• Sinopsis Wonderful World Episode 1-16

    Kim Nam Joo dan Cha Eun Woo memiliki rasa sakit yang sama akibat kehilangan seseorang yang sangat berharga bagi mereka.

  • Duis non justo nec auge

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

  • Vicaris Vacanti Vestibulum

    Mauris eu wisi. Ut ante ui, aliquet neccon non, accumsan sit amet, lectus. Mauris et mauris duis sed assa id mauris.

Hide and Seek Ep 1 Part 1

{1998}


Seorang gadis kecil dibawa masuk ke pekarangan rumah mewah. Gadis itu, Min Chae Rin. Ia dibawa masuk oleh Kepala Pelayan Kim dan disuruh di dalam sebuah gudang.

"Buka pintunya! Buka pintunya!" teriak Chae Rin, tapi tak ada yang mendengar teriakannya.

Chae Rin lantas melihat ke sekeliling gudang.

Tak lama berselang, Kepala Pelayan Kim datang membawakan baju, sepatu dan wig. Ia menyuruh Chae Ri mengenakan barang-barang itu.


Di sebuah kamar, Nyonya Na sedang menggelar ritual untuk cucunya, Soo A.

"Uri Soo A adalah anak paling istimewa di dunia ini. Dia satu-satunya yang akan melanjutkan garis keturunanku, Na Hae Geum. Dia akan memimpin perusahaan." ucap Nyonya Na.

"Aku sadar betul Nona Soo A sangat berarti untukmu. " jawab cenayang.

"Hidup Soo A ku tergantung padamu." ucap Nyonya Na.

"Bukan aku, tapi sebuah pengganti yang akan menerima nasib buruk menggantikan Nona Soo A." jawab cenayang.

"Kau bilang, namanya Chae Rin kan?" tanya si cenayang. Nyonya Na mengangguk.


Tak lama kemudian, Kepala Pelayan Kim datang membawa Soo A.


Chae Rin berbaring di kasur yang sudah disiapkan. Ritual pun dimulai.

"Sekarang, takdir mereka menjadi satu. Anak itu akan menerima nasib buruk Nona Soo A dan Nona Soo akan memiliki umur yang panjang. Dia akan menjadi seorang pewaris." ucap cenayang.

Nyonya Na pun keluar, diikuti oleh si cenayang.


Setelah itu, Chae Rin membuka matanya dan ia terkejut melihat Soo A yang tidur disampingnya.

{2018}


Chae Rin turun ke jalan, membagi-bagikan produk kosmetiknya. Dalam sekejap, produk kosmetiknya pun ludes terjual.


Chae Rin pun menerima penghargaan besar dari Beauty Social Club.


Chae Rin diwawancarai salah satu program terkenal.

"Makepacific, perusahaan yang meluncurkan Gold Rain Cushion menerima penghargaan besar dari Beauty Social Club. Apakah anda berpartisipasi dalam perencanaan produk ini?" tanya si pewawancara.

"Benar, tapi tanpa dukungan keluarga dan karyawanku, aku tidak akan bisa melakukan ini." jawab Chae Rin.

"Nyonya Na Hae Geum, CEO pertama yang menjadi saksi sejarah di industri ini akan sangat bangga melihat cucunya sekarang." ucap si pewawancara.

"Tanpa nenekku, aku tidak akan bisa duduk disini pada hari ini." jawab Chae Rin.

"Bagaimana jika kau mengatakan sesuatu pada nenekmu di kesempatan ini." pinta si pewawancara.


Chae Rin pun langsung menatap ke arah kamera.

"Setiap kali aku ingin menyerah, nenekku selalu membantuku untuk bangkit kembali. Dia membuatku mencintai dan ingin melindungi perusahaan. Gomapseumnida, Halmeoni. Saranghamnida." ucap Chae Rin.


Nyonya Na yang melihat wawancara Chae Rin di TV itu pun langsung mencibir Chae Rin. Ia mengaku, Chae Rin sudah membuatnya gemetar karena menahan marah.


