Pemberontakan Gyeyu, 1453
Peristiwa sejarah dimana Wakil
Perdana Menteri Kim Jong Seo dan Pangeran Agung An Pyeong dituduh sebagai
pengkhianat dan dieksekusi karena menentang Pangeran Agung Suyang
Kepala Hanseong Shin Myun
menghadap Pangeran Agung Suyang. Ia memberitahu kalo Kim Seung Yoo sudah
dibebaskan. Pangeran Suyang lalu berkata kalo ia percaya Seung Yoo tidak
menyadari kalo Shin Myun melakukan itu dengan sengaja. Shin Myun bilang kalo ia
yakin Seung Yoo tidak menyadarinya. Pangeran Suyang pun yakin jika Seung Yoo
akan membawa mereka bertemu dengan Kim Jong Seo. Wajah Shin Myun berubah
seketika, tampak seperti menyesal.
Seung Yoo lari dengan kudanya.
Dibelakang, beberapa antek2 Pangeran Suyang mengikutinya. Seung Yoo sampai di
tempat persembunyian sang ayah. Ia turun dari kuda dan bergegas masuk mencari
ayahnya. Ayahnya terluka parah, tapi meminta diantarkan ke Kementrian Militer
(Byeongjo = bertanggung jawab untuk pengerahan pasukan, logistic, senjata dan
pertahanan Joseon). Anak buah Shin Myun tiba dan langsung menyerang pelayan dan
org2 di kediaman Kim Jong Seo. Seung Yoo maju, menghadapi mereka tapi mereka
yang jumlahnya banyak, dengan mudah melumpuhkan Seung Yoo. Seung Yoo jatuh ke
tanah.
“Seung Yoo!” teriak Kim Jong Seo,
berusaha mendekati anaknya. Tapi para penyerang menghadangnya.
“Suyang, aku tidak akan
memaafkanmu dan akan mengejarmu sampe ke neraka!” teriak Kim Jong Seo. Para
penyerang menghunuskan pedangnya ke Kim Jong Seo. Kim Jong Seo jatuh seketika.
Dengan segenap kekuatannya, Kim Jong Seo berusaha meraih tangan anaknya, namun
tiba2 ia menutup mata. Kim Jong Seo tewas!!
“Ayah!” teriak Seung Yoo. Ia
teringat ayahnya, Pangeran Suyang, masa2 bahagia bersama Se Ryung, Shin Myun,
dan Putri Kyung Hee.
Setahun yang lalu…
Se Ryung mengendap2 masuk ke
arena pacuan kuda. Ia membelai kudanya.
“Biarkan aku menaikimu. Sekali
saja, hanya sekali saja.” Ucap Se Ryung. Ia lalu menaiki kudanya, tapi tiba2 ia
terjatuh. Pelayan Se Ryung langsung mendekati Se Ryung. Se Ryung bilang kalo ia
hampir saja berhasil menaiki kuda itu. Pelayan cemas kalau Yang Mulia tahu Se
Ryung lagi2 mencoba menaiki kuda. Se Ryung dan pelayannya kembali disaat semua
pelayan memberi hormat pada Lady Yoon.
“Kenapa terlambat? Apa kau
mencoba naik kuda lagi?” tegur Lady Yoon.
“Tidak. Nona tidak…”
“Ceritakan semuanya padaku!” Lady
Yoon memotong ucapan Pelayan Se Ryung.
“Ibu, sebenarnya…” Se Ryung
mencoba menjelaskan kejadiannya pada sang ibu.
“Itu tidak mungkin. Bagaimana
bisa dia menaiki kuda kalau jalan saja tidak bisa.” Ucap Pangeran Suyang tiba2.
Se Ryung tersenyum. Pangeran Suyang lalu mendekati ketiga anaknya. Ia berkata
kalo udah waktunya untuk ketiga anaknya masuk ke Istana, jadi mereka harus
menjaga sikap.
***
Kediaman Kim Jong Seo
Utusan Pangeran Suyang datang memberikan
surat pada Kim Jong Seo. Pangeran Suyang ingin menjodohkan Se Ryung dengan
Seung Yoo!! Kim Jong Seo mencari Seung Yoo. Seung Yoo yang dicari2 malah tidur
di Gibang. Seorang Gisaeng membangunkannya. Gisaeng itu bilang udah waktunya
Seung Yoo ke Istana. Seung Yoo pun bergegas ke Istana tanpa ia sadar kalau
Gisaeng itu meninggalkan bekas lipstick di lehernya.
