• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Blessing of the Sea Ep 1 Part 1


Adegan dibuka dengan Sim Chung Yi yang berusaha melarikan diri dari kejaran dua pria. Chung Yi bersembunyi di dalam sebuah gudang. Ia tersenyum melihat dua pria yang mengejarnya berlalu begitu saja, melewati gudang tempat ia bersembunyi.


Chung Yi lantas duduk di tepi dermaga. Lagi asyik menyendiri, sebuah mobil tiba-tiba datang.

Chung Yi terkejut melihat dua pria yang mengejarnya tadi dan seorang pria yang terlihat seperti bos turun dari dalam mobil.

"Kau putri Raja Naga, kan? Kenapa selalu ke sini?" tanya pria yang terlihat seperti bos itu.

"Sudah delapan tahun kau mengejarku. Bisakah kau merelakannya demi aku? Aku akan membayar tepat waktu mulai bulan depan." ucap Chung Yi.

"Lupakan. Kapan kau akan membayar utang dan menjadikanku pimpinan? Mulailah bekerja." ucap pria yang seperti bos itu, lalu melirik jam tangannya.

"... Para gadis akan bersiap saat ini. Kau bisa minum?" tanyanya lagi.

Chung Yi kaget, apa?

"Mulai hari ini." jawab pria itu dan menyuruh dua anak buahnya menangkap Chung Yi.

"Tunggu sebentar." ucap Chung Yi lalu mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.


"Ada yang jatuh dari dermaga Yongwangri. Cepatlah kemari. Namanya Sim Chung Yi." ucap Chung Yi, lalu melompat ke dalam air.

Sontak tiga pria itu kaget. Pria yang seperti bos langsung menyuruh anak buahnya menyusul Chung Yi. Tapi dua anak buahnya menolak. Yang satu takut air karena pernah tenggelam. Satunya lagi alergi garam. Si bos marah. Ia mendengus kesal karena gagal menangkap Chung Yi. Si bos lalu mengajak dua anak buahnya pergi.


Chung Yi tersenyum lantaran berhasil lolos sekali lagi.

"Mati untuk hidup dan hidup untuk mati. Itu motoku." ucap Chung Yi.


Namun saat akan berenang ke tepi, kakinya tiba-tiba saja kram dan Chung Yi pun tenggelam.

-Tahun 1998-


Di sebuah rumah yang terletak di tengah hutan, seorang gadis kecil tengah menatap sebuah lukisan yang tergantung di dinding rumahnya dengan penuh antusias.

Lalu ada bayangan pintu yang dibuka. Sinar matahari langsung menyinari lukisan itu.

"Jo Hong Joo." terdengar suara wanita.

Gadis kecil, si pemilik nama Jo Hong Joo, itu pun menoleh dan langsung berlari keluar.


Hong Joo berlari di taman, menghindari kejaran sang ibu yang mengomel karena dirinya mendekati lukisan itu. Hong Joo membela diri. Ia mengaku, hanya melihatnya saja, bukan menyentuhnya.

Tuan Jo kemudian datang. Hong Joo pun langsung memeluk appa nya.

"Dia menyentuh lukisan itu lagi!"

"Biar aku saja yang memarahinya." jawab Tuan Jo.

Tuan Jo lalu menatap Hong Joo dan mengedip padanya. Hong Jo tersenyum melihat kedipan appa nya tapi melihat eomma nya, ia pura-pura seolah akan dimarahi.

Tuan Jo lantas pergi bersama Hong Joo.


"Dasar penipu." ucap wanita itu, sambil tersenyum geli menatap suami dan putrinya.


Hong Joo dibawa ayahnya ke rumah kaca. Hong Joo tidak percaya melihat tanaman yang memenuhi rumah kaca itu sudah membesar.

Sang ayah mendekatinya.

"Benar, kan? Tanamannya tumbuh sepertimu."

Tuan Jo lalu memetik sehelai daun

"Appa membuat cat dengan ini. Akan ayah tunjukkan nanti."

"Catnya berwarna sama dengan lukisannya?" tanya Hong Joo.

Tuan Jo mengangguk.

"Waah, aku juga ingin membuatnya."

"Tentu saja. Kita akan membuat lebih banyak cat bersama." jawab sang ayah.

Hong Joo tertawa. 


Hong Joo kemudian mengedarkan pandangannya dan melihat beberapa helai daun yang berwarna kecokletan.

"Appa, daun yang ini pasti sakit. Ini, ini dan ini warnanya lebih gelap." ucap Hong Joo.

Tuan Jo pun bingung karena di matanya, semua daun-daun itu berwarna hijau.