Kembali ke Chae Rin yang ditanyai soal pernikahan. Chae Rin mengaku, bahwa dirinya masih mencintai pekerjaannya dan jika ia mau menikah, ia ingin berkencan terlebih dahulu.

Ha Yeon Joo yang menyaksikan wawancara Chae Rin pun berkata, akan jatuh cinta pada Chae Rin jika ia laki-laki.

"Aku bahkan merasa cemburu sebagai wanita." ucap Yeon Joo.

Yeon Joo lantas ditelpon seseorang yang dipanggilnya Nyonya. Tak lama kemudian, ia bergegas pergi.


Nyonya Na yang masih menyaksikan Chae Rin diwawancara, terkejut mendengar teriakan seorang wanita yang dibarengi dengan suara bantingan barang-barang. Kepala Pelayan Kim langsung menghampiri Nyonya Na.


Di kamarnya, Nyonya Park mengamuk setelah mendengar berita polisi yang telah menangkap penculik anaknya.

Nyonya Na dan Kepala Pelayan Kim berusaha menenangkan Nyonya Park. Nyonya Park lalu mengunci dirinya di kamar mandi.

Flashback...


Jo Pil Doo, pria yang menculik Soo A ditangkap polisi di sebuah motel.  Para wartawan pun berkumpul, mengerubungi Pil Doo.

Mereka meminta Pil Doo mengaku, dimana menyekap Soo A. Sementara itu, kepolisian menduga, Soo A disekap di desa Choongryul, sebuah desa yang rencananya akan dihancurkan. Karena rencana penghancuran desa tersebut, penyelidikan polisi menjadi terhambat.

"Kalian ingin tahu apa yang terjadi pada gadis itu? Aku... memakannya." ucap Pil Doo.

Sontak, ia langsung dilempari telur oleh warga yang berkumpul menyaksikan penangkapannya.


Nyonya Park sontak marah. Ia memaksa Pil Doo bicara, dimana putrinya.

"Putrimu... dia membawanya." ucap Pil Doo.

Pil Doo lantas tersenyum menyeringai.


Nyonya Park jatuh pingsan. Tuan Min pun langsung memeluk Nyonya Park.


Kepala Pelayan Kim mematikan TV. Nyonya Na masih membujuk Nyonya Park keluar. Nyonya Na cemas, ia takut Nyonya Park membuat masalah lagi seperti terakhir kalinya.

Tangisan Nyonya Park terdengar. Nyonya Park terus menerus memanggil Soo A. Mendengar itu, Nyonya Na menyuruh Kepala Pelayan Kim memanggil Chae Rin.


Chae Rin sendiri tengah merayakan kesuksesannya menggondol piala dari Beauty Social Club. Para karyawannya pun tak berhenti memberikan ucapan selamat padanya. Bahkan seorang diantara mereka meminta tanda tangannya.

"Tanda tangan apa? Orang-orang akan tertawa. Aku bukan artis." jawab Chae Rin.

"Kau artis. Tidak ada satu pun wanita di Korea yang tidak memiliki produk kita. Kau sadarkan, siapa yang menciptakan semua ini." ucap karyawannya.

"Kau terlalu memujiku. Apa kalian berencana membuatku malu sampai mati?" jawab Chae Rin yang memancing tawa semua orang.


Pesta pun selesai. Tepat setelah pestanya selesai, ia dihubungi Kepala Pelayan Kim yang menyuruhnya pulang. Chae Rin pun berkata, ia tidak bisa pulang sekarang karena masih ada pekerjaan.

Terdengar teriakan Nyonya Na yang menyuruhnya pulang. Mendengar itu, Chae Rin pun bergegas pulang. Tapi sebelumnya, ia mampir dulu ke sebuah tempat untuk menukar bajunya dengan gaun putih, serta memakai sepatu berwarna pink dan wig.


"Uri Soo A, Soo A ku yang berharga." ucap Nyonya Park sambil mengusap pipi Chae Rin.

"Geurae, Eomma. Na-ya, Soo A." jawab Chae Rin sambil memegang tangan Nyonya Park.

"Bisakah kau menyanyikan lagu itu untukku? Lagu yang sering kita nyanyikan bersama." pinta Nyonya Park.

