Mendengar itu, Chang Ho senang dan meminta Sipir Gan membukakan pintu kamar mandi untuknya.


Chang Ho mandi.

Dia berendam di pemandian air panas.

Setelah itu, dia merapikan rambutnya. Dia sengaja dandan untuk menyambut Mi Ho nya.

Jerry membawakan seragam Chang Ho.

Jerry : Aku baru saja selesai menyetrikanya untukmu.

Chang Ho : Beri tahu semua orang aku tak akan memaafkan siapa pun yang membuat masalah hari ini.

Jerry : Aku sudah menyuruh para pembantu untuk mengumumkan bahwa istrimu datang.

Chang Ho : Benar juga. Di mana para tahanan VIP?


Tahanan VIP menuruni tangga, ditemani sipir.

Baru turun tangga, mereka langsung bertemu BM palsu yang dikawal anggota Geng Rantai.

Chang Ho : Kalian mau ke mana?

Chae Bong : Kenapa? Kau meminta bayaran di sini?


Chae Bong menyuruh sipir memanggil Kepala Sipir. Si sipir diam saja, lalu menatap Chang Ho. Chang Ho mengangguk. Sipir itu langsung pergi. VIP kaget. VIP kemudian diseret anggota geng rantai ke gudang. Chang Ho dan Jerry mengikuti.

Jerry : Tetaplah di sini dan diam saja untuk hari ini. Istrinya akan datang hari ini, jadi, tak nyaman jika kalian bertemu dengannya. Jadi, tolong mengertilah.



Jerry menyuruh anggota Geng Rantai mengunci pintu.

Pintu pun dikunci.

Chae Bong ngamuk. Tapi tak lama, Sipir Gan berlari mendatangi Chang Ho. Sipir Gan ngasih tahu kalau Hye Jin juga datang bersama sukarelawan.

Chang Ho mengerti.



Jerry membuka kunci pintu.

Jerry : Dokter Han. Kau tahu istrimu datang untuk memasak? Kau juga bisa berkunjung bersamanya. Bosku sangat perhatian. Rapikan wajahmu sedikit.



Pintu ditutup kembali. Chae Bong marah, lalu dia meminta Dokter Han jujur padanya. Chae Bong tanya, apa Dokter Han berkomplot sama Chang Ho.

Dokter Han : Apa maksudmu? Apa katamu?

Chae Bong : Kenapa bedebah itu memberimu perlakuan khusus?

Dokter Han : Bagaimana aku tahu? Tanya saja sendiri.

Chae Bong : Saat dia menyeretmu keluar, kau mengatakan sesuatu kepadanya?

Dokter Han : Apa yang mau kukatakan?

Chae Bong : Apa kau mengkhianati kami dan bergabung...

Dokter Han marah, hei! Astaga! Hei! Kau serius? Hei. Hentikan omong kosong itu. Mengerti? Dia berusaha memecah belah kita. Ini sangat jelas. Apa kalian tak sadar?

Pengacara Lee : Astaga. Saat kau bertemu istrimu, tanyakan apa yang terjadi dengan jaminan sakit kami. Mengerti?


Tenaga medis lagi menyiapkan peralatan mereka. Tak lama, para tahanan datang. Mi Ho mencari Chang Ho diantara mereka, tapi Chang Ho gak ada.

Jerry dan No Park mencari2 istri Chang Ho.

Jerry : Aku tak tahu wajah istrinya.

No Parl : Tunggu. Satu, dua, tiga, empat. Menurutmu dia istrinya?

No Park melihat ke arah Mi Ho.

Jerry : Benar. Itu dia.

No Park : Dia lebih cantik dilihat secara langsung daripada di TV.

Jerry lalu memanggil Mi Ho, Bu!


Para tahanan pun memberikan hormat pada Mi Ho.

Tak lama kemudian, mereka meneriakkan nama BM.

Mi Ho gak nyaman.


Sementara Min Young dan Hee Joo mulai bergosip.

Min Young : Memalukan sekali. Kenapa wajahku memerah?


Sipir Gan menyuruh mereka diam.