Se Ryung dan Se Jeong jalan ke
Istana.
“Perjodohan?” tanya Se Ryung.
“Aku mendengar ayah dan ibu
membicarakan itu. Mereka mengirim utusan ke kediaman Penasehat Kim Jong Seo.”
Jawab Se Jeong.
“Dan aku akan dijodohkan?” tanya
Se Ryung.
“Kau tidak ingin menikah kan?
Katakan pada ayah dan ibu, biar aku saja yang menikah. Dia putra bungsu Wakil
Perdana Menteri. Kim Seung Yoo, bukankah namanya sangat agung?”
Se Ryung tersenyum. “Ayo kita ke Ja
Mae Dang. Kita harus memberi salam pada Putri.”
Se Jeong menolak. Ia membenci
Putri Kyung Hee, karena sang Putri selalu saja mengagung2kan kecantikannya.
***
Kediaman Putri Kyung Hee
Putri Kyung Hee sedang belajar. Guru menjelaskan tentang ajaran Confucius,
Jaesang Bulgyo, Goyi Bulwi.
Guru : Menjadi tinggi tapi tetap rendah hati, menjadi bermartabat tapi tetap
adil, menjadi agung tapi tetap sederhana, menjadi agung dan tetap adil untuk
mendapatkan rasa hormat. Goyi Bulwi, Soyi Jansugwi.
Putri Kyung Hee bosan. Ia lantas mengaku tak menemukan kalimat yang barusan
diucapkan gurunya. Guru bingung. Ia mengaku udah ratusan kali mempelajari buku
itu. Putri Kyung Hee murka. Ia menyuruh guru memeriksa sendiri. Guru terpaksa
membuka tirai, untuk memeriksanya. Putri Kyung Hee memegang tangan guru.
Pelayan masuk dan bertanya apa yang terjadi. Guru pun langsung kabur.
Pusat Pengajaran Kerajaan gempar! Gimana gak coba?? Sang putri menggunakan
kecantkannya untuk menggoda gurunya. Im Chang Gyo, Lee Eungsu, Gil Byeongwon
adalah sederet guru yang mengundurkan diri karena sang putri. Guru Yeom
membereskan barang2nya. Kepala Profesor menyuruh Guru Yeom melanjutkan
tugasnya, mengajar Putri Kyung Hee. Guru Yeom menolak. Ia merasa udah
mempermalukan dirinya sendiri. Beberapa guru lalu membujuk Kepala Profesor
mencari guru pengganti. Kepala Profesor kesal. Ia seperti mencari seseorang.
Tiba2, Kim Seong Yoo datang. Kepala Profesor mengajak Seung Yoo keluar dan
bertanya darimana saja Seung Yoo. Seung Yoo mengaku keasyikan belajar Dok Seo
Sam Do (belajar dgn menggunakan 3 hal, mata, mulut pikiran) di perpus. Profesor
marah. Rupanya ia udah melihat bekas lipstick itu.
Profesor : Terlalu banyak belajar? Apa kau yakin tidak menghabiskan malam
dalam pelukan Gisaeng! Lihat wajahmu!
Seung Yoo meraba pipinya dan menemukan bekas lipstick itu. Tapi ia malah
balik bertanya apa itu, membuat profesor semakin kesal. Profesor pun menyuruh
Seung Yoo ke kediaman Putri Kyung Hee. Seung Yoo heran karena Guru Yeom yang
bertugas mengajari sang putri. Profesor bilang Guru Yeom mengundurkan
diri.
Putri Kyung Hee menyiram bunga sambil marah2. Pelayan bilang kalo Putri
Kyung Hee berlebihan. Putri Kyung Hee memelototi pelayannya. Se Ryung menghadap
sang putri. Sang Putri lalu mengajak Se Ryung melihat koleksinya. Ada
perhiasan, binyeo (tusuk konde), sepatu sutera, hanbok, alat make up. Putri
Kyung Hee heran anak bangsawan seperti Se Ryung ingin menunggangi kuda. Se
Ryung balik bertanya alasan Putri mengoleksi sepatu sutera padahal tak pernah
dipakai. Putri Kyung Hee bilang karena menginginkannya. Se Ryung juga bilang
hal yang sama. Pelayan lalu mengingatkan kalau Putri harus belajar. Putri Kyung
Hee menolak. Se Ryung tanya bagaimana jika Raja mengetahuinya. Keduanya
lalu tertawa geli. Se Ryung memikirkan pertunangannya dgn Seung Yoo.