"Pasti hanya kau yang melihatnya. Karena matamu istimewa." ucap Tuan Jo.


"Mataku seistimewa itu?" tanya Hong Joo.

"Ayah menemukan permata di matamu." jawab Tuan Jo, lalu pura-pura mengambil permata dari mata sang anak.

Hong Joo tertawa girang. Tuan Jo menggelitiki Hong Joo, lalu memeluknya.


Di rumah yang lain, yang sangat kontras dengan rumah Tuan Jo, terlihat dentingan piano.

Di dinding, tergantung foto sebuah keluarga.


"Ma Poong Do!" teriak Ma Jae Ran sembari menghampiri bocah laki-laki yang tengah bermain piano.

"Kau sudah bermain selama empat jam! Tidak bisakah kau berhenti!"

Tapi bocah laki-laki bernama Poong Do itu terus saja bermain.

"Kau tidak mendengarku! Gwi Nyeo menangis terus karena kau!" ucap Jae Ran lagi.

Tapi Poong Dae tetap mengabaikannya.

"HYA!!" teriak Jae Ran.


Seorang pria pun muncul dan membujuk Poong Do agar berhenti bermain piano.

"Kakak darimana saja! Kita mungkin harus memasukkannya ke rumah sakit jiwa!" ucap Jae Ran. Jae Ran berteriak gemas, lalu pergi.

"Kau tidak mendengar ayah?" ucap pria itu yang rupanya ayah Poong Do.


Ma Young In muncul dan menghentikan Poong Do dengan mencengkram tangan Poong Do. Ia juga menyuruh Poong Do berbicara selayaknya manusia. Poong Do menarik tangannya dan bergegas pergi.


"Berhenti lah! Dia hanya anak kecil." bela Tuan Ma.

"Sampai kapan kau akan membiarkan anak manja itu?" jawab Young In.

"Ibu pikir dia seperti itu karena siapa? Apa ibu mendengarnya menangis karena merindukan ibunya!" jawab Tuan Ma.

"Apa ibu yang menyuruh istrimu selingkuh? Apa ibu menyuruhnya meninggalkan putranya?"

"Akan akan membawa Poong Do dan kembali padanya. Akan kudapatkan ibunya kembali dan mengubah keadaan menjadi normal lagi."

"Bagaimana dengan proyek Goryeo? Kau akan melepaskan itu selamanya?"

"Kita sudah melepaskannya delapan tahun lalu. Ibu tahu itu." jawab Tuan Ma.


Tepat saat itu, Seo Pil Doo muncul dan mendengarkan pembicaraan mereka tentang proyek Goryeo.


Tuan Ma langsung masuk ke ruangannya. Ia memindahkan buku-bukunya dari rak ke dalam kardus. Saat tengah memasukkan bukunya ke dalam kardus, ia menjatuhkan sebuah foto.

Tuan Ma melihat foto itu. Foto itu adalah foto dirinya bersama Pil Doo dan Tuan Jo.

Tuan Ma lalu teringat kata-kata sang ibu.

"Kalian bertiga sudah bekerja keras, terutama Ji Hwan."

Tuan Ma lantas mengingat masa lalunya.

Flashback...


Tuan Ma duduk di ruang makan bersama Ji Hwan dan Pil Doo. Tuan Ma tidak menyangka, Ji Hwan akan melakukan perjalanan jauh. Tuan Ma juga memuji Ji Hwan sebagai ahli sejarah.

Ji Hwan tertawa dan menatap Young In. Ji Hwan berkata, bahwa perjalanan mereka masih panjang dan mereka harus memproduksi ulang warna untuk 'Potret Kecantikan'.

Pil Doo nampak tidak senang mendengarnya.

Young In : Masa depan Grup Joobo ada di tangan kalian dan aku membelikan hadiah untuk kalian.


Tuan Ma melihat hadiahnya.

"MJS?" ucapnya bingung sambil melihat tulisan 'MJS' yang ada di hadiah jam tangannya.

Tak lama kemudian, Tuan Ma pun sadar itu singkatan nama dirinya (Ma Sung Jae), Ji Hwan dan Pil Doo.

Flashback end...


Tak lama kemudian, Pil Doo masuk menghampiri Sung Jae. Sung Jae meminta Pil Doo berhenti jika ibunya mengirim Pil Doo. Sung Jae berkata, Pil Doo sudah cukup lama bekerja keras.

"Bukankah kita sudah seperti saudara, Pak." jawab Pil Doo.

"Entahlah. Siapa yang menyebut 'Pak' pada adiknya?"

Sung Jae lantas menyuruh Pil Doo keluar.