"Tentu, Eomma. Kau yang mengajariku." jawab Chae Rin.


Flashback...

Nyonya Park dan Soo A duduk di atas ayunan di taman rumah mereka sambil menyanyikan sebuah lagu. Dari kejauhan, Chae Rin melihat mereka dan ikut mendendangkan lagu itu.

Flashback end...


Chae Rin menyanyikan lagu itu untuk Nyonya Park. Nyonya Park seketika tenang.


Beralih ke Yeon Joo yang sedang mendandani seorang wanita.

"Kau sangat cantik." ucapnya, begitu selesai mendandani wanita itu. Ia juga memuji wanita dengan mengatakan wanita itu terlihat seperti pengantin baru.

Teman-teman wanita itu yang tadinya berbaring sambil maskeran pun langsung bangun. Mereka memuji kemampuan merias Yeon Joo.

"Anak perempuan mempelajari hal-hal semacam ini dari ibu mereka." jawab wanita itu.

"Itu tidak benar. Ibuku bahkan tidak pernah menaruh lotion di wajahnya tapi dia wanita paling cantik di dunia." ucap Yeon Joo.

"Kau memang putri yang manis." jawab wanita itu.


Tuan Moon yang mengenakan pakaian olahraga, berjalan dengan cepat di taman. Lalu seorang wanita tiba-tiba muncul dan berusaha mendahuluinya. Melihat itu, Tuan Moon tak mau kalah dan mempercepat langkahnya. Wanita itu juga tidak mau kalah dan ikut mempercepat langkahnya. Tuan Moon yang kesal, berusaha mendorong wanita itu dan wanita itu juga balas mendorongnya.


Hingga akhirnya, kaki Tuan Moon tersandung dan ia jatuh. Melihat Tuan Moon jatuh, wanita itu malah terus berjalan.

"Bagaimana bisa wanita itu punya banyak energi?" kata Tuan Moon heran.


Tuan Moon duduk di tepi sungai sambil menikmati sebotol kecil susu.

"Kita sudah cukup menghabiskan waktu disini. Semua orang menunggu anda. Kenapa kita tidak bergerak sekarang?" ucap sopirnya.

"Lemah sekali mereka. Kau harus mematahkan semangat orang pintar atau mereka akan merasa benar-benar hebat." jawab Tuan Moon.


Di Taesan Group, semua sudah menunggu Tuan Moon. Mereka kesal karena Tuan Moon belum juga datang.

"Karena rapat darurat ini, aku harus menunda yang sedang kukerjakan dan harus langsung ke sini."

"Apa-apaan ini? Mereka pikir ini lelucon?"

"Mau bagaimana lagi? Seperti inilah pimpinan kita."

"Omong-omong, kenapa Pak Jae Sang tidak ada?"

"Itu sudah jelas. Kenapa bertanya lagi?"


Cha Eun Hyuk masuk ke sebuah apartemen. Tampak beberapa botol minuman, gelas, serta kartu berserakan di atas meja.


Eun Hyuk membuka tirai jendela. Jae Sang langsung terbangun dan menyipitkan matanya karena sinar matahari yang menerobos masuk melalui jendela. Eun Hyuk menyuruh Jae Sang hadir dalam rapat direktur hari itu. Ia menjelaskan, Presdir Moon sendiri lah yang meminta rapat itu.

"Masa bodoh. Buatkan alasan untukku." jawab Jae Sang.

"Aku pastikan mereka benar-benar memercayai perkataanku. Tapi mereka bilang Presdir Hwang dari Taesan Construction akan menjadi pimpinan grup baru." ucap Eun Hyuk.

"Apa? Keputusan siapa itu?" tanya Jae Sang kaget.


Di depan gedung Taesan, Presdir Hwang membicarakan Jae Sang. Ia yakin, Jae Sang tidak akan terpilih sebagai pimpinan grup yang baru.

"Dia pasti masih di tempat tidurnya setelah banyak minum tadi malam." ucap Presdir Hwang.