Se Ryung : Jika saya dikurung di rumah setelah menikah, mungkin saya
mengerti penderitaan Yang Mulia.
Putri Kyung Hee : Maksudmu?
Se Ryung : Bukankah terkurung di Istana sangat menyesakkan.
Ternyata Putri Kyung Hee gak merasakan hal itu. Gak ada yang gak ia temukan
di Istana. Ia menunjukkan taman bunganya pada Se Ryung. Pelayan datang,
memberitahu kalau guru pengganti udah datang. Dan guru itu adalah Kim Seung
Yoo. Se Ryung kaget mendengarnya.
Seung Yoo menuju kediaman Putri. Ia ingat pesan Profesor kalo gak boleh
membuka tirai. Ia tertawa geli. Ia berjalan sambil berkipas2, tanpa sadar bekas
lipstick itu masih menempel di wajahnya. Ia pun sampai di kediaman Putri. Seung
Yoo memberikan penghormatan. Ia menyuruh Putri Kyung Hee membuka buku tentang
Bakti. Tanpa ia tahu yang dibalik tirai adalah Se Ryung, bukan Putri Kyung Hee.
Sementara itu, Putri Kyung Hee menyamar sebagai Se Ryung. Ia berada di dalam
tandu dan siap meninggalkan Istana. Ia teringat saat Se Ryung membujuknya
bertukar tempat. Se Ryung melakukan itu demi melihat rupa calon suaminya.
Sementara itu, Se Ryung berusaha melihat rupa Seung Yoo dari balik tirai,
tapi gak bisa.
Seung Yoo : Apa itu 3 kepatuhan? Mereka berkata kalau wanita harus mematuhi
ayahnya saat muda, pasangannya setelah hidup dalam pernikahan dan anak lelaki
mereka sampai kematian memisahkan mereka. Jadi, mereka menunjukkan bagaimana
wanita hidup dalam bayang2 pria saja.
Se Ryung : Bayangan?
Se Ryung lalu memeriksa memar di kakinya. Seung Yoo mengira Putri berusaha
menggodanya. Seung Yoo marah. Ia menantang Putri membuka tirai.
Seung Yoo : Biarlah kita mengagumi kecantikan yang udah bikin Akademi
gempar, tapi tak akan ada skandal yang membuat saya terbuai. Jika seorang Putri
menggunakan kecantikannya seperti hiasan murahan, bukankah sama aja dengan
Gisaeng. Saya tidak bisa lagi membiarkan ini. Tolong angkat tirainya.
Seung Yoo lalu mengangkat tirainya. Se Ryung kaget. Ia menunjukkan memar di
kakinya, Seung Yoo terdiam.
Se Ryung : Tidak melukai tubuh yang udah diberikan ortu kita adalah dasar
dari Bhakti. Jadi aku minta maaf membuatmu melihat pemandangan ini. Tapi guru,
aku ingin tahu apa yang kau pikirkan. Melihatku mengangkat baju dalamku, lalu
kau mengintipnya? Atau mungkin kecupan lembut di wajahmu? Tapi ini adalah
Istana yang agung kau masuki. Melihat kebiasaan yang biasa dilakukan di Gibang
benar2 hina.