Turun ke bawah, Pil Doo melihat pembantunya memegang sebuah amplop. Si pembantu pun berkata, amplop itu untuk Young In. Tiba-tiba terdengar tangisan Gwi Nyeo. Pil Doo pun mengatakan, akan memberikan amplop itu pada Young In. Setelah si pembantu pergi, Pil Doo membuka amplop itu dan melihat foto-foto Ji Hwan yang tengah bermain dengan Hong Joo.

"Jo Ji Hwan?" ucapnya, lalu teringat masa lalunya.

Flashback...


Pil Doo mengendap-ngendap keluar dari laboratorium penelitian Grup Joobo. Saat menutup pintu, ia tak sengaja menjatuhkan sebuah botol kecil.

Ji Hwan memergokinya dan melihat botol kecil itu.

Pil Doo pun langsung memungut botol kecil itu dan melarikan diri.

Ji Hwan tak tinggal diam. Ia berlari mengejar Pil Doo.

Flashback end...


Pil Doo tegang. Ia lantas meremuk foto Ji Hwan dan Hong Joo.


Tak lama kemudian, Jae Ran muncul. Pil Doo terkejut dan langsung menyembunyikan foto itu di belakangnya.

"Kenapa kau terkejut?" tanya Jae Ran sambil melirik Pil Doo yang menyembunyikan sesuatu.

"Bagaimana Pimpinan?" tanya Pil Doo.

"Dia tidak bisa mengendalikan kemarahannya. Tapi kenapa kakakku berulah? Kau tahu sesuatu?"

"Entahlah. Aku harus mencari tahu." ucapnya, lalu mencengkram foto Ji Hwan dan Hong Joo.


Bersambung ke part 2..........

Sinopsis Lengkap Drama Korea 'Blessing of the Sea' Episode 1-120


Drama baru gaes... judulnya Blessing of the Sea. Ceritanya tentang gadis bernama Sim Chung Yi yang berusaha keras mencari tahu rahasia tentang ayahnya. Chung Yi kemudian bertemu Ma Poong Do, pianis jenius yang memiliki satu kekurangan.

Chung Yi dan Poong Do ini teman kecil. Suatu ketika, Chung Yi menemukan ibunya tergeletak di lantai. Seorang pria membekap Chung Yi. Poong Do yang menginap di rumah Chung Yi saat itu membawa Chung Yi kabur tapi sayangnya, Chung Yi dan Poong Do terpisah. Chung Yi tertabrak sebuah mobil dan Poong Do harus menyaksikan ayahnya mati dalam sebuah kecelakaan. Mobil sang ayah masuk ke jurang dan meledak.

Drama ini jumlahnya 120 episode. Di Korea baru tayang 8 episode, setiap Senin-Jumat.

Cast :

Lee So Yeon - Sim Chung Yi
Jae Hee - Ma Poong Do
Jo An - Yeo Ji Na
Kim Hyung Min - Baek Shi Joon
Ahn Nae Sang - Sim Hak Kyu
Geum Bo Ra - Bang Deok Hee
Ha Eun Jin - Jo Hun Jung
Jun Min Joon - Lee Woo Yang
Lee El Bin - Lee Tae Yang
Oh Mi Yeon - Ma Young In
Im Ji Eun - Ma Jae Ran
Park Jung Hak - Seo Pil Doo
Lee Seul A - Oh Gwi Nyeo
Yoon Bok In - Jung Moo Sim
Kim Do Hye - Jung Yeol Mae
Baek Bo Ram - Ko Yeo Jung
Min Chan Gi - Ryan
Jung Chan - Ma Sung Jae
Lee Jung Kil - Baek Moon Soo

 Ep 1 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 2 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 3 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 4 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 5 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 6 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 7 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 8 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 9 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 10 Part 1 Part 2 Part 3

Unknown Woman Ep 13 Part 2

Sebelumnya...


Do Young memberikan Moo Yeol proposal dan bertanya apakah Moo Yeol bisa melakukannya?

Moo Yeol : Suatu waktu, sepertiga negeri ini mengenakan pakaian rancangan Wid serta hanya bintang top yang bisa menjadi model Mode Wid.

Do Young : Yang paling penting, Mode Wid adalah perusahaan utama Grup Wid. Itu pohon dengan akar terdalam. Untuk memperkuat kendali di perusahaan cabang, akar Mode Wid harus makin tebal, kuat dan kukuh.

Moo Yeol mengerti.

Do Young : Jadi kau mau mengendalikan industri mode korea dengan kedua tanganmu?

Moo Yeol : Aku akan berusaha. Percaya lah padaku.


