Sebelumnya...
Dongpal terkejut mendengar kabar In Soo ditikam. Soyeong mengaku, merasa kasihan pada In Soo.
Roo Na pulang lebih awal. Setibanya di rumah, dia langsung masuk ke kamarnya dan memeriksa laptop In Soo.
Saat kondisi dirasa aman, Dongpal dan Daepung pun langsung pergi tapi mereka malah bertemu Chorim dan Soyeong. Daepung langsung mengajak mereka minum bir. Chorim menolak, tapi Soyeong memaksa. Soyeong bahkan menunjukkan aegyo-nya, membuat Chorim tak punya pilihan lain.
āOppa, sudah lama aku ingin bicara denganmu tapi aku tidak punya kesempatan. Kupikir, kau pria sejati tapi ternyata aku salah....ā ucap Soyeong.
Dongpal mengajak Chorim bicara, tapi Chorim menolak. Dongpal tidak peduli dan membawa Chorim ke taman.
Chorim lalu pergi. Namun sayangnya, semua rusak karena kulit pisang. Chorim jatuh karena menginjak kulit pisang.
"Noonim!" teriak Dongpal kaget.
Dongpal terkejut mendengar kabar In Soo ditikam. Soyeong mengaku, merasa kasihan pada In Soo.
Chorim protes, karena
Soyeong memanggil In Soo dengan panggilan Tuan Na, sementara manggil Dongpal,
Soyeong langsung menyebut nama.
āNoonim, apa masalahnya?
Aku terlihat lebih muda dari usiaku. Tuan Na terlihat lebih tua dari yang
sebenarnya. Dia memiliki kaki gagak yang buruk.ā Ucap Dongpal.
Lalu, Soyeong ditelpon
seseorang bernama Yeongeun. Soyeong beranjak keluar.
āKenapa kau diam saja?ā
omel Gilja, lalu memberikan sekotak tisu pada Dongpal.
āDia punya kaki dan
tangan!ājawab Chorim, lalu beranjak ke dapur.
āCobalah mengerti
dirinya.ā Ucap Gilja.
āIni salahku, kan?ā tanya
Dongpal.
āTidak semua hal dalam
hidup dapat berjalan sesuai keinginannya.ā Jawab Gilja.
Roo Na pulang lebih awal. Setibanya di rumah, dia langsung masuk ke kamarnya dan memeriksa laptop In Soo.
Ia menghela nafas kesal
melihat videonya yang berlutut pada In Soo, sambil mengaku masih mencintai In
Soo.
Saat Gyeong Min datang,
Roo Na buru-buru menyembunyikan USBnya dan menutup laptopnya.
āKenapa kau pulang lebih
awal?ā tanya Gyeong Min.
āAku merasa lelah.ā Jawab
Roo Na.
āIkatan pernikahan pasti
sangat kuat. Mungkin kita berkomunikasi lewat telepati. Aku bertemu seseorang
dan aku malas kembali ke kantor. Jadi aku memutuskan bermain hoki dan
bermalas-malasan di rumah.ā Ucap Gyeong Min.
āAku tidak pernah melihat
laptop ini.ā Ucap Gyeong Min.
āJangan sentuh!ā jawab
Roo Na.
āApa yang kau
sembunyikan? Di tanganmu.Jika kau tidak menyembunyikan sesuatu, bolehkah aku
melihatnya?ā tanya Gyeong Min.
āIni proposal
pertunjukanku. Mereka bilang, ini sifatnya rahasia. Kau mungkin suamiku, tapi
kau seharusnya menghormati privasiku.ā Jawab Roo Na.
āKau sudah menjenguk Tuan
Na?ā tanya Gyeong Min.
āBelum.ā Jawab Roo Na.
āKau akan segera menjadi
kakak iparnya. Pergilah sekarang karena kita punya waktu.ā Ucap Gyeong Min.
āAku akan pergi saat aku
bisa.ā Jawab Roo Na.
āSaranghae.ā Ucap Roo Na.
āEntah kenapa, aku gugup
mendengarnya. Sudah lama kau tidak mengatakannya.ā Jawab Gyeong Min.
āSaranghae.ā Ucap Roo Na
lagi.
āAku juga mencintaimu,
Roo Bi-ya.ā Jawab Gyeong Min, lalu memeluk Roo Na.
Chorim ke rumah sakit,
membawakan makanan untuk Roo Bi. Kondisi In Soo masih sama.Chorim pun berharap,
In Soo segera membaik. Lalu, dia menyuruh Roo Bi makan.
āKeluarganya belum
menelpon? Dia bukan yatim piatu, kan? Perusahaan tidak menghubungi keluarganya?
Kau bilang, orang tuanya di kampung.ā Tanya Chorim.
āYa, tapi dia tidak
pernah mau membuat orang tuanya cemas. Mungkin sebaiknya, mereka tidak tahu.ā
Jawab Roo Na.
āAku setuju.ā Ucap
Chorim.
āKomo, bagaimana
hubunganmu dengan Dongpal?ā tanya Roo Na.
āJangan menyebut namanya!
Aku sudah selesai dengannya! Dia mencampakkanku tanpa alasan! Dia bilang tidak
ingin menikah!āsewot Chorim.
Dongpal dan temannya
sedang berbelanja di minimarket. Saat hendak menuju kasir, Dongpal melihat
seseorang yang dikenalnya dan langsung bersembunyi. Sontak, temannya bingung.
āDiamlah! Pemilik sewa
ada di sini! Aku sudah bilang, aku akan membiarkannya tahu bulan depan tentang
deposit sewa.ā Ucap Dongpal.
āTenanglah, Wang Daepung
ada disini.ā Jawab temannya.
Saat kondisi dirasa aman, Dongpal dan Daepung pun langsung pergi tapi mereka malah bertemu Chorim dan Soyeong. Daepung langsung mengajak mereka minum bir. Chorim menolak, tapi Soyeong memaksa. Soyeong bahkan menunjukkan aegyo-nya, membuat Chorim tak punya pilihan lain.
āOppa, sudah lama aku ingin bicara denganmu tapi aku tidak punya kesempatan. Kupikir, kau pria sejati tapi ternyata aku salah....ā ucap Soyeong.
Soyeong terlalu mengomeli
Dongpal yang sudah mencampakkan Chorim. Chorim berusaha menghentikan Soyeong
bicara, tapi Soyeong terus saja mengoceh, memarahi Dongpal.
Kesal, Chorim pun
beranjak pergi.
āKalau aku dirimu, aku
akan mengejarnya.ā Ucap Soyeong.
Dan Dongpal pun langsung
pergi mengejar Chorim. Ternyata tadi, Soyeong hanya pura-pura memarahi Dongpal.
Dongpal mengajak Chorim bicara, tapi Chorim menolak. Dongpal tidak peduli dan membawa Chorim ke taman.
āMianhae, noonim. Soyeong
benar, aku memang pecundang.ā Ucap Dongpal.
Dongpal ingin mengaku,
bahwa ia sudah memiliki anak. Tapi mulutnya terkunci.Ia tidak bisa mengatakan
bahwa dirinya sudah memiliki anak. Chorim salah paham, mengira Dongpal menyukai
Geum Hee.
āAku menyukaimu, tapi aku
tidak siap untuk menikah. Aku tidak mau membuat hidupmu sengsara karena menikah
denganku.ā Ucap Dongpal.
āKenapa aku harus
sengsara?ā tanya Chorim.
āKarena kau bilang, kau
mau menikah dengan bujangan!ā jawab Dongpal.
āKau bukan bujangan?ā
tanya Chorim.
āTentu saja, aku bujangan.ā
Jawab Dongpal.
āLalu apa masalahnya?ā
tanya Chorim. Dongpal pun terdiam.
āSebenarnya, aku... aku
memang mencintaimu. Aku merasa, kau akan menjadi yang pertama dan satu-satunya
cinta dalam hidupku. Aku pikir, aku tidak akan pernah mencintai siapapun lagi.
Aku memang mencintaimu dan aku tidak menyesal. Tapi sekarang, aku tahu persis
bagaimana perasaaanmu jadi aku akan melupakanmu.ā Ucap Chorim.
Ya, begitulah. Chorim
memutuskan untuk melupakan Dongpal.
āKenapa kau tidak
menyukaiku! Apa alasannya! Aku tidak cantik? Atau karena uang? Atau usiaku! Kau
tidak lebih baik dariku! Siapa kau berani membuatku patah hati! Siapa kau
berani membuatku sakit seperti ini!ā
Chorim lalu pergi. Namun sayangnya, semua rusak karena kulit pisang. Chorim jatuh karena menginjak kulit pisang.
"Noonim!" teriak Dongpal kaget.
Comments
Post a Comment