Keluarga Shin terkejut mengetahui hubungan Joo Seung dan Ah Ran yang sudah terjalin cukup lama. Mereka pun semakin terkejut saat Joo Seung mengatakan akan menikahi Ah Ran. Ah Ran pun tidak tinggal diam. Ia menyuruh Joo Seung diam. Ia lalu mendekati Nyonya Jo dan meminta Nyonya Jo tidak mempercayai kata2 Joo Seung. Ia juga berkata tidak akan meninggalkan rumah itu dan ingin hidup sebagai istri Hyun Woo. Namun Nyonya Jo yang sudah terlanjur kecewa mendorong Ah Ran dan beranjak pergi.
Hyun Ji mengejar sang mama
keluar. Sang mama pergi dengan taksi. Hyun Ji berlari mengejar taksi yang
ditumpangi mamanya. Tanpa disadarinya, sang kakak, Hyun Woo, menatapnya dari
kejauhan. Hyun Woo terlihat cemas.
Kemanakah Nyonya Jo? Nyonya Jo
pergi ke villanya yang sudah terbakar itu. Ia terduduk lemas di halaman villa
dan menangis sambil menatap ke arah villa.
“Hyun Woo-ah, apa yang harus
ibu lakukan? Katakan sesuatu pada ibu.” Isak Nyonya.
Di apartemennya, Hyun Woo
sangat cemas pada sang mama. Jae Hee pun berkata, ia menelpon ke rumah Hyun
Woo, mereka bilang Nyonya Jo belum kembali. Hyun Woo pun semakin cemas. Ia
tidak tahu kemana sang mama pergi. Jae Hee pun curiga Nyonya Jo pergi ke villa.
Mendengar hal itu, Hyun Woo pun langsung bergegas ke villa.
Ah Ran menelpon Joo Seung. Ia
berpikir Nyonya Jo pergi menemui Joo Seung. Joo Seung pun bertanya apa yang
terjadi pada Nyonya Jo. Ah Ran memberitahu Nyonya Jo kabur dari rumah dan
mereka tidak bisa menghubunginya. Joo Seung bertanya lagi apa mereka sudah
menghubungi kantor polisi. Ah Ran berkata Hyun Min sudah ke kantor polisi tapi
masih belum ada berita.
Joo Seung marah, jadi kau hanya
diam saja dan tidak melakukan apapun?
Ah Ran balik marah, ini semua
terjadi karena dirimu! Jika sesuatu terjadi pada ibu, kita berdua tidak akan
bisa lolos. Kau tahu itu!
Pembicaraan mereka pun
berakhir. Joo Seung terlihat cemas. Joo Seung lalu bergegas pergi mencari
Nyonya Jo. Tanpa sengaja, ia menjatuhkan sebuah foto ke lantai. Di foto itu,
terlihat sesuatu yang mengejutkan. Ada Nyonya Jo disana. Bukan hanya Nyonya Jo,
tapi juga ayahnya.
(Jadi benar Nyonya Jo ibu
kandung Joo Seung. Hmmm.. drama ini semakin seru)
Joo Seung mencari Nyonya Jo di
rumah sakit, namun ia tak menemukan Nyonya Jo di sana.
Sementara itu, Hyun Woo
berlari ke villanya dan menemukan sang mama sudah tergeletak pingsan. Hyun Woo
pun memangku sang mama. Ia bahkan juga mencopot syalnya yang diberikan Ah Ran
dan melilitkannya di leher sang mama. Ia juga melepas jasnya dan menyelimuti
tubuh sang mama.
“Bangunlah, ibu! Kau tidak
boleh mati seperti ini! Cepat buka matamu! Aku yang salah!” rengek Hyun Woo.
Joo Seung yang masih di rumah
sakit menyuruh seseorang mencari Nyonya Jo. Tak lama kemudian, petugas medis
datang memberitahu Joo Seung kalau Nyonya Jo berada di rumah sakit Yang Pyeong.
Joo Seung pun langsung bergegas ke sana.
Di rumah sakit, Nyonya Jo masih
belum sadarkan diri. Hyun Woo pun terus menunggui sang mama. Ia tak beranjak
sedikit pun dari sisi Nyonya Jo. Ia juga menangis, mencemaskan sang mama.
Bersamaan dengan itu, Joo Seung
tiba di rumah sakit itu. Ia pun turun dari mobilnya dan bergegas lari menuju
ruang gawat darurat. Hyun Woo yang masih menunggui sang mama terkejut saat
mendengar suara Joo Seung. Ia pun bergegas sembunyi di balik tirai. Saat Joo
Seung bicara pada dokter tentang kondisi Nyonya Jo, Hyun Woo pun bergegas
pergi. Dokter bilang shock lah yang membuat Nyonya Jo kehilangan kesadaran.
Joo Seung bicara dengan
paramedic yang menemukan Nyonya Jo. Paramedis itu berkata seorang pria menghubungi
mereka dan memberitahu ada seseorang yang tergeletak pingsan di Yang Pyeong
Villa. Paramedis itu juga berkata, pria itu menangis hebat sepanjang perjalanan
menuju rumah sakit. Paramedis juga sempat mendengar pria itu memanggil Nyonya
Jo ibu. Joo Seung kaget mendengarnya.
Joo Seung pun bergegas keluar
mencari pria yang dimaksud paramedic itu. Tapi ia tak menemukannya. Ia tidak
percaya kalau pria itu adalah Hyun Woo.
Nyonya Jo berada di sebuah
hutan. Nyonya Jo celingukan sambil mencari seseorang. Kepanikan terlihat jelas
di wajahnya. Tak lama kemudian, seseorang yang ia cari itu datang. Orang yang
dicarinya adalah putranya, Hyun Woo. Nyonya Jo pun langsung mendekati Hyun Woo.
Hyun Woo tersenyum dan bertanya kenapa mamanya bisa berada di sana.
“Kau benar2 Hyun Woo?” ucap
Nyonya Jo berkaca2 sambil memegangi wajah Hyun Woo dengan kedua tangannya.
Tak lama kemudian, Nyonya Jo
pun sadar dari pingsannya. Begitu sadar, nama pertama yang disebutnya adalah
Hyun Woo. Joo Seung terkejut karena Nyonya Jo mencari2 Hyun Woo. Ia semakin
terkejut saat Nyonya Jo mengatakan Hyun Woo lah yang memberi syal itu. Joo
Seung lalu mengantarkan Nyonya Jo pulang. Begitu mereka pergi, Hyun Woo pun
muncul menatap kepergian sang mama dengan mata berkaca2.