Kembali ke ruangannya, Moo Yeol menyuruh bawahannya membawakannya status semua barang baru setiap merek, strategi dan semua pemasaran, pengiklanan dan humas mereka.

"Kau membutuhkan semuanya? Itu cukup banyak. Akan butuh beberapa hari untuk melihatnya.

Moo Yeol menatap galak bawahannya. Bawahannya mengerti dan langsung pergi.


Seseorang menuju suatu tempat. Tak lama kemudian, ia sampai di depan sebuah pintu dan memencet bel.

Cello yang sedang menikmati teh di dalam, mendengar bunyi bel.

"Kau pasti sangat cemas, Hong Ji Won Samonim." ucapnya sinis.


Namun saat membuka pintu, bukan Ji Won yang datang tapi Hae Joo. Hae Joo langsung menerobos, membuat Cello marah.

Hae Joo menghina Cello. Ia mengatakan, Cello pemain tidak berbakat yang harusnya bersyukur karena perusahaannya mensponsorinya.

"Beraninya kau menggoda ayahku!"

"Kau putri Pimpinan Goo?"


"Kenapa! Kurasa kau terlalu fokus ingin mendapatkan ayahku sampai tidak tahu dia punya putri gila dengan tempramen buruk!"

Hae Joo lalu membanting foto Cello ke lantai dan menginjaknya. Cello marah.


Mal Nyeon memberitahu Yeo Ri tentang selingkuhan Do Young yang hamil.

Yeo Ri : Hamil? Hong Ji Won pasti kehilangan akal. Yang paling dia takuti adalah suaminya memiliki anak dari orang lain.

Mal Nyeon : Ibu harus mencari tahu tapi ibu rasa Hae Joo mengurusnya sendiri.

Yeo Ri : Kita harus mencari tahu kehamilannya. Jika dia hamil anak laki-laki, itu bukan hanya melukai Hae Joo, tapi juga aku. Akan lebih sulit bagiku mendapatkan Grup Wid.


Hae Joo menghancurkan semua barang-barang Cello.

Tak hanya itu, ia juga menyuruh Cello minta maaf dan memohon ampun pada mereka.

Cello tak terima, ia menyuruh Hae Joo hati-hati bicara karena ia akan menjadi ibu tiri Hae Joo tak lama lagi.

"Apa? Sae eomma?"

"Aku hamil anak laki-laki. Pimpinan pasti akan sangat senang dan aku akan menjadi nyonya Wid tak lama lagi."


Hae Joo menampar Cello. Tak terima ditampar, Cello ingin balas menampar Hae Joo tapi Ji Won datang menghentikannya.

Cello : Kau tidak boleh melecehkan wanita yang mengandung anak pimpinan!

Ji Won minta bukti itu anak suaminya. Cello berkata, akan membuktikannya setelah anaknya lahir.

Cello lantas membuka lacinya dan memberikan foto hasil USGnya pada Ji Won. Sontak, Ji Won dan Hae Joo terkejut dan saling berpandangan.


Ji Won dan Hae Joo kembali ke rumah. Sampai di rumah, Ji Won memarahi Hae Joo karena ikut campur urusannya.

Hae Joo balik marah, ia tak terima ibunya diam saja diperlakukan begitu. Ia juga kesal ibunya datang sendiri kesana.

"Ibu harus mengonfirmasi dia sungguh hamil atau tidak."

Hae Joo percaya ayahnya. Ia yakin, ayahnya tidak mungkin menghamili wanita lain.

Ji Won juga mengaku mempercayai Do Young. Ia berkata, meski Do Young suka main wanita tapi Do Young tidak pernah menghamili wanita-wanita selingkuhannya. Ia juga yakin, Do Young tahu dampaknya ke perusahaan jika publik tahu masalah itu.

"Tapi bagaimana jika dia berkata jujur? Haruskah kita menghubungi pengacara untuk berjaga-jaga? Dia bilang dia mengandung anak laki-laki!" ucap Hae Joo.

"Pengacara?" tanya Ji Won.

"Tidak boleh pengacara perusahaan atau yang mengenal ayah. Harus pengacara lain yang tidak akan membocorkan masalah ini." jawab Hae Joo.

"Jangan khawatir, biar ibu yang urus."

"Ibu juga jangan cemas. Kalau pun perkataannya benar, aku berada di pihak ibu. Aku akan melindungi ibu. Akan kuhancurkan siapapun yang berani mengacaukan keluarga kita." ucap Hae Joo.


Tak lama kemudian, Hae Joo ditelepon ibu Moo Yeol yang menanyakan soal calon suami Yeol Mae.

Hae Joo kembali ke kamarnya dan mengatakan, ia sibuk saat ini.

