Skip to main content

Ruby Ring Ep 34 Part 2

Sebelumnya...


Soyeong heran melihat Chorim yang bekerja kelewat keras. Gilja memberitahu Soyeong bahwa Chorim akan melakukan perjalanan menikmati musim gugur selama 3 hari dengan teman-teman sekolahnya.

“Berhenti memainkan permainan bodohmu itu dan bekerja keras lah selagi aku tidak ada.” Ucap Chorim pada Soyeong.

“Eonni, bisakah aku ikut denganmu?” pinta Soyeong.

“Kenapa kau harus ikut? Ada banyak pria di sana.” Jawab Chorim.


Sontak, jawaban Chorim soal ‘ada banyak pria di sana’ bikin Dongpal cemburu. Dongpal membuat-buat alasan, ia bilang tidak baik jika pria dan wanita pergi berlibur bersama. Tapi Chorim tidak peduli dengan kata-kata Dongpal.

Lalu, seseorang mengirimi Chorim pesan, menyuruh Chorim datang ke tempat karaoke. Chorim pun bergegas pergi.


Tuan Bae lagi2 ketiduran saat tengah menonton drama dengan keluarganya.


Di rumahnya, Dongpal tidak bisa tenang dan terus kepikiran Chorim. Lalu, Daepung datang dengan wajah bahagia. Makin kesal melihat Daepung, Dongpal pun pergi.


Diluar, Dongpal terus berusaha menghubungi Chorim tapi tidak dijawab Chorim.

Karena Chorim tak bisa dihubungi, Dongpal pun menghubungi Soyeong. Sebelum menanyakan tentang Chorim, Dongpal melarang Soyeong menyebutkan namanya di depan Gilja. Ia tak mau, Gilja tahu dirinya menghubungi Soyeong hanya untuk menanyakan Chorim.

Dongpal pun makin was2, apalagi setelah ingat Chorim yang akan pergi berlibur dengan teman prianya.


Lalu, Dongpal melihat Chorim pulang diantar seorang pria. Pria itu mabuk dan memeluk Chorim. Chorim nampak tak nyaman. Dia berusaha menolak pria itu dengan halus. Tapi pria itu malah mengakui Chorim sebagai cinta pertamanya.


Tak tahan lagi, akhirnya Dongpal menjauhkan pria itu dari Chorim. Chorim pun terkejut melihat Dongpal ada di depan rumahnya.


Keesokan harinya, Gyeong Min tak sengaja menemukan cincin pertunangan In Soo dan Roo Bi saat ia mencari pemotong kuku di laci. Gyeong Min juga sempat membaca nama In Soo dan Roo Bi yang tertulis di balik cincin itu.


Tepat saat itu, Roo Na masuk ke kamar. Mengajak Gyeong Min sarapan tapi dia langsung diam melihat Gyeong Min memegang cincin itu.

“Cincin apa ini? Aku tidak pernah melihatnya.” Tanya Gyeong Min.

“Itu karena bentuknya yang sederhana dan lucu.” Jawab Roo Na, lalu mengembalikan cincin itu ke tempat semula.

“Lucu dan sederhana?” tanya Gyeong Min.

“Wae? Apa aku melakukan kesalahan?” tanya Roo Na.

“Bukankah itu cincin pertunangan Roo Na dan In Soo? Ada nama mereka di sana. Kenapa cincinnya ada di sini?”

“Roo Na kehilangan cincinnya dan aku menemukannya. Aku berencana mengembalikannya nanti.”


“Jeong Roo Bi, aku benci dibohongi. Kau bilang, cincinnya sederhana dan lucu. Kenapa tidak bilang itu cincin Roo Na?”

“Aku merasa bersalah karena tidak mengembalikan cincin itu padanya. Aku tidak mau kau marah padaku.” Jawab Roo Na.


Gyeong Min lalu menanyakan cincin yang ia berikan pada Roo Bi. Roo Na pun mengambil cincin itu di laci dan menunjukkannya pada Gyeong Min.

“Apa yang kukatakan padamu saat aku memberikan cincin itu, kau masih ingat?” tanya Gyeong Min.

“Tentu saja.”

“Apa?” tanya Gyeong Min.

“Aku tidak bisa mengatakannya. Itu membuatku malu. Akan kukatakan lain kali.” Jawab Roo Na.