“Kuatlah, Ma. Jadi aku bisa
kembali dengan terhormat. Aku harus berpura2 tidak mengenalmu sekarang.” ucap
Hyun Woo.
Tangisnya pun mengalir.
Dengan wajah cemas, Joo Seung
memberitahu semua orang sangat mencemaskan Nyonya Jo. Namun Nyonya Jo dengan
dinginnya berkata ia memiliki dua putra yaitu Hyun Woo dan Hyun Min, jadi Joo
Seung tidak perlu mengkhawatirkannya. Mendengar itu, Joo Seung marah. Ia bilang
meski dirinya bukanlah putra Nyonya Jo, tapi ia sudah mengenal Nyonya Jo selama
20 tahun.
“Apa kau berhak mengatakan hal
itu padaku sekarang? Tidak masuk akal kau jatuh cinta pada wanita yang dicintai
Hyun Woo. Bahkan, meskipun Hyun Woo sudah tiada, aku tidak bisa menerimanya.”
Ucap Nyonya Jo kesal.
Joo Seung pun kesal.Sambil
menatap tajam Nyonya Jo, ia berkata dalam hatinya sangat penasaran sampai
seberapa lama Nyonya Jo tidak akan mengakui dirinya.
Hyun Ji yang baru saja ditelpon
Joo Seung pun lega karena ibunya sudah ditemukan. Hyun Ji pun memberitahu pada
keluarganya kalau Joo Seung menemukan sang ibu di villa. Presdir Shin pun
mengomeli Ah Ran. Ia merasa sejak Ah Ran datang ke rumahnya, keluarganya tidak
pernah lagi tenang.
Hyun Ji ikut2an bicara.
“Memikirkan Hyun Woo Oppa,
kenapa dia pergi ke Chang Won malam itu? Bukankah ini aneh. Pasti ada sesuatu
yang terjadi.”
Sementara Ah Ran bersumpah pada
Presdir Shin kalau dirinya tak pernah menyukai Joo Seung. Namun Presdir Shin
yang sudah terlanjur kecewa tidak mau mendengarkan apapun dari Ah Ran. Ia
bahkan mengusir Ah Ran. Ah Ran pun hanya bisa menghela napas karena kebohongannya
satu per satu yang mulai terbongkar.
Jae Hee bicara pada Hyun Woo.
Ia berkata lega karena tidak terjadi apa2 pada Nyonya Jo. Hyun Woo pun berkata, karena Joo Seung datang
ke rumah sakit, jadi Joo Seung pasti sudah menghubungi keluarganya. Namun Jae
Hee cemas jika Nyonya Jo sempat melihat wajah Hyun Woo. Ia takut Joo Seung dan
Ah Ran menjadi curiga.
“Kau benar. Meskipun ibuku
tidak sadar, tapi ibuku pasti bisa merasakan kehadiranku.” Jawab Hyun Woo.
Di kamarnya, Ah Ran mondar
mandir dengan gelisah memikirkan sesuatu. Tak lama kemudian, sesuatu pun
terlintas di otaknya. Ia lalu membuka lacinya dan mengeluarkan sebuah botol
obat dari sana.
Nyonya Jo tiba di rumahnya
dengan Joo Seung. Hyun Min dan Hyun Ji lega mamanya baik2 saja. Nyonya Jo pun
minta maaf pada Presdir Shin karena membuat Presdir Shin cemas. Namun Presdir
Shin berkata ia tidak mencemaskan Nyonya Jo. Presdir Shin pun menyuruh Nyonya
Jo istirahat. Melihat syal yang dikenakan sang mama, Hyun Ji pun bertanya
darimana sang mama mendapatkan syal itu karena syal itu adalah syal untuk pria.
Joo Seung pun berkata syal itu
pemberian seseorang yang mengantar Nyonya Jo ke rumah sakit. Mereka pun
terkejut saat Joo Seung bilang syal itu dari Hyun Woo. Presdir Shin langsung
memarahi Nyonya Jo. Ia ingin mengambil syal itu, namun Nyonya Jo tidak mau
memberikannya. Ia berkata syal itu dari Hyun Woo.
Ah Ran yang baru saja turun pun
terkejut melihat syal itu. Begitu melihat Ah Ran, Joo Seung pun menyuruh Ah Ran
membuatkan teh hangat untuk Nyonya Jo. Namun bukannya menuruti perintah Joo
Seung, Ah Ran malah mendekati Joo Seung dan menampar Joo Seung. Semua pun kaget
melihat Ah Ran menampar Joo Seung.
“Bagaimana kalau sesuatu
terjadi pada ibu karena dirimu! Sudah kukatakan dengan jelas padamu, aku tidak
pernah menyukaimu, sekalipun dalam mimpiku. Disalahkan seperti itu oleh
mertuaku, aku lebih baik pergi menyusul Hyun Woo.” Ancam Ah Ran.
“Jika kau ingin mati, pergilah
dan matilah. Kenapa kau harus mati di rumahku.” Ucap Presdir Shin dingin.
Ah Ran pun tercengang
mendengarnya. Keluarga Shin yang lain juga tidak peduli dan beranjak pergi.
Setelah mereka pergi, Joo Seung mengambil obat itu dari tangan Ah Ran. Ah Ran
menangis dan masuk ke kamarnya dengan wajah kesal.
Di kamarnya, Ah Ran teringat
syal yang dikenakan Nyonya Jo. Namun, ia buru2 menepis kecurigaannya. Ia
meyakinkan dirinya kalau Shin Hyun Woo sudah meninggal, jadi tidak ada yang
harus dicurigai. Sementara Joo Seung yang baru saja keluar dari kediaman
Presdir Shin ikut merasakan keanehan yang sama.
Joo Seung pergi ke rumah sakit
untuk mengecek siapa yang membawa Nyonya Jo ke rumah sakit. Namun ia tak
menemukan apapun di sana. Ia pun tak patah arang. Ia menanyakan ciri2 pria itu
pada suster. Suster berkata pria yang membawa Nyonya Jo sangat tinggi. Joo Seung
pun merasa itu tak membantunya sama sekali. Suster itu berkata lagi jika pria
itu sempat meminjam ponselnya. Joo Seung pun bergegas mengecek ponsel suster
itu. Melihat nomor yang tertera di ponsel suster itu, Joo Seung pun teringat
itu nomor Jae Hee.
Joo Seung kembali ke
apartemennya. Ia berkata hanya ada satu orang yang patut dicurigai. Yeah, that
man Jae Sung!!