Seung Yoo kalah!! Ia jalan keluar dan tersenyum mengingat kata2 Putri. Raja
Munjong mendengar Pangeran Suyang mengirim surat ke kediaman Penasehat Kim. Ia
ingin tahu apa isinya, namun sayang anak buahnya tak mengetahuinya. Raja lagi
sakit. Ia diperiksa tabib. Kasim memberitahu Raja kalo Pangeran Suyang ingin
bertemu. Raja menyuruh tabib bersembunyi. Raja tak ingin Pangeran Suyang tahu
penyakitnya. Pangeran Suyang menghadap sang kakak. Ia lalu membicarakan putri2
mereka yang sangat hebat. Raja berkata Putri Kyung Hee tumbuh besar tanpa
seorang ibu. Ibu Putri Kyung Hee meninggal saat Kyung Hee berusia 5 tahun. Ia lantas
meminta bantuan Pangeran Suyang membantu Putri Kyung Hee. Pangeran Suyang
berkata ia harus terlebih dahulu memahami putrinya sendiri. Raja berkata udah
menganggap Se Ryung seperti putrinya, jadi ia berharap Pangeran Suyang juga
membantu Putri Kyung Hee. Raja Munjung bertanya bisakah Pangeran Suyang
membantu Putra Mahkota. Setelah Pangeran Suyang pergi, penyakit Raja kambuh.
Kasim Kepala memanggil tabib. Tabib itu ternyata anak buah Pangeran Suyang.
Tabib itu lantas melapor kesehatan Raja pada Pangeran Suyang juga keingintahuan
Raja soal isi surat itu.
Raja ke Balai Istana. Agenda rapat adalah mempercepat pernikahan sang
putri. Pangeran Anpyeong (Adik bungsu Raja Munjung) berkata pernikahan
Putri Kyung Hee bukan saja penting untuk Negara tapi langkah penting yang harus
diambil Putri sebagai keturunan Raja. Setelah memilih menantu untuk Putri,
mereka juga harus memilih menantu untuk Putra Mahkota Yi Hong. Menteri Onnyeong
mengusulkan agar menantu kerajaan dipilih oleh Komite Keluarga Kerjaaan yang
dipimpin Pangeran Suyang. Pihak lain gak setuju. Jika harus memilih menantu
maka itu urusan Kementrian Ritual (Yejo). Pihak Pangeran Suyang gak setuju.
Mereka berkata sejak Mendiang Raja Sejong Komite Kerajaan dipercaya mengurusi
masalah keluarga kerajaan. Pangeran Suyang bertanya apakah perjodohan bukan
masalah keluarga. Penasehat Kim bilang itu masalah Negara. Pangeran Suyang
mengalah! Pihak Pangeran Suyang heran Pangeran Suyang mengalah begitu mudah.
Pangeran Suyang mendekati Penasehat Kim n berkata menunggu jawaban pesan itu.
Raja Munjong mengamati mereka dengan cemas. Kasim lapor kalo putra bungsu
Penasehat Kim adalah guru Putri Kyung Hee.
Jung Jong lari ketakutan karena dikejar preman. Putri Kyung Hee senang
berada diluar Istana. Tandu sang putri berhenti dan putri ingin melihat tempat
lain. Pelayan memanggil tukang tandu. Tiba2, Jungjong menerobos masuk ke tandu.
Putri Kyung Hee kaget. Putri menampar Jung Jong! Preman berhasil menangkap Jung
Jong yang masih terpesona dgn Putri. Putri Kyung Hee ketakutan dan ingin
kembali ke Istana.
Se Ryung masih kesal dgn Seung Yoo. Pelayan memberitahu Se Ryung kalau Putra
Mahkota menuju kediaman Putri. Se Ryung panik. Putra Mahkota tiba di kediaman
sang kakak. Se Ryung makin panik. Untunglah Putri Kyung Hee tiba tepat waktu.
Putra Mahkota cemas dengan perjodohan kakaknya. Ia gak mau ditinggal kakaknya.
Putri Kyung Hee menenangkan adiknya. Putra Mahkota pergi. Se Ryung bertanya
perjalanan Putri diluar Istana. Putri bilang ia sangat tersiksa di luar Istana.
Putri lalu bertanya soal calon suami Se Ryung. Se Ryung menjelaskan semuanya.
Ia berkata kalo pria macam Seung Yoo adalah tipe pria yang suka pergi ke Gibang
dan mendapatkan tanda lipstick di wajahnya. Putri Kyung Hee heran bagaimana
bisa Seung Yoo menjadi seorang guru. Putri Kyung Hee lalu bertanya darimana Se
Ryung tahu bekas lipstick itu, apa kau membuka tirainya? Pelayan membela Se
Ryung dengan bilang Seung Yoo yang mengangkat tirainya. Putri Kyung Hee merasa
itu lebih baik, Seung Yoo menganggap Se Ryung dirinya, jadi ia tak perlu lagi
mengikuti pelajaran.