Ae Nok marah, memangnya kau ke ladang atau sawah? Yang kau lakukan hanyalah menghabiskan uang yang diberikan suamimu atau keluargamu! Hae Joo-ya, Yeol Mae iparmu satu-satunya. Kau harusnya beruntung memiliki dia. Anggap lah dia adikmu.

"Baiklah dan berhenti mencerewetiku."


Yeol Mae merebut teleponnya dan bicara dengan Hae Joo.

"Eonni, ada syarat lagi. Aku tidak suka pria dengan lubang hidung tidak simetris. Lalu aku tidak suka pria yang tubuhnya seperti jempol. Aku mau pria yang tinggi dan langsing. Tubuhnya tidak boleh segitiga tapi segitiga terbalik tidak apa. Serta dia tidak boleh punya alis yang terlalu legam atau pun terlalu cerah..."

Telepon terputus. Yeol Mae langsung mencak-mencak.

Hae Joo kesal dengan permintaam Yeol Mae.

"Hanya Moo Yeol yang waras di keluarganya! Dulu dia minta pria yang masuk dalam 50 daftar yang memiliki kekayaan. Sekarang dia juga mempersoalkan lubang hidung! Aaaarghh!" Hae Joo berteriak.


Ji Won cemas, ia takut Cello benar-benar melahirkan anak laki-laki. Ia juga takut jika Hae Joo tahu dia bukan ibu kandungnya.

Tak lama kemudian, Ji Won ingat kata-kata Do Young soal pengacara Do Chi.

"Haruskah aku menghubunginya?"


Do Chi lagi menatap wajahnya di cermin. Hidungnya tertempel plester komedo.

Singkat cerita, Do Chi ingat Yeo Ri. Ia langsung menghubungi Yeo Ri dan mengajak Yeo Ri makan siang bersama sebagai ucapan terima kasihnya atas bantuan Yeo Ri.

Yeo Ri yang sedang berada di kantornya setuju. Ia mengatakan itu, sambil melirik ke arah Mal Nyeon.

Do Chi berkata, akan mengirimkan waktu dan tempatnya.


Setelah Yeo Ri dan Do Chi selesai bicara, Mal Nyeon langsung mendekati Yeo Ri.

Yeo Ri memberi Mal Nyeon kalau Do Chi mengajaknya bertemu. Mal Nyeon lantas menanyakan pendapat Yeo Ri soal Do Chi dan So Ra. Yeo Ri berkata, akan mencari tahu seintim apa hubungan mereka dan seberapa besar peluangnya untuk mendapatkan Do Chi.


Do Chi yang lagi siap-siap kembali teringat sosok Yeo Ri. Ia yakin pernah bertemu Yeo Ri sebelumnya tapi ia tidak ingat dimana dan kapan.

Tak lama Jang Goo datang dan kebelet mau ke kamar mandi tapi melihat penampilan Do Chi, ia menghampiri Do Chi dulu.

"Aku mau bertemu Yoon Seol untuk mengucapkan terima kasih."

Jang Goo curiga Do Chi suka Seol, tapi karena ia kebelet banget, ia langsung lari ke kamar mandi.


Do Chi kemudian dikejutkan dengan kedatangan Ji Won. Ji Won menanyakan pengacara Do Chi.

"Bagaimana pengacara itu? Apakah dia ingin terkenal dan suka berbicara atau..."

"Kebalikannya. Dia tidak banyak berbicara dan melakukan tugasnya dengan baik tapi kenapa?"

"Berikan nomor teleponnya padaku. Dia sudah mengatasi masalahmu. Kakak tidak bisa diam saja tanpa berterima kasih."

Do Chi memberitahu Ji Won bahwa dirinya akan menemui Seol.

Ji Won minta ikut. Do Chi kaget.

"Kakak tidak masalah dia tahu keluarga kita?"

"Kau bilang dia tidak banyak bicara."

Mereka lalu pergi.


Di parkiran sebuah restoran, mereka nyaris bertemu. Tapi Do Chi tidak melihat mobil Yeo Ri. Yeo Ri sendiri yang baru turun tidak melihat Do Chi.


Do Chi meminta ruangan pribadi pada pelayan. Pelayan pun langsung mengantarkan Do Chi dan Ji Won ke ruangan pribadi.

Tak lama kemudian, Yeo Ri datang. Yeo Ri melihat Do Chi dan berniat menghampiri Do Chi tapi langkahnya langsung berhenti saat ia melihat Ji Won.

Bersamaan dengan itu, Ji Won menatap ke arahnya. Yeo Ri sontak kaget.


Bersambung...............