Keesokan harinya… Ah Ran yang
sudah bersiap pergi ke kantor, bertemu Presdir Shin di bawah. Ah Ran pun
langsung berlutut pada Presdir Shin. Ia berjanji akan memberikan bukti bahwa
dirinya tidak bersalah. Ia berjanji akan mengembalikan status rumah Presdir
Shin segera. Ia berjanji akan menemukan jalan keluar untuk masalah Julie. Namun
Presdir Shin yang sudah kecewa, tidak mau mendengar apapun lagi dan melemparkan
surat cerai pada Ah Ran.
Ah Ran beranjak keluar sambil
merobek surat perceraian itu, lalu membuangnya ke tong sampah. Ah Ran kemudian
dikejutkan dengan kehadiran paman dan bibinya. Paman dan bibi Ah Ran berniat
menceritakan siapa orang tua Ah Ran pada Presdir Shin untuk mendapatkan uang.
Ah Ran memandang paman dan bibinya itu dengan wajah kesal.
“Pergilah segera! Bahkan jika
kalian memotong leherku, kalian tidak akan mendapatkan uang!” ucap Ah Ran lalu
pergi.
Jae Hee membawakan sebuket
bunga dan beberapa roti untuk Hyun Woo. Ia meninggalkannya di depan pintu
apartemen Hyun Woo. Begitu keluar dari apartemen Hyun Woo, ia terkejut melihat
Joo Seung. Joo Seung meminta Jae Hee mengatakannya dengan jujur. Jae Hee pun
pura2 tidak mengerti dengan apa yang dikatakan Joo Seung.
“Kau tahu Hyun Woo masih hidup.
Dia menggunakan nama lain dan muncul di sekitar kami.” Ucap Joo Seung.
“Aku tidak mengerti apa yang
kau bicarakan.” Jawab Jae Hee.
“Ahn Jae Sung pergi ke Yang Pyeong
Villa kemarin kan? Ketika dia tiba di sana, dia menemukan ibu Hyun Woo
tergeletak pingsan. Dia menelpon 119 dan mengirimnya ke unit gawat darurat.Apa
aku salah?” ucap Joo Seung.
“Itu tidak masuk akal.
Bagaimana mungkin Presdir Ahn mengenal Nyonya Jo.Dan bagaimana bisa dia
mengetahui tentang Yang Pyeong Villa.” Jawab Jae Hee.
“Lalu kenapa ada nomormu di
ponsel suster itu? Bukankah itu sudah jelas kau mengenal orang yang membawa
Nyonya Jo ke rumah sakit?” ucap Joo Seung.
“Dia Yang Pyeong Villa siapa yang
tidak mengenalku? Mungkin mereka cemas jadi mereka menelponku. Aku tidak
menjawabnya karena aku mematikan ponselku semalam.” Jawab Jae Hee.
Joo Seung yang sudah habis
kesabaran akhirnya berteriak pada Jae Hee. Bukan hanya itu, ia juga mencengkram
lengan Jae Hee, membuat Jae Hee terkejut. Ia terus memaksa Jae Hee mengatakan
kalau orang yang membawa Nyonya Jo ke rumah sakit adalah Jae Sung. Tepat saat
itu, Hyun Woo pun datang dan mendorong Joo Seung.
“Apa kau selalu bersikap kasar
pada banyak wanita?” tanya Hyun Woo sambil menatap tajam Joo Seung.
Joo Seung pun mencengkram kerah
baju Hyun Woo.
“Lepaskan topengmu!Apa alasanmu
muncul di depan kami!” teriak Joo Seung.
“Kenapa kau begitu cemas? Wajah
asliku? Lalu bagaimana dengan wajah aslimu?” balas Hyun Woo.
“Kau pikir kau bisa
membodohiku? Aku pasti akan melepaskan topengmu.” Ucap Joo Seung.
“Pergilah!” ucap Hyun Woo.
Setelah Joo Seung pergi, Jae
Hee pun bertanya apa yang harus mereka lakukan. Ia yakin Joo Seung menemukan
sesuatu. Hyun Woo pun meminta Jae Hee tidak cemas. Ia meyakinkan Jae Hee semua
akan berakhir sebelum Joo Seung membuka topengnya. Hyun Woo lalu menyuruh Jae
Hee melakukan sesuatu.
Jae Hee pergi menemui Nyonya Jo
sesuai permintaan Hyun Woo. Ia berkata Joo Seung lah yang menyuruhnya datang
melihat Nyonya Jo. Nyonya Jo menyambut Jae Hee dengan hangat. Jae Hee lalu
memberikan surat tilang mobil Ah Ran pada Nyonya Jo. Nyonya Jo pun melihat
tanggal yang tertera pada surat tilang itu.
“27 November? Bukankah itu hari
dimana villa kebakaran? Itu adalah hari saat aku berhenti dari pekerjaanku.Aku
mengingatnya dengan jelas.” Ucap Jae Hee.
“Kau benar. Itu adalah hari
dimana Hyun Woo kami kecelakaan. Tapi kenapa Ah Ran pergi ke sana jam segitu?
Dia pergi meninggalkanku lebih awal.” Jawab Nyonya Jo.
Nyonya Jo pun teringat saat Ah
Ran mengantarnya ke supermarket. Saat itu, Ah Ran berkata akan pergi ke pabrik
dan menyerahkan Hyun Woo pada Nyonya Jo.
“Itu tidak mungkin. Dia jelas2
bilang padaku akan pergi ke Seoul.” Ucap Nyonya Jo aneh.
“Nyonya, kau baik2 saja?” tanya
Jae Hee.
“Aku baik2 saja. Aku minta
maaf, tapi bisakah kau pergi sekarang? Aku ingin memikirkan hal ini sendiri.”
Ucap Nyonya Jo.
Ah Ran mondar mandir dengan
gelisah menunggu Hyun Woo di depan kantor Hyun Woo. Begitu Hyun Woo datang, Ah
Ran langsung menghampiri Hyun Woo. Hyun Woo sendiri terkejut melihat Ah Ran
menunggunya diluar kantornya. Ah Ran pun berkata ingin melihat syal yang ia
berikan pada Hyun Woo.
“Ah soal itu, sebenarnya aku
tidak menyukainya.” Jawab Hyun Woo.
“Apa kau kehilangan syal itu?”
tanya Ah Ran.
“Apa itu kebiasaanmu selalu
memeriksa hadiah yang kau berikan pada orang lain? Syal itu masih ada padaku.
Jangan khawatir.” Jawab Hyun Woo.
Hyun Woo pun mengajak Ah Ran
minum kopi. Namun Ah Ran menahan langkah Hyun Woo dan memaksa Hyun Woo bicara jujur
soal syal itu. Hyun Woo pun marah. Ia lalu mengambil syal itu dari mobilnya dan
menunjukkan syal itu pada Ah Ran. Ah Ran terkejut melihat syal itu. Hyun Woo
pun mengembalikan syal itu dan pergi meninggalkan Ah Ran dengan wajah kesal.