Se Ryung : Yang Mulia!
Shin Myun lagi berlatih dengan anak buahnya. Ia berhasil mengalahkan anak
buahnya dan merampas 2 pedang anak buahnya. Seung Yoo menonton latihan itu dan
tersenyum.
Seung Yoo : Apa anak buahmu tahu kalo atasan mereka menghabiskan malam
dengan minum2?
Shin Myun : Lihat siapa yang bicara? Satu2nya hal yang bisa kau ajarkan pada
orang adalah seni minum kan? Jadi jika kau mau berhenti minum, jauhin Jung
Jong.
Mereka kemudian bertaruh kalo Jung Jong ada di Gibang. Mereka lantas pergi
ke kota. Mereka melihat Jung Jong dibawa oleh lintah darat. Shin Myun membentak
lintah darat itu. Lintah darat menjelaskan kalo Jung Jong menolak membayar
hutangnya sehingga mereka akan membawa Jung Jong ke tempat mereka. Jung Jong
menyangkal semua itu dengan bilang tak pernah menolak membayar hutang. Shin
Myun meminta mereka melepaskan Jung Jong. Ia bilang akan menyelesaikan
semuanya. Mereka penasaran bagaimana cara Shin Myun menyelesaikan semuanya.
Shin Myun lalu menunjukkan badgenya. Lintah darat itu mencibir.
"Petugas kehakiman dari ibu kota. Kau beruntung memiliki teman yang
berpengaruh." kata lintah darat itu.
Putra Mahkota berlatih memanah disaksikan Raja Munjung dan Penasehat Kim.
Tapi ia tak berhasil mengenai sasaran.
Raja : Menghadapi kelemahan seseorang memerlukan keberanian besar. Jangan
biarkan itu mempengaruhi tujuan. Apa kau tidak juga semakin menguasainya.
Suyang dilahirkan untuk mewarisi tahta.
Penasehat Kim terkejut.
Raja merasa umurnya tak lama lagi. Ia takut Putra Mahkota gak akan bisa
menghadapi Pangeran Suyang yang ambisius.
Penasehat Kim : Yang Mulia....
Raja : Aku bisa mati dengan tenang setelah memastikan keamanan Putra
Mahkota.
Penasehat Kim sedih. Raja merasa Penasehat Kim bisa melindungi Putra
Mahkota. Ia lalu bertanya rencana Penasehat Kim dan Pangeran Suyang. Sementara
itu, Pangeran Suyang juga tengah bertemu dengan sekutunya. Mereka yakin Raja
akan bertindak jika mengetahui rencananya. Penasehat Kim ternyata belum
memberikan jawaban atas pertunangan Seung Yoo dan Se Ryung. Apalagi Penasehat
Kim dan Raja sangat dekat dan artinya Penasehat Kim gak akan memihak padanya.
Itulah alasannya Pangeran Suyang ingin mengikat Penasehat Kim.
Seung Yoo, Shin Myun dan Jung Jong minum bersama. Seung Yoo dan Shin Myun
mencemaskan Jung Jong yang gak bisa bayar hutang. Seung Yoo dan Shin Myun
menawarkan bantuan. Mereka menanyakan jumlah hutang Jung Jong. Jung Jong
sendiri bukannya memikirkan hutangnya, malah memikirkan Putri Kyung Hee.
Jung Jong : Aku melihat seorang gadis dengan kecantikan yang tidak
tertandingi hari ini. Mungkin hanya bisa ditandingi oleh kecantikan bunga
delapan propinsi, Putri Kyung Hee.
Seung Yoo : Bunga tercantik? Bagiku dia biasa saja.
Jung Jong dan Shin Myun kaget. Seung Yoo pun cerita kalau ia adalah guru
Putri Kyung Hee. Kedua temannya itu bertanya apakah Putri Kyung Hee sangat
cantik. Seung Yoo bilang putri atau bukan, dia hanyalah seorang wanita.
Ketiganya pulang dalam kondisi mabuk. Shin Myun menggendong Jung Jong. Seung
Yoo tiba di rumah. Ia mengaku hanya minum sedikit. Penasehat Kim menyuruh Seung
Yoo tidur. Saat itu, Penasehat Kim sedang menerima tamu, Pangeran Suyang.