Tiba-tiba saja, Jae Sang muncul di belakang Presdir Hwang. Presdir Hwang langsung diam. Jae Sang pun berjanji, akan memecat Presdir Hwang jika ia terpilih menjadi pimpinan berikutnya.


Lalu, Jae Sang menyuruh para petinggi perusahaan menunjukkan rasa hormat padanya. Ia sesumbar, kalau mereka akan segera melihat kekuasaan dari seorang Moon Jae Sang.

Para presdir pun langsung berdiri berjejer dan membungkuk pada Jae Sang.


Jae Sang senang melihatnya, tapi raut wajah senangnya itu langsung hilang begitu ia melihat sosok sang ayah.


Presdir Moon pun memimpin rapat sambil menikmati popcorn.

"Saat aku masih muda, aku merendam popcorn ini dalam air untuk mengisi perutku Begitulah cara Taesan Group menjadi besar. Banyak di antara kalian berkuliah di Universitas Hankook, bukan Aku, Moon Tae San, yang bahkan tidak bisa masuk ke sekolah dasar, akan memberikan kuis. Jawablah. Dahulu aku memakan camilan jagung yang direndam air tapi sekarang aku berada di puncak. Aku memiliki segalanya tapi aku masih lapar Apa yang harus kulakukan?" ucapnya.

"Pak, anda lapar? Kenapa tidak memberi tahu kami sejak awal Aku bisa memesan tempat di restoran Jepang kesukaan Bapak. Bagaimana jika sekarang kita segera ke sana?" jawab Jae Sang.

Presdir Moon pun langsung mengatai Jae Sang bodoh.

"Uang yang kukeluarkan untuk kalian sia-sia saja Cari solusinya segera!" teriak Presdir Moon.


Presdir Moon yang baru keluar dari ruang rapat, mendapati pegawainya sedang berdandan. Sontak, si pegawai langsung menunduk dan menyembunyikan make up nya. Presdir Moon pun menengadahkan tangannya, meminta make up si pegawai. Tak hanya make up, ia juga menyita majalah yang sedang dibaca si pegawai.


Nyonya Na menampar Chae Rin. Ia mengaku muak saat mendengar Chae Rin memanggilnya nenek. Ia juga menuding Chae Rin sengaja membuat Nyonya Park gila agar bisa mengambil alih perusahaan.

Dituduh seperti itu, Chae Rin pun marah. Tapi Nyonya Na terus saja menuduh Chae Rin. Ia menuduh Chae Rin membawa jimat agar Soo A tidak pernah kembali pada mereka.


Kesal, Chae Rin pun menanggalkan semua bajunya. Nyonya Na jelas syok melihatnya.

"Sudah lihat! Apa nenek lihat aku membawa jimat!" marah Chae Rin.

Syok, Nyonya Na pun memilih keluar dari kamar Chae Rin.


Setelah Nyonya Na pergi, Kepala Pelayan Kim masuk dan langsung menutupi tubuh Chae Rin dengan baju handuk.

"Nyonya Na hari ini terkejut." ucap Kepala Pelayan Kim, berusaha menjelaskan.

"Nagayo! Kau tidak mendengarku? Nagayo!" teriak Chae Rin.


Tangis Chae Rin lantas pecah.


Chae Rin lalu mengingat satu demi satu kenangan buruknya bersama Nyonya Na.

Ia ingat ketika Nyonya Na datang mengunjungi panti asuhannya untuk mengadopsinya.


Ia juga mengingat saat Nyonya Na mencekiknya dan menyalahkannya atas hilangnya Soo A.


Bersambung ke part 2...........

Hide and Seek


Tergoda juga bikin sinopsis ni drama. Ditambah, sy fans beratnya Lee Yoo Ri.

Jd guys, Hide and Seek ini bercerita tentang takdir berbeda yang dijalani dua wanita.

Min Chae Rin, seorang direktur perusahaan kosmetik terkemuka. Kehidupannya dianggap sempurna oleh orang lain. Namun dibalik kesempurnaan hidupnya, ia hanyalah seorang pewaris palsu. Ia berjuang keras melawan takdir buruknya.