Yeon Jae didatangi paman dan
bibi Ah Ran ketika ia sedang beres2 di toko. Yeon Jae pun terkejut. Ia pun
panic ketika Hyun Min datang. Paman dan bibi Ah Ran berkata ingin melihat2
beberapa furniture. Yeon Jae pun panic ketika paman dan bibi Ah Ran menanyakan
soal volume penjualan toko Hyun Min. Sementara Hyun Min merasa heran dan
bingung ditanyai seperti itu. Paman dan bibi Ah Ran lalu berbaring dan ingin
tidur di salah satu tempat tidur yang dipajang di toko. Hyun Min pun ingin
menegur mereka, tapi tidak enak. Yeon Jae lah yang turun tangan. Ia berbisik
menyuruh paman dan bibi Ah Ran menunggu di kedai kopi depat toko.
Ah Ran menemui Julie. Ia
menyerahkan laporan investasi. Ia berkata di laporan itu, terlihat berapa
banyak uang yang dibutuhkan Soul. Julie pun berkata tidak bisa memberikan
uangnya tanpa kesepakatan.
“Jika kita bisa membuatnya
melalui masa sulit ini, semua akan berjalan mulus mulai sekarang. Soul akan
menyediakan furniture untuk resort terbesar di negeri ini. Kami juga akan
mengontak pembeli dari China.” Jawab Ah Ran.
Julie pun akhirnya bersedia
memberikan uangnya. Ah Ran berkata Julie tidak akan menyesal melakukannya.
Ponsel Ah Ran lalu berdering. Telepon dari Yeon Jae. Yeon Jae memberitahukan Ah
Ran tentang paman dan bibi Ah Ran yang datang ke toko.
Ah Ran meletakkan segepok uang
di atas meja. Ia pun mengancam paman dan bibinya akan melaporkan mereka ke
kantor polisi jika mereka masih mengganggunya.
“Ah Ran-ah, kau benar2 berpikir
kami datang ke sini untuk 10 million won? Itu karena kami takut kau akan
mendapat kesulitan. Itu karena keluargamu ada di sini.” Jawab paman Ah Ran.
“Aku tidak meminta kalian
mencemaskanku. Orang yang menjual keponakannya yang berusia 18 tahun kepada
pria berusia 40 tahun, membicarakan tentang keluarga sekarang. Kenapa!” ucap Ah
Ran.
“Kau tidak mau menerima kami
sebagai keluarga. Baiklah, tidak ada yang bisa kami lakukan. Lalu lupakan
tentang adikmu.” Jawab bibi Ah Ran.
“Apa?” ucap Ah Ran terkejut, …
kau tahu dimana Kyeong Ran? Kyeong Ran masih hidup? Katakan dimana Kyeong Ran!”
bentak Ah Ran.
“Kenapa kau membicarakan Kyeong
Ran?” tegur paman Ah Ran.
“Kau tidak memperlakukan kami
seperti manusia. Lalu kenapa kami harus membuang2 waktu mencari Kyeong Ran?”
ucap bibi Ah Ran pada Ah Ran.
BRAAAK!! Ah Ran menggebrak
meja, membuat paman dan bibinya terkejut.
“Apa yang kau lakukan pada
adikku? Apa belum cukup kau melakukannya padaku? Apa lagi yang kalian lakukan
pada anak malang itu!” teriak Ah Ran.
“Meskipun kami telah membuang
kalian berdua, tidak seharusnya kau marah seperti itu pada kami!” bibi Ah Ran
balas berteriak.
Ah Ran pun memohon dengan mata
berkaca2. Ia meminta paman dan bibinya membantunya menemukan Kyeong Ran. Ia
berjanji jika paman dan bibinya mau mencari Kyeong Ran, ia akan mempertaruhkan
hidupnya dan memberikan apapun untuk paman dan bibinya.
“Benarkah kau akan memberikan
apapun yang kami inginkan? Kalau begitu berikan toko adik iparmu. Kami tidak
ingin apapun. Kami hanya menginginkan itu.” jawab bibi Ah Ran.
Bibi Ah Ran pun mengambil
segepok uang di meja dan beranjak pergi. Setelah mereka pergi, tangis Ah Ran
pecah. Ah Ran menangis sambil menyebut2 nama Kyeong Ran.
Poor Ah Ran, paman dan bibinya
gengges banget.. pakai minta tokonya Hyun Min segala…
Ah Ran mondar mandir di
kantornya. Ia senang mengetahui Kyeong Ran nya masih hidup. Ah Ran lalu
menyemangati dirinya. Ia berkata dirinya harus kuat. Setelah menemukan Kyeong
Ran, ia ingin menunjukkan kesuksesannya pada adiknya. Seketaris Ah Ran lalu
datang memberikan sebuket bunga pada Ah Ran. Seorang pria mengirimkan bunga itu
pada Ah Ran. Seketaris Ah Ran berkata tidak ada nama pengirimnya, hanya ada
inisialnya saja, NNJ.
Ah Ran lalu teringat pada Joo
Seung. Begitu ingat Joo Seung, ia bergegas membuang bunga itu dan melarang
seketarisnya menerima kiriman bunga lagi. Ia juga meminta seketarisnya
mengatakan ia tidak ada jika Joo Seung datang mencarinya. Ia lalu dibuat
terkejut dengan kedatangan Nyonya Jo. Nyonya Jo menatap Ah Ran dengan lirih.
“Aku datang untuk menanyakan
sesuatu. Sebelum Hyun Woo kecelakaan, apa kau berkencan dengan Dokter Nam?”
tanya Nyonya Jo.
Ah Ran pun menyangkalnya dan
meyakinkan Nyonya Jo kalau ia tidak ada perasaan apapun pada Joo Seung.
“Aku mau menanyakan hal lain.
Pada hari terbakarnya villa, kenapa kau meninggalkanku lebih awal dan kembali
ke Yang Pyeong? Dimana kau dan apa yang kau lakukan selama 2 jam?” tanya Nyonya
Jo sambil menunjukkan surat tulang itu.
“Ibu, ada apa ini? Apa yang kau
pikirkan sekarang? Sudah jelas, Dokter Nam yang melakukan ini untuk mengancamku
karena aku menolaknya.” Jawab Hyun Woo.
“Kau benar. Meskipun aku
menyelidiknya, tidak akan ada yang berubah. Hyun Woo sudah tiada. Tapi
berjanjilah satu hal padaku. Jika kau benar2 mencintai Hyun Woo, jangan lakukan
apapun pada Dokter Nam. Dokter Nam adalah orang yang special bagi ayah
mertuamu.”ucap Nyonya Jo.