Roo Na lalu mengajak Gyeong Min sarapan dan buru-buru keluar dari kamar.


Gyeong Min pun semakin merasa aneh dengan sikap Roo Bi-nya.

“Ada apa denganmu, Jeong Roo Bi? Kau berjanji tidak akan melepaskan cincin itu, meski kita terpisah, sampai kita mati.” Ucap Gyeong Min.

Bersambung.........

Comments

Popular posts from this blog

I Have a Lover Ep 50

Sebelumnya.... “Aku rasa aku jatuh cinta lagi padamu.” Ucap Jin Eon begitu Hae Gang menghampirinya. “Aku sudah tahu.” jawab Hae Gang. “Berikan tasmu.” Pinta Jin Eon. “Tidak mau, tas melambangkan harga diri seorang wanita.” Jawab Hae Gang. “Berikan padaku. Tas wanitaku melambangkan harga diriku.” ucap Jin Eon. Hae Gang pun tersenyum, lalu memberikan tas alias keranjangnya yang berisi peralatan mandi pada Jin Eon. Jin Eon kemudian menyuruh Hae Gang menggandeng lengannya. Hae Gang pun menggandeng lengan Jin Eon, dan selanjutnya keduanya beranjak pergi menuju sauna dengan senyum terkembang. “Kau akan memakai itu?” tanya Hae Gang saat melihat Jin Eon sedang memilih2 baju sauna. “Aku pernah memakainya dulu.” Jawab Jin Eon. “Tak bisa kubayangkan…” dan Hae Gang pun tersenyum geli, “… tapi entah bagaimana tampaknya akan lucu.” “Awas ya kalau kau jatuh cinta padaku.” Ucap Jin Eon.   Ajumma penjaga sauna kemudian memberitahu bahwa Jin Eon...

I Have a Lover Ep 17 Part 2

Sebelumnya <<< Hae Gang di rumah sakit, menunggui Moon Tae Joon yang sedang di operasi. Wajahnya tampak cemas. Tak lama kemudian, Jin Eon datang. Dua staf keamanan Jin Eon yang sudah duluan tiba di sana, langsung menemui Jin Eon begitu Jin Eon datang. "Bagaimana dengan Moon Tae Joon?" tanya Jin Eon. "Dia sedang di operasi." jawab salah satu staf keamanan Jin Eon. "Lalu Do Hae... ah, maksudku Nona Dokgo Yong Gi?" tanya Jin Eon. "Dia menunggu di depan ruang operasi." jawab staf keamanan itu lagi. "Kau sudah mendapatkan nomor platnya?" tanya Jin Eon. "Sudah." Staf keamanan Jin Eon pun memberikan nomor plat kendaraan yang menabrak Tae Joon pada Jin Eon. Jin Eon menatap nomor plat itu dengan wajah cemas. Ia lalu menyusul Hae Gang ke ruang operasi. Keluarga Moon Tae Joon menyalahkan Hae Gang atas kecelakaan yang menimpa Tae Joon. Kakak Tae Joon berkata, jika saja Tae Joon mendengarkannya untuk m...

I Have a Lover Ep 29 Part 2

Sebelumnya... Seok sedang galau di kamar yang dulu ditempati Hae Gang. Tak lama kemudian, sang ayah datang. Seok mengaku bahwa mungkin dia harus keluar dari rumah untuk sementara waktu karena ia tidak bisa mengendalikan dirinya. “Berusaha melupakan dengan putus asa akan membuatmu bertambah putus asa. Tidak bisakah putus asamu berkurang sedikit?” tanya sang ayah. “Aku punya penyesalan. Aku menyesal dan itu membuatku gila. Aku seharusnya menikahinya saat kau menyuruhku tahun lalu. Maka dengan begitu, dia akan berada di sampingku selamanya. Setidaknya, aku bisa mengatakan padanya untuk tinggal, untuk memohon padanya untuk tinggal. Aku rasa aku tidak bisa melepaskannya. Aku rasa tidak bisa membiarkan itu terjadi. Aku rasa aku tidak akan pernah bisa melepaskannya.” Jawab Seok. “Hanya kau menahan seseorang, hanya karena kau menyukainya, itu hanya akan membuat tanganmu sakit.   Tanpa bisa merasakan kehangatan, kau akan berteriak kesakitan. Itu sebabnya cinta bertepuk sebelah ...