Di sisi lain, ada Ha Yeon Joo, gadis yang memiliki kemampuan merias.

Cast :
  • Lee Yoo Ri -- Min Chae Rin
  • Uhm Hyun Kyung -- Ha Yeon Joo
  • Song Chang Eui -  Cha Eun Hyuk
  • Kim Young Min -- Moon Jae Sang
  • Jo Mi Ryung -- Park Hae Ran
  • Lee Jong Won -- Min Joon Sik
  • Jung Hye Sun -- Na Hae Geum
  • Yoon Da Kyung -- Kepala Pelayan Kim
  • Yun Ju Sang -- Moon Tae San
  • Seo Ju Hee -- Do Hyun Sook
  • Kim Hye Jo -- Ha Geum Joo
  • Choi Hee Jin -- Ha Dong Joo
  • Lee Won Jong -- Jo Pil Doo
  • Ahn Bo Hyun -- Baek Do Hoon
  • Jo Ye Rin -- Chae Rin (young)
  • Shin Rin A -- Min Soo A (young)
  • Choi Seung Hoon -- Sung Min (young)
  • Bae Gang Yoo -- Do Hoon (young)
  • Lee Yong Nyeo -- Cenayang Choi
 Ep 1 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 2 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 3 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 4 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 5 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 6 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 7 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 8 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 9 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 10 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 11 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 12 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 13 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 14 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 15 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 16 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 17 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 18 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 19 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 20 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 21 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 22 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 23 Part 1 Part 2 Part 3
Ep 24 Part 1 Part 2 Part 3 (END)
Wrap Up Party Hide and Seek
Artikel Hide and Seek 1
Artikel Hide and Seek 2
Pembacaan Naskah Pertama Hide and Seek

Live Up To Your Name Ep 13 Part 2

Sebelumnya...


Di ruang makan, Kakek Choi dan Im gelut soal daging. Yeon Kyung datang dan kakek mengajaknya makan bersama. Im menatap

Yeon Kyung penuh harap. Setelah menatap Im sejenak, akhirnya Yeon Kyung setuju makan malam dengan mereka.

Kakek Choi protes saat melihat Yeon Kyung menaruh banyak daging di mangkuk nasi Im. Im mencari alasan, ia bilang daging yang ditaruh Yeon Kyung hanya sedikit. Tapi kakek bilang itu banyak. Begitulah seterusnya. Im dan Kakek Choi terus gelut soal daging.


Semua orang sudah tidur, tapi tidak dengan Im. Ia bertanya-tanya, apa Yeon Kyung sudah tidur. Bosan, Im pun pergi ke kamar Yeon Kyung. Ia mengetuk pintu kamar Yeon Kyung. Tak lama kemudian, Yeon Kyung membuka pintu dan tersenyum melihat Im.

Ternyata Yeon Kyung juga tidak bisa tidur.


Yeon Kyung memberikan Im ponsel baru. Im senang dan meminta nomor Yeon Kyung. Sambil tersenyum, Yeon Kyung pun menyimpan nomornya di ponsel Im dengan nama 'Permen Karetku'.


"Kau tidak menyesal, meninggalkan semuanya ? Kau suka uang. " ucap Yeon Kyung.

"Aku tidak begitu." jawab Im.

"Lalu yang kulihat di Joseon itu apa?" tanya Yeon Kyung.

"Itu amarahku dan hatiku yang kosong. Dan itu caraku menjalani hidup.  Agar tabib bisa melalui  masa sulit di generasi itu, aku harus memiliki sesuatu.  Tapi sebanyak apapun yang kusimpan, hatiku tetap kosong.  Meskipun tidak punya apa-apa, aku merasa sangat bahagia sekarang.  Aku menemukan kebahagiaan dari hal kecil.  Semua ini berkat dirimu. " jawab Im.

Im pun menggenggam tangan Yeon Kyung.


Tapi tak lama berselang, Yeon Kyung menarik tangannya.

"Waktu itu kau meninggalkan aku di kedai untuk menengok hartamu. " ucap Yeon Kyung.

"Itu karena aku perlu uang untuk keamananmu seandainya terjadi sesuatu padaku." jawab Im.