“Aku berjanji padamu. Apa yang
kau cemaskan tidak akan pernah terjadi.” Jawab Ah Ran.
Ah Ran menemui Joo Seung di
sebuah taman. Dengan dinginnya ia berkata cinta seharusnya melibatkan dua
orang. Cinta yang bertepuk sebelah tangan hanya obsesi dan kekerasan. Dengan
pandangan terluka, Joo Seung menanyakan maksud Ah Ran. Ah Ran pun mengatakan
Joo Seung kekanak2an karena mengirimkan bunga itu padanya.
“Kau pikir akan ada yang
berubah diantara kita? Jangan rubah kenangan indah tiga tahun yang lalu menjadi
kebencian.” Ucap Ah Ran.
“Aku tidak mengirim bunga.”
Jawab Joo Seung.
“Bohong! Kau menggunakan
inisial di cincin couple kita, dan kau masih menyangkalnya? Kau juga mengirim
surat tilang pada ibu mertuaku. Katakan padaku apa kau juga berencana
memberitahu siapa yang menciptakan kebakaran itu?” ucap Ah Ran.
“Itu bukan aku! Itu pasti Hyun
Woo.” Jawab Joo Seung.
“Shin Hyun Woo sudah mati!”
ucap Ah Ran.
“Dia belum mati! Orang yang
membawa Nyonya Jo ke rumah sakit dari Yang Pyeong Villa adalah Hyun Woo. Nyonya
Jo tidak mungkin salah lihat. Orang yang tahu inisial di cincin couple hanya
Hyun Woo.” Jawab Joo Seung.
“Bahkan meskipun Shin Hyun Woo
masih hidup, kau pikir aku akan meninggalkan keluarga itu dan pergi?” tanya Ah
Ran.
Joo Seung pun memegang tangan
Ah Ran.
“Sadarlah. Tinggalkan rumah itu
sebelum kau dalam bahaya.Ini kesempatan terakhirmu.” Pinta Joo Seung.
“Selama kau menutup mulutmu,
aku akan baik2 saja.” Jawab Ah Ran sambil menghempaskan tangan Joo Seung.
“Cukup! Aku tumbuh besar tanpa
ibuku. Ayahku bekerja sebagai seketaris Presdir Shin dan akhirnya meninggal
karena sakit. Seseorang yang tidak pernah memiliki cinta, bukankah itu normal
tidak puas dengan lingkungan? Kemudian mereka juga mengatakan bunga yang tumbuh
di alam liar juga indah. Meskipun cintamu sudah berubah, jangan hina cintaku.”
Ucap Joo Seung.
Joo Seung pun beranjak pergi.
Ah Ran menatap kepergian Joo Seung dengan wajah kesal.
Di ruangannya yang gelap, Joo
Seung dengan wajah lesunya memikirkan masalahnya. Lalu, pesan dari Nyonya Jo
masuk ke ponselnya. Dalam pesannya, Nyonya Jo berkata akan datang besok pagi
untuk mengambil obat Presdir Shin. Joo Seung pun berkata lirih… nyonya..
nyonya..
Joo Seung lalu teringat kata2
Nyonya Jo di mobil saat ia mengantarkan Nyonya Jo pulang.
“Aku memiliki Hyun Woo, Hyun
Min… dua putraku. Jadi kau tidak perlu mencemaskanku”
Wajah Joo Seung pun berubah
sedih. Joo Seung lalu menelpon Jae Hee. Ia minta maaf pada Jae Hee dan meminta
Jae Hee mengantarkan obat untuk Presdir Shin. Usai berbicara dengan Jae Hee di
telepon, Joo Seung pun beranjak pergi. Begitu Joo Seung pergi, Ah Ran
menyelinap masuk ke ruangan Joo Seung.
Apa yang dilakukan Ah Ran di
ruangan Joo Seung? Dia menyalakan komputer Joo Seung dan mengetikkan nama
Presdir Shin di sana. Ah Ran lalu mengetikkan sesuatu di catatan Presdir Shin
yang ada di komputer Joo Seung. Tak hanya itu, Ah Ran juga memasukan sebuah
kertas ke dalam amplop dan meninggalkannya di sana.
Jangan2 Ah Ran mau nuker
obatnya Presdir Shin nih, jadi ntar Joo Seung yang dituduh..
“Nam Joo Seung, orang yang akan
menolongku bukan dirimu, tapi Ahn Jae Sung.” Ucap Ah Ran.
Keesokan harinya, Jae Hee masuk
ke ruangan Joo Seung dan mengambil amplop itu.
Jae Hee lalu pergi ke kediaman
Presdir Shin. Keluarga Shin pun terkejut dengan kedatangan Jae Hee. Jae Hee pun
berkata dia datang untuk memberikan obat Presdir Shin. Nyonya Jo hendak
mengambil amplop yang diberikan Jae Hee, namun Ah Ran duluan mengambilnya. Ah
Ran curiga obatnya telah berubah dan ia menyarankan mereka harus mengecek
obatnya ke rumah sakit.
“Suster Yoon, karena kau sudah
di sini, bagaimana kalau kita sarapan bersama?” tawar Nyonya Jo.
Tak lama, Ah Ran datang. Ah Ran
juga mengajak Jae Hee sarapan dengan mereka. Ah Ran lalu dengan gugup
memberikan obat itu pada Presdir Shin. Tanpa curiga, Presdir Shin pun langsung
meminum obatnya.
Jae Hee dan Nyonya Jo sedang
sarapan. Tak lama kemudian, Ah Ran bergabung dengan mereka. Ah Ran terlihat
gugup. Lalu tak lama kemudian, terdengar teriakan Hyun Ji. Mereka pun bergegas
menghampiri Hyun Ji. Mereka pun terkejut saat mendapati Presdir Shin kesakitan
sambil memegangi dadanya. Jae Hee pun melepaskan kacamata Presdir Shin.
Joo Seung yang masih di
apartemennya ditelpon oleh Hyun Min. Hyun Min berteriak, kenapa Joo Seung
melakukan itu pada ayahnya? Apa Joo Seung ingin membunuh ayahnya? Joo Seung pun
terkejut mengetahui yang terjadi.
Presdir Shin dibawa oleh
ambulance menuju RS. Jae Hee menelpon Hyun Woo, memberitahu apa yang terjadi.
Hyun Woo pun kaget mendengar ayahnya collaps. Hyun Woo lalu meminta Jae Hee
menjaga ayah dan ibunya. Ia juga berkata akan menelpon Ah Ran dan mengecek apa
yang terjadi.