Suyang : Seung Yoo sepertinya pemuda yang cukup berani. Sayangnya, aku tak
bisa mengatakan hal yg baik tentang putriku.
Penasehat Kim lalu bertanya alasan pertunangan putra-putri mereka. Pangeran
Suyang bilang hanya mereka yang bisa mencegah terjadinya tragedi.
Penasehat Kim : Tragedi?
Suyang : Jika aku berkata setelah Yang Mulia mangkat...
Penasehat Kim : Jaga bicaramu!
Pangeran Suyang lalu bersumpah akan melindungi tahta dan Putra Mahkota.
Penasehat Kim : Bahkan sampah yang berkeliaran di jalan gak akan percaya
itu. Kau adalah orang yang menyarankan kalo satu2nya cara melindungi keturunan
adalah dengan membantai calon yang tepat untuk menduduki tahta, Suyang.
Pangeran Suyang lalu membujuk Penasehat Kim bergabung dengannya agar
putra-putri mereka tak menanggung hal itu.
Putri Kyung Hee mulai menikmati pertukarannya. Ia membantu Se Ryung memasang
hanbok. Ia menyuruh Se Ryung mengakui semuanya pada Seung Yoo jika Se Ryung tak
tahan dengan pertukaran ini. Waktunya belajar! Seung Yoo mengatakan beberapa
aturan sebelum pelajaran dimulai. Ia bilang akan ingat kata2 putri tapi putri
juga harus serius belajar. Ia juga gak mau ada gangguan apapun selama proses
belajar dan putri harus mengartikan setiap kalimat. Se Ryung setuju. Mereka
melanjutkan pelajaran. Tiba2 Raja Munjong datang ke akademi kerajaan. Kepala
profesor kaget. Sementara itu, Se Ryung mulai belajar.
Seung Yoo : Bibeop buleon, Bido bulhaeng.
Se Ryung : Bicara dengan kata yang tepat dan tidak mengambil jalan yang
salah.
Seung Yoo : Gumu Taekeon, Shinmu Taekhaeng.
Se Ryung : Bicara dengan kata2 yg sopan, berlalu seperti yang dicontohkan.
Seung Yoo : Jaeosabu Isamo Ilhaedong.
Se Ryung : Jika kau mencintai ibumu seperti halnya ayahmu, mereka akan sama2
dicintai.
Seung Yoo kagum pada Se Ryung. Lalu, Raja Munjong datang bersama profesor. Se
Ryung panik. Raja mengaku ingin melihat putrinya belajar. Seung Yoo kembali
memulai pelajaran. Tapi Se Ryung diam saja. Raja bilang putrinya masih butuh
bimbingan. Saat akan pergi, profesor menyuruh Raja menemui putri dulu. Se Ryung
makin panik. Tapi ia selamat. Seung Yoo kesal pada Se Ryung. Ia fikir Se Ryung
sengaja mempermalukannya.
Se Ryung melaporkan kalo Raja berkunjung ke kediaman Putri Kyung Hee pada
sang putri. Ia bilang Raja gak tahu pertukaran mereka, tapi ia cemas kalau Raja
sampe mengetahuinya. Putri Kyung Hee menenangkan sepupunya. Ia bilang kalo Raja
tak akan datang lagi. Anak buah Pangeran Suyang menghadap Pangeran Suyang dan
berkata kalau Raja ingin bertemu Pangeran Suyang.
Se Ryung kembali mencoba menaiki kuda dan ia berhasil! Raja mengadakan
pertemuan. Ia bilang udah mendapatkan calon menantu kerajaan, yaitu Kim Seung
Yoo. Pangeran Suyang dan Penasehat Kim kaget. Keduanya sama2 tak mengetahui hal
ini. Sementara itu, Se Ryung asyik menunggangi kudanya. Dari kejauhan, Seung
Yoo melihatnya. Tiba2, kuda ngamuk dan membawa kabur Se Ryung. Se Ryung
berteriak ketakutan. Seung Yoo langsung mengejar Se Ryung dengan kudanya. Kuda
mereka semakin mendekati tebing. Tak ada pilihan. Seung Yoo melompat dari kuda
dan memeluk Se Ryung erat2.
0 Comments:
Post a Comment