Im mati-matian menjelaskan kalau itu cuma salah paham. Yeon Kyung pun tertawa dan mengatakan tidak apa-apa.


Keesokan harinya, Yeon Kyung terbangun karena suara teriakan kakeknya yang memanggil Im. Ia sedikit kesal, tapi akhirnya bangun dengan penuh semangat.


Yeon Kyung mengajari Im sikat gigi, tapi Im malah memakan odolnya.


Setelah itu, Yeon Kyung menyuruh Im mencuci piring.


Di halaman, Im dan Yeon Kyung berolahraga.

Tak lama, Byung Ki dan Jae Sook datang.


Saat mereka tengah asyik bercanda, dua pria berkulit hitam datang. Salah satunya nampak kesakitan sambil memegangi dadanya.


Direktur Ma ngamuk karena Direktur Shin terpilih sebagai Ketua Dewan Yayasan Shinhae yang baru.

Lalu, ia menyuruh sopirnya menyiapkan mobil.


Yeon Kyung memeriksa pasien yang sesak napas.

"Apa dia punya penyakit asma?" tanya Yeon Kyung.

"Ah, benar dia menderita asma." jawab temannya.

"Tabung bronkialnya menyempit, jadi dia tidak bisa bernafas. Sepertinya Ia menderita asma akut. " ucap Yeon Kyung.

Yeon Kyung lalu memberikan inhaler pada pasien itu. Setelah itu, ia meminta agar pasien dibawa ke RS. Tapi mereka menolak karena takut ditangkap.


Im yang tidak mengerti pun bertanya pada Byung Ki. Byung Ki menjelaskan, itu karena mereka pendatang ilegal.


Im pun akhirnya memberikan akupuntur pada pasien itu.

Saat Im mengeluarkan jarum yang palin panjang, kedua pria itu pun cemas.

"Tak apa. Aku akan lakukan akupuntur. Ini bisa saja menusuk paru-parumu, kau tidak boleh bergerak." ucap Im.


Kakek Choi memberitahu Yeon Kyung, kalau itu adalah titik akupuntur paling berbahaya dan hanya seseorang yang ahli yang bisa melakukannya.


Semua pun tegang, tapi saat Im menarik jarum itu keluar, mereka menarik napas lega.

"Sekarang kita harus berikan moxa dan obat kukus untukmu. " ucap Im.


Tak lama kemudian, pasien itu pun sembuh. Ia berterima kasih pada Im karena sudah membantunya. Lalu, ia memperlihatkan foto keluarganya dan berterima kasih sekali lagi karena Im sudah membuatnya bisa mengirimkan uang lagi untuk keluarganya.

Setelah kedua pria itu pergi, Im pun pamit pada Kakek Choi. Ia berkata, hendak ke suatu tempat.


Yeon Kyung ingin ikut padahal Im sudah melarangnya. Yeon Kyung pun berkata, kalau ia adalah gadis yang tidak bias diprediksi.


Saat mereka hendak pergi, Jae Ha datang. Im pun langsung menggenggam tangan Yeon Kyung dan menunjukkan pada Jae Ha. Im seolah mau menegaskan kalau Yeon Kyung itu miliknya. Jae Ha hanya tersenyum melihatnya.


Jae Ha dan Yeon Kyung bicara berdua. Jae Ha mengaku, ingin melakukan apapun yang ia suka mulai sekarang. Im lantas bertanya, tujuan Jae Ha datang ke tempat mereka. Jae Ha pun membalasnya dengan menyuruh Im balik ke Joseon.

Yeon Kyung lantas memberitahu Jae Ha kalau ia mau pergi melakukan layanan pengobatan. Jae Ha mau ikut. Tapi Im melarang.

"Ini bukan kencan. Lagipula, bukankah bagus jika kalian punya dokter tambahan?" jawab Jae Ha.

Jae Ha lalu berkata pada Yeon Kyung kalau dia hanya mau memeriksa sesuatu.


Setelah itu, Jae Ha mengajak Yeon Kyung naik mobilnya. Jae Ha beralasan, itu karena luka Yeon Kyung belum sembuh.