Presdir Shin terbaring lemas di
ranjang RS. Dokter mengatakan Presdir Shin salah mengonsumsi obat sehingga
membuat tekanan darah Presdir Shin naik dan Presdir Shin kesulitan bernapas.
Wajah Hyun Min pun berubah marah. Ia sangat marah pada Joo Seung. Sementara
Presdir Shin sulit mempercayai Joo Seung salah memberikan obat.
Tak lama, Joo Seung datang.
Presdir Shin langsung menuduh Joo Seung ingin membunuhnya karena Ah Ran. Joo
Seung yang memang tidak tahu apa2, jelas bingung dengan tuduhan Presdir Shin.
Hyun Ji lalu memberikan resep obat yang diberikan Joo Seung, sembari menatap
tajam Joo Seung. Joo Seung pun berkata ia memberi resep obat seperti biasa. Joo
Seung lalu melirik Jae Hee. Jae Hee pun langsung membela dirinya dengan berkata
memberikan resep obat yang ditulis Joo Seung. Joo Seung pun terlihat bingung.
Nyonya Jo menyuruh Joo Seung pergi dan berkata akan mencari dokter lain.
Sedangkan Ah Ran diam saja dan wajahnya terliha dingin.
“Nam Joo Seung, bagaimana
rasanya? Sekarang kau adalah musuh keluarga ini. Tidak seorang pun yang percaya
apapun yang kau katakan.” Batin Ah Ran kemudian sambil menatap tajam Joo Seung.
Joo Seung menemui Ah Ran di
parkiran. Ia yakin Ah Ran yang melakukan hal itu. Ah Ran menyangkalnya dan
berkata hantu Hyun Woo yang melakukannya. Namun Joo Seung tidak percaya. Ia
berkata Hyun Woo tidak mungkin melakukan itu pada Presdir Shin. Ah Ran lalu
beranjak pergi. Joo Seung mengejar Ah Ran, namun gagal.
Hyun Woo dan Ah Ran jalan2
menyusuri taman. Ah Ran menceritakan semuanya pada Hyun Woo. Ia cerita Joo
Seung mencoba meracuni Presdir Shin karena patah hati dengannya. Hyun Woo
mendengarnya dengan wajah dingin. Hyun Woo lalu merangkul pinggang Ah Ran dan
menatap Ah Ran dari jarak dekat. Ia lalu melarang Ah Ran menyebut nama Joo
Seung di depannya. Ah Ran pun langsung mengeluarkan rayuannya. Hyun Woo lalu
teringat masa lalunya dengan Ah Ran, saat Ah Ran berkata ia adalah romeo di
hati Ah Ran.
“Mencuri hati, kata2 yang
sangat indah tapi sedikit menakutkan.Jika kau tidak ingin hatimu dicuri, kau
harus mencuri hati seseorang dulu.” Ucap Hyun Woo dingin.
Ah Ran lalu mau mencium Hyun
Woo. Tapi Hyun Woo mendorong sedikit tubuh Ah Ran. Ah Ran menatap Hyun Woo
bingung. Hyun Woo berkata jika Ah Ran ingin mencuri hatinya, bukan disitu
tempatnya. Hyun Woo pun berkata akan menyiapkan tempat untuk mereka berdua.
Hyun Woo lalu beranjak pergi. Wajahnya seketika berubah dingin. Sedangkan Ah
Ran menatap kepergian Hyun Woo dengan senyum di wajahnya.
Hyun
Woo menemui Joo Seung di rumah sakit. Dengan wajah kesal bercampur heran, Joo
Seung menanyakan tujuan Hyun Woo datang ke rumah sakitnya. Hyun Woo pun
mengatakan bahwa alasannya datang adalah untuk melihat2 rumah sakit itu. Ia
kemudian memberitahu Joo Seung kalau rumah sakit itu sudah diberikan Ah Ran
padanya. Joo Seung pun terpukul mendengarnya. Ia tidak percaya Ah Ran sampai
melakukan hal itu.
“Kita
akan memprosesnya sesuai keinginan Ah Ran. Jadi uruslah semuanya.” Ucap Joo
Seung kecewa.
“Jadi
begitu? Akan kulakukan sesuai keinginanmu.” Jawab Hyun Woo sambil menatap tajam
Joo Seung.
Hyun
Woo pun beranjak pergi. Begitu Hyun Woo pergi, Joo Seung mengamuk. Ia
menjatuhkan barang2nya ke lantai. Sementara di luar, Hyun Woo tersenyum penuh
kemenangan.
Jae
Hee dan Hyun Woo bertemu di taman. Jae Hee memberitahu Hyun Woo tentang kondisi
Presdir Shin yang mulai membaik. Hyun Woo senang mendengarnya. Jae Hee lalu
berkata memiliki sebuah keluarga adalah hal yang penting. Mereka akan saling
mencemaskan satu sama lain. Hyun Woo lantas bertanya apa Jae Hee tidak memiliki
keluarga.
“Kudengar
orang tuaku sudah meninggal dan aku memiliki seorang kakak perempuan.” Jawab Jae Hee.
“Kenapa
kau tidak pernah mengatakannya padaku? Tidak peduli dia ada dimana, kau harus
mencarinya.” Ucap Hyun Woo.
Setibanya
di kantor, Ah Ran diberitahu seketarisnya kalau SM Furniture menghubungi
mereka. Ah Ran pun bertanya apa seketarisnya sudah mengatur jadwal mereka
meeting dengan SM Furniture. Seketaris Ah Ran pun berkata SM Furniture menolak
menemui mereka. Seketaris Ah Ran lalu memberikan amplop yang dikirimkan SM
Furniture. Ah Ran pun kesal membaca isi amplop itu.
“Merger?
Siapa pemiliknya! Siapa orang gila yang melakukan ini!” teriak Ah Ran.
“Pemiliknya
seorang wanita bernama Jung Sang Hwa. Belum lama ini dia kembali dari Amerika.
Dia membuka SM Furniture dengan menggunakan desain adiknya. Adiknya bernama
Jung Sang Mo.” Jawab seketaris Ah Ran.
Ah
Ran pun syok mendengarnya. Ia baru menyadari dirinya diawasi oleh kakak Jung
Sang Mo selama ini.
