Sebelumnya...
Di sebuah gang, Roo Bi duduk sendirian di tangga sambil memikirkan suara Roo Na tadi. Ia bertanya-tanya, apa yang dilakukan Roo Na dengan Yeonho.
In Soo yang baru saja tiba di apartemennya langsung mencari Roo Bi. Karena tak bisa menemukan Roo Bi, ia menghubungi ponsel Roo Bi tapi tidak dijawab.
āJeong Roo Bi, kenapa kau selalu menempatku dalam posisi sulit? Kenapa kita selalu bertengkar untuk hal yang tidak penting dipertengkarkan? Apa yang kau inginkan dariku? Kau ingin aku memutuskan hubungan dengan adikmu? Dengan seluruh keluargamu? Haruskah aku memperlakukan mereka seperti orang asing? Cukup! Ini melelahkan.ā ucap Gyeong Min.
Eun Ji menghampiri Roo Bi di ruang ganti. Eun Ji bertanya, kenapa Roo Bi ingin bertemu dengannya. Roo Bi berkata, dia harus bertemu dengan Yeonho.
Di sebuah gang, Roo Bi duduk sendirian di tangga sambil memikirkan suara Roo Na tadi. Ia bertanya-tanya, apa yang dilakukan Roo Na dengan Yeonho.
Lalu, Roo Bi ingat saat Eun Ji mengatakan bahwa Roo
Na lah yang mengambil keuntungan dari pria baik macam Yeonho.
Sadarlah Roo Bi bahwa Roo Na ada hubungannya dengan
kejadian yang menimpa In Soo belakangan ini.
In Soo yang baru saja tiba di apartemennya langsung mencari Roo Bi. Karena tak bisa menemukan Roo Bi, ia menghubungi ponsel Roo Bi tapi tidak dijawab.
Roo Bi sendiri sedang berjalan menyusuri jalanan
sambil bertanya-tanya apa yang terjadi sebenarnya.
Gilja menghubungi Roo Bi, tapi Roo Bi tidak menjawab
dan itu membuatnya cemas. Chorim keluar dari dapur dan meminta Gilja berhenti
mencemaskan Roo Bi.
āDia mungkin sedang berkencan dengan In Soo. Jangan
menunggunya.ā Ucap Chorim.
āAku tidak punya seseorang lagi yang harus kutunggu
setelah Roo Na menikah.ā Jawab Gilja.
āBagaimana denganku? Ketika aku menemukan seorang
pria, aku akan membuatmu menungguku setiap malam.ā Ucap Chorim.
Lalu, Roo Bi pulang dan ia langsung masuk ke
kamarnya.
Gyeong Min dan Roo Na bertengkar hebat. Ia marah
karena Gyeong Min menolak makan malam penting dengannya hanya untuk makan
dengan Roo Bi.
āAku sudah janjian duluan denganya. Aku yang
mengundangnya makan malam, jadi aku tidak membatalkannya di detik terakhir.ā
Jawab Gyeong Min.
āKenapa tidak bisa! Kau bisa bilang sesuatu
terjadi!ā ucap Roo Na.
āAku bisa saja melakukannya, tapi pertemuan makan
malammu tidak ada hubungannya denganku.ā Jawab Gyeong Min.
āTidak ada hubungannya? Apa istrimu! Apa kesuksesan
istrimu tidak berarti apa2 bagimu? Aku bilang padamu itu penting!ā ucap Roo Na.
āOrang2 itu penting untukmu tapi tidak untukku.ā
Jawab Gyeong Min.
āLalu kau menolakku untuk seseorang yang lebih
penting! Apa Roo Na sangat berarti untukmu! Apa adik ipar bagimu!ā ucap Roo Na.
āAda apa denganmu? Apa kau benar-benar Jeong Roo Bi
yang aku kenal?ā tanya Gyeong Min.
āApa kau lelah denganku! Apa kau berharap aku ini
orang asing!ā ucap Roo Na.
āDia bukan orang asing. Dia adik iparku, satu2nya
adikmu.ā Jawab Gyeong Min.
āAku tidak tahan lagi. Aku benci padamu!ā ucap Roo
Na.
āKau tahu kenapa aku makan malam dengannya? Untuk
memberinya ucapan selamat, aku memberinya uang sebagai hadiah pernikahan.
Dimana salahnya? Tidak bolehkah aku sebagai kakak iparnya mengajaknya makan
malam dan memberinya hadiah pernikahan?ā jawab Gyeong Min.
āKau bisa memberinya padaku! Kau tidak harus
memberikannya sendiri!ā ucap Roo Na.
āJeong Roo Bi, kenapa kau selalu menempatku dalam posisi sulit? Kenapa kita selalu bertengkar untuk hal yang tidak penting dipertengkarkan? Apa yang kau inginkan dariku? Kau ingin aku memutuskan hubungan dengan adikmu? Dengan seluruh keluargamu? Haruskah aku memperlakukan mereka seperti orang asing? Cukup! Ini melelahkan.ā ucap Gyeong Min.
Gyeong Min lalu masuk ke kamar mandi. Sementara Roo
Na hanya bisa menangis.
Keesokan harinya, Roo Na dan Gyeong Min diam saja
sepanjang sarapan. Tuan Bae pun curiga mereka bertengkar. Tapi Roo Na
menyangkal.
Lalu, Geum Hee berkata kalau dia mendengar Roo Na
berteriak dari kamarnya.
Nyonya Park pun langsung menatap Gyeong Min. Karena
suasananya mulai tegang, Se Ra pun mencairkan suasana dengan menyuruh Gyeong
Min dan Roo Na menunjukkan padanya kalau menikah itu menyenangkan.
Eun Ji menghampiri Roo Bi di ruang ganti. Eun Ji bertanya, kenapa Roo Bi ingin bertemu dengannya. Roo Bi berkata, dia harus bertemu dengan Yeonho.
āAku tidak membiarkanmu bertemu dengannya sendirian.
Bagaimana kalau kau merebutnya lagi dariku seperti terakhir kali? Jadi katakan
saja padaku.ā Ucap Eun Ji.
Lalu Eun Ji berkata, kalau Yeonho akan pergi ke
Filiphina pagi ini.
āBiar kutanyakan satu hal. Ada hubungan apa antara
Roo Bi dan Yeonho?ā tanya Roo Bi.
Eun Ji agak terkejut dengan pertanyaan Roo Bi. Tapi
kemudian dia malah bertanya apa maksud Roo Bi.
āKau benar-benar tidak tahu?ā tanya Roo Bi.
āAku tidak tahu.ā Jawab Eun Ji. *Menurutku Eun Ji
ini bohong. Dia tahu sesuatu.
Eun Ji beranjak pergi. Setelah Eun Ji pergi, Roo Na
datang. Roo Na memarahi Roo Bi soal semalam. Tapi Roo Bi balik menatap Roo Na
dengan tatapan marah.
āKenapa kau melakukan itu? Aku tahu semuanya. Kaulah
dalang dibalik perampokan In Soo. Kau juga yang menyuruh Yeonho menjebak In Soo
atas kasus penyuapan. Jelaskan padaku sekarang!ā ucap Roo Bi.
Roo Na pun terkejut mendengarnya.
Comments
Post a Comment