Mereka lalu sama2 membuka pintu mobil. Jae Ha membuka pintu depan dan Im pintu belakang. Yeon Kyung tersenyum geli. Tak lama kemudian, ia memilih duduk di belakang. Im langsung tertawa puas di depan Jae Ha. Jae Ha tersenyum geli.


Begitu sampai di tempat tujuan, Jae Ha pun syok. Ia tidak menyangka akan dibawa ke stasiun bawah tanah tempat para gelandangan berkumpul. Jae Ha bahkan hampir muntah mencium bau para gelandangan tapi ia pura-pura kuat di depan Yeon Kyung.


Im langsung menemui gelandangan yang waktu itu. Sontak, ia kaget melihat Im. Ia bertanya, kenapa Im kabur saat ia memintanya menolong temannya yang kesakitan.

Im tidak menjawab dan malah bertanya dimana orang itu.

"Dia pergi." jawab gelandangan itu.

Im kaget, dia pikir teman si gelandangan yang sakit itu sudah meninggal.

"... kesana." jawab gelandangan itu yang sontak membuat Im lega.


Im pun mulai memeriksanya. Pertama-tama, ia meletakkan tangannya di perut pasien lalu mengambil wadah jarumnya.

Yeon Kyung membantu Im. Setelah menerima akupuntur Im, pria itu merasa lebih baik. Im lalu memberinya obat. Jae Ha terpana melihatnya.


Im kemudian bertanya, kenapa pria itu tidak bersama keluarga mereka.

Dan si gelandangan menjawab, kalau mereka tidak bisa menemui keluarga mereka.


Tiba-tiba, seseorang memotret mereka dari kejauhan. Jae Ha yang melihat itu, langsung mengejar pria itu. Tapi si pria keburu kabur.


Direktur Ma menemui Presdir Min. Ia minta diberi kesempatan. Presdir Min setuju, asalkan Im mau mengobati salah satu anggota keluarganya sebagai pasien.

Direktur Ma tersenyum licik.


Im dan Yeon Kyung mengobati pasien lain. Melihat itu, Jae Ha tergugah dan ikut membantu mereka. Tapi ia malah diserang si gelandangan.

Im tertawa melihatnya. Tak lama berselang, ia dan Yeon Kyung pun bangkit lalu menjelaskan pada para gelandangan kalau Jae Ha juga seorang dokter.


Im bicara pada Jae Ha. Ia menyuruh Jae Ha mengobati pasien seperti yang biasa Jae Ha lakukan.

Jae Ha pun mulai memeriksa pasien.

"Sejak kapan kau batuk seperti ini ?" tanya Jae Ha.

"Sudah lama sekali. Hidungku juga mampet Tiap hari aku menderita karena dahak. "

"Ini postnasal-drip. Bisa buka mulutmu ? " ucap Jae Ha.
[ Post-nasal drip: Akumulasi mukosa di bagian belakang hidung dan tenggorokan menyebabkan sensasi lendir yang menetes ke bawah dari belakang hidung.]


Gelandangan itu membuka mulutnya. Tepat saat itu, ia batuk membuat Jae Ha kaget.

Tapi Jae Ha berusaha bertahan. Ia pun kembali memeriksa pria itu.

"Ingus harusnya mengalir ke bawah, tapi ini ke arah belakang, sehingga membuat tenggorokanmu iritasi. " ucap Jae Ha.


Saat Jae Ha hendak memberikan pengobatan, seorang gelandangan berteriak menyuruh mereka kabur.

Sontak lah, para gelandangan, serta Im, Jae Ha dan Yeon Kyung kabur. Yeon Kyung bertanya, kenapa mereka kabur. Im pun berkata, ia hanya mengikuti para gelandangan yang kabur saja.


Im dan Yeon Kyung berlari sambil bergandengan tangan.

Yeong Kyung menoleh ke belakang dan melambaikan tangannya pada Jae Ha.

Melihat itu, Jae Ha yang patah hati berusaha menguatkan dirinya.

Bersambung ke part 3......