Hyun
Woo pergi ke panti asuhan Jae Hee dan berbicara dengan ibu panti. Hyun Woo
datang untuk mencari kakak Jae Hee. Ibu panti pun berkata bahwa dirinya tidak
mengetahui apapun. Ia juga berkata mungkin orang yang membawa Jae Hee ke panti
asuhan mengetahui semuanya. Hyun Woo pun kaget saat ibu panti bilang ibunya lah
yang membawa Jae Hee ke panti itu. Ibu panti lalu bercerita Jae Hee datang ke
panti itu saat masih berusia 3 tahun. Hyun Woo pun bertanya2 sendiri alasan ibunya
membawa Jae Hee ke panti asuhan itu.
Sementara
itu di panti asuhan lain, paman dan bibi Ah Ran sedang mencari Kyeong Ran.
Paman Ah Ran keceplosan mengatakan mereka membuang Kyeong Ran ke panti itu.
Bibi Ah Ran pun langsung meralat ucapan suaminya. Ia berkata terpaksa
meninggalkan Kyeong Ran di panti itu karena kehidupan mereka sangat keras. Ibu
panti pun menemukan data2 Kyeong Ran. Namun sayang, tidak ada catatan berarti
tentang keberadaan Kyeong Ran. Ibu panti bilang yayasan social telah membawa Kyeong
Ran.
Saat
hendak meningalkan panti itu, paman dan bibi Ah Ran nyaris saja diserempet
mobil Hyun Woo. Hyun Woo pun langsung meminta maaf pada paman dan bibi Ah Ran.
Paman dan bibi Ah Ran kemudian berlalu, begitu pula dengan Hyun Woo tanpa
menyadari sesuatu. Hyun Woo menemui ibu panti. Ia menanyakan tentang Jae Hee.
Ibu panti pun berkata tidak ada catatan apapun tentang gadis bernama Yoon Jae
Hee di panti asuhan itu. Ya jelas saja!
Hyun
Min bertemu Julie di restoran. Ia pun terkejut saat Julie menceritakan tentang
desain Sang Mo yang dicuri Ah Ran. Julie menyuruh Hyun Min mengecek
kebenarannya sendiri di kantor polisi, karena polisi lah yang menangani kasus
kematian Sang Mo. Julie kemudian beranjak pergi. Wajah Hyun Min pun berubah
kesal.
Tangis
Ah Ran pecah melihat catatan adiknya yang didapatkannya dari paman dan bibinya
dari panti asuhan tempat sang adik ditinggalkan. Kata2 paman dan bibinya juga
terngiang2 di telinganya kalau Kyeong Ran selama ini mencarinya. Ah Ran lalu
memeluk kertas itu dan berharap adiknya baik2 saja dimana pun sang adik berada.
Ah
Ran pun menghapus tangisnya begitu Hyun Min datang. Sembari menatap tajam Ah
Ran, Hyun Min menanyakan hubungan Ah Ran dengan pria bernama Jung Sang Mo. Ah
Ran pun terkejut mendengarnya. Hyun Min juga memberitahu kalau dirinya baru
saja menemui Jung Sang Hwa. Ah Ran pun menyangkal semuanya. Ia meyakinkan Hyun
Min kalau Jung Sang Hwa telah berbohong.
“Sekarang
aku benar2 membenci Hyung. Bagaimana bisa dia jatuh cinta pada seseorang
sepertimu. Karena semua kebohonganmu, aku membenci kakakku yang sudah
meninggal. Semua itu karena dirimu!” teriak Hyun Min.
Puas
memaki Ah Ran, Hyun Min pun beranjak pergi. Ah Ran terduduk lemas karena
kebohongannya mulai terbongkar.
“Kau
tidak akan jatuh semudah itu. Kau hanya harus menemukan Kyeong Ran dan
membawanya ke hadapan ayah dan ibu. Sebelum kau berhasil melakukan itu, kau
tidak boleh mati. Kau harus bisa menghalau rintangan yang kau dapatkan dari
Shin Woo Sub dan Jung Sang Hwa.” ucap Ah Ran berapi2.
Julie
memberitahu Hyun Woo kalau Presdir Hwang adalah seseorang yang mengetahui masa
lalu Ah Ran. Hyun Woo pun berkata melalui orang itu, pembukaan topeng Joo Ah
Ran seharusnya lebih menarik. Hyun Woo lantas meminta bantuan Julie.
“Pergi
dan lakukanlah. Aku memiliki seorang teman yang dekat dengan Presdir Hwang.”
Jawab Julie
“Kita
akan segera bekerja sama dengan Soul.” Ucap Hyun Woo.
“Aku
sudah mengirimkan proposalnya, tapi belum ada respon dari Joo Ah Ran.” Jawab
Julie.
Julie
menemui Ah Ran di sebuah restoran. Tangannya memegang sesuatu. Ah Ran dengan
ramahnya mengucapkan terima kasih pada Julie, karena Julie sudah berinvestasi
di Soul. Namun Julie berkata lain. Ia melemparkan sebuah koran yang dibawanya
pada Ah Ran dan berkata mulai mencemaskan uangnya.
“Aku
membandingkan Soul Furniture dan SM Furniture. Desainnya sama, tapi harganya
sedikit lebih mahal.” Ucap Julie.
Ah
Ran pun terkejut membaca berita itu. Di berita itu tertulis, Soul Furniture dan
SM Furniture menggunakan desain yang sama, tapi harga yang ditawarkan Soul
Furniture jauh lebih mahal. Ah Ran pun meminta Julie tidak cemas. Ia berkata SM
Furniture bukanlah pesaing mereka. Ah Ran juga berkata akan menggugat SM
Furniture atas tuduhan pencurian.
“Tapi
kau tidak boleh mengabaikan kekuatan media. Media ini mengatakan Soul yang
mencuri desain itu.” jawab Julie.
“Aku
akan menemui Presdir SM Furniture dan memperingatkan mereka. Aku mendengar
rumor bahwa mereka menggunakan desain adik mereka yang sudah meninggal. Presdir
mereka adalah orang baru di industri ini.” ucap Ah Ran.
“Setidaknya
kau masih memiliki kepercayaan pada dirimu. Sampai aku bisa mendapatkan kembali
uangku, aku tidak bisa hidup penuh percaya diri.” Jawab Julie.
Julie
pun beranjak pergi. Namun sebelum pergi, ia menatap Ah Ran dengan tajam. Begitu
Julie pergi, Ah Ran langsung meremas koran itu dengan wajah kesal. Lalu tanpa
sengaja, matanya melihat berita mengenai Presdir Hwang.
Presdir
Shin menyuruh Seketaris Kang menyelidiki Ah Ran. Seketaris Kang
mengangguk,kemudian beranjak pergi. Namun tiba2 ia teringat sesuatu. Ia lalu
memberitahu Presdir Shin tentang paman dan bibi Ah Ran yang sudah bebas dari
penjara. Presdir Shin pun memerintahkan dirinya mencari tahu dimana paman dan
bibi Ah Ran tinggal.