Setelah itu, dia mendekati Mi Ho.

Sipir Gan : Maaf tadi aku tak mengenalimu.

Mi Ho : Aku akan meminta kunjungan begitu acara selesai.

Sipir Gan : Tak perlu. Kau bisa ikut denganku sekarang.

Mi Ho : Kita bahkan belum mulai.

Joo Hee yang kesal, mendekati Mi Ho.

Joo Hee : Kau boleh pergi. Kurasa lebih baik jika kau tak di sini.

Mi Ho minta maaf pada Joo Hee, lalu beranjak pergi mengikuti Sipir Gan.


Sipir Gan membawa Mi Ho menuju bangsal istimewa. Mi Ho merasa aneh dan heran melihat jalan yang dia lalui. Dia bertanya, apa itu jalan menuju ruang kunjungan. Sipir Gan tak menjawab. Mi Ho terus mengikuti Sipir Gan. Tak lama, mereka tiba di bangsal istimewa. Mi Ho terkejut melihat fasilitas di sana. Sipir Gan mengantarkannya ke Chang Ho. Chang Ho sudah menunggu dengan makanan istimewa. Setelah mengantar Mi Ho, Sipir Gan pergi.

Melihat fasilitas yang diterima Chang Ho, Mi Ho makin curiga kalau Chang Ho BM.

Mi Ho marah, apa-apaan ini?

Chang Ho : Ada apa? Aku menyiapkan ini khusus untukmu. Aku ingin menghabiskan waktu bersamamu.

Chang Ho mau memeluk Mi Ho, tapi Mi Ho mendorong tubuh Chang Ho menjauh darinya.

Mi Ho : Aku akan memberimu satu kesempatan. Saat kau berbohong, hubungan kita berakhir. Apa kau benar-benar Big Mouse?

Chang Ho terdiam mendengar pertanyaan Mi Ho. Mi Ho menahan tangisnya.

Mi Ho : Apa selama ini kau membohongiku?


Chang Ho menatap sekelilingnya. Dia tahu Kepala Sipir Park lagi menontonnya.

Dan benar saja, Kepala Sipir Park memang menonton mereka.


Mi Ho marah karena Chang Ho diam saja.

Mi Ho : Katakan itu benar atau tidak. Katakan sesuatu! Kenapa kau diam saja? Kenapa?

Chang Ho :  Jangan bicara dan ikuti aku.


Chang Ho membawa Mi Ho keluar. Dia menyuruh Sipir Gan membuka pintu ke lapangan. Sipir Gan kaget.

Chang Ho : Buka pintunya!

Sipir Gan bergegas membuka pintu ke lapangan.


Chang Ho dan Mi Ho ke lapangan. Chang Ho menatap sekelilingnya, lalu dia bilang ke Mi Ho kalau di tempat itu aman.

Mi Ho juga menatap sekelilingnya. Lalu dia tersenyum kesal.

Kepala Sipir Park kesal karena tidak bisa lagi menguping pembicaraan HoHo Couple.

Bersambung ke part 2....

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 29 Part 2

Sebelumnya... Seok sedang galau di kamar yang dulu ditempati Hae Gang. Tak lama kemudian, sang ayah datang. Seok mengaku bahwa mungkin dia harus keluar dari rumah untuk sementara waktu karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya. “Berusaha melupakan dengan putus asa akan membuatmu bertambah putus asa. Tidak bisakah putus asamu berkurang sedikit?” tanya sang ayah. “Aku punya penyesalan. Aku menyesal dan itu membuatku gila. Aku seharusnya menikahinya saat kau menyuruhku tahun lalu. Maka dengan begitu, dia akan berada di sampingku selamanya. Setidaknya, aku bisa mengatakan padanya untuk tinggal, untuk memohon padanya untuk tinggal. Aku rasa aku tidak bisa melepaskannya. Aku rasa tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku rasa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.” Jawab Seok. “Hanya kau menahan seseorang, hanya karena kau menyukainya, itu hanya akan membuat tanganmu sakit.   Tanpa bisa merasakan kehangatan, kau akan berteriak kesakitan. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah ...