Roo Na sedang menikmati harinya dengan bermain golf. Lalu, Eun Ji datang. Roo Na pun kaget melihat Eun Ji. Eun Ji berkata, bahwa dia juga member disana. Eun Ji datang bersama Yeonho. Senyum Roo Na langsung menghilang begitu melihat Yeonho.
“Kenapa kau tidak
menelponku balik? Aku menelponmu berulang kali tapi kau tidak menjawab.” Ucap
Eun Ji.
“Kau harusnya tahu lebih
baik, Eun Ji-ya. Dia bintang besar sekarang. Dia tidak akan mau menghabiskan
waktu dengan orang seperti kita.” Sindir Yeonho.
“Roo Bi tidak seperti
itu. Dia memberiku pekerjaan sebagai model dan dia memberimu pekerjaan juga.”
Bela Eun Ji.
Kesal, Roo Na pun
beranjak pergi.Tapi Eun Ji menahan Roo Na. Eun Ji mengajak Roo Na makan siang.
Eun Ji bilang dia yang akan mentraktir Roo Na.
Lalu, ponsel Eun Ji
berdering dan Eun Ji pun pergi menjawab teleponnya.
“Jika kau ingin dibayar,
lakukan pekerjaanmu dengan benar.” Jawab Roo Na.
Roo Na lalu pergi. Yeonho
pun kesal, iblis itu...
Daepung mengirimi Geum
Hee SMS. Ia mengajak Geum Hee bertemu.
Singkat cerita, Nyonya
Park datang dan Geum Hee pun mencari alasan agar bisa pergi keluar. Geum Hee
bertanya, apa yang harus ia beli untuk makan malam. Nyonya Park berkata, bahwa
Geum Hee baru saja belanja kemarin.
Geum Hee pun menawari
Nyonya Park pollack goreng.
“Pollack? Kedengarannya
bagus.” Sahut nenek yang tiba-tiba datang.
“Kau membersihkan
ikannya, isi dengan saus cabe yang pedas, panggang sampai berwarna kecokelatan
dan taburi biji wijen dan daun bawang. Memikirkannya saja, membuat air liurku
mengalir.” Ucap nenek.
Geum Hee pun langsung
pergi. Nyonya Park menatap Geum Hee curiga. Ia curiga Geum Hee menyembunyikan
sesuatu.
Geum Hee membuka lemari Roo Na. Ia mengambil blazer Roo Na, kemudian mencobanya dan melihat dirinya di kaca, lalu memasukkan blazer itu dan juga tas Roo Na ke dalam goodie bag dan beranjak pergi.
Saat pamit pada nenek,
nenek bertanya apa isi goodie bag itu. Geum Hee bilang, Roo Na yang menyuruhnya
membawa ke laundry.
Lalu, Geum Hee dan
Daepung bertemu. Daepung mengenakan stelan jas. Sementara Geum Hee memakai
blazer dan tas Roo Na. Keduanya sama2 bertingkah layaknya orang kaya. Daepung
lalu mengajak Geum Hee makan siang.
Di kamarnya, Roo Bi
melamun sambil menatap keluar jendela. Ia masih memikirkan siapa dirinya.
“Kenapa, eonni-ya? Kenapa
kau sangat membenciku?” tanyanya.
Lalu, Roo Bi berkata
bahwa dia mulai membenci Roo Na. Dia mengaku bahwa dia tidak menginginkannya
tapi dia merasakan hal yang aneh pada Roo Na.
Chorim pulang dengan
wajah masam. Ia langsung ke restoran dan melihat Dongpal dengan wajah kesal.
Sontak, mereka kaget melihat Chorim yang tiba-tiba saja pulang.
“Hei, bukankah kita punya
restoran untuk dijalankan.” Ucap Chorim mengalihkan pembicaraan.
Setibanya di rumah,
Chorim pun menjelaskan kalau ia kehilangan bus. Tapi menurut Soyeong, Chorim
pulang karena Dongpal. Gilja setuju dengan Soyeong.
“Aku dan dia benar2 sudah
selesai.” Jawab Chorim.
Chorim lalu beranjak ke
dapur dan Roo Bi keluar dari kamarnya.
Roo Bi memberitahu
keluarganya bahwa ia sudah mengambil keputusan untuk menikah dengan In Soo.
Gilja dan Chorim pun senang mendengarnya. Gilja bahkan berkata, bahwa Roo Bi
sudah mengambil keputusan yang benar.
Gilja pun langsung
mengabari Roo Na.
Roo Na sedikit kesal
mendengar berita pernikahan Roo Bi dan In Soo.
“Apa kata ibumu?” tanya
Gyeong Min.
“Ibu bilang, Roo Na akan
menikah.” jawab Roo Na.
“Kau marah? Kau terlihat
marah.” Ucap Roo Na.
“Kenapa aku harus marah?”
tanya Gyeong Min.
“Entahlah.” Jawab Roo Na,
yang langsung membuat Gyeong Min menatapnya dengan bingung.
Se Ra ke ruang siaran, untuk memberi ucapan selamat pada In Soo. Se Ra mengaku, bahwa ia baru saja mendengar kabar tentang pernikahan In Soo dan Roo Na.
In Soo merasa tersanjung
karena Se Ra jauh2 datang hanya untuk memberinya selamat.
In Soo juga meminta Se Ra
datang ke pernikahannya. Lalu, In Soo beranjak pergi, keluar dari ruang siaran.
Begitu In Soo pergi, Se
Ra langsung berpikir apakah dirinya kurang menarik sebagai seorang wanita.
“Kau menarik, hanya saja
menjadi muda adalah segalanya. Kau tidak bisa hanya terlihat muda. Kau harus
benar-benar muda.” Jawab Gyeong Min.
Se Ra pun ngambek dan
langsung pergi meninggalkan Gyeong Min.
Gyeong Min mencari In
Soo. Karena In Soo tak ada di ruang siaran, Gyeong Min akhirnya beranjak pergi.
Di koridor, Gyeong Min bertemu Roo Bi. Gyeong Min awalnya memberi ucapan selamat pada Roo Bi, namun setelah itu ia memberitahu Roo Bi bahwa cincin pertunangan Roo Bi dan In Soo ada di Roo Na.
“Kakakku tidak bilang
apa-apa padaku.” Ucap Roo Bi.
“Dia mungkin lupa.
Tanyakan lah padanya.” Jawab Gyeong Min.
Roo Na sendiri ada di ruang ganti bersama Eun Ji. Eun Ji bertanya, kenapa Roo Na pergi begitu saja padahal Yeonho mau mentraktir mereka.
“Apakah aku punya
kewajiban makan siang dengannya?” tanya Roo Na.
“Bukan kewajiban, tapi
kita teman.” Jawab Eun Ji.
“Biar kuperjelas. Kita
dulu memang teman sekelas, tapi di dunia ini ada yang namanya kelas sosial. Kau
harus tahu bahwa kau dan aku berada di level yang berbeda.” Ucap Roo Bi.
“Kau tidak berhak
memberikan ucapan selamat. Pacarmu membuat masalah diantara In Soo dan Roo Na.”
Ucap Roo Na sinis.
Eun Ji pun mulai kesal.
“Siapa yang membuatnya melakukan itu? Siapa yang mengambil keuntungan dari pria baik seperti dia?” balas Eun Ji.
Sontak Roo Na kaget
dengan kata-kata Eun Ji.
0 Comments:
Post a Comment