Julie
pun datang. Presdir Shin terkejut melihat Julie datang menjenguknya. Julie
berkata ia baru mengetahui tentang sakitnya Presdir Shin. Julie lantas
memberitahu Presdir Shin kalau ia bersahabat dengan Presdir Hwang. Julie juga
berkata Presdir Hwang ingin bertemu dengan Presdir Shin. Presdir Shin pun
meminta Julie mengatur pertemuannya dengan Presdir Hwang.
Di
kamarnya, Ah Ran mengajak Presdir Hwang bertemu di sebuah hotel.
Di
apartemennya, Hyun Woo menyuruh seseorang datang ke hotel tempat Ah Ran dan Presdir
Hwang akan bertemu.
Joo
Seung sedang menyelidiki insiden obat yang membuat Presdir Shin collaps. Ia
menelpon pihak keamanan. Pihak keamanan berkata alarm keamanan mati dua menit
setelah dihidupkan. Dari sinilah Joo Seung tahu Ah Ran yang telah menukar obat
Presdir Shin.
Istri
Presdir Hwang masuk ke sebuah ruangan dengan wajah dinginnya. Di ruangan itu
sudah menunggu Julie. Julie menyapa istri Presdir Hwang dengan ramah. Julie
lalu menanyakan Presdir Hwang. Istri Presdir Hwang berkata ada tamu penting
yang datang dari luar negeri, itulah kenapa Presdir Hwang tidak bisa
datang.Istri Presdir Hwang lalu bertanya kenapa Julie mengundang mereka berdua.
Julie berkata istri Presdir Hwang akan segera mengetahuinya.
Presdir
Shin tiba di bar. Bar yang dulunya tempat Ah Ran bekerja sebagai Rosemary.
Tanpa disadari Presdir Shin, Hyun Woo menatapnya dari kejauhan dengan wajah
tegang.
Julie,
Presdir Shin dan istri Presdir Hwang bertemu di dalam. Julie memberitahu istri
Presdir Hwang kalau Presdir Shin sangat ingin bertemu dengan Presdir Hwang.
Julie lalu menyuruh Presdir Shin menanyakan semuanya pada istri Presdir Hwang.
“Aku
bertemu denganmu karena ingin menanyakan sesuatu tentang menantuku.Kudengar
Presdir Hwang mengenalnya dengan baik.”” Ucap Presdir Shin.
“Kudengar
dia menikah dengan pemilik salah satu perusahaan furniture, ternyata itu Soul
Furniture. Presdir Shin benar2 luar biasa membiarkan wanita seperti itu menjadi
menantumu.” Jawab istri Presdir Hwang.
“Wanita
seperti itu?” tanya Presdir Shin heran.
“Laki2
mana di kota ini yang tidak mengenal Rosemarry?” jawab istri Presdir Hwang.
“Rosemarry?”
tanya Presdir Shin bingung.
Julie
lalu menyalakan video Rosemarry yang tengah menari erotis. Presdir Shin pun
langsung kaget melihat siapa sosok Rosemarry itu. Sementara itu, Ah Ran menemui
Presdir Hwang di sebuah hotel. Presdir Hwang masih marah lantaran Ah Ran yang
mencuri passportnya tempo hari.Dengan tatapan menggoda, Ah Ran meminta Presdir
Hwang agar tidak marah lagi padanya.
Presdir
Hwang lalu menarik tubuh Ah Ran ke pelukannya. Ia berkata tidak akan membiarkan
Ah Ran lolos lagi. Ah Ran pun tersenyum menggoda. Presdir Shin lalu
membaringkan tubuh Ah Ran di meja. Ah Ran kemudian berkata bahwa dirinya
membawa seorang tamu Presdir Hwang pun heran, tamu?
“Untuk
mengekspose hubungan diantara kita, aku sengaja mengundang beberapa wartawan.”
Jawab Ah Ran licik.
Ah
Ran lalu mengancam Presdir Hwang. Ia bilang akan membeberkan rahasia Presdir
Hwang jika Presdir Hwang tidak mau menandatangani kontrak kerjasama dengan Soul
Furniture. Ah Ran juga menunjukkan bukti berupa kartu memori yang berisi email2
dari Presdir Hwang. Presdir Hwang terkejut bukan main. Ah Ran bilang pilihan
ada di tangan Presdir Hwang.
Presdir
Hwang pun beranjak pergi dengan wajah marah, namun saat ia membuka pintu,
beberapa wartawan langsung menyerangnya dengan pertanyaan seputar kerjasama
yang akan terjalin antara Presdir Hwang dan Ah Ran. Presdir Hwang pun kembali
menutup pintu. Ah Ran mengancam akan membeberkan semuanya jika Presdir Hwang tidak
mau bekerja sama.
Presdir
Hwang pun akhirnya menuruti keinginan Ah Ran. Mereka menandatangani perjanjian
kerjasama di hadapan para wartawan.Setelah berhasil mendapatkan apa yang
diinginkannya, Ah Ran pun kembali ke tokonya. Sesampainya di sana, ia dikejutkan
dengan kehadiran Joo Seung.
“Kita
sudah selesai!” ucap Ah Ran.
“Kau
dan aku…!” teriak Joo Seung, “… tidak akan berakhir sampai salah satu diantara
kita mati.” Ucap Joo Seung lagi.
Joo
Seung lalu menatap Ah Ran, “Tidak peduli kau membohongiku, tidak peduli apapun
yang kau lakukan, aku tidak akan melepaskanmu. Bukan, aku akan tetap
mencintaimu.”
Joo
Seung lantas menarik paksa Ah Ran ke mobilnya. Namun Ah Ran yang kesal memukul
Joo Seung dengan tasnya. Ah Ran lantas mengakui dirinya menyukai Ahn Jae Sung.
Ia juga berkata, kalau Joo Seung membantunya balas dendam, maka Jae Sung
membantunya untuk sukses. Joo Seung syok dengan perkataan Ah Ran. Ah Ran lalu
beranjak pergi.
Begitu
Ah Ran pergi, Joo Seung langsung terduduk lemas. Ia benar2 terpukul.
Ah
Ran tiba di rumah dimana Keluarga Shin sudah menunggunya. Presdir Shin pun
langsung memaki Ah Ran dan melemparkan foto2 Ah Ran yang tengah menjadi
Rosemarry. Ah Ran terkejut karena rahasianya sebagai Rosemarry sudah ketahuan.
Hyun Ji, Hyun Min dan Nyonya Jo juga terkejut melihat foto2 itu.
0 Comments:
